Anda di halaman 1dari 28

TUGAS MATA KULIAH

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT


“KARBOHIDRAT”

DISUSUN OLEH :
1. AHMAD ISKANDAR NPM: 02220200025
2. DIAN ANGGA SAPUTRA NPM: 02220200024
3. MEITA RATNASARI NPM: 02220200007
4. RISQI DWI PRATIWI NPM: 02220200028
5. SITI RAHMA SEMBIRING NPM: 02220200003

S1 KESEHATAN MASYARAKAT - EKSTENSI


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Maksud dari
penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu komponen penilaian dan dapat dijadikan
sebagai salah satu sumber dalam proses belajar mengajar dalam mata kuliah.

Belajar dan Pembelajaran dengan judul pembahahasan Karbohidrat serta, dengan harapan
untuk memotivasi penulis sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang
terkait dengan pembelajaran tersebut.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karna
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar nantinya penulis
dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Komposisi Kimia Karbohidrat
2.2 Klasifikasi Karbohidrat
2.3 Sumber Karbohidrat
2.4 Fungsi Karbohidrat
2.5 Kebutuhan Harian Karbohidrat
2.6 Pencernaan Karbohidrat
2.7 Absopsi Karbohidrat
2.8 .Metabolisme Karbohidrat
2.9 Dampak kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu gizi (Nutrition Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata “gizi” berasal dari bahasa
arab ghidza, yang bedrarti “makanan”. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan
dan di sisi lain dengan tubuh manusia.

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolism dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi (Pekik,
2006). Zat gizi (nutrient) adalah bahan-bahan kimia yang diperlukan tubuh untuk
hidup,tumbuh, bergerak dan menjaga kesehatannya dan sumber bahan-bahan kimia itu
berasal dari makanan. Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang
memberikan manfaat bagi Kesehatan manusia. (Almatsier, 2009)

Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80 % dan total


kalori, bahkan pada daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju
karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan
makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber
bahan makanan kaya lemak maupun protein.

Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras. gandum, jagung, kentang dan
sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk
penyusun sel karena penyusun sel terdin dari molekul organik, yaitu molekul yang
mengandung atom karbon (C). hidrogen (H). dan aksigen (O). Secara biologis.
karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan,
manusia dan tumbuhan. Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya
dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di
dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan
H2O melalui proses foto sintese di dalam sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau
daun (klorofil).

Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda


dari kehidupan tidak akan dijumpai. Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah
tertentu setiap harinya. Walaupun tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus.
kekurangan karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan
sekitar 2 gram karbohidrat per Kg berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis.
Secara keseluruhan tubuh harus mempertahankan keseimbangan tertentu dalam utilisasi
karbohidrat, lemak dan protem sebagai sumber energi.

Zat gizi adalah ikatan kimia yang di perlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan
atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh.

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang memegang peranan penting karena
merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah.
Semua karbohidrat yang berasal dari tumbuhan dibuat melalui proses fotosintesis, yaitu
proses penggunaan energi matahari yang memungkinkan tanaman berklorofil untuk
mengambil karbondioksida melalui akarnya dan melepaskan oksigen ke dalam udara.
Karbon dan air yang tersisa dalam tanaman membentuk karbohidrat. Karbohidrat sebagai
zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul
yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan
fungsinya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dalam makalah ini, rumusan masalah yang diambil adalah
sebagai berikut :
1. Apakah Komposisi Kimia Karbohidrat ?
2. Apakah jenis-jenis karbohidrat berdasarkan klasifikasinya ?
3. Apakah sumber makanan yang mengandung karbohidrat ?
4. Apakah fungsi karbohidrat ?
5. Berapa Kebutuhan Harian Karbohidrat ?
6. Pencernaan Karbohidrat
7. Absopsi Karbohidrat
8. Metabolisme Karbohidrat
9. Apakah dampak dari kekurangan dan kelebihan karbohidrat ?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah pembaca dapat mengetahui maksud, klasifikasi,
fungsi dari karbohidrat serta mengetahui bagaimana proses metabolisme dan makanan-
makanan yang menjadi sumber karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Komposisi Kimia Karbohidrat


Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi. Dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak
menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok (Cakrawati & Mustika, 2012). Tiga kelompok utama
karbohidrat adalah monosakarida, disakarida dan polisakarida.

Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul yang tersusun atas unsur karbon (C),
hidrogen (H) dan oksigen (O). Karbohidrat merupakan senyawa organik. Memiliki rumus
senyawa CnH2nOn. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam
amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh
dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen. hanya dijumpai pada otot dan hati
dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-
tumbuhan, karboludrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses
fotosintesis di dalam sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hujau daun (klorofil).
Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahan tanda-tanda dari
kehidupan tidak akan di jumpai. Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan
akan menyerap dan menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan
bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang
terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.

Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari
dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul
yang tersusun dari unsur-unsur karbo, hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah
CnH2nOn. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi. Karbohidrat merupakan
sumber kalori bagi organisme heterotrof. Setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.
2.2 Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi da;lam dua golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat di kelompokkan menurut
jumlah unit gula, atau sakarida yang membentuk strukturnya :
2.1.1 Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana adalah gula dengan struktur sederhana yang terdiri dari
satu (monosakarida) atau dua (disakarida) unit gula.
a) Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena
terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon atom-atom hidrogen dan oksigen
terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus
hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi
yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini
mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon,
12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen perbedaannya hanya terletak
pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar
atom-atom karbon. Perbedaan dalampenyusunan atom inilah yang
menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat
lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida yang terdapat di alam
pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D). Gugus
hidroksil pada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan. Struktur
kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin (gambar
3.1). jenis heksosa lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah
manosa. Monosakarida yang memiliki lima atom karbon di sebut
pentosa, seperti ribosa, xilosa, dan arabinosa.

- Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat di


dalam sayur, buah, sirip jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan
fruktosa dalam madu . glukosa merupakan hasil akhir dari
pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan
manusia. Karena dalam keadaan normal sistem saraf pusat hanya
dapat menggunaskan glukosa sebagai sumber energi. Glukosa
dapat dimanfaatkan untuk diet tinggi energi. Tingkat kemanisan
glukosa hanya separuh dari sukrosa, sehingga dapat digunakan
lebih banyak untuk tingkat kemanisan yang sama.
- Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, merupakan
gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sam
dengan glukosa namun strukturnya berbeda. Gula ini terutama
terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektar bunga,
dan juga di dalam sayur. Sepertiga dari gula madu terdiri atas
fruktosa, di dalam tubuh fruktosa merupakan hasil pencernaan
sakarosa.
- Galaktosa, tidak terdaspat bebas di alam seperti halnya glukosa
dan fruktosa akan tertapi terdapat di dalam tubuh sebagai hasil dari
pencernaan laktosa.
- Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti
di israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk
membuat roti.
- Pentosa, merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami.
Jumlahnya sangat kecil sehingga tidak penting sebagai sumber
energi. Ribosa dan deoksiribosa merupakan bagian asam nukleat
dalam inti sel, karena dapat disintdesis oleh semua hewan, ribosa
dan deoksiribosa tidak merupakan zat gizi esensial.

b) Disakarida
Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu
sama lain melalui reaksi kondendsasi. Kedua monosakarida saling
mengikat berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen. Ikatan
glikosidik ini biasanya terjadi antar atom C nomor 1 dengan atom C
nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul
air. Hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya terikat dalam
bentuk alfa yang dapt dicernakan. Disakarida dapat dipecah kembali
menjadi dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolidsis.

- Sukrosa, atau sakarosa dinamakan juga gula tebu. Sukrosa juga


terdapat dalam buah, sayuran, dan madu bila dicernakan atau di
hidrolisis, sukrosa pecah menjadi  satu unit glukosa dan satu unit
fruktosa. Pada pembuatan sirup sebagian sukrosa  akan terurai
menjadi glukosa dan fruktosa yang disebut gula invert. Gula invert
secara alami terdapat di dalam madu  dan rasanya lenih manis dari
pada sukrosa.
- Maltosa, terbentuk pada setiap pemecahan  pati, seperti yang terjadi
pada tumbuh-tumbuhan bila benihatau bijian berkecambah dan
didalam usus manusia ada pencernaan pati. Pati yang terdapat dalam
padi-padian pecah menjadi maltosa, untuk kemudian diuraian
menjadi unit-unit glukosa tunggal sebagai makanan bagi benih yang
sedang tumbuh. Produksi bir terjadi bila maltosa difermentasi
menjadi alkohol. Bila dicernakan atau dihidrolisis maltosa pecah
menjadi dua unit glukosa.
- Laktosa, hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa
dan satu unit galaktosa. Kadar laktosa pada susu sapi adalah 6,8
gram per 100 ml, sedangkan pada ASI 4,8 gram per 100 ml. Laktosa
adalah gula yang paling tidak manis dan lebih sukar larut daripada
disakarida lainnya.
- Trehalosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gula
jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa.
Trehalosa juga terdapat dalam serangga.

c) Gula Alkohol
Gula alkohol terdapat didalam alam dan dapat pula dibuat
secara sintetis. Ada empat jenis gula alkohol yaitu:

- Sorbitol, terdapat didalam beberapa jenis buah dan secara komersial


di buat dari glukosa. Enzim aldosa reduktase dapat mengubah gugus
aldehida (CHO) dalam glukosa menjadi alkohol. Sorbitol banyak
digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes,
seperti minuman ringan, selai, dan kue-kue. Sorbitol tidah muda di
metabolisme oleh bakteri dalam mulut sehingga tidak mudah
menimbulkan karies gigi.
- Manito dan Dulsitol, alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa
dan galaktosa. Manitol terdapat didalam nanas, asparagus, ubi jalar,
dan wortel. Secara komersial di ekstraksi dari sejenis rumput laut.
Kedua alkohol ini banyak digunakan dalam industri pangan.
- Inositol, merupakan alkohol siklis yang menyeruoai glukosa.
Inositol terdapat banyak dalam bahan makanan terutama dalam
sekam serelia. Bentuk esternya dengan asam fitat mdenghambat
adsorpsi kalsium dan zat besi dalam usus halus.

d) Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh
monosakarida (oligo berarti sedikit). Sebenarnya disakarida termasuk
dalam oligosakarida, tetapi karen perannya dalam ilmu gizi sangat
penting maka di bahas secara terpisah.

- Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri


dari unit-unit glukosa, fruktosa dan galaktosa. Ketiga jenis
oligosakarida ini terdapat di dalam biji tumbuh-tumbuhan dan
kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim
pencernaan. Seperti halnya polisakarida non pati, oligosakarida ini di
dalam usus besar mengalami fermentasi.
- Fruktan, adalah sekolompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas
beberapa unit fruktosa yang terkait dengan satu molekul glukosa.
Panjang rantai bisa sampai 3 hingga 50 unit, tergantung pada
sumbernya. Fruktan terdapat didalam serelia, bawang merah, bawang
putih, dan asparagus. Sebagian besar fruktan sebagian besar di
fermentasikan di dalam usus besar.

2.1.2 Karbohidrat kompleks


Karbohidrat kompleks terdiri atas polisdakarida yang terdiri atas lebih dari
dua ikatan monosakarida, dan juga serat yang dinamakan polisakarida nonpati.
a)      Polisakarida
Polisakarida tidak memiliki rasa (tawar). Polisdakarida didalam bahan
makanan hewani dapat dicerna dan disebut dengan glikogen. Tidak ada
polisakarida hewani yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Jenis
polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah:
- Pati, merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan
merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia diseluruh dunia.
Pati terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, umbi-umbian, beras,
jagung, dan gandum mengandung 70-80% pati; kacang-kacang kering
dseperti kacang kedelai, kacang merah, dan kacang hijau 30-60%,
sedangkan ubi, talas, kentang, dan singkong 20-30%. Proses pemasakan
pati menyebabkan pembentukan gel juga akan melunakkan dan memecah
sel, sehingga memudahkan pencernaannya.
- Dekstrin, merupakan produk antara pada pencernaan pati atau dibentuk
melalui hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama
karbohidrat dalam makanan lewat pipa (tube feeding). Dekstrin
mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil sukrosa dan glukosa sehingga
tidak mudah menimbulkan diare. Deksdtrin lebih manis daripada pati
dngan daya larut lebih tinggi dan lebih mudah dicernakan, dan juga sering
digunaakn sebagai makanan bayi karena tidak mudah mengalami
fermentasi.
- Glikogen, dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan
karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di
dalam hati dan otot. Tubuh mempunyai kapasitas terbastas untuk
menyimpan glikogen yaitu hanya sebanyak  350 gram. Glikogen tidak
merupakan sumber karbohidrat yang penting dalam bahan makanan,
karena hanya terdapat dalam makanan berasal dari hewani dalam jumlah
terbatas.
b)      Polisakarida nonpati/serat
Ada dua golongan serat, yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat larut
dalam air. Serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa, dan
lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase, glukan, dan
algal.
- Selulos, hemiselulosa, dan lignin merupakan kerangka srtuktural semua
tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan struktul kristal yang sangat
staabil, selulosa melunakkan dan memberi bentuk pada feses karena
mampu menyerap air, sehingga membantu gerak peristaltik usus, dengan
demiian membantu defeksai dan mencegah konstipasi. Hemiselulosa
adalah merupakan bagian utama serat serelia yang terdiri atas polimer
bercabang heterogen heksosa, pentosa, dan asam uronat. Lignin terdapat
di dalam tangkai sayuran, bagian inti di dalam wortel dan biji jambu biji.
- Pektin, gum, mukilase terdapat di sekeliling dan di dalam sel tumbuh-
tumbuhan. Ikatan-ikatan ini larut atau mengembang didalam air sehingga
membentuk gel, sehingga sering digunakan sebagai bahn pengental,
emulsifer, dan stabilizer. Pektin merupakan polimer ramnosa dan asam
galakturonat dengan cabang-csabang yang terdiri atas rantai galaktosa.
Pektin terdapat dalam sayur dan buah terutama jenis sitrus, apel, jambu
biji,amggur dan wortel. Dan senyawa pektin berfungsi sebagai bahan
perekat antar dinding sel. Gum adalah polisakarida larut ai yang terdiri
atas manosa, arabinosa, raknosa dan asam uronat. Gum arabic adalah sari
pohon akasia. Mulkilase merupaka struktur kompleks yang mempunyai
ciri khas yaitu mempunyai komonen asam D-galakturonat. Muiladse
terdapat di dalam biji-bijian dan akar yang berfungsi diduga mencegah
pengeringan.

2.3 Sumber Karbohidrat


Dalam bahan makanan sumber karbohidrat lebih banyak ditemukan pada bahan nabati
dan hanya sedikit saja yang dapat ditemukan dalam bahan makanan hewani. Karbohidrat
sumber nabati umumnya berasal dari timbunan seperti biji, batang, dan akar. Sementara
itu karbohidrat sumber hewani terdapat dalam otot (daging) dan hati dalam bentuk
glikogen, namun jumlah karbohidrat akan berkurang di dalam otot atau hati jika hewan
tersebut mati karena glikogennya akan mengalami penguraian. Bahan makanan pokok
merupakan sumber utama karbohidrat. Bahan makanan pokok yang sering dikonsumsi
masyarakat Indonesia dapat berupa beras, gandum, serelia, jagung, kentang, sagu, tepung
dan sebagainya (Hutagalung, 2004). Selain bahan makanan pokok tersebut, bahan
makanan seperti kacang-kacangan juga banyak mengandung karbohidrat kemudian buah-
buahan seperti pisang, durian, nangka juga banyak mengandung karbohidrat. Karbohidrat
merupakan senyawa yang keberadaannya sangat melimpah.
Banyak sekali jenis makanan yang mengandung karbohidrat. Berikut ini beberapa
diantaranya :
Tabel 1. Bahan Makanan Sumber Karbohidrat
No Sumber Karbohidrat Penjelasan
1. Beras Merah Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi
merah dianggap sebagai sebagai sumber karbohidrat
yang baik dan sehat. Nasi merah juga mengandung
magnesium, zat besi, vitamin B, vitamin B2, vitamin
B3 dan vitamin Bo. Beras merah juga bisa mengurangi
kolestrol jahat “LDL” tanpa mengurangi kolestrol baik
“HDL”. Makan dua porsi atau lebih beras merah dapat
mengurangi resiko diabetes.

2. Kentang Rebus Kandungan pati yang tinggi menyebabkan


makanan ini menimbulkan rasa kenyang dan juga
menghasilkan kalori yang cukup besar. Oleh karena itu
tidak heran Sebagian orang dapat menahan lapar hingga
siang hanya dengan sarapan kentang.

3. Ubi jalar Ubi jalar adalah sumber karbohidrat untuk


penderita sakit maagh, diabetes, masalah berat badan,
dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung didalamnya
adalah serat, mangan, tembaga, potassium, zat besi,
vitamin A, vitamin C dan vitamin B6. Ubi jalar juga
kaya akan beta-karoten yang merupakan anti oksidan
yang banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau.

4. Sagu Sagu merupakan makanan pokok bagi penduduk


didaerah Maluku atau Papua. Tanaman sagu biasa
tumbuh didaerah rawa-rawa didaerah Indonesia Timur
dan jarang ditemukan didaerah Indonesia Barat.
Bentuknya seperti bubuk yang kemudian diolah.
Masyarakat Indonesia Timur ini mengolah sagu
menjadi bentuk seperti bubur yang lengket yang disebut
papeda yang biasa disantap dengan ikan kuah kuning.

5. Singkong Singkong juga menjadi salah satu makanan pokok


di Indonesia. Biasa disajikan dengan dibuat tiwul,
digoreng atau direbus.

6. Roti Gandum Utuh Ada banyak roti gandum yang dijual dipasaran.
Tapi apakah itu benar-benar gandum utuh yang kaya
akan serat ? Belum tentu. Jangan hanya percaya dengan
label “Whole Wheat Bread” dikemasan. Dilihat juga
daftar bahan-bahannya. Jika tertulis tepung terigu, sirup
jagung, gula fruktosa atau pengembang/perasa buatan,
sebaiknya jangan membelinya.

7. Biji Gandum Mengkonsumsi gandum utuh membuat perut


terasa kenyang lebih lama dan biasa meningkatkan
metabolisme, karena tubuh memerlukan banyak tenaga
untuk memprosesnya. Biji gandum bisa dikonsumsi
dalam bentuk barley, beras merah dan beras coklat.

8. Jagung Jagung merupakan makanan pokok untuk daerah


Maduran dan Nusa Tenggara Timur. Rasanya yang
manis membuat banyak orang menyukainya. Memiliki
kandungan asam folat dan serat yang baik untuk tubuh.
Pada daerah-daerah tertentu jagung dibuat menjadi nasi
jagung.

9. Kacang-Kacangan Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang


hijau, buncis, kacang Panjang, kedelai dan polong
mengenyangkan perut dengan segera dan bisa bertahan
dalam waktu lama. Kacang dan polong kaya akan folic
acid, serat, vitamin, protein jugan karbohidrat
kompleks. Pastikan anda menggunakan bahan yang
segar dan tanpa pengawet. Bukan yang sudah diolah
atau kemasan dalam kaleng.

10. Kacang Polong Seperti halnya kacang. Kacang polong juga jenis
karbohidrat sehat yang proses pencernaannya lambat
sehingga sangat baik dikonsumsi oleh orang yang tidak
dapat memproses gula dengan baik. Kacang polong
mengandung vitamin K, mangan, vitamin C, dan tinggi
serat.

11. Buah-Buahan segar Buah-buahan segar mengandung gula alami


fruktosa yang tidak membuat tubuh gemuk. Selain itu
mengandung mineral dan kaya nutrisi tetapi tidak
mengandung banyak kalori. Meskipun umumnya buah
mengandung karbohidrat sederhana dan lemak, tapi
juga kaya serat sehingga bereaksi seperti karbohidrat
kompleks ketika dicerna.

12. Buah Berry Tinggi kadar vitamin C dan vitamin E membuat


jenis buah ini termasuk dalam sumber karbohidrat
sehat. Selain sumber vitamin, fitonutrien dalam buah
berry juga berfungsi sebagai antioksidan yang
memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

13. Buah Apel Buah apel adalah karbohidrat yang sehat dan
rendah kalori. Nutrisi yang terkadung didalamnya
seperti kalsium, vitamin A, vitamin C, folat, vitamin K,
dan kalium. Apel sangat baik dimakan bagi penderita
asma, mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung
serta menyehatkan pencernaan.
14. Sayuran Hijau Bayam, kubis, brokoli dan semua jenis sayuran
hijau merupakan sumber karbohidrat sehat dan
berkalori rendah. Sayuran hijau juga mengandung
kalsium dan vitamin K serta merupakan jenis
karbohidrat yang direkomendasikan untuk penderita
diabetes. Sayuran ini juga dikenal bisa mengurangi
resiko penyakit jantung dan kanker. Nutrisi penting
dalam sayuran berdaun hijau adalah vitamin C, kalium,
magnesium dan asam folat.

15. Oatmel Oatmel memiliki kadar glycemic index yang rendah


(tidak meningkatkan level insulin) sehingga menjadi
salat satu pilihan diet sehat.

16. Pasta Spaghetti, fettuccini, fusilli, cocciolini dan macaroni


adalah beberapa bentuk pasta. Pasta sebenartnya berasal
dari tepung terigu yang diolah dan menghasilkan
bentuk yang kering. Sumber karbohidrat yang
melimpah. Obesitas atau kegemukan merupakan salah
satu contoh terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat.

Bahan makanan sumber karbohidrat dapat dilihat pada Gambar berikut;


Tabel 2. Bahan Makanan Sumber Karbohidrat

Bahan
KH.. gr/100 Bahan KH.. gr/100
Makana
bahan Makanan bahan
n
Beras 76 – 80 Ayam 0
Singkong 35 Daging sapi 0
Gaplek 81 Hati sapi 6
Ubi Rambat 28 Telur ayam 1
Jagung 64 – 74 Telur bebek 1
Kentang 19 Ikan bandeng 0
Gandung 77 Ikan Gabus 0
Sagu 85 Kepiting 14
Kacang hijau 63 Bayam 6
Kacang kedelei 35 Daun singkong 13
Kacang tanah 43 Kangkung 5
Oncom 23 Pisang 23
Tapioka 88 Papaya 12
Sawo 22 Durian 28
Salak 21 Nangka 28

2.4 Fungsi Karbohidrat


1.     Sumber energi
Karena banyak terdapat di alam dan harganya relatif lebih murah. Satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada
dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian lagi
disimpan sbagai glikogen dalam hati dan jarigan otot, dan sebagian diubah  menjadi
lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.
2.    Pemberi rasa manis pada makanan
Karbohidrat memberikan rasa manis pada makanan, khususnya monosakarida
dan disakarida. Fruktosa adalah gula paling manis, bila tingkat kemanisa sukrosa
adalah 1 maka fruktos 1,7 glukosa 0,7 maltosa 0,4 laktosa 0,2.

3. Penghemat protein
Bila karbohidrat dalam makanan tidak mencukupi maka tubuh akan
menggunakan protein untuk kebutuhan energi, maka asupan karbohidrat yang cukup
dan menghemat protein yang di guanakan sebagai zat pembangun.
4. Pengatur metabolisme lemak
Kabohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga
menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-
hidroksdi-butirat. Keadaan itu akan menimbukann ketosis atau asidosis yang dapat
merugikan tubuh, dibutuhkan 50-100 gram karbohidrat sehari untuk mencegah
ketosis.
5.      Sebagai laksatif dan membantu absorpsi kalsium
6.      Membantu pengeluaran feses
Dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses.

2.5 Kebutuhan Harian Karbohidrat


Kebutuhan karbohidrat menurut WHO/FAO adalah berkisar antara 55% hingga 75%
dari total konsumsi energi yang berasal dari beragam bahan makanan, diutamakan
karbohidrat kompleks dan sekitar 10% karbohidrat sederhana. Jumlah minimum
karbohidrat yang dibutuhkan untuk menghindari ketosis diperkirakan sekitar 50 gr/hari.
Kebutuhan harian glukosa bagi tubuh seseorang ialah 180 gr/hari karena glukosa
merupakan sumber energi esensial untuk otak, sel darah merah, dan medula ginjal.
Dengan perkiraan 130 gr/hari dapat diproduksi di dalam tubuh dari sumber non
karbohidrat melalui glukoneogenesis, sedangkan 50 gr/hari dari asupan. Sementara itu
kebutuhan kehamilan dan laktasi minimum ialah 100 gr/hari.
Penetapan kebutuhan serat (fiber) sehari di berbagai negara cukup bervariasi dengan
berbagai petimbangan, baik pada literatur ilmiah maupun media populer, serta tidak ada
anjuran khusus untuk mengonsumsi serat. Lembaga Kanker Amerika menganjurkan
konsumsi

serat sebesar 20 hingga 30 gram sehari, sedangkan rekomendasi lain yang lebih
tinggi menganjurkan konsumsi serat sebesar 40 gram sehari (Tanton 1994) dengan
pertimbangan peak performance (daya guna) yang optimal. Kemudian, spesifik
rekomendasi untuk wanita dewasa sebesar 25gr/hari dan 38 gr/hari untuk laki-laki
dewasa(Wardlaw & Hampl, 2007) dengan alasan mengurangi risiko peyakit
kardiovaskular.

2.6 Pencernaan Karbohidrat


Pencernaan karbohidrat sudah dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut;
makanan dikunyah agar dipecah menjadi bagian – bagian kecil, sehingga jumlah
permukaan makanan lebih luas kontak dengan enzim – enzim pencernaan.
Didalam mulut makanan bercampur dengan air ludah yang mengandung
seperti amilum dan dekstrin, akan di urai untuk melicinkan makanan agar lebih
mudah di telan. Hanya Sebagian kecil amilum yang dapat dicerna di dalam mulut,
oleh karena makanan sebentar saja berada didalam rongga mulut. Oleh karena itu
sebaiknya makanan dikunyah lebih lama, agar memberi kesempatan lebihi banyak
pemecahan amilum di rongga mulut. Dengan proses mekanik, makanan ditelan
melalui kerongkongan dan selanjutnya akan memasuki lambung.
Pencernaan dalam lambung
Proses pemecahanan amilum diteruskan di dalam lambung, selama makanan
belum bereaksi dengan asam lambung.
Pencernaan dalam usus
Di usus halus, Maltosa,, sukrosa dan laktosa yang berasal dari makanan
maupun dari hasil penguraian karbohidrat – karbohidrat kompleks akan di ubah
menjadi monosakarida dengan bantuan enzim – enzim yang terdapat di usus halus.
Maltase
Maltosa 2 ( dua) molekul glukosa

Laktase
Laktosa Galaktosa dan Glukosa

Sukrase
Sukrosa Fruktosa dan Glukosa

Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, proses


penyerapan ini terjadi di usus halus. Glukosa dan galaktosa memasuki aliran darah
dengan jalan transfer aktif, sedangkan fruktosa dengan jalan difusi. Para ahli sepakat
bahwa karbohidrat hanya dapat diserap dalam bentuk disakarida. Hal ini dibuktikan
dengan dijumpai maltose, sukrosa dan laktosa dalam urin apabila mengkonsumsi gula
dalam jumlah banyak. Akhirnya berbagai jenis karbohidrat diubah menjadi glukosa
sebelum diikut sertakan dalam proses metabolisme.

2.7 Absopsi Karbohidrat


Absorpsi Karbohidrat Mulut Pati disakarida (maltosa dan isomaltosa) ptialin Di mulut,
pati terhidrolisis hanya sekitar 3% - 5% dari semua pati yang dimakan Sisanya
karbohidrat yang tidak terhidrolisis menjadi sakarida akan dirubah menjadi senyawa
antara yaitu dekstrin
1.  LAMBUNG Bolus yang masuk ke lambung masih mengandung enzim ptialin yang
terus bekerja selama 15-30 menit setelah makanan masuk kedalam lambung Ptialin
akan diberhentikan oleh asam klorida dan enzim pencerna protein yang terdapat
dalam lambung Proses yang sangat penting di lambung adalah bercampurnya
makanan dengan getah lambung yang bersifat asam. Di sini juga terjadi proses
pencampuran makanan oleh gerakan konstraksi lambung. Proses pencampuran
dengan asam lambung mengakibatkan makanan menjadi lebih cair dan hancur yang
disebut chymus. Chymus kemudian akan melalui sphincter pilorus menuju usus
halus
2.  USUS HALUS Chyme dari lambung selanjutnya akan dicerna oleh enzim amilase
pankreas Umumnya, pati seluruhnya akan dirubah menjadi maltosa dan isomaltosa
sebelum masuk ke jejenum Penyelesaian pencernaan karbohidrat dilakukan oleh
enzim-enzim yang dikeluarkan oleh sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase,
dan laktase. Pati disakarida (maltosa dan isomaltosa) α-amilase Maltosa 2 mol
glukosa Sakarosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa maltase sukrase Laktosa 1 mol
glukosa + 1 mol galaktosalaktase
3. Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel-sel
epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi dara melalui vena porta  Bila
konsentrasi monosakarida didalam usus halus atau mukosa sel cukup tinggi,
absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif  Bila konsentrasi turun, absorpsi
dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi
dari ATP dan ion natrium
4. Monosakarida melalui vena porta selanjutnya dibawa ke HATI , Di hati, fruktosa
dan galaktosa akan dirubah menjadi glukosa Glukosa akan dikirim ke seluruh
jaringan tubuh sesuai kebutuhan Jadi, hasil akhir pencernaan karbohidrat yang
diabsorpsi kedalam darah pada akhirnya dirubah menjadi glukosa

2.8 .Metabolisme Karbohidrat


 Mulut : di dalam mulut karbohidrat mulai decerna oleh enzim phtiyalin yang
melepaskan satuan-satuan maltosa. Makanan yang dikunyah di dalam rongga
mulut tinggal disitu relatif sangat pendek, Sehingga pemecahan amylum oleh
phtiyalin hanya sedikit saja. Bolus terus di telan ke dalam gaster, didalam gaster
proses pencernaan amylum oleh enzim phtyalin terus berlangsung selama reaksi
bolus masih belum cukup asam ini terjadi dilapisan tengah dari tumpukan lapisan
bolus.
 Lambung : di dalam lambung tidak ada  enzim yang memecahkan karbohidrat
kalau makanan terdiri atas karbohidrrat saja maka akan tinggal di dalam gaster
sebentar atau kurang dari dua jam dan segera  diteruskan kedalam duodenum.
 Usus halus : sekresi dinding usus halus mengandung enzim-enzim yang
memecahkan disakarida menjadi monosakarida. Sucrase memecah sukrosa
menjadi glukosa dan fruktosa, maltase memecah maltosa menjadi dua molekul
glukosa, laktase memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Glukosa,
fruktosa, dan galakktosa kemudian diserap kedalam dinding usus, masuk kedalam
cairan lympha, kemudian kedalam pembuluh darah kapiler dan dialirkan melalui
vena portae ke dalam hati.
Karbohidrat yang tidak dapt dicerna seperti selulosa, galaktosa dan pentosa
dialirkan terus ke colon. Didsala colon karbohidrat dipecah sebagian oleh mikroba
yang terdapat di dalam usus . fermentasi yang meningkat di dalam colon
menghasilkan banyak gas karbondioksida yang kemudian keluar sebagai flatus
(kentut). Dan sisanya dibuang sebagai tinja.

2.9 Dampak kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat


Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya. Walaupun
tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang
sangat parah akan menimbulkan masalah. Oleh karena itu, diperlukan sekitar 2 gram
karbohidrat per Kg berat badan setiap hari untuk mencegah terjadinya ketosis, yaitu
menyebabkan pemecahan dari jaringan otot untuk menghasilkan energi. Gejala yang
timbul akibat asupan karbohidrat yang rendah adalah fatique, dehidrasi, mual, nafsu
makan berkurang, dan tekanan darah kadang-kadang turun dengan mendadak sewaktu
bangkit dari posisi berbaring (hipotensi ortostatik).
Kelebihan karbohidrat juga memberikan dampak yang tidak baik untuk tubuh.
Karbohidrat yang berlebih di dalam tubuh akan diubah menjadi lemak. Perubahan ini
terjadi di dalam hati. Lemak ini kemudian dibawa ke sel-sel lemak yang dapat
menyimpan lemak dalam jumlah tidak terbatas. Di dalam tubuh, karbohidrat yang sudah
diubah menjadi glukosa tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi utama. Glukosa
juga akan berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat. Konsumsi
karbohidrat secara berlebihan juga akan berdampak pada kesehatan. Dampak kelebihan
karbohidrat adalah obesitas dan Diabetes Mellitus (DM). Berikut dibahas mengenai
hubungan karbohidrat, spesifik serat dengan berbagai kondisi gizi atau kondisi
kesehatan.

1. Karbohidrat dan KEP Kurang energi protein (KEP)


Karbohidrat dan KEP Kurang energi protein (KEP) merupakan masalah gizi
utama yang masih sering terjadi, terutama pada usia anak-anak dan kelompok
rawan gizi lainnya. Keadaan kurang gizi tersebut terjadi karena rendahnya
konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi
kecukupan energi. Defisiensi energi tingkat berat yang dikenal dengan sebutan
marasmus, ditandai dengan beberapa gejala, antara lain; tampak kurus, wajah
seperti orang tua, cengeng, rewel, kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat
sedikit dan sering kali disertai penyakit infeksi (kronis berulang) diare.
2. Karbohidrat dan Obesitas Obesitas
Karbohidrat dan Obesitas Obesitas merupakan penyakit kronis dengan ciri-ciri
timbunan lemak tubuh yang berlebihan, dengan tingkat kelebihan berat badan
lebih dari 20% berat normal. Obesitas seperti obesitas sentral dapat juga dinilai
dengan lingkar perut dengan gambaran, apabila lingkar perut lebih dari 90 cm
pada laki-laki dan 80 cm pada perempuan. Kelebihan berat badan dan obesitas
disebabkan adanya ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan kebutuhan.
Salah satu sumber utama energi adalah dari karbohidrat. Konsumsi energi yang
berlebihan disimpan dalam jaringan subkutan maupun jaringan tirai usus. Pada
wanita, tempat khusus timbunan lemak pada dada, pinggul, dan pantat, sedangkan
timbunan jaringan lemak subkutan mudah terlihat pada daerah dinding perut.
Obesitas juga merupakan indikator risiko terhadap beberapa penyakit (morbiditas)
dan kematian (mortalitas). Selain meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas
serta harapan hidup lebih pendek, penderita obesitas lebih berisiko menderita
beberapa penyakit terkait metabolisme seperti; kardiovaskuler, hipertensi, diabetes
mellitus dan penyakit jantung.
3. Karbohidrat dan Diabetes Mellitus (DM) Diabetes
Karbohidrat dan Diabetes Mellitus (DM) Diabetes merupakan penyakit
metabolik yang terkait dengan metabolisme karbohidrat sederhana jenis glukosa.
Penyakit diabetes ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah
(gula darah), terutama setelah makan karena kurangnya produksi insulin atau
ketidakmampuan beberapa sel menggunakan insulin. Insulin bertugas mengatur
kemampuan glukosa untuk masuk ke dalam sel target dan sel umum. Apabila
tejadi defisiensi insulin glukosa tidak dapat masuk kedalam sel sehingga
konsentrasi glukosa tinggi di luar sel termasuk dalam cairan darah. Diabetes
mellitus terdiri dari 2 (dua) tipe, yaitu; DM tipe 1 dan DM tipe 2 yang memiliki
gejala relatif mirip. Untuk mengontrol kadar gula darah, diperlukan diet DM, yaitu
menyeimbangkan asupan makanan dengan obat penurun glukosa oral ataupun
insulin dan aktivitas fisik untuk mencapai kadar gula darah normal serta mencapai
dan mempertahankan kadar lipid normal.
4. Karbohidrat dan Intoleran Laktosa
Karbohidrat dan Intoleran Laktosa Penyakit ini terjadi karena adanya
gangguan metabolisme laktosa. Laktosa merupakan karbohidrat utama yang
tedapat di dalam susu. Laktosa merupakan disakarida yang oleh enzim laktase
dipecah menjadi glukosa dan galaktosa. Pada penderita intoleran laktosa, kondisi
intoleransi terjadi karena defisiensi enzim laktase pada brush border usus kecil
sehingga laktosa tidak dapat dicerna dan diserap, serta menumpuk di dalam
saluran pencernaan yang menjadi media bakteri intestin penghasil gas metan dan
bertindak sebagai laksasia (pencahar) sehingga menimbulkan diare. Penyakit ini
bersifat keturunan sejak bayi atau terjadi saat dewasa karena adaptasi tubuh.
Tetapi dengan mengonsumsi susu rendah laktosa atau mengganti dengan susu lain
seperti susu kedelai atau kacang-kacangan lain adalah solusinya.
5. Karbohidrat dan Karies Gigi
Karies gigi terjadi karena etiologi yang kompleks. Karies gigi adalah
kerusakan email gigi yang parah dan merupakan penyakit kronis yang paling
umum terjadi pada anak. Karies ditandai dengan adanya lubang pada jaringan
keras gigi dan dapat berwarna coklat atau hitam. Beban karies gigi berlangsung
seumur hidup, karena gigi yang sudah terkena karies tidak akan kembali seperti
normal seperti sedia kala, dan membutuhkan perawatan sepanjang hidup. Dampak
fisik karies gigi pada balita antara lain rasa sakit, kemampuan berbiscara,
mengunyah, merasakan makanan, serta dampak psikologis gangguan tidur.
Keterkaitan karbohidrat dengan kejadian karies gigi berkatan dengan
pembentukan plak. Plak terjadi karena adanya sisa-sisa makanan terutama sisa-
sisa makanan yang mengandung pati, dan gula (Indeks Glikemik atau IG tinggi)
yang melekat di gigi yang ditumbuhi bakteri yang mengubah glukosa menjadi
asam. Beberapa penelitian menunjukkan terdapat hubungan IG dengan rendahnya
pH (keasaman rongga perut), dan plak yaitu kebiasaan mengonsumsi karbohidrat
dengan IG tinggi lebih berisiko dari pada IG rendah. Penurunan pH 4,5 dapat
menyebabkan terlarutnya stuktur email gigi, dan jika berlangsung lama, dan akan
menyebabkan kerusakan email gigi hingga akhirnya terjadi karies gigi.

6. Serat dan Pencegahan Penyakit


Makanan yang mengandung pati mempunyai keuntungan tambahan karena
keberadaan serat. Serat (terutama terlarut) banyak ditemukan pada buah, beberapa
jenis kacang-kacanagan dan biji-bijian, sedangkan yang tak larut banyak terdapat
di sayuran. Sifat fisik yang terdapat pada serat yakni, mengendalikan air,
mengendalikan kekentalan, berpengaruh pada proses fermentasi, mengikat
empedu dan mempunyai kapasitas mengendalikan muatan kation. Disamping itu,
serat memiliki sifat berupa respon fisiologi yang menguntungkan yaitu
menurunkan konsentrasi plasma kolesterol, memodifikasi respon glikemik,
memperbaiki fungsi usus besar (kolon) dan menurunkan nilai gizi yang tersedia.
BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makro yang dibutuhkan oleh tubuh
sebagai sumber energi utama. Makanan yang mengandung karbohidrat dapat diperoleh
dari bahan makanan pokok yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia seperti beras,
gandum, serelia, jagung, kentang, sagu, tepung dan produk olahan seperti roti.
Karbohidrat yang dikonsumsi secara berlebihan terutama karbohidrat sederhana dapat
memicu terjadinya gizi lebih bahkan obes yang merupakan faktor risiko terjadinya
penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus

3.4 Saran
 Mengonsumsi makanan haruslah memiliki zat gizi karbohidrat,karena kan
karbohidrat sangat lah penting untuk menambah asupan energi.
 Konsumsi serat antara 27 hingga 40 gram per hari akan dapat membantu
memelihara kesehatan, terutama sistem pencernaan, serta dapat mencegah
kejadian penyakit seperti apendisitis, konstipasi, hemoroid, kanker kolon, penyakit
jantung dan arteri, serta memperbaiki glukosa darah.
 Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Azrimaidaliza, dkk. 2020. Buku Ajar Dasar Gizi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Padang:
LLPM-Universitas Andalas.

Dr. halomoan Hutagalung,2004. karbohidrat. di unduh 20 Oktober 2022


https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3561/gizi-halomoan.pdf

Ana, Vilda Dkk, 2018, BUKU AJAR DASAR ILMU GIZI KESEHATAN
MASYARAKAT,

Deepublish-Publisher:Yogyakarta
https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Dasar_Ilmu_Gizi_Kesehatan_Masy/
YACDDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&pg=PR4&printsec=frontcover diunduh pada
tanggal 17 Oktober 2022, pukul 21.31 WITA

https://www.google.co.id/books/edition/
ILMU_GIZI_DASAR_BUKU_PEMBELAJARAN/wRovEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=karbohidrat%20dalam%20gizi
%20kesehatan&pg=PA30&printsec=frontcover diunduh pada tanggal 17 Oktober 2022,
pukul 20.34 WITA
Ernaliasorita,2017. Absorpsi karbohidrat di unduh pada tanggal 30 April 2017
htpps// www.slideshare.net/ernaliarosita/Absorpsi-karbohidrat

Aisah,Nur.makalah karbohidrat.08 maret 2022


Anonim,sumber karbohidrat dan fungsi karbohidrat.08 marer 2022
Anonim,_sifat fisik dan sifat kimia karbohidrat_08 maret 2022

Anda mungkin juga menyukai