KIMIA DASAR.
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
ANNISA (G0223006)
MILDA AFLILIA (G0223001)
IRFANDI (G0223502)
MUH. IRHAM (G0223504)
PRODI AKUAKULTUR
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANA
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE 2023
KATA PENGANTAR
PENUTUP ............................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 14
3.2 Saran .......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTA ................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
Kimia (serapan dari bahasa Arab: @????????>ءA@B) adalah cabang dari ilmu fisik yang
mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi.[1][2] Ilmu
kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom
membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-
zat melalui gaya antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari
materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat
yang berbeda.
Kimia kadang-kadang disebut sebagai ilmu pengetahuan pusat karena
menjembatani ilmu-ilmu pengetahuan alam, termasuk fisika, geologi,
dan biologi.[3][4][5]
Para ahli berbeda pendapat mengenai etimologi dari kata kimia. Sejarah
kimia dapat ditelusuri kembali sampai pada alkimia, yang sudah dipraktikkan
selama beberapa milenia di berbagai belahan dunia.
A. Senyawa Organik
Klasifikasi
Senyawa organik dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Salah satu
pembedaan utama adalah antara senyawa alami dan buatan (sintetis). Selain itu,
senyawa organik dapat diklasifikasikan lebih lanjut atau dibagi berdasarkan
keberadaan heteroatom. Misalnya, ada senyawa organologam, yang ditandai
dengan ikatan antara karbon dan logam, serta senyawa organofosfor, yang
melibatkan ikatan antara karbon dan fosfor.
Cara lain untuk mengklasifikasikan senyawa organik adalah dengan
mempertimbangkan ukurannya, yang mengarah pada perbedaan antara molekul
kecil dan polimer.
Senyawa alami
Senyawa alami adalah zat yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Sebagian
besar dari senyawa ini masih diperoleh dari sumber alami karena produksi
sintetisnya tidak praktis secara ekonomi. Contoh senyawa alami tersebut
meliputi sebagian besar gula, alkaloid dan terpenoid tertentu, nutrisi spesifik
seperti vitamin B12, dan, lebih luas lagi, produk alami dengan molekul yang
kompleks dan besar, serta mereka yang memiliki konfigurasi stereoisomerik,
yang ditemukan dalam jumlah besar dalam organisme hidup.
Dalam bidang biokimia, beberapa senyawa memiliki arti yang sangat penting.
Senyawa-senyawa tersebut meliputi antigen, karbohidrat, enzim, hormon, lipid
dan asam lemak, neurotransmiter, asam nukleat, protein, peptida, dan asam
amino, lektin, vitamin, serta lemak dan minyak.
Senyawa sintetik
Zat yang dibuat melalui reaksi kimia yang melibatkan zat lain disebut sebagai
senyawa "sintetis". Senyawa sintetis ini dapat berupa senyawa yang ada secara
alami pada tanaman atau hewan, atau dapat juga berupa zat buatan yang tidak
terdapat di alam.
Mayoritas polimer, yang meliputi bahan-bahan seperti plastik dan karet,
termasuk dalam kategori senyawa organik yang dibuat secara sintetis atau
sebagian berasal dari sumber-sumber alami.
Produk bioteknologi
Banyak senyawa organik, termasuk etanol dan insulin, diproduksi dalam
skala industri melalui pemanfaatan mikroorganisme seperti bakteri dan
ragi.[1] Dalam proses ini, susunan genetik organisme ini biasanya dimodifikasi
untuk memungkinkan produksi zat-zat yang tidak dapat disintesis secara alami
oleh organisme tersebut. Banyak dari senyawa yang direkayasa secara
bioteknologi ini benar-benar baru dan sebelumnya tidak ditemukan di alam.[2]
2. Ikatan atom karbon dapat membentuk ikatan jenuh dan tak jenuh
Atom karbon yang berikatan nantinya akan membentuk sebuah rantai karbon.
Ikatan rantai karbon terdiri dari ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan
rangkap tiga.
- Ikatan tunggal: ikatan antara atom karbon dengan satu tangan ikatan atau
sepasang elektron ikatan.
- Ikatan rangkap dua: ikatan antara atom karbon dengan dua pasang
elektron ikatan.
- Ikatan rangkap/ganda tiga: ikatan antara atom karbon dengan tiga pasang
elektron ikatan.
(1) Rantai lurus (2) Rantai cabang (3) Rantai tertutup (4) Jaring
Sebagai contoh, metana (gas rawa) merupakan hidrokarbon dengan satu atom
karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Sedangkan etana merupakan
hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon
bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom
hidrogen: C2H6 dan propana merupakan hidrokarbon yang memiliki tiga atom C
(C3H8) dan seterusnya dengan rumus struktur CnH2·n+2 (di mana n merupakan
banyaknya atom karbon/hidrogen).
Jenis-Jenis hidrokarbon
Hidrokarbon dapat
berbentuk gas (contohnya metana dan propana), cairan (contohnya heksana d
an benzena), lilin atau padatan dengan titik didih rendah (contohnya paraffin
wax dan naftalena)
atau polimer (contohnya polietilena, polipropilena dan polistirena).
Ciri-ciri umum
Sesuai dengan teori ikatan valensi, atom karbon harus memenuhi aturan "4-
hidrogen" yang menyatakan jumlah atom maksimum yang dapat berikatan
dengan karbon, karena karbon mempunyai 4 elektron valensi. Dilihat dari
elektron valensi ini, maka karbon mempunyai 4 elektron yang bisa
membentuk ikatan kovalen atau ikatan dativ.
Juml
ah Alkana
Alkena (2 Alkuna (3 Sikloalka
atom (1 Alkadiena
ikatan) ikatan) na
karb ikatan)
on
1 Metana - - – –
2 Etana Etena (etilena) Etuna (asetilena) – –
Propan Propena (propi Propuna (metilase Sikloprop Propadiena (alena
3
a lena) tilena) ana )
Butena (butile Siklobuta
4 Butana Butuna Butadiena
na) na
Siklopent Pentadiena (piper
5 Pentana Pentena Pentuna
ana ylene)
Heksan Sikloheks
6 Heksena Heksuna Heksadiena
a ana
Heptan Siklohept
7 Heptena Heptuna Heptadiena
a ana
Siklookta
8 Oktana Oktena Oktuna Oktadiena
na
Siklonon
9 Nonana Nonena Nonuna Nonadiena
ana
Siklodeka
10 Dekana Dekena Dekuna Dekadiena
na
G. Isomer
Isomer adalah kumpulan senyawa yang memiliki rumus kimia sama,
namun bentuk atau strukturnya berbeda. Jika dianalogikan, ya seperti adonan
donat tadi, di mana satu adonan bisa digunakan untuk membuat berbagai
macam kue.
Jenis-Jenis Isomer
Secara umum, isomer dibagi menjadi dua, yaitu isomer struktur dan isomer
geometri. Apa perbedaannya?
1. Isomer Struktur
Isomer struktur adalah isomer yang memiliki perbedaan struktur pada
ikatannya. Isomer struktur dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
2. Isomer rangka
Isomer rangka adalah senyawa atau molekul yang memiliki rumus kimia
sama, namun struktur pada rangkanya berbeda. Struktur pada rangka yang
dimaksud adalah rangka atom C, misal rantai lurus atau bercabang. Contoh
isomer rangka terjadi pada senyawa n-butana dan 2-metilpropana. Perhatikan
gambar isomernya berikut ini.
Dari gambar ikatan di atas, coba kamu hitung berapa banyak atom C dan H di
tiap-tiap senyawa?
Artinya, kedua senyawa memiliki jumlah atom C dan H yang sama dengan
rumus kimia C4H10. Namun, bentuk rangkanya berbeda, di mana n-butana
memiliki rantai C lurus, sedangkan 2-metilpropana memiliki rantai C
bercabang. Contoh lain dari isomer rangka ini terjadi pada 1-pentena, 3-metil-
1-butena, dan 2-metil-1-butena. Untuk kerangkanya, coba buat PR, ya.
Isomer posisi
Isomer posisi adalah senyawa yang memiliki rumus molekul dan
kerangka yang sama, namun ada posisi gugus fungsi yang letaknya berbeda.
Pada isomer ini, letak atom Cnya sama atau tidak ada perbedaan, ya. Contoh
isomer posisi pada 1-butanol dan 2-butanol adalah seperti berikut.
Dari gambar ikatan di atas, terlihat kan jika kedua senyawa memiliki
bentuk rantai atom C yang sama? Namun, posisi gugus -OH berbeda. Pada 1-
butanol, gugus-OH terikat dengan atom C nomor 4. Sementara itu, pada 2-
butanol, atom -OH terikat dengan atom C nomor 2.
Isomer geometri
Isomer geometri adalah senyawa dengan rumus kimia sama, namun
struktur penataan atom di sekitar ikatan rangkapnya berbeda. Isomer yang
hanya berlaku pada senyawa alkena ini memiliki ciri penataan cis dan trans.
Apa perbedaan antara keduanya?
Isomer cis berlaku jika gugus yang sama pada ikatan rangkap C berada di
posisi yang saling berhadapan.
Isomer trans berlaku jika gugus yang sama pada ikatan rangkap C berada di
posisi yang saling bersebrangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kimia (serapan dari bahasa Arab: @????????>ءA@B) adalah cabang dari ilmu
fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan
perubahan materi.[1][2] Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom,
cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia,
interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat
umum dari materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk
membentuk zat-zat yang berbeda.
Kimia kadang-kadang disebut sebagai ilmu pengetahuan pusat karena
menjembatani ilmu-ilmu pengetahuan alam, termasuk fisika, geologi,
dan biologi.[3][4][5]
Para ahli berbeda pendapat mengenai etimologi dari kata kimia. Sejarah
kimia dapat ditelusuri kembali sampai pada alkimia, yang sudah dipraktikkan
selama beberapa milenia di berbagai belahan dunia.
3.2 Saran
Diharapkan pihak sekolah bisa mendukung pasilitas untuk pembuatan
bahan suatu makalah supaya siswa lebih mudah dalam mengerjakan tugas-
tugasnya.
Untuk pembuatan makalah kimia dasar tentang molekul ini kami rasa
masih kurang dan kami harapkan adanya masukan dari guru pembimbing
supaya makalah ini lebih baik lagi.
Dalam mempelajari ilmu kimia hendaknya siswa lebih memperdalam
pemahamannya pada kimia dasar dahulu sebelum memasuki pembelajaran
yang selanjutnya, karena akan sangat menentukan kemudahan dalam
pemahaman ilmu kimia dan pengaplikasiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Jacson, Tom. Materi Kimia, Atom dan Molekul. Jakarta: PAKAR RAYA
http://id.wikipedia.org/wiki/Molekul
http://organisasi.org/pengertian_dan_definisi_unsur_senyawa_dan_campuran
_pada_zat_disertai_contoh_penjelasan_zat_dan_wujudnya_ilmu_sains_fisika
http://www.acehblogger.org/Sifat_kimia_dan_fisika_air