Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH FITOKIMIA

“PENGUAPAN”

OLEH
TINGKAT 2 KELAS A
KELOMPOK 7
AMELIA ANANDA PUSPITASARI (PO713251211005)
MAGFIRAH (PO713251211025)
MOH. ABDUL FAJAR ALI (PO713251211028)
RHENCHI RANTE LAMBA (PO713251211043)
VIVI ERLITAYANTI (PO713251211048)
Dosen Pengampuh : Dwi Rachmawaty, S.Farm.,M.Kes
JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES
MAKASSAR
2023

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
atas ridho dan karuniaNya lah kami dapat menyelesaikan Makalah “penguapan”
ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini mungkin kami mengalami kesulitan dan
kendala yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan
wawasan serta pola pikir kami. Namun berkat keyakinan, keinginan, dan usaha
dengan sungguh-sungguh akhirnya semua hambatan itu dapat kami atasi.

Kami menyadari sedalam-dalamnya bahwa kami tidaklah sempurna dalam


pembuatan makalah ini. Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya
makalah ini dapat memenuhi persyaratan dalam Mata Kuliah Biokimia ini dan
dapat bermanfaat bagi kami serta para pembaca lainnya.

Tidak lupa kami berterima kasih kepada dosen pengampuh dan rekan-rekan
yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan Makalah ini.

Makassar, 31 januari 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang…………………………………………………………….
2. Tujuan……………………………………………………………………..
3. Rumusan Masalah…………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Karbohidrat…………………………………………………….
2. Fungsi Karbohidrat…………………………………………………………
3. Karakteristik Karbohidrat…………………………………………………
4. Klasifikasi Karbohidrat……………………………………………………
5. Struktur
Karbohidrat…………………………………………………………
6. Metabolisme
Karbohidrat……………………………………………………
7. Proses Metabolisme
Karbohidrat……………………………………………
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Metabolisme Karbohidrat
9. Peranan Karbohidrat dalam Kehidupan……………………………………
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan…………………………………………………………
2. Saran……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Biokimia dapat diberi batasan sebagai ilmu yang mempelajari tentang :
1) Kimia dan sifat-sifat dari senyawa-senyawa yang terdapat di dalam
tubuh mahluk hidup dan/atau dihasilkan oleh mahluk hidup
(biomolekul).
2) Perubahan-perubahan kimia yang dialami oleh senyawa-senyawa
tersebut di dalam mahluk hidup.
3) Perubahan energi yang timbul sebagai akibat dari perubahan-
perubahan kimia tersebut (bioenergetik).
4) Senyawa-senyawa yang berfungsi sebagai pengatur dalam proses
perubahanperubahan kimia tersebut (enzim dan hormon).

Dalam batasan tersebut diatas dapat dilihat adanya faktor mahluk


hidup, yang menduduki tempat utama dalam Biokimia, sehingga secara
singkat dapat dikatakan bahwa Biokimia adalah ilmu yang mempelajari
sifat-sifat kimia yang terdapat dalam jasad hidup, senyawa yang
diproduksinya, mempelajari fungsi transformasi zat kimia itu serta
menelaah tranformasi tersebut sebelumnya dengan aktivitas kehidupan
Biokimia sering juga disebut sebagai “The Chemystry Of Living
Thing“ hal ini menyangkut pengertian dimana benda hidup, baik bersel
satu maupun lebih, terdiri dari sekumpulan zat-zat yang tidak hidup. Jadi
jasad hidup merupakan sekumpulan zat tidak hidup yang dapat berbaur
dan bereaksi serta berinteraksi satu sama lain dengan cara dan susunan
yang sangat rumit namun diatur dengan baik.
Ilmu Biokimia yang diberi pengertian mendasar mengenai aktivitas
kimia dalam segala jasad, penting dalam menunjang pengetahuan di
bidang kedokteran dan pertanian. Dalam bidang kedokteran ilmu biokimia
menunjang penentuan diagnosis suatu penyakit sampai pengobatannya.
Dalam bidang pertanian ilmu biokimia berkembang demikian pesat ,
bukan saja sebagai dasar pengetahuan tentang teknologi produksi dan
pasca panen, pemikiran-pemikiran baru dalam pengembangan peternakan
dan perikanan, termasuk juga pemikiran tanaman dan hewan.
Bioteknologi yang sekarang sedang berkembang di Indonesia perlu
dilandasi oleh pengetahuan ilmu Biokimia, seperti dalam hal mensintesis,
mengisolasi serta memurnikan zat-zat yang digunakan sebagai obat atau
zat pencegah penyakit tertentu yang sulit ditentukan Mengingat
pentingnya ilmu dasar Biokimia dalam bidang pertanian dimana
didalamnya termasuk ilmu peternakan, maka mahasiswa Peternakan perlu
diajarkan Biokimia sebagai mata kuliah wajib yang akan melandasi ilmu-
ilmu terapannya

2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud Karbohidrat?
b) Apa fungsi karbohidrat?
c) Bagaimana karakteristik dari karbohidrat?
d) Bagaimana klasifikasi karbohidrat?
e) Bagaimana struktur dari senyawa karbohidrat?
f) Bagaimana proses metabolisme karbohidrat?
g) Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi proses metabolism
karbohidrat?
h) Bagaimana peranan karbohidrat dalam kehidupan sehari-hari?

3. Tujuan
a) Mengetahui pengertian karbohidrat
b) Mengetahui fungsi dari karbohidrat
c) Mengetahui karakteristik karbohidrat
d) Mengetahui klasifikasi dari karbohidrat
e) Mengetahui struktur dari senyawa karbohidrat
f) Mengetahui proses metabolism dari karbohidrat
g) Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi proses metabolism
h) Mengetahui peranan karbohidrat dalam kehidupan sehari-hari

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Karbohidrat
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah
senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil.
Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut
polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut
polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian di atas berarti
diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus
umum dari karbohidrat adalah:
Cn(H2O)n atau CnH2nOn
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul
karbon. hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi
utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap I gram
karbohidrat yang dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan
energi hasil proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan
digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi-fungsinya
seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk menjalankan
berbagai aktivitas seperti bekerja dan olahraga (Irawan, 2007).
Karbohidrat salah satu bahan yang sangat diperlukan tubuh
manusia, hewan,dan tumbuhan disamping lemak dan protein. Senyawa ini
dalam jaringan merupakan cdangan makanan atau energi yang disimpan
dalam sel. Sebagian besar karbohidrat yang ditemukan di alam terdapat
sebagai polisakarida dengan berat molekul tinggi. Beberapa polisakarida
berfungsi sebagai bentuk penyimpanan bagi monosakarida, sedangkan
yang lain sebagi penyusun struktur di dalam dinding sel dan jaringan
pengikat (Hart, 1983).
Pada tumbuhan, karbohidrat disintesis dari CO2 dan H2O melalui
roses fotosinteseis dalam sel berklorofil dengan bantuan sinar matahari.
Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan makanan yang
disimpan dalam akar,batang, dan biji sebagai pati (amilum).Karbohidrat
dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam
amino,gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat dalam sel tubuh disimpan
dalam hati dan jaringan otot dalam bentuk glikogen (Pine, 1988).
2. Fungsi Karbohidrat
Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi
jangka pendek (gula merupakan sumber energi). Fungsi sekunder dari
karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka menengah (pati untuk
tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia). Fungsi lainnya adalah
sebagai komponen struktural sel.
3. Karakteristik Karbohidrat
a) Sifat fisika
 Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen,
dan oksigen.
 Monosakarida dan oligosakarida mudah larut dalam air dan
etanol, tetapi sukar larut dalam peelarut organik
 Monosakarida dan oligosakarida memiliki rasa manis
 Steroisomerism-rumus struktur senyawa yang sama tetapi
mereka berbeda dalam konfigurasi spasial.
 Dapat mengalami mutarotasin yaitu memutar cahaya terpolarisasi
membentukglukosa (+) dan glukosa (-).
 Diastereoisomer yaitu perubahan konfigurasi berkaitan dengan
glukosa C2, C3, atau C4
 Anomerik yaitu konfigurasi spasial sehubungan dengan atom
karbon pertama pada aldosa dan atom karbon kedua pada ketosa
b) Sifat Kimia
 Sebagai reduktor : disebabkan karena terdapat gugus karbonil
yang bebas, digunakan untuk identifikasi dan analisis kuantitatif.
Pereaksi fehling, barfoed, dan osazon digunakan untuk
identifikasi dan pereaksi benedict dapat digunakan untuk
menganalisiskonsentrasi karbohidrat.
 Dapat terdehidrasi : pembentukan furfural
 Dapat terkondensasi : pencampuran furfural dengan α naftol
membentuk warna ungu. Untuk analisis kualitatif karbohidrat
 Esterifikasi : pembentukan ester asam fosfat dari gugus –OH
dengan asam fosfat
 Polimerisasi : penggabungan unit – unit monosakarida dan
oligosakarida menjadi polisakarida dengan ikatan glikosida
4. Klasifikasi Karbohidrat

Klasifikasi karbohidrat didasarkan atas jumlah unit gula dalam rantai :


a. Monosakarida (gula sederhana/saccharum)
Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana. Jika
dihidrolisis, senyawa-senyawa monosakarida sudah tidak dapat
diuraikan lagi menjadi senyawa gula yang lebih sederhana. Contoh:
glukosa, galaktosa, fruktosa.
Monosakarida dapat diklasifikasikan menjadi dua

1) Berdasarkan lokasi gugus karbonil


- Aldosa adalah monosakarida
yang mengandung aldehida
karena gugus karbonil berada di
ujung rantai

Contoh : glukosa dan galaktosa


- Ketosa adalah monosakarida
yang mengandung keton karena
gugus karbonilnya berada di
tengah rantai Contoh : fruktosa
2) Berdasarkan banyaknya atom karbon yang menyusun
molekul monosakarida.
 Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa
 Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon disebut
tetrosa
 Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon disebut

pentose
 Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon disebut
heksosa

Macam – macam monosakarida penting


 Glukosa
Glukosa dihasilkan dari reaksi fotosintesis
antara karbondioksia, air dengan bantuan
sinar matahari dan klorofil daun. Glukosa
dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula
tebu) atau pati (amilum), juga terdapat dalam
buah-buahan dan madu lebah. Glukosa
mempunyai sifat:
- Memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52.70)
- Dapat mereduksi larutan fehling dan membuat larutan
merah bata
- Dapat mengalami mutarotasi
- Dapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol)
dengan reaksi sebagai berikut: C6H12O6 --> 2C2H5OH +
2CO2
 Fruktosa
Fruktosa disebut juga sebagai gula buah,
diperoleh dari hidrolisis sukrosa. Fruktosa
dapat dibedakan dari glukosa dengan
pereaksi seliwanoff, asam clorida.; dan
mempunyai sifat:Memutar bidang
polarisasi cahaya ke kiri

- Rasa lebih manis dari gula yang lain


- Dapat bereaksi dengan larutan fehling dan membentuk
endapan merah bata
- Dapat difermentasi
 Galaktosa
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam
bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat
dalam susu. Jarang ditemukan dalam bentuk
tunggal dan mempunyai sifat:
- Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya
terpolarisasi ke kanan.
- Menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air
- Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah
bata
- Tidak dapat difermentasi

b. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama
lain dengan ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya terjadi
antara atom C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan melepaskan 1 mol
air. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus fungsi dalam karbohidrat,
yaitu gugus aldehid pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa.
Disakarida dapat terbentuk dari hasil antara proses hidrolisis
oligosakarida dan polisakarida. Disakarida biasanya larut dalam air
(hidrofilik). Beberapa contoh disakarida yakni:
 Maltosa.
Maltosa biasa digunakan dalam
makanan bayi dan susu bubuk
beragi (malted milk). Bereaksi
positif terhadap pereaksi
fehling, benedict,
dan tollens. Maltose termasuk gula pereduksi yang dapat
diperoleh dari amilum, glikogen, dan biji gandum yang
sedang berkecambah.

Hidrolisis maltose menghasilkan dua molekul glukosa (gukosa +


glukosa
= maltose).
 Laktosa.
Laktosa adalah disakarida
pereduksi karena gugus
karbonil berpotensi bebas.
Hanya terdapat dalam air susu
pada manusia dan binatang
mamalia dan
hasil samping pembuatan keju. Bereaksi positif terhadap pereaksi
fehling, benedict, dan tollens. Pada proses hidrolisis
menggunakan asam atau enzim lactase, dihasilkan glukosa dan
galaktosa (galaktosa + glukosa = laktosa).
 Sukrosa.
Sukrosa dibentuk oleh banyak
tanaman seperti dalam batang
tebu, bit, sorgum, nanas dan
wortel, tetapi tidak terdapat
pada hewan tingkat tinggi.
Sukrosa mempunyai sifat
memutar cahaya
terpolarisasi ke kanan. Sukrosa bereaksi negatif terhadap pereaksi
fehling, benedict, dan tollens. Sukrosa terdapat Hidrolisis dengan
enzim sukrase menghasilkan glukosa dan fruktosa. (fruktosa +
glukosa = sukrosa).

c. Polisakarida.
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga
molekul polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa
ratus ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara monosakarida sejenis
(satu macam monosakarida) disebut homo polisakarida, sedangkan
yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida.
Polisakarida pada umumnya berupa senyawa putih dan tidak berasa
manis. Beberapa polisakarida dapat larut dalam air.
Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan,
misalnya pati, inulin (sebagai zat cadangan), dan selulosa (sebagai
bagian dinding sel). Dalam jasad hewan juga terdapat zat yang
sejenis dengan zat pati, yaitu glikogen.
Polisakarida mempuyai rumus molekul (C6H10O5)n dengan harga
n yang besar. Contoh golongan polisakarida yang penting antara lain
pati (amilum), glikogen, dan selulosa.
 Pati (amilum atau zat tepung)

Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang,


dan umbi. Zat pati terdiri atas rantai-rantai tidakbercabang dan
fraksi terlarut yaitu amilosa serta rantai-rantai yang bercabang
dan fraksi tidak terlarut yaitu amilopektin. Pati merupakan
homopolimer glukosa dengan ikatan alfa-glikosidik. Berbagai
macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai
C-nya, serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati
terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas..
Pati sedikit sekali larut dalam air dingin, tetapi jika dipanaskan
dengan air, butir-butir zat pati tersebut berkembang menjadi
sebuah gel

(kanji) dan pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air


menghasilkan koloid. Amilum dapat dihidrolisis sempurna
menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis
juga dapat dilakukan mengguakan enzim amilase. Amilase
dikeluarkan oleh ludah dan cairan yang dikeluarkan oleh
pankreas.
 Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini
banyak ditemukan dalam otot dan hati vertebrata, yang berfungsi
sebagai cadangan makanan. Glikogen menunjukkan sifat kimia
yang sama dengan zat tepung. Zat ini dapat larut dalam air
dingin, tetapi tidak membentuk gel-gel seperti pada kanji.
Larutan koloidal glikogen tidak menunjukkan daya reduksi yang
kuat terhadap larutan fehling. Hidrolisis dengan asam-asam encer
menghasilkan glukosa, sedangkan hidrolisis dengan amilosa
terutama menghasilkan maltosa. Dalam pertanian Glikogen juga
telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn).
 Selulosa.

Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-


sama hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur
jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Atau dapat
dikatakan selulosa merupakan penyusun utama dinding sel
tumbuhan.
Tanaman kapas sebagian besar terdiri selulosa. Kertas
saring seluruhnya terdiri atas selulosa. Selulosa dapat diubah
oleh asam sulfat

menjadi hasil yang dapat larut, jika larutan ini diencerkan dengan
air dan direbus, terjadi hidrolisis dan terbentuk glukosa sebagai
hasil akhir.
Selulosa tudak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut
dalam pelarut Schweitzer (larutan kuprioksida-amonia). Tidak
seperti amilum, selulosa tidak dapat dicerna ileh perut manusia
atau mamalia lainnya, tetapi dapat dicerna oleh sapi dan dan
hewan ruminansia lain dengan pertolongan bakteri.
Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl
cellulose (CMC) sering dipakai dalam industri makanan untuk
mendapatkan tekstur yang baik. Misalnya pada pembuatan es
krim, pemakaian CMC akan memperbaiki tekstur dan kristal
laktosa yang terbentuk akan lebih halus.

 Pektin.

Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer


tanaman, khususnya di sela-sela antara selulosa dan
hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai perekat antara
dinding sel satu dengan yang lain. Pada umumnya senyawa
pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok senyawa yaitu
asam pektat, asam pektinat (pektin), dan protopektin. Kandungan
pektin dalam tanaman sangat bervariasi baik berdasarkan jenis
tanamannya maupun bagian-bagian jaringannya. Komposisi
kandungan protopektin, pektin, dan asam pektat di dalam buah
sangat bervariasi tergantung pada derajat pematangan buah.
Pada umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu
terdapat dalam jaringan tanaman yang belum matang. Potensi
pembentukan jeli dari pektin menjadi berkurang dalam buah yang
terlalu matang. Di antara buah-buahan yang dapat digunakan
untuk membuat jeli adalah jambu biji, apel, lemon, plum, jeruk,
serta anggur.

 Senyawa-senyawa polisakarida lainnya


 Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia.
 Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.
 Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu
ganggang laut yang besar.
 Karagenan didapat dengan mengekstraksi lumut Irlandia
dengan air panas. Dipergunakan sebagai stabilizer pada
industri coklat dan hasil produksi susu.
5. Struktur Karbohidrat

Pada senyawa karbohidrat terdapat beberapa gugus fungsi, yaitu gugus


aldehid atau keton, gugus hidrogen (-H) dan gugus hidroksil (-OH).
Struktur karbohidrat yang ditentukan oleh gugus fungsi akan
mempengaruhi sifat kimia dan sifat fisika.

6. Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian


(katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri
atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai
jalur metabolisme. Metabolism total merupakan semua proses biokimia di
dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di
dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.
KARBOHIDRAT merupakan hidrat dari unsur karbon (C). Peristiwa ini
banyak dijumpai pada tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, atau
manusia]]

Berbagai macam karbohidrat, antara lain monosakarida, disakarida,


oligosakarida serta polisakarida. Karbohidrat siap dikatabolisir menjadi
energi jika berbentuk monosakarida. Energi yang dihasilkan berupa
Adenosin trifosfat (ATP).

Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Dalam bentuk


glukosalah massa karbohidrat makanan diserap ke dalam aliran darah, atau
ke dalam bentuk glukosalah karbohidrat dikonversi di dalam hati, serta
dari glukosalah semua bentuk karbohidrat lain dalam tubuh dapat
dibentuk. Glukosa merupakan bahan bakar metabolik utama bagi jaringan
mamalia (kecuali hewan pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi
janin. Unsur ini diubah menjadi karbohidrat lain dengan fungsi sangat
spesifik, misalnya glikogen untuk simpanan, ribose dalam bentuk asam
nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam senyawa lipid kompleks
tertentu dan dalam bentuk gabungan dengan protein, yaitu glikoprotein
serta proteoglikan.

7. Proses Metabolisme Karbohidrat

Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan


glukosa bagi sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi eenrgi. Glukosa
memegang peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan
tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah
serta sebagian besar otak dan sistem saraf.
Glukosa yang diserap dari pencernaan makanan dibawa darah
menuju keseluruh sel tubuh. Dalam sitoplasma glukosa akan mengalami
glikolisis, yaitu peristiwa pemecahan gula hingga menjadi ATP. Ada dua
jalur gikolisis yaitu jalur biasa untuk aktifitas atau kegiatan hidup yang
biasa (normal) dengan hasil ATP terbatas dan glikolisis jalur cepat yang
dikenal dengan jalur Embden Meyerhoff untuk menyediakan ATP cepat
pada aktifitas kerja keras, misalnya lari cepat. Jalur ini memberi hasil
asam laktat yang bila terus bertambah dapat menyebabkan terjadinya
asidosis laktat. Asidosis ini dapat berakibat fatal terutama bagi yang tidak
terbisa beraktitas keras. Hasil oksidasi glukosa melalu glikolisis akan
dilanjutkan dalam siklus kreb yang terjadi di bagian matriks mitokondria.
Selanjutnya, hasil siklus kreb akan digunakan dalam dalam sistem couple
dengan menggunakan sitokrom dan berakhir dengan pemanfaatan oksigen
sebagai penangkapan ion H. Kejadian tubuh kemasukan racun
menyebabkan sistem sitokrom diblokir oleh senyawa racun sehingga
reaksi reduksi oksidasi dalam sistem couple, terutama oleh oksigen tidak
dapat berjalan (Anonim,2009).

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Metabolisme Karbohidrat


Faktor-faktor yang mempengaruhi metbolime karbohhidrat adalah :
a. Pada keadaan kelaparan, enzim enzim-enzim utama dari glikolisis,
HMP shunt dan glikogenesisi aktifitasnya menurun, sebaliknya
aktifitas enziim-enzim utama dari glukogenesisi dan glikogenesis
meningkat.
b. Pada keadaan Diabetes Melitus, aktifitas enzim-enzim tersebut mirip
dengan keadaan kelaparan.
c. Pada pemberian makanan tinggi karbohidrat, aktifitas enzim-enzim
glikolisis, HMP shunt dan glikolisis meningkat, sedangkan aktifitas
utama glukoneogensis dan glikogenesis menurun (Yohanis,2009)
9. Peranan Karbohidrat dalam Kehidupan

c. Peran fungsional
 Sebagai sumber energi
 Sebagai pemberi rasa manis pada makanan
 Sebagai penghemat protein
 Sebagai pengatur metabolisme lemak
 Berperan untuk membantu pengeluaran feses
 Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
 Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
 Membantu proses penyerapan kalsium.
 Sebagai pelumas sendi kerangka.
d. Peran struktural
 Sebagai komponen penyusun sel
 Sebagai materi pembangun.
 Sebagai bahan sintesis senyawa organic lainnya.
 Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur
struktural dan penyangga dalam dinding sel bakteri dan
tanaman.
 Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat
dengan atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat
(DNA dan RNA).

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul
karbon. hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi
utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Karbohidrat
memiliki karakteristik dari segi sifat fisika dan sifat kimia. Klasifikasi
karbohidrat didasarkan atas jumlah unit gula dalam rantai, yaitu
monosakarida, disakarida dan polisakarida. Pada senyawa karbohidrat
terdapat beberapa gugus fungsi, yaitu gugus aldehid atau keton, gugus
hidrogen (-H) dan gugus hidroksil (-OH). Metabolisme mencakup sintesis
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks.
Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan
enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme. Metabolism total
merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Peranan utama
karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh
yang kemudian diubah menjadi eenrgi. Glukosa memegang peranan
sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya
memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian
besar otak dan sistem saraf.

2. Saran
Sebagai mahasiswa farmasi kita wajib mempelajari karbohidrat karena
fungsi karbohidrat yang sangat penting bagi tubuh manusia .Dengan
mempelajari karbohidrat kita bisa mengetahui karbohidrat yang di
perlukan oleh hewan ataupun manusia, untuk meningkatkan
produktifitas. Dan mengetahui kelebihan atau kekurangan karbohidrat
akan menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Catatan anak peternakan. 2013. Biokimia Pengertian dan Proses,


(http://catatananakpeternakan.blogspot.com,diakses 26 Maret 2014)
Heru, Santoso Wahito Nugroho, S.Kep., Ns., M.M.Kes., akses web 2008.
Metabolisme Karbohidrat Disajikan Sebagai bahan Kuliah Biokimia
Bagi Mahasiswa DIII Kebidanan.www.heruswn.weebly.com.
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper,
Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
Purnomo. 2006. Biologi. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka
Safrizal, rino. 2010. Penggolongan dan identifikasi karbohidrat.,
(http://www.jejaringkimia.web.id/2010/03/karbohidrat.html, diakses,
26 maret 2015)

Anda mungkin juga menyukai