Anda di halaman 1dari 19

Membuat Roket Air Sederhana dari Botol Aqua

Bahan dan Alat Membuat Roket Air Sederhana dari Botol Aqua
Langkah pertama dan yang paling utama adalah persiapkan dulu bahan dan
alatnya ya ..^_^. Apa saja bahan dan alatnya? Botol Aqua atau botol minuman
lainnya, Kertas/karton, lakban, lem, gunting, gabus, pentil ban, play doh, air dan
pompa. Okeyyy... sudah siap semua bahan-bahan dan peralatannya? kalau sudah...
Lanjuuuttt..!!

Langkah-langkah Pembuatan Roket


Gulung sepotong kertas menjadi kerucut. Ini akan menjadi hidung kerucut pada
roket, jadi Anda dibebaskan untuk menggunakan kertas berwarna atau kertas
bermotif untuk menambahkan desain pada roket.

Bungkuslah hidung kerucut dengan selotip. Ini akan membuat hidung roket lebih
kuat dan tahan air. Jika Ayah Bunda ingin menambahkan warna pada roketnya,
Anda dapat menggunakan lakban berwarna untuk membungkus kerucut
hidungnya.

Siapkan botol plastiknya dan biar tambah keren silahkan Ayah Bunda warnai
botolnya dengan warna kesukaan ananda ^_^
Tempelkan hidung roket pada dasar botol. Anda dapat menggunakan lakban.
Pastikan posisinya lurus dan kuat ya..

Ambillah karton yang tipis dan potong 3-4 buah segitiga untuk membuat sayap
roket. Silahkan potong dengan sudut yang tepat supaya dapat membuat roket
berdiri tegak. Letakkan sayap roket pada bagian bawah roket. Tekukkan “tab”
pada sisi-sisi sayap supaya dapat ditempelkan pada badan roket dengan mudah.
Lalu, rekatkan atau lem untuk memasangnya.

Tambahkan pemberat untuk memberatkan roket. Pemberat dapat berupa bahan


apa pun yang memiliki bobot untuk roket dan memastikan roket dapat mendarat
setelah diluncurkan. Gunakan lempung atau Play Doh sebagai pemberat karena
bahan ini lembut, dapat dibentuk.
Setelah itu, tutuplah pemberat yang terbuat dari playdoh tersebut menggunakan
lakban

Isi botol dengan air. Tuangkan 1 liter air ke dalam botol.

Buatlah lubang yang sangat kecil pada sebuah gabus. Pastikan lubang yang dibuat
berukuran sebesar pentil ban sepeda.
Masukkan gabus sumbat ke dalam mulut botol. Anda juga dapat mengecilkan
gabus gengan tang untuk memuatnya

Pasangkan pentil ban sepeda ke dalam lubang pada gabus. Pastikan terpasang erat
pada gabus.

Taraaaaa...!! Roket botol plastik sudah siap diluncurkan!!


Balikkan roket pada posisi yang benar. Pegang pada bagian leher botol dan katup
pompa sepeda, dan arahkan menjauhi wajah Anda. Luncurkan roket botol Anda.
Pastikan Anda sedang berada di ruang terbuka, di luar ruangan. Roket akan
meluncur ke atas dengan cepat dan tinggi jadi singkirkan semua penghalang dan
peringatkan semua orang di sekeliling Anda sebelum meluncurkannya.

Cara Meluncurkan Roket Air Sederhana dari Botol Aqua

Pegang roket pada leher botol dan pompalah udara ke dalamnya. Roket akan
meluncur saat gabus tidak lagi dapat menahan tekanan yang semakin besar di
dalam botol. Lepaskan botolnya. Air akan terpancar kemana-mana saat botol
meluncur, jadi bersiaplah untuk sedikit basah. Untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan, Jangan mendekati roket saat Anda mulai memompa, bahkan jika
terlihat seperti tidak akan terjadi apa-apa saat peluncura.

Cara Membuat Balon Udara Sederhana

Cara membuatnya pertama adalah memotong tas kresek menjadi lembaran-


lembaran yang nantinya akan disatukan. Potong lembaran kresek menjadi bentuk
segi empat.
Satukan tiap-tiap lembar kresek menggunakan lilin. Caranya seperti kalau orang
membungkus krupuk dengan plastik, 2 sisi plastik direkatkan dengan cara dibakar
pakai lilin. Hati-hati karena tahap ini yang paling menyita waktu dan butuh teliti,
salah sedikit kresek bisa bolong karena terbakar. Pelan-pelan aja yang penting
jadi. Agar lebih mudah, bisa gunakan lidi. Ukurannya dikira-kira dengan ukuran
plastik yang dipakai, yang diharapkan hasil akhirnya membentuk seperti tabung
dengan diameter lebih dari 30cm, umumnya diameter 50cm sudah bagus dengan
ketinggian 1m lebih.

Setelah jadi, tahap berikutnya adalah membuat tutup untuk bagian atasnya. Buat
dari beberapa lembar kresek yang disatukan, kemudian diukur berapa yang
dibutuhkan untuk membuat tutup atas. Satukan dengan lilin seperti sebelumnya.
Badan balon sudah jadi, tinggal membuat bagian bawah yang nantinya akan
dipakai untuk mengaitkan gombal. Bahannya bisa dari bambu atau kawat, yang
penting adalah ringan. Bentuk seperti lingkaran dengan diameter kurang dari
diameter tabung yang dibuat tadi. Semisal tabung dari kresek dibuat 50cm, maka
lingkaran bawah dibuat menjadi 30cm. Kemudian, tengahnya diberi kawat yang
membentuk tanda plus.
Selesai, kemudian satukan kresek dengan lingkaran masih menggunakan cara
biasa yaitu dengan bantuan dibakar lilin. Mungkin bingung kenapa jika diameter
tabung 50cm kok lingkarannya 30cm. Sebenarnya sebelum disatukan, tabung dari
kresek tadi dipotong dulu agar diameter bawah sesuai dengan diameter lingkaran
bambu. Tujuannya agar balon bisa terlihat lebih gembung.

Bagian yang ada garis putus-putus adalah yang perlu dipotong, kemudian
disambung lagi dengan dibakar lilin.

Nah, jadilah balon sedehana. Siapkan gombal yang dibentuk seperti bola, diikat
dengan kawat agar tidak berubah bentuk. Rendam dalam minyak goreng.
Direkomendasikan, langkah ini dilakukan sehari sebelum membuat balon, karena
semakin lama direndam, maka minyak yang dihisap gombal juga makin banyak.
Artinya gombal bisa menyala lebih lama.
Berikutnya adalah saat yang ditunggu, menerbangkan balon. Siapkan dahan-dahan
pohon atau daun kering untuk dibakar. Biasanya digunakan daun kelapa, jika tidak
ada sesuaikan saja, yang penting bisa menghasilkan api yang besar. Daun dibakar
mengeluarkan asap, usahakan asap masuk ke dalam balon.

Jika balon sudah mengembang dan dirasa sudah bisa terbang, kaitkan gombal ke
tengah kawat dan nyalakan. Balon siap dilepaskan.

DIFUSI DAN OSMOSIS

1. Difusi
Difusi merupakan suatu proses penyebaran molekul-molekul suatu zat yang
ditimbulkan oleh suatu gaya yang identik dengan energi kinetik. Gas, zat cair dan
zat padat molekul-molekulnya ada kecenderungan untuk menyebar ke segala arah
sampai mencapai konentrasi yang sama (TIM DOSEN PEMBINA, 2014:17).
Difusi terjadi dari ruang yang berkosentrasi lebih tinggi ke ruang yang
berkonsentrasi lebih rendah, apabila kedua benda dipisahkan oleh membran
permeabel terhadap zat tersebut. Difusi berlangsung menurut konsentrasi dari
suatu gradient atau suatu kemiringan. Proses ini pada umumnya terdapat pada sel
seperti perembesan oksigen, karbondioksida, glukosa, asam amino dan garam
mineral ( Yatim, 1990: 60).
Tiap molekul bergerak secara lurus sampai ia bertabrakan dengan molekul
lainnya. Contoh molekul glukosa bertabrakan dengan molekul glukosa yang
lainnya,dengan molekul air atau dengan molekul selolusa .Pada setiap tabrakan
molekul terpental dan menuju ke arah yang lain, hal inilah yang menyebabkan
gerakan acak dari molekul tersebut ( TIM DOSEN PEMBINA, 2014:17).
Kecepatan difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak
kinetik dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi
melalui dua cara:
 Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut
lipid.
 Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor (Pustakers: 2014(online)
Mekanisme difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga
mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),difusi melalui saluran yang
terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan
difusi difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi sederhana melalui membran
berlangsung karena molekul-molekul yang berpindah atau bergerak melalui
membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid
bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul
larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan
organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel
terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul
kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran
melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran,
semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan
diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu,
molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa
garam – garam mineral, tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi
memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran.
Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transporter dinamakan difusi
difasilitasi (Kimball,1999:35).

Gambar 3.1 Peristiwa difusi


Gambar diatas adalah contoh peristiwa difusi, di sana tidak nampak adanya
membran semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis
dimana yang pindah adalah partikelnya bukan pelarutnya (jika sebuah larutan),
perpindahannya juga dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat penting untuk keseimbangan hidup


tumbuhan. Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) diambil oleh tumbuhan dari
udara melalui proses difusi. Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan
dari dalam tanah, salah satunya melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah
ke dalam tubuh tumbuhan disebabkan konsentrasi garam mineral di tanah lebih
tinggi daripada di dalam sel. Demikian juga gas CO2 di udara masuk ke dalam
tubuh tumbuhan karena konsentrasi CO2 di udara lebih tinggi daripada di dalam
sel tumbuhan. Sebaliknya, O2 dapat berdifusi keluar tubuh tumbuhan jika
konsentrasi O2 dalam tubuh tumbuhan lebih tinggi akibat adanya fotosintesis
dalam sel (Loveless, 1991: 185).
2. Osmosis
Osmosis menurut para ahli kimia adalah difusi dari setiap pelarutmelalui suatu
selaput yang permeabel secara diferensial. Membran sel yang meloloskan molekul
tertentu tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeable secara
diferensial.Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi melalui
selaput/ membran yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat yang
berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah (TIM DOSEN
PEMBINA, 2014:17).
Osmosis merupakan suatu peristiwa perembesan suatu molekul air melintasi
membran yang memisahkan dua larutan dengan potensial air yang berbeda. Proses
osmosis berlangsung dari larutan hipotonik menuju larutan yang hipertonik atau
perpindahan air dari molekul larutan yang potensial airnya tinggi ke potensial
yang rendah melalui membran selektif permeabel (semipermeabel). Membran
selektif permeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan
molekul-molekul tertentu yang larut di dalamnya. Molekul-molekul yang dapat
melewati membran semipermeabel adalah molekul-molekul asam amino, asam
lemak dan air, sedangkan molekul zat yang berukuran besar misalnya
polisakarida(pati) dan protein tidak dapat melewati membran semipermeabel
tersebut tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat
menembus membran. Larutan yang memiliki konsentrasi tinggi memiliki tekanan
osmosis yang tinggi pula maupun sebaliknya. Setiap sel hidup merupakan sistem
osmosis. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonis) terhadap
cairan sel maka air dalam sel akan terisap keluar. Hal itu akan menyebabkan
plasma menyusut. Jika air sel terus terisap keluar akan menyebabkan plasma
terlepas dari sel-sel dan sel akan mengerut. Sebaliknya jika sel berada dalam
larutan hipotonis (lebih encer daripada cairan sel), air dari luar sel akan masuk ke
dalam sel sehingga sel mengembang. Contoh peristiwa osmosis adalah kentang
yang dimasukkan ke dalam air garam (sulistyowati, 2010:8).
Gambar 3.2 Peristiwa Osmosis

Gambar tersebut adalah contoh dari peristiwa osmosis dimana 2 sel yang
masing-masing memiliki membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi
perbedaan konsentrasi. Konsentrasi gula sebelah kanan lebih tinggi akibatnya
volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel yang sebelah kiri.
Akibatnya pelarut dari sel sebelah kanan berpindah ke dalam sel sebelah kiri.
Persamaan osmosis dan difusi:
Osmosis dan difusi merupakan mekanisme nutrien pada waktu transport nutrien
melewati membran yang bersifat pasif. Transport pasif memiliki arti bahwa
mekanisme transport tersebut tidak melawan gradien konsentrasi sehingga tidak
membutuhkan energi untuk melakukan mekanisme ini.
3. Trasnspor Aktif
Pada sel-sel akar tumbuhan terdapat penumpukan mineral. Artinya,
konsentrasi mineral di dalam sel lebih tinggi daripada di luar sel, atau potensial air
di luar sel lebih tinggi dibandingkan dengan potensial air di dalam sel. Oleh
karena itu, osmosis dari luar sel ke dalam sel tetap berlangsung untuk mencegah
plasmolisis. Akan tetapi, keadaan ini menghambat pengambilan mineral dari luar
ke dalam sel melalui difusi, terutama karena membran sel memiliki permeabilitas
yang sangat rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan transpor aktif yang
melibatkan energi dari ATP agar ion-ion dapat masuk ke dalam sel. ATP adalah
molekul pembawa energi di dalam sel (Parjatmo, 1987:87).
Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel melalui membran
semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang memerlukan
energi dalam bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki
konsentrasi rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat
tercapai keseimbangan di dalam sel. Adanya muatan listrik di dalam dan luar sel
dapat mempengaruhi proses ini, misalnya ion K+, Na+ dan CL –.

IV. METODE PRAKTIKUM


4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
a) Cawan petri
b) Skalpel atau pisau potong
c) Gelas ukur
4.1.2 Bahan
a) Kentang atau wortel
b) Garam dapur halus
c) Air

4.2 Cara Kerja

Menyiapkan dua buah kentang, mengupasnya dan memotong bentuk kubus, atau
bentuk lain yang penting bahan dapat berdiri menumpu salah satu bidang sayatan
tanpa bergulir.

Membuat cekungan yang cukup dalam pada sisi sayatan kentang yang menghadap
ke atas.

Memasukkan garam dapur halus ke dalam cekungan salah satu kentang sebanyak
separuh cekungan, sedangkan yang lain dibiarkan kosong.

Meletakkan kedua kentang tersebut ke dalam cawan petri yang terlebih dahulu
telah diisi air yang telah diketahui jumlahnya.

Membiarkan selama kurang lebih tiga puluh menit, kemudian mengadakan


pengamatan dan mengukur kembali air dalam cawan petri setelah kentang
dikeluarkan.
Mendiskusikan gejala apakah yang terjadi pada kedua kentang tersebut, apakah
ada perbedaan? Adakah perbedaan jumlah air dalam kedua cawan petri, mengapa?

Laporan Praktikum Model Tiruan Darah


 Sel Darah Merah (Eritrosit)
Eritrosit berbentuk bulat pipih dengan bagian tengahnya cekung (bikonkaf). Sel
darah merah tidak memiliki inti sel. Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen
dari paru-paru ke sel-sel di seluruh tubuh. Oleh karena itu, jenis sel darah ini yang
paling banyak terdapat dalam darah. Satu milimeter kubik darah (lebih kurang
sekitar satu tetes) terdiri atas lima juta lebih sel darah merah.Warnamerah pada
darah disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah. Hemoglobin
atau zat warna darah merupakan suatu protein yang mengandung unsur besi.
Fungsi hemoglobin mengikat oksigen dan membentuk oksihemoglobin. Oksigen
diangkut dari paru-paru dan diedarkan ke seluruh sel tubuh. Hemoglobin yang
mengikat oksigen (oksihemoglobin) berwarna merah cerah, sedangkan
hemoglobin yang masih mengikat karbondioksida berwarna merah tua keunguan.
Berikut ini reaksi kimia pengikatan oksigen oleh hemoglobin.
Melalui peredaran darah, oksihemoglobin akan beredar ke seluruh sel-sel tubuh.
Setelah sampai di sel-sel tubuh, akan terjadi reaksi pelepasan oksigen dari
hemoglobin ke sel yang kekurangan oksigen. Oksigen masuk ke dalam sel melalui
proses difusi. Selama perkembangan janin dalam kandungan, sel darah merah
dibentuk dalam hati dan limpa. Sel darah merah berusia sekitar 120 hari. Sel yang
telah tua akan dihancurkan di hati dan limpa. Selanjutnya, di dalam hati,
hemoglobin diubah dan dijadikan pigmen (pigmen empedu).
2) Sel Darah Putih (Leukosit)
Berbeda dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap
atau bersifat amuboid dan mempunyai inti sel. Jumlah sel darah putih juga tidak
sebanyak jumlah sel darah merah. Setiap satu milimeter kubik darah mengandung
sekitar 8.000 sel darah putih. Fungsi utama sel darah putih adalah melawan
penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk antibodi. Peningkatan
jumlah leukosit merupakan petunjuk adanya infeksi. Jika jumlah leukosit sampai
di bawah 6.000 sel per cc darah, maka disebut sebagai kondisi leukopeni. Jika
jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per cc), maka disebut
leukositosis. Berdasarkan ada atau tidaknya butir-butir kasar (granula) dalam
sitoplasma, leukosit dapat dibedakan menjadi granulosit dan agranulosit.
Granulosit merupakan kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalam
sitoplasmanya. Sebaliknya, agranulosit tidak mempunyai granula. Leukosit jenis
granulosit terdiri atas eosinofil, basofil, dan netrofil. Agranulosit terdiri atas
limfosit dan monosit.
3) Keping Darah (Trombosit)
Bentuk trombosit beraneka ragam, yaitu bulat, oval, dan memanjang. Trombosit
tidak berinti sel dan bergranula. Jumlah sel keping darah atau trombosit pada
orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel per cc. Umur dari keping darah sangat
singkat, yaitu 5 sampai dengan 9 hari. Keping darah sangat berhubungan dengan
proses mengeringnya luka, sehingga tidak heran jika ada yang menyebut keping
darah dengan sel darah pembeku. Sesaat setelah terluka, trombosit akan pecah
karena bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembuluh darah yang terluka.
Di dalam trombosit terdapat enzim trombokinase atau tromboplastin. Enzim
tromboplastin akan mengubah protein yang disebut protrombin (calon trombin)
menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah.
Trombin akan mengubah fibrinogen (protein darah) menjadi benang-benang
fibrin. Benangbenang fibrin ini akan membentuk jaring-jaring di sekitar sel-sel
darah, sehingga luka tertutup dan darah tidak menetes lagi.
Skema proses pembekuan darah :
4) Plasma Darah
Plasma darah merupakan cairan darah yang sebagian besar terdiri atas air (92%).
Selain itu, dalam plasma darah juga terdapat protein plasma yang terdiri atas
albumin, fibrinogen, dan globulin. Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah
antara lain sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme
(urea dan karbondioksida).
Darah dalam tubuh manusia memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :
1. Menjaga stabilitas suhu tubuh (termoregulasi)
2. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah
3. Menutup luka yang dilakukan oleh keping keping darah
4. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih
5. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) oleh
plasma darah
6. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah.
A. Tujuan :
Mengetahui bagian – bagian dari darah.
B. Alat dan bahan :
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Gelas ukur
4. Minyak goreng
5. Air
6. Pewarna makanan
Gambar :

C. Langkah Kerja
1. Tuangkan 5 mL minyak goreng ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur
untuk mengukur volume minyak goreng. Lakukan pengukuran dengan cermat
dan teliti.

1. Tuangkan 5 mL air ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk


mengukur volume air. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
3. Tambahkan beberapa tetes zat warna kue pada campuran air dan minyak
goreng.

3. Tutuplah ujung tabung reaksi dengan cara menyumbat bagian mulut tabung
reaksi menggunakan ibu jari.
4. Kocoklah beberapa saat hingga seluruh komponen tercampur dengan cukup
sempurna. Lakukan dengan hati-hati agar tabung reaksi tidak terjatuh.

6. Diamkan tabung reaksi beberapa saat, biarkan hingga campuran terpisah.

D. Kesimpulan dan pembahasan data praktikum


Setelah melalui proses pengkocokan, lalu didiamkan. Campuran air, minyak, dan
pewarna makanan tersebut berubah warna. Air yang semula bening menjadi
merah, dan minyak yang semula kuning menjadi putih. Dari data tersebut kami
dapat menyimpulkan bahwa :
1. Bagian yang berwarna putih adalah sel darah putih atau leukosit.
Fungsi utama sel darah putih adalah melawan penyakit yang masuk ke
dalam tubuh dan membentuk antibodi. Peningkatan jumlah leukosit
merupakan petunjuk adanya infeksi.
2. Bagian yang berwarna merah adalah sel darah merah atau eritrosit.
Sel darah merah tidak memiliki inti sel. Eritrosit berfungsi untuk
mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel di seluruh tubuh.
Warna merah pada darah disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel
darah merah. Hemoglobin atau zat warna darah merupakan suatu protein yang
mengandung unsur besi. Fungsi hemoglobin mengikat oksigen dan
membentuk oksihemoglobin.

Tekanan Zat Cair Hukum Archimedes

Dasar teori :
Tekanan yang diakibatkan oleh zat cair dalam keadaan diam pada suatu
kedalaman tertentu disebut tekanan hidrostatis atau tekanan zat cair. Besarnya
tekanan hidrostatis bergantung pada:
1. Ketinggian zat cair ( h)
2. Massa jenis zat cair (ρ)
3. Percepatan gravitasi (g)

Sebuah bejana yang dindingnya berlubang pada tiga tempat yang berbeda
tingginya kemudian diisi air hingga penuh. Jika kita amati tempat jatuhnya air
yang keluar dari lubang-lubang bejana akan tampak bahwa air yang keluar dari
lubang terendah jatuhnya paling jauh. Hal ini membuktikan bahwa air yang keluar
dari lubang paling bawah mendapat tekanan paling besar dibandingkan air yang
keluar dari lubang lainnya.
Tekanan dalam zat cair akan makin besar jika letaknya makin dalam.
Untuk menyelidiki tekanan dalam zat cair digunakan pesawat hartl.

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa pada kedalaman yang


sama, tekanan zat cair sama besar dan ke segala arah.
Tekanan oleh zat cair timbul akibat pengaruh gravitasi bumi dan besarnya
sebanding dengan massa jenis serta kedalamannya, maka secara matematika
tekanan hidrostatis dirumuskan:
ρh=ρ.g.h
Jika S=ρ.g maka, ρh=S.h
Keterangan:
h = ketinggian (m)
S = berat jenis zat cair (N/m3)

Tujuan :
Untuk mengetahui tekanan dalam zat cair.

Alat dan bahan :


1. Gelas kimia ( 2 buah)
2. Pipa U atau selang berbentuk U
3. Corong
4. Air
5. Minyak kelapa atau minyak goreng
Langkah-langkah :
- Susunlah alat percobaan seperti gambar di bawah ini.

- Ubahlah ketinnggian corong yang terdapat pada gelas beker sesuai dengan
data kedalaman (h) yang terdapat pada tabel percobaan
- Amati selisih permukaan air (Δh) yang terdapat pada pipa U. Lakukan
dengan cermat dan teliti.
- hasil percobaan dalam tabel di bawah ini.
Selisih ketinggian (Δh) (cm)
No. Kedalaman (h) (cm)
Air Minyak kelapa
1. 4 2,5 3
2. 8 5,5 5,5
3. 12 9,5 8

Anda mungkin juga menyukai