Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KIMIA DASAR.

Disusun oleh :

KELOMPOK 2

DOSEN PENGAMPUH : Dian Lestari

ANNISA (G0223006)
MILDA AFLILIA (G0223001)
IRFANDI (G0223502)
MUH. IRHAM (G0223504)

PRODI AKUAKULTUR
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANA
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE 2023
KATA PENGANTAR

Puji da syukur kita panjatkan kehadirat Allo SWT, karena alhamdulillah


dengan limpahan karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lipa shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman
Muhammad SAW, kepada para Sahabatnya, keluarga, serta sampai kepada kita
selaku umatnya. Amin.
Makalah berjudul “Zat Dan Molekul ” ini kami buat untk memenuhi salahsatu
tugas yang diberikan dosen mata kuliah Kimia. Dan semoga, selain memenuhi tugas
tersebut, makalah ini dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan
kami khususnya.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan kami dalam
membuat makalah. Karena sangat kami sadari pembuata makalah ini sarat akan
kekurangan.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 2


A. Senyawa Organik ........................................................................ 2
B.Sifat Khas Atom Karbon .............................................................. 3
C.Hidro Karbon................................................................................ 6
D.Ikatan Antar Karbon..................................................................... 8
E.Jenis Ikatan ................................................................................... 9
F.Posisi Atom C Dalam Senyawa Organik ...................................... 10
G.Isomer........................................................................................... 11

PENUTUP ............................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 14
3.2 Saran .......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTA ................................................................................. 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kimia (serapan dari bahasa Arab: ‫@????????>ء‬A@B) adalah cabang dari ilmu fisik yang
mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi.[1][2] Ilmu
kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom
membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-
zat melalui gaya antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari
materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat
yang berbeda.
Kimia kadang-kadang disebut sebagai ilmu pengetahuan pusat karena
menjembatani ilmu-ilmu pengetahuan alam, termasuk fisika, geologi,
dan biologi.[3][4][5]
Para ahli berbeda pendapat mengenai etimologi dari kata kimia. Sejarah
kimia dapat ditelusuri kembali sampai pada alkimia, yang sudah dipraktikkan
selama beberapa milenia di berbagai belahan dunia.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah – masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Senyawa Organik
2. Sifat Khas Atom Karbon
3. Hidro Karbon
4. Ikatan Antar Karbon
5. Jenis Ikatan
6. Posisi Atom C Dalam Senyawa Organik
7. Isomer

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan tujuan penulisan makalah ini di antaranya adalah :
Untuk mengetahui Senyawa Organik,Sifat Khas Atom Karbon,Hidro
Karbon,Ikatan Antar Karbon,Jenis Ikatan,Posisi Atom C Dalam Senyawa
Organik,Isomer
BAB II
PEMBAHASAN

A. Senyawa Organik

Senyawa organik adalah golongan besar senyawa


kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan
oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik.
Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat,
merupakan komponen penting dalam biokimia.
Di antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik, rantai
karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan
yang mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang
mencakup atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul
rantai panjang gugus berulang.
Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-
hidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam
format, asam lemak pertama, organik.
Nama "organik" merujuk pada sejarahnya, pada abad ke-19, yang dipercaya
bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat/disintesis dalam tubuh organisme
melalui vis vitalis - life-force.
Kebanyakan senyawaan kimia murni dibuat secara artifisial.

Klasifikasi
Senyawa organik dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Salah satu
pembedaan utama adalah antara senyawa alami dan buatan (sintetis). Selain itu,
senyawa organik dapat diklasifikasikan lebih lanjut atau dibagi berdasarkan
keberadaan heteroatom. Misalnya, ada senyawa organologam, yang ditandai
dengan ikatan antara karbon dan logam, serta senyawa organofosfor, yang
melibatkan ikatan antara karbon dan fosfor.
Cara lain untuk mengklasifikasikan senyawa organik adalah dengan
mempertimbangkan ukurannya, yang mengarah pada perbedaan antara molekul
kecil dan polimer.

Senyawa alami
Senyawa alami adalah zat yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Sebagian
besar dari senyawa ini masih diperoleh dari sumber alami karena produksi
sintetisnya tidak praktis secara ekonomi. Contoh senyawa alami tersebut
meliputi sebagian besar gula, alkaloid dan terpenoid tertentu, nutrisi spesifik
seperti vitamin B12, dan, lebih luas lagi, produk alami dengan molekul yang
kompleks dan besar, serta mereka yang memiliki konfigurasi stereoisomerik,
yang ditemukan dalam jumlah besar dalam organisme hidup.
Dalam bidang biokimia, beberapa senyawa memiliki arti yang sangat penting.
Senyawa-senyawa tersebut meliputi antigen, karbohidrat, enzim, hormon, lipid
dan asam lemak, neurotransmiter, asam nukleat, protein, peptida, dan asam
amino, lektin, vitamin, serta lemak dan minyak.

Senyawa sintetik
Zat yang dibuat melalui reaksi kimia yang melibatkan zat lain disebut sebagai
senyawa "sintetis". Senyawa sintetis ini dapat berupa senyawa yang ada secara
alami pada tanaman atau hewan, atau dapat juga berupa zat buatan yang tidak
terdapat di alam.
Mayoritas polimer, yang meliputi bahan-bahan seperti plastik dan karet,
termasuk dalam kategori senyawa organik yang dibuat secara sintetis atau
sebagian berasal dari sumber-sumber alami.

Produk bioteknologi
Banyak senyawa organik, termasuk etanol dan insulin, diproduksi dalam
skala industri melalui pemanfaatan mikroorganisme seperti bakteri dan
ragi.[1] Dalam proses ini, susunan genetik organisme ini biasanya dimodifikasi
untuk memungkinkan produksi zat-zat yang tidak dapat disintesis secara alami
oleh organisme tersebut. Banyak dari senyawa yang direkayasa secara
bioteknologi ini benar-benar baru dan sebelumnya tidak ditemukan di alam.[2]

B. Sifat Khas Atom Karbon


1. Atom karbon mempunyai empat elektron valensi
Atom karbon (C ) memiliki karakteristik yang khas dengan nomor
atom 6 konfigurasi elektron, yakni kemampuan dalam membentuk rantai C
yang panjang. Atom C mempunyai 4 elektron valensi, yang dapat berikatan
kovalen dengan atom sejenis maupun atom lainnya.
Atom Karbon Foto: Modul Pembelajaran Kimia Kemdikbud

2. Ikatan atom karbon dapat membentuk ikatan jenuh dan tak jenuh
Atom karbon yang berikatan nantinya akan membentuk sebuah rantai karbon.
Ikatan rantai karbon terdiri dari ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan
rangkap tiga.
- Ikatan tunggal: ikatan antara atom karbon dengan satu tangan ikatan atau
sepasang elektron ikatan.
- Ikatan rangkap dua: ikatan antara atom karbon dengan dua pasang
elektron ikatan.
- Ikatan rangkap/ganda tiga: ikatan antara atom karbon dengan tiga pasang
elektron ikatan.

Atom Karbon Foto: Modul Pembelajaran Kimia Kemdikbud

3. Dapat membentuk rantai terbuka maupun tertutup


Ikatan atom karbon (C) dengan atom C lainnya juga dapat membentuk sebuah
rantai atom C dengan terbuka (alifatik) dan tertutup (siklik). Senyawa
hidrokarbon alifatik terdiri dari senyawa hidrokarbon alkana (CnH2n+2),
alkena (CnH2n) dan alkuna (CnH2n-2)
- Rantai terbuka adalah rantai yang antar ujung-ujung atom karbonnya
tidak saling berhubungan, bisa bercabang ataupun tidak.
- Rantai tertutup adalah rantai yang karbonya terdapat pada pertemuan
ujung, yang terdiri dari dua macam rantai, yaitu rantai siklis dan aromatis.

(1) Rantai lurus (2) Rantai cabang (3) Rantai tertutup (4) Jaring

Foto: Modul Pembelajaran Kimia Kemdikbud

Struktur Atom Karbon


Kemampuan atom karbon yang dapat berikatan dengan atom karbon
lain, akan memungkinkan posisi atom karbon dalam rantai ikatan karbon
berdasarkan jumlahnya. Setiap kemungkinan menghasilkan satu jenis
senyawa, semakin banyak kemungkinannya, maka semakin banyak pula jenis
senyawa yang dapat dibentuk oleh atom karbon.

Kemungkinan jenis posisi atom karbon dikelompokkan menjadi empat, yaitu


atom karbon primer, sekunder, tersier, dan kuartener.

• Atom karbon primer: atom-atom karbon yang hanya mengikat secara


langsung satu atom karbon yang lain.
• Atom karbon sekunder: atom karbon yang mengikat secara langsung dua
atom karbon yang lain.
• Atom karbon tersier: atom karbon yang mengikat secara langsung tiga
atom karbon yang lain.
• Atom karbon kuartener: atom karbon yang mengikat secara langsung
empat atom karbon yang lain
C. Hidro Karbon
Hidrokarbon merupakan suatu senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C)
dan unsur hidrogen (H).[1] Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan
atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut
digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.

Sebagai contoh, metana (gas rawa) merupakan hidrokarbon dengan satu atom
karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Sedangkan etana merupakan
hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon
bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom
hidrogen: C2H6 dan propana merupakan hidrokarbon yang memiliki tiga atom C
(C3H8) dan seterusnya dengan rumus struktur CnH2·n+2 (di mana n merupakan
banyaknya atom karbon/hidrogen).

Jenis-Jenis hidrokarbon

Hidrokarbon dapat dikelompokkan berdasarkan tatanama senyawa


organik sebagai berikut:

1. Hidrokarbon jenuh/tersaturasi (alkana) yang merupakan hidrokarbon yang


paling sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan
terikat dengan atom hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi
adalah CnH2n+2.[2] Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi utama pada
bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun
bercabang. Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tetapi rumus
strukturnya berbeda dinamakan isomer struktur.[3] Model tiruan dari
molekul metana, CH4. Metana merupakan salah satu contoh hidrokarbon
yang masuk dalam kategori alkana, hanya mempunyai 1 jenis ikatan saja.
2. Hidrokarbon tak jenuh/tak tersaturasi adalah hidrokarbon yang memiliki satu
atau lebih ikatan rangkap, baik rangkap dua maupun rangkap tiga.
Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua disebut dengan alkena,
dengan rumus umum CnH2n.[4] Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap
tiga disebut alkuna, dengan rumus umum CnH2n-2.[5]
3. Sikloalkana adalah hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih cincin
karbon. Rumus umum untuk hidrokarbon jenuh dengan 1 cincin adalah
CnH2n.[3]
4. Hidrokarbon aromatik, juga dikenal dengan arena, adalah hidrokarbon yang
paling tidak mempunyai satu cincin aromatik.

Hidrokarbon dapat
berbentuk gas (contohnya metana dan propana), cairan (contohnya heksana d
an benzena), lilin atau padatan dengan titik didih rendah (contohnya paraffin
wax dan naftalena)
atau polimer (contohnya polietilena, polipropilena dan polistirena).

Ciri-ciri umum

Karena struktur molekulnya berbeda, maka rumus empiris antara


hidrokarbon pun juga berbeda: jumlah hidrokarbon yang diikat pada alkena
dan alkuna pasti lebih sedikit karena atom karbonnya berikatan rangkap.

Kemampuan hidrokarbon untuk berikatan dengan dirinya sendiri disebut


dengan katenasi, dan menyebabkan hidrokarbon bisa membentuk senyawa-
senyawa yang lebih kompleks, seperti sikloheksana atau arena
seperti benzena. Kemampuan ini didapat karena karakteristik ikatan di antara
atom karbon bersifat non-polar.

Sesuai dengan teori ikatan valensi, atom karbon harus memenuhi aturan "4-
hidrogen" yang menyatakan jumlah atom maksimum yang dapat berikatan
dengan karbon, karena karbon mempunyai 4 elektron valensi. Dilihat dari
elektron valensi ini, maka karbon mempunyai 4 elektron yang bisa
membentuk ikatan kovalen atau ikatan dativ.

Hidrokarbon bersifat hidrofobik dan termasuk dalam lipid.


Beberapa hidrokarbon tersedia melimpah di tata surya. Danau berisi metana
dan etana cair telah ditemukan pada Titan, satelit alam terbesar Saturnus,
seperti dinyatakan oleh Misi Cassini-Huygens.
Hidrokarbon sederhana dan variasinya[

Juml
ah Alkana
Alkena (2 Alkuna (3 Sikloalka
atom (1 Alkadiena
ikatan) ikatan) na
karb ikatan)
on
1 Metana - - – –
2 Etana Etena (etilena) Etuna (asetilena) – –
Propan Propena (propi Propuna (metilase Sikloprop Propadiena (alena
3
a lena) tilena) ana )
Butena (butile Siklobuta
4 Butana Butuna Butadiena
na) na
Siklopent Pentadiena (piper
5 Pentana Pentena Pentuna
ana ylene)
Heksan Sikloheks
6 Heksena Heksuna Heksadiena
a ana
Heptan Siklohept
7 Heptena Heptuna Heptadiena
a ana
Siklookta
8 Oktana Oktena Oktuna Oktadiena
na
Siklonon
9 Nonana Nonena Nonuna Nonadiena
ana
Siklodeka
10 Dekana Dekena Dekuna Dekadiena
na

D. Ikatan Antar Karbon


Ikatan karbon-karbon adalah ikatan kovalen antara dua atom karbon. Bentuk
yang paling umum adalah ikatan kovalen - ikatan yang terdiri dari dua elektron.
Karbon memiliki karakteristik unik di antara seluruh elemen dalam membentuk
ikatan panjang atomnya sendiri.
E. Jenis Ikatan
1. Ikatan Kimia
Terbentuk melalui pembentukan, pemutusan, atau perubahan ikatan antara
atom karbon dan unsur lainnya.
2. Ikatan Hidrogen
Terbentuk antara atom karbon dan atom hidrogen dalam suatu senyawa
organik.
3. Ikatan Koordinasi
Terbentuk saat satu atom memberikan sepasang elektron kepada atom
karbon.
F. Posisi Atom C Dalam Senyawa Organik

G. Isomer
Isomer adalah kumpulan senyawa yang memiliki rumus kimia sama,
namun bentuk atau strukturnya berbeda. Jika dianalogikan, ya seperti adonan
donat tadi, di mana satu adonan bisa digunakan untuk membuat berbagai
macam kue.

Isomer ini hanya berlaku pada senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa


yang didominasi oleh ikatan atom C dan H. Mengapa hanya berlaku pada
hidrokarbon? Hal itu karena keunikan atom karbon yang memiliki empat
elektron valensi, sehingga bebas untuk berikatan termasuk dengan dirinya
sendiri. Dengan demikian, senyawa dengan rumus kimia sama belum tentu
bentuk strukturnya sama karena bentuk rantai atom C bisa berbeda-beda.

Jenis-Jenis Isomer
Secara umum, isomer dibagi menjadi dua, yaitu isomer struktur dan isomer
geometri. Apa perbedaannya?

1. Isomer Struktur
Isomer struktur adalah isomer yang memiliki perbedaan struktur pada
ikatannya. Isomer struktur dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

2. Isomer rangka
Isomer rangka adalah senyawa atau molekul yang memiliki rumus kimia
sama, namun struktur pada rangkanya berbeda. Struktur pada rangka yang
dimaksud adalah rangka atom C, misal rantai lurus atau bercabang. Contoh
isomer rangka terjadi pada senyawa n-butana dan 2-metilpropana. Perhatikan
gambar isomernya berikut ini.

Dari gambar ikatan di atas, coba kamu hitung berapa banyak atom C dan H di
tiap-tiap senyawa?

Pada senyawa n-butana, banyaknya atom C = 4 dan H = 10.

Pada senyawa 2-metilpropana, banyaknya atom C = 4 dan H = 10.

Artinya, kedua senyawa memiliki jumlah atom C dan H yang sama dengan
rumus kimia C4H10. Namun, bentuk rangkanya berbeda, di mana n-butana
memiliki rantai C lurus, sedangkan 2-metilpropana memiliki rantai C
bercabang. Contoh lain dari isomer rangka ini terjadi pada 1-pentena, 3-metil-
1-butena, dan 2-metil-1-butena. Untuk kerangkanya, coba buat PR, ya.

Isomer posisi
Isomer posisi adalah senyawa yang memiliki rumus molekul dan
kerangka yang sama, namun ada posisi gugus fungsi yang letaknya berbeda.
Pada isomer ini, letak atom Cnya sama atau tidak ada perbedaan, ya. Contoh
isomer posisi pada 1-butanol dan 2-butanol adalah seperti berikut.

Dari gambar ikatan di atas, terlihat kan jika kedua senyawa memiliki
bentuk rantai atom C yang sama? Namun, posisi gugus -OH berbeda. Pada 1-
butanol, gugus-OH terikat dengan atom C nomor 4. Sementara itu, pada 2-
butanol, atom -OH terikat dengan atom C nomor 2.

Isomer gugus fungsi


Isomer gugus fungsi adalah senyawa yang memiliki rumus kimia
sama, namun gugus fungsinya berbeda. Contohnya adalah etanol dan
metoksimetana. Keduanya memiliki rumus kimia yang sama, yaitu C2H6O.
Hanya saja, etanol termasuk golongan alkohol sementara metoksimetana
termasuk golongan eter. Perhatikan contoh isomer berikut.
Dari gambar ikatan di atas, terlihat adanya gugus -OH dan -O-, kan? Gugus -
OH merupakan turunan senyawa hidrokarbon jenis alkohol. Sementara gugus
-O- merupakan turunan senyawa hidrokarbon jenis eter.

Isomer Ruang (Stereoisomer)


Isomer ruang adalah senyawa yang memiliki rumus kimia sama,
namun penataan atom di dalam ruangnya berbeda. Isomer ruang dibagi
menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

Isomer geometri
Isomer geometri adalah senyawa dengan rumus kimia sama, namun
struktur penataan atom di sekitar ikatan rangkapnya berbeda. Isomer yang
hanya berlaku pada senyawa alkena ini memiliki ciri penataan cis dan trans.
Apa perbedaan antara keduanya?

Isomer cis berlaku jika gugus yang sama pada ikatan rangkap C berada di
posisi yang saling berhadapan.

Isomer trans berlaku jika gugus yang sama pada ikatan rangkap C berada di
posisi yang saling bersebrangan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kimia (serapan dari bahasa Arab: ‫@????????>ء‬A@B) adalah cabang dari ilmu
fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan
perubahan materi.[1][2] Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom,
cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia,
interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat
umum dari materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk
membentuk zat-zat yang berbeda.
Kimia kadang-kadang disebut sebagai ilmu pengetahuan pusat karena
menjembatani ilmu-ilmu pengetahuan alam, termasuk fisika, geologi,
dan biologi.[3][4][5]
Para ahli berbeda pendapat mengenai etimologi dari kata kimia. Sejarah
kimia dapat ditelusuri kembali sampai pada alkimia, yang sudah dipraktikkan
selama beberapa milenia di berbagai belahan dunia.

3.2 Saran
Diharapkan pihak sekolah bisa mendukung pasilitas untuk pembuatan
bahan suatu makalah supaya siswa lebih mudah dalam mengerjakan tugas-
tugasnya.
Untuk pembuatan makalah kimia dasar tentang molekul ini kami rasa
masih kurang dan kami harapkan adanya masukan dari guru pembimbing
supaya makalah ini lebih baik lagi.
Dalam mempelajari ilmu kimia hendaknya siswa lebih memperdalam
pemahamannya pada kimia dasar dahulu sebelum memasuki pembelajaran
yang selanjutnya, karena akan sangat menentukan kemudahan dalam
pemahaman ilmu kimia dan pengaplikasiannya.
DAFTAR PUSTAKA

Jacson, Tom. Materi Kimia, Atom dan Molekul. Jakarta: PAKAR RAYA
http://id.wikipedia.org/wiki/Molekul
http://organisasi.org/pengertian_dan_definisi_unsur_senyawa_dan_campuran
_pada_zat_disertai_contoh_penjelasan_zat_dan_wujudnya_ilmu_sains_fisika
http://www.acehblogger.org/Sifat_kimia_dan_fisika_air

Anda mungkin juga menyukai