Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOMEDIK

”BIOMOLEKUL”

DI SUSUN OLEH :

SALSABILA TARISA
K011191015

KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYRAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah terkait biomolekul. Tanpa berkat dan
pertolongannya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik.dan tak lupa juga kita kirimkan salawat dan taslim kepada Nabi
Muhammad saw. yang telah membawa kita dari gelapnya zaman jahiliyah menuju
terangnya zaman yang sekarang ini. Saya yakin dan sadar sepunuhnya bahwa
dalam makalah ini masih banyak kekurangan adanya keterbatasan dan
pengetahuan dan pengalaman dari saya. Oleh karena nya, saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk membuat makalah ini
lebih baik.Akhir kata saya mengucapkan terimakasih dan berharap semoga
makalah terkait biomolekul ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca
makalah ini.

Makassar ,04 september 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

SAMPUL

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................................1

D. Manfaat Penulisan........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................2

A. Biomolekul.....................................................................................................................................2

B. Makromolekul................................................................................................................................2

C. Bentuk-Bentuk Senyawa Biomolekul.....................................................................................3

D. Fungsi Biomolekul.......................................................................................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................10

A. Kesimpulan.....................................................................................................................................10

B. Saran..................................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bagian terkecil dari suatu makhluk hidup ialah sel. Didalam sel terdapat
biomolekul yang menjadi dasar pembentukan tubuh makhluk hidup. Biomolekul
menggambarkan molekul yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk
membangun bagian tubuh dan menjaga proses biokimia yang diperlukan untuk
fungsi kehidupan. Kata biokimia memiliki arti studi tentang proses kimia dalam
organisme hidup. Biokimia mengatur semua organisme hidup dan proses hidup.
Biomolekul dalam sel berupa karbohidrat, protein, asam nukleat dan juga lipid.
Biomolekul ini dapat digolongkan sebagai senyawa organik dan senyawa
anorganik. Senyawa oranik merupakan senyawa yang mengandung karbon yang
ditemukan pada makhluk hidup. Sedangkan senyawa anorganik adalah semua
senyawa lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Biomolekul?
2. Apa itu Makromolekul?
3. Bagaimana bentuk-bentuk senyawa biomolekul?
4. Bagaimana fungsi biomolekul?
C. Tujuan penulisan
1. Agar dapat mengetahui apa itu biomolekul
2. Mengetahui bentuk-bentuk dari biomolekul
3. Mengetahui fungsi dari biomolekul
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta
sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain untuk menggali ilmu
seputar biomolekul dan makromolekul.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biomolekul
Di dalam tubuh hampir, semua atom tidak berdiri diri-sendiri, mereka
saling berikatan dan bergabung membentuk struktur yang lebih besar yang
disebut molekul. Karena hampir semua atom dalam tubuh merupakan atom
Karbon (C), Oksigen (O), Hidrogen (H), dan Nitrogen (N) maka sebagian besar
molekul tubuh pun disusun oleh atom-atom ini. Di antara atom tersebut, secara
alami atom karbon selalu bertindak sebagai pusat dan kerangka utama sebuah
molekul. Kerangka karbon yang tersusun kemudian ditempel oleh atom-atom
lainnya terutama hidrogen.
Molekul organic atau molekul biologis yang dapat disingkat menjadi
biomolekul. Biomolekul adalah suatu objek dari biokimia, dimana biokimia
adalah gabungan antara ilmu biologi dan ilmu kimia. Biomolekul merupakan
molekul yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk membangun jaringan tubuh
serta menjaga proses biokimia yang diperlukan untuk kelangsungan hidup
makhluk hidup. Biomolekul dapat dipandang sebagai turunan hidrokarbon, yaitu
senyawa karbon dan hidrogen yang mempunyai kerangka dasar yang tersusun
dari atom karbon, yang disatukan oleh ikatan kovalen. Kerangka dasar
hidrokarbon bersifat sangat stabil, karena ikatan tunggal dan ganda karbon-
karbon menggunakan pasangan elektron bersama-sama secara merata.
Biomolekul bersifat polifungsionil, mengandung dua atau lebih jenis gugus
fungsi yang berbeda. Pada molekul tersebut, tiap gugus fungsi mempunyai sifat
dan reaksi kimia sendiri-sendiri.
B. Makromolekul
Makromolekul dikenal dengan sebutan polimer. Kata polimer berasal dari
bahasa Yunani, yaitu “poly” dan “meros” . “Poly” berarti banyak dan “meros”
berarti unit atau bagian. Jadi polimer adalah makromolekul (molekul raksasa)
yang tersusun dari monomer yang merupakan molekul yang kecil dan sederhana.
Dalam biologi, makromolekul adalah istilah yang digunakan untuk membedakan
suatu makromolekul (ukuran dan berat suatu molekul). Makromolekul adalah
sebuah molekul yang sangat besar seperti

2
protein, polisakarida, asam nukleat, atau lipid. Makromolekul biasanya
digunakan untuk merujuk kepada polimer biologis yang besar, seperti asam
nukleat dan protein, yang terdiri dari monomer kecil yang dihubungkan bersama
–sama. Makromolekul memiliki massa molekul (berat molekul) dan struktur
relatif tinggi. Massa makromolekul pada dasarnya terdiri dari pengulangan
beberapa unit asal dari makromolekul tersebut, sebenarnya atau konseptual, dari
molekul massa molekul relatif rendah. Mereka umumnya berbasis karbon dan
sering penting secara biologis.
Istilah makromolekul ini diciptakan oleh pemenang Nobel Hermann
Staudinger pada tahun 1920, meskipun publikasi yang relevan pertama pada
bidang ini hanya menyebutkan senyawa molekul tinggi (lebih dari 1.000 atom).
Pada waktu itu frasa polimer, seperti yang diperkenalkan oleh Berzelius di 1833,
memiliki arti berbeda dari hari ini: itu hanya bentuk lain dari isomer misalnya
dengan benzena dan asetilena dan tidak ada kaitannya dengan ukuran.
Penggunaan istilah untuk menggambarkan molekul besar bervariasi antara
disiplin ilmu. Sebagai contoh, sementara biologi mengacu pada makromolekul
sebagai empat molekul besar yang menyusun makhluk hidup, dalam kimia,
istilah ini mungkin mengacu pada agregat dari dua atau lebih molekul yang
diselenggarakan bersama oleh gaya antarmolekul dan bukan ikatan kovalen
tetapi tidak mudah terdisosiasi.
C. Bentuk-bentuk Senyawa Biomolekul
Senyawa-senyawa yang termasuk ke dalam makromolekul adalah :
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang terbentuk dari 3 unsur
yaitu Karbon (C), Oksigen (O) dan Hidrogen (H). Karbohidrat disebut juga
hidrat arang. Karbohidrat sebagai sumber energi utama di bentuk oleh
tumbuhan melalui proses fotosintesis. Dalam tubuh manusia atau hewan,
karbohidrat terbentuk melalui reaksi yang terjadi dari beberapa asam amino
dan gliserol lemak.
Berdasarkan reaksi hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat dibedakan
menjadi karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
 Karbohidrat Sederhana

3
Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui rumus
empirisnya, karena perbandingan antara atom karbon, hidrogen, dan
oksigennya yaitu 1:2:1, contohnya adalah C3H6O3 (triosa) atau C5H5O10
(pentosa). Selain itu, karbohidrat sederhana umumnya juga dapat
diidentifikasi melalui tata namanya yang sesuai dengan jumlah atom
karbon yang terdapat dalam molekul, contohnya adalah triosa yang
memiliki 3 atom karbon, pentosa yang memilik 5 atom karbon, dan
heksosa yang memilik 6 atom karbon. Berdasarkan jumlah molekulnya,
karbohidrat sederhana dibagi menjadi monosakarida dan polisakarida.
Monosakarida
Monosakarida (gula sederhana) merupakan karbohidrat yang paling
sederhana dan tidak dapat diurai atau dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat
yang lebih sederhana.
Disakarida
Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat melalui sintesis
dehidrasi yang membentuk suatu rantai. Ketika disakarida terbentuk, maka
air akan dihilangkan, sehingga proses pembentukannya disebut sintesis
dehidrasi. Disakarida dapat dibelah menjadi dua buah monosakarida
sederhana dengan menggunakan air kembali (hidrolisis). Contoh-contoh
disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa +
galaktosa), dan maltosa (glukosa + glukosa).
Oligosakarida
Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul
monosakarida yang jumlahnya antara dua sampai dengan delapan
molekul monosakarida. Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida,
trisakarida, dan lainnya. Oligosakarida secara eksperimen banyak
dihasilkan dari proses hidrolisa polisakarida dan hanya beberapa
oligosakarda yang secara alami terdapat di alam. Oligosakarida yang
paling banyak ditemukan pada permukaan membran sel.
 Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk
membentuk karbohidrat kompleks. Saat dua karbohidrat sederhana saling

4
terikat satu sama lain, maka terbentuk disakarida. Saat tiga karbohidrat
sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk trisakarida. Pada
umumnya, sebuah karbohidrat kompleks yang lebih besar dari disakarida
dan trisakarida disebut polisakarida.
Polisakarida
Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari molekul-molekul gula
yang terikat bersama-sama. Di antara polisakarida yang paling terkenal
adalah selulosa. Selulosa membentuk dinding sel tumbuhan dan para
ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari satu triliun ton selulosa
disintesis tumbuhan setiap tahunnya. Selain selulosa, contoh polisakarida
lainnya adalah amilum (zat pati).
2. Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut
asam amino. Asam amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung
gugus amino fungsional (nitrogen dan hidrogen dua) yang melekat pada salah
satu ujung kerangka dan gugus asam karboksilat di ujung lain. Protein
mengandung unsur Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O) dan Nitrogen (N).
Molekul protein juga mengandung Fosfor (F), belerang (S) serta beberapa
protein memiliki unsur logam seperti besi dan tembaga.
Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein tersusun
atas asam amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut ikatan peptida
yang membentuk suatu zat kompleks. Oleh karena itu, protein digolongkan ke
dalam polimer yang monomer-monomenya adalah asam amino.
Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya, terdapat
empat struktur protein, yaitu sebagai berikut.
1. Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya berbentuk
linier.
2. Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya mempunyai
pola teratur, misalnya pola memilin (menggulung).
3. Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya bengkok atau
bergulung (berpilin), sehingga membentuk struktur tidak dimensi bulat.

5
4. Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan kenyataan
bahwa beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai polipeptida. Setiap
rantai polipeptida dapat merupakan polipeptida yang sama atau berbeda.
3. Asam Nukleat
Asam nukleat adalah biomolekul berukuran besar yang merupakan senyawa
penting untuk segala bentuk kehidupan. Ada dua jenis asam nukleat, yaitu
deoksiribonukleat (DNA) dan ribonukleat (RNA). Keduanya terbuat dari
monomer yang disebut dengan nukleotida. Masing-masing nukleotida mempunyai
tiga komponen, yaitu gula pentosa, gugus fosfat dan basa nitrogen. Jika gulanya
deoksiribosa, polimernya adalah DNA. Jka gulanya ribosa, polimernya adalah
RNA. Ketika ketiga kompoen tersebut digabungkan, maka akan membentuk
nukleotida. Nukleotida juga dikenal sebagai nukleotida fosfat.
Asam nukleat adalah salah satu makromolekul biologis yang paling penting.
Zat ini ditemukan melimpah di semua makhluk hidup, yang berfungsi dalam
encoding, transmisi, dan merumuskan informasi genetik. Dengan kata lain,
informasi disampaikan melalui urutan asam nukleat, atau urutan nukleotida dalam
molekul DNA atau RNA.
4. Lipid
Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup. Seperti
halnya karbohidrat, lipid tersusun atas unsur karbon (CH), hidrogen (H), dan
oksigen (O), serta kadang kala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Beberapa di
antaranya disimpan sebagai sumber energi sekunder dan sebagian lain bertindak
sebagai komponen penting dari membran sel. Lipid terdapat pada tumbuhan,
hewan, manusia, dan mikroorganisme. Lipid terasa licin, tidak larut dalam air,
tetapi dapat larut dalam alkohol, eter, dan pelarut-pelarut organik lainnya. Lipid
terdiri dari beberapa jenis, yang terpenting adalah lemak, fosfolipid, dan steroid.
 Lemak
Lemak sangatlah penting, molekul organik kompleks yang digunakan
sebagi suber energi, hingga hal lain. Pembangun lemak adalah sintesis
dehidrasi antara molekul gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah
rangkakarbon yang memiliki tiga gugus alkohol. Rumus empirisnya adalah
C3H4(OH)3. Asam lemak merupakan rantai karbon yang panjang yang

6
memiliki gugus karboksil. Jika terdapat rantai karbon yang memiliki
banyak ikatan hidrogen, maka disebut asam lemak jenuh. Sedangkan,
disebut tidak jenuh jika atom-atom karbonnya memiliki ikatan rangkap
lebih dari satu.
Secara kimia, lemak identik dengan minyak hewani dan minyak nabati
yang terutama terdiri dari gliserida. Lemak merupakan ester yang
terbentuk melalui reaksi tiga molekul asam lemak dan sebuah molekul
gliserol. Lemak bersifat tidak mudah menguap, tidak larut dalam air, terasa
berminyak atau licin ketika disentuh, dan berbentuk padat pada suhu
kamar.
 Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis. Steroid
berfungsi sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal kortikal,
asam empedu, sterol, dan agen anabolisme. Contoh-contoh steroid antara
lain adalah kolesterol, esterogen, dan testosteron.
 Fosfolipid
Fosfolipid merupakan lipid yang berjumlah banyak (sebagai lesitin atau
fosfatidietanolamin) yang di dalamnya asam fosfat serta asam lemak
diesterifikasi menjadi gliserol dan terdapat dalam semua sel hidup serta
dalam plasma membran. Fosfolipid merupakan jenis lemak majemuk.

D. Fungsi Biomolekul
a. Karbohidrat
Fungsi-fungsi karbohidrat ialah antara lain :
- Sebagai komponen utama penyusun membran sel.
- Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh seperti otak, lensa
mata, dan sel saraf, sumber energinya sangat bergantung kepada glukosa dan tidak dapat
digantikan oleh sumber energi lainnya. Setiap 1 gram glukosa menghasilkan 4,1 kkal.
- Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa,
pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.

7
- Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya
selulosa.
- Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
- Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan lemak.
- Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen asam inti
yang amat penting dalam pewarisan sifat.
- Sumber energi dalam proses respirasi.
b. Protein
Protein mempunyai fungsi bermacam-macam bagi tubuh, yaitu sebagai
enzim, zat pengatur pergerakan, pertahanan tubuh, dan alat pengangkut.
Sebagai zat-zat pengatur, protein mengatur proses-proses metabolisme dalam
bentuk enzim dan hormon. Proses metabolik (reaksi biokimiawi) diatur dan
dilangsungkan atas pengaturan enzim, sedangkan aktivitas enzim diatur lagi
oleh hormon, agar terjadi hubungan yang harmonis antara proses
metabolisme yang satu dengan yang lain (Sediaoetama, 2008).
Menurut Almatsier (2009:96–97) fungsi protein adalah sebagai berikut:
- Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh.
- Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon-hormon seperti tiroid,
insulin, dan epinerfin adalah protein, demikian pula berbagai enzim.
- Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh terdapat dalam tiga
kompartemen: intraseluler (di dalam sel), ekstraseluler/ interselular (di luar sel), intravaskular
(di dalam pembuluh darah).
- Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu
bereaksi dengan asam basa untuk pH pada taraf konstan.
- Pembentukan anti bodi, kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung
pada kemampuan tubuh memproduksi anti bodi.
- Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke
jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.
- Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena
menghasilkan 4 kalori/g protein.
c. Asam nukleat
Ada beberapa fungsi penting lain dari asam nukleat yaitu sebagai berikut :

8
- Menyimpan informasi genetik dan mentransfer kepada keturunannya.
- Menggunakan informasi genetik dalam proses sintesis protein baru.
- Asam deoksiribonukleat berperan sebagai tempat untuk informasi genetik di
dalam sel.
- DNA berperan dalam mengontrol sintesis RNA di dalam sebuah sel.
- Informasi genetik yang ditransmisikan dari DNA ke pembentukan protein dalam
sel.
- Urutan basa nitrogen dalam tulang Punggung DNA berpedan dalam menentukan
protein yang disintesis.
- RNA berfungsi mengarahkan proses sintesis protein.
- m-RNA berperan dalam mengambil pesan genetik dari RNA.
- Prosestransfer t-RNA untuk mengaktifkan asam amino, ke tempar sintesis
protein.
d. Lipid
- Lemak digunakan sebagi sumber energi.
- Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi di dalam tubuh.
- Steroid berfungsi sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal
kortikal, asam empedu, sterol, dan agen anabolisme.
- Fungsi fosfolipid antara lain adalah : lesitin membawa lemak dalam aliran darah
dari satu jaringan ke jaringan lainya; fosfatidiletanolamin berperan dalam proses pembekuan
darah; dan fosfolipid merupakan komponen utama dinding sel.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organik sederhana pembentuk
organisme hidup dan bersifat khas sebagai produk aktivitas biologis. Senyawa-
senyawa mikromolekul biasanya dikenal dalam empat bentuk, yaitu: karbohidrat,
protein, asam nukleat, dan lipid.

Biomolekul mempunyai fungsi tertentu dalam sel, misalnya:

protein sebagai enzim, alat transpor, antibodi, hormon dan pembentuk


membran;
karbohidrat sebagai sumber energi, komponen pembentuk membran dan
dinding sel;
lipid sebagai sumber energi, hormon, dan pembentuk sel;
asam nukleat sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur
biosintesis protein.

B.Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan


jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sumbono, Agung. 2019. Biomolekul. Yogyakarta : CV. Budi Utama


https://croisant.wordpress.com/2013/09/16/struktur-dan-fungsi-makromolekul-
karbohidrat-protein-lipid-dan-asam-nukleat-di-dalam-sel/
https://id.wikipedia.org/wiki/Biomolekul
https://id.scribd.com/doc/228426030/makalah-biomolekul
https://www.kamusq.com/2014/06/karbohidrat-adalah-pengertian-dan.html
https://medium.com/@indotesis/pengertian-fungsi-struktur-dan-jenis-jenis-
protein-7aa78e460029
https://www.ilmukimia.org/2016/12/asam-nukleat.html
https://www.penasains.com/2015/11/pengertian-dan-fungsi-asam-nukleat.html

Anda mungkin juga menyukai