Anda di halaman 1dari 27

Tugas individu

MAKALAH BIOKIMIA

(KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN)

OLEH :

WA MIRNA
A1J115111

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tulisan ilmiah dalam bentuk makalah ini tanpa suatu halangan yang amat berarti hingga
akhirnya penulis dapat menyalesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa penulis
ucapan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Biokimia yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, apabila ada kata di dalam makalah ini
yang kurang berkenan penulis ucapkan mohon maaf. Seperti pepatah, tak ada gading
yang tak retak, demikian pula dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan guna perbaikan makalah ini selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Allahhumma Aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kendari, Maret 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Definisi Karbohidrat................................................................................... 3
2.2 Defnisi Lemak ............................................................................................ 11
2.3 Defenisi Protein .......................................................................................... 15
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 21
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 21
3.2 Kritik dan Saran ......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karbohidrat, Lipid dan Protein sangatlah dibutuhkan oleh tubuh kita, karena
ketiga zat tersebut berfungsi sebagai sumber energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Dan fungsi biologis
terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural
membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul. Sedangkan protein berperan dalam
sintesis hormon dan pembentukan enzim dan antibodi.
Protein juga dibutuhkan bagi tubuh dalam jumlah yang besar. Asam amino
adalah komponen utama protein, yang ditemukan dalam semua organisme hidup dan
memainkan peranan dalam sel hidup. Zat ini dibutuhkan untuk perturnbuhan normal
anak-anak dan bagi orang-orang dewasa asam amino dibutuhkan untuk menjaga
kesehatan. Sehingga bila kita kekurangan salah satu dari ketiga zat ini akan
mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh kita.
Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai definisi, fungsi dan
sumber, klasifikasi, struktur dan gugus fungsi, metebolisme di dalam tubuh serta
dampak yang timbul akibat kekurangan dan kelebihan ketiga unsur penting tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian, fungsi, sumber, struktur, gugus, klasifikasi serta metabolisme
Karbohidrat ?
2. Apa pengertian, fungsi, sumber, struktur, gugus, klasifikasi serta metabolisme
Lipid ?
3. Apa pengertian, fungsi, sumber, struktur, gugus, klasifikasi serta metabolisme
Protein ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam pembuatan makalah yang bertemakan Biokimia
Karbohidrat, Lipid, dan Protein adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
pengertian, fungsi, sumber, struktur dan gugus, klasifikasi,serta metabolisme
karbonhidrat, lipid dan protein. Serta untuk memberitahukan pentingnya karbohidrat,
lipid dan protein bagi tubuh kita untuk meningkatkan status kesehatan dan cara serta
dampak yang sering timbul dari masalah kekurangan zat-zat tersebut.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 KARBOHIDRAT

2.1.1 Defenisi Karbohidrat

Karbohidrat (hidrat dari karbon, hidrat arang) atau sakarida (dari


bahasa Yunani skcharon yang berarti gula). Karbohidrat berasal dari kata
karbon ( C ) dan hidrat (H2O). Rumus umumnya dikenal sebagai CnH2nOn.
Karbohidrat meliputi zat-zat yang terdapat di alam dan sebagian besar
berasal dari tumbuhan, dimana tumbuhan merupakan sumber makanan yang
maha penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Karbohidrat dibuat
oleh tanaman melalui proses fotosintesis.

6H2O + 6CO2 + energi matahari C6H12O6 + 6O2

Secara biokimia karbohidrat didefinisikan sebagai polimer sakar


(polimer gula). Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung
sejumlah besar gugus hidroksil (-OH). Karbohidrat paling sederhana bisa
berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton
(disebut polihidroksiketon atau ketosa).
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan
(misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan
jamur). Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengubah karbondioksida
menjadi karbohidrat. Klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan
menggunakan energi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan
utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia
yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-
bijian.
Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan
sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat
merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hydrogen,
dan oksigen. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi dan
karbohidrat merupakan sumber kalori bagi organisme heterotrof.

2.1.2 Fungsi Karbohidrat


Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi di antaranya :
a) Sumber bahan bakar.
b) Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energy yang lain
pada beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf.
c) Bahan sintesis senyawa organik lainnya.
d) Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
e) Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
f) Membantu proses penyerapan kalsium.
g) Sebagai materi pembangun.
h) Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan
atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).
i) Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktural
dan penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman
2.1.3 Klasifikasi Karbohidrat
Jika diuraikan, karbohidrat terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C),
hydrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat
banyak mulai dari senyawa sederhana hingga senyawa dengan berat
molekul 500.000 atau lebih. Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan
menurut jumlah senyawa penyusunnya yaitu monosakarida, disakarida,
oligosakarida dan polisakarida.
1) Monosakarida (gula sederhana/saccharum)
Monosakarida (dari Bahasa Yunani mono: satu, sacchar: gula)
adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana.
Dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan
tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam keadaan lunak
menjadi karbohidrat lain. Beberapa monosakarida mempunyai rasa
manis. Sifat umum dari monosakarida adalah larut air, tidak berwarna,
dan berbentuk padat kristal. Beberapa monosakarida di antaranya :

a) Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa (gula


anggur) karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi
kearah kanan. Terdapat didalam sayur, buah, sirup jagung dan
bersamaan dengan fruktosa terdapat dalam madu. Tubuh hanya
dapat menggunakan glukosa dalam bentuk D. Glukosa memegang
peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil
akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa dan laktosa pada hewan dan
manusia. Dalam proses metabolisme glukosa merupakan bentuk
karbohidrat yang beredar dalam tubuh dan didalam sel merupakan
sumber energi. Dalam keaadaan normal sistem saraf pusat hanya
dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Glukosa dapat
dimanfaatkan untuk diet tinggi energi. Tingkat kemamisan glukosa
hanya separuh dari sukrosa sehingga dapat digunakan lebih banyak
untuk tingkat kemanisan yang sama.
b) Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar
cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga lelulosa (gula
buah). Memiliki tingkat kemanisan gula yang paling manis. Gula ini
terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektar
bunga, dan juga dalam sayur. Fruktosa dapat diolah dari pati dan
digunakan secara komersial sebagai pemanis. Minuman ringan
banyak menggunakan sirup jagung-tinggi-fruktosa sebagai pemanis.
Didalam tubuh, fruktosa merupakan hasil pencernaan sakrosa.
c) Galaktosa merupakan monosakarida yang tidak terdapat bebas di
alam seperti halnya glukosa dan fruktosa., akan tetapi terdapat dalam
tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
d) Pentosa merupakan aldopentosa dan tidak terdapat dalam keadaan
bebas di alam. Merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan
alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai
sumber energi. Ribosa dan doksiribosa merupakan bagian asam
nukleat dalam inti sel. Karena dapat disintesis oleh semua hewan,
ribosa dan deoksiribosa tidak merupakan zat gizi esensial.

Monosakarida dapat diklasifikasikan menjadi dua:


1. Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun molekul
monosakarida, di bedakan menjadi :
a. Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa
b. Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon disebut tetrosa
c. Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon disebut pentose
d. Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon disebut heksosa
2. Menurut kandungan gugus aldehida dan keton.
Dikatakan aldehida jika ikatan rangkap dua antara atom C
dengan O nya (C=O) berada di ujung rantai. Sedangkan keton jika
ikatan rangkap antara atom C dan O nya berada selain dari pada
diujung.
a. Monosakarida yang mengandung gugus aldehida disebut aldose
b. Monosakarida yang mengandung gugus keton disebut ketosa
2. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama
lain dengan ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara
atom C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan melepaskan 1 mol air. Ikatan
glikosidik terdapat pada gugus fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus
aldehid pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa. Disakarida dapat
terbentuk dari hasil antara proses hidrolisis oligosakarida dan poli
sakarida. Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik). Beberapa contoh
disakarida yakni:
a) Sukrosa atau gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari
tebu maupun dari bit. Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula
pada turnbuhan lain, rnisalnya dalarn buah nanas dan dalam wortel.
Dengan pencernaan atau hidrolisis sukrosa akan terpecah dan
menghasilkan glukosa dan fruktosa yang disebut gula invert.
b) Maltosa, atau gula gandum tidak terdapat bebas dalam alam,
merupakan disakarida yang terbentuk dari dua unit glukosa yang
bergabung.
c) Laktosa, atau gula susu merupakan bentuk disakarida dari karbohidrat
yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa
dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-
8 persen bobot susu keseluruhan. Laktosa adalah gula yang rasanya
paling tidak manis( 1/6 dari manis glukosa) dan lebih sukar larut
daripada disakarida lain.
d) Trehalosa, seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan
dikenal sebagai gula ja-mur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri
atas trehelosa. Trehelosa juga terdapat dalam serangga

3. Oligosakarida.
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul 2-10
monosakarida, yaitu trisakarida yang terdiri dari 3 molekul monoskarida
dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Salah
satu trisakarida penting adalah rafinosa tang terdiri atas tiga molekul
monoakarida yamg berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan
tersebut terbentuk antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dengan
atom karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya atom karbon nomor 1 pada
glukosa berikatan dengan atom karbon 2 ada fruktosa.
Oligosakarida secara eksperimen banyak dihasilkan dari proses
hidrolisa polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara alami
terdapat di alam :
a) Trisakarida, merupakan oligosakarida yang terdiri atas tiga molekul
monosakarida.Contoh dari trisakarida adalah rafinosa. Rafinos adalah
suatu trisakarida yang penting,terdiri atas 3 molekul monosakarida
yang berikatan,yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa.
b) Tetrasakarida, merupakan oligosakarida yang terbentuk dari empat
molekul monosakarida.Stakiosa adalah suatu tetra sakarida. Dengan
jalan hidrolisis sempurna, stakiosa menghasilkan 2 molekul galaktosa,
1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa.
c) Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarid, merupakan
oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini tidak dapat dipecah oleh
enzim-enzim pencernan.
d) Fruktan, merupakan sekelompok oligosakarida dan polsisakarida yang
terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekol
glukosa.

4. Polisakarida.
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga
molekul polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus
ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu
macam monosakarida) disebut homo polisakarida, sedangkan yang
mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Polisakarida pada
umumnya berupa senyawa putih dan tidak berasa manis. Beberapa
polisakarida dapat larut dalam air.
Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, misalnya
pati, inulin (seagai zat cadangan), dan selulosa (sebagai bagian dinding
sel). Dalam jazad hewan juga terdapat zat yang sejenis dengan zat pati,
yaitu glikogen.
Polisakarida mempuyai rumus molekul (C6H10O5)n dengan harga n
yang besar. Contoh golongan polisakarida yang penting antara lain pati
(amilum), glikogen, dan selulosa.
a) Pati (amilum atau zat tepung)
Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan
umbi. Zat pati terdiri atas rantai-rantai tidak bercabang (amilosa) dan
rantai-rantai yang bercabang (amilopektin). Pati merupakan
homopolimer glukosa dengan ikatan alfa-glikosidik. Berbagai macam
pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta
apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua
fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut
amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Pati sediki sekali
larut dalam air dingin, tetapi jika dipanaskan dengan air, butir-butir zat
pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel (kanji) dan pada
pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air menghasilkan koloid.
Amilum dapat dihidrolisis sempurna menggunakan asam
sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan
mengguakan enzim amilase. Amilase dikeluarkan oleh ludah dan
cairan yang dikeluarkan oleh pangkreas.
b) Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini
banyak ditemukan dalam otot dan hati vertebrata, yang berfungsi
sebagai cadangan makanan. Glikogen menunjukkan sifat kimia yang
sama dengan zat tepung. Zat ini dapat larut dalam air dingin, tetapi
tidak membentuk gel-gel seperti pada kanji. Larutan koloidal glikogen
tidak menunjukkan daya reduksi yang kuat terhadap larutan fehling.
Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa, sedangkan
hidrolisis dengan amilosa terutama menghasilkan maltose.
c) Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama
hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang
memperkuat dinding sel tanaman. Atau dapat dikatakan selulosa
merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan. Tanaman kapas
sebagian besar terdiri selulosa. Kertas saring seluruhnya terdiri atas
selulosa. Selulosa dapat diubah oleh asam sulfat menjadi hasil yang
dapat larut, jika larutan ini diencerkan dengan air dan direbus, terjadi
hidrolisis dan terbentuk glukosa sebagai hasil akhir.
d) Pektin.
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer
tanaman, khususnya di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa.
Senyawa pektin berfungsi sebagai perekat antara dinding sel satu
dengan yang lain. Pada umumnya senyawa pektin dapat diklasifikasi
menjadi tiga kelompok senyawa yaitu asam pektat, asam pektinat
(pektin), dan protopektin. Kandungan pektin dalam tanaman sangat
bervariasi baik berdasarkan jenis tanamannya maupun bagian-bagian
jaringannya.
Senyawa-senyawa polosakarida, antara lain :
1. Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia.
2. Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.
3. Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu ganggang laut yang
besar.
4. Karagenan didapat dengan mengekstraksi lumut Irlandia dengan air panas.
Dipergunakan sebagai stabilizer pada industri coklat dan hasil produksi
susu.

2.1.4 Dampak kekuranan dan kelebihan Karbohidrat

Akibat Kekurangan Karbohidrat :


Gangguan Akibat Kekurangan Karbohidrat adalah dapat
mengakibatkan kerusakan jaringan, penyakit akibat kekurangan glukosa
dalam darah (hypoglisemia), dan penyakit yang sering adalah menyerang
anak balita yaitu penyakit marasmus. Karbohidrat adalah merupakan salah
satu dari enam zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan harus selalu ada di
dalam makanan, dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. zat gizi
lainnya adalah protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Contohnya terdapat
pada pati, pectin, selulosa dan lignin. Penyakit Akibat Kekurangan
Karbohidrat
Akibat Kelebihan Karbonhidrat

a) Meningkatkan resiko penyakit jantung


b) Berat badan meningkat
c) Diabetes
d) Kanker Payudara

2.2 LIPID
2.2.1 Defenisi Lipid
Secara umum, Lipid merujuk pada sekelompok besar molekul-

molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen

meliputin asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam

lemak, monogliserida,digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk

di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain. Lipid didefinisikan sebagai

senyawa yang tak larut dalam air yang tak larut dalam air yang diekstrak

dari organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau

pelarut non polar.

Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi

sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam

pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut

organik yang dimaksud adalah pelarut organik non polar, seperti benzene,

pentane, dietil eter, dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut

lipid dapat diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan. Lipid

kompleks meliputi sub kelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis


menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu lilin (waxes) dan

gliserida. Komponen-komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih

lanjut dengan menggunakan perbedaan kelarutannya disalam berbagai

pelarut organik.Sebagai contoh : Fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan

lemak netral atas dasar ketidaklarutannya di dalam aseton. Suatu reaksi yang

sangat berguna untuk fraksionasi lipid adalah reaksi penyabunan, Alkali

menghidrolisa lipid kompleks dan menghasilkan sabun dari komponen yang

mengandung asam-asam lemak yang dapat diesterkan.

2.2.2 Fungsi Lipid

Lemak mempunyai fungsi yang cukup banyak, fungsi tersebut


terbagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi utama dan fungsi lainnya

a) Fungsi Utama :
1. Sebagai penghasil energi, dimana tiap gram lemak menghasilkan sekitar
9 sampai 9,3 kalori. Energi yang berlebihan dalam tubuh disimpan
dalam jaringan adipose sebagai energi potensial.
2. Sebagai pembangun/pembentuk susunan tubuh
3. Pelindung kehilangan panas tubuh
4. Sebagai penghasil asam lemak essensial
5. Sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K

b) Fungsi lainnya
1. Sebagai pengelumas diantara persendian
2. Sebagai penangguh perasaan lapar sehubungan dengan dicernanya
lemak lebih lama
3. Sebagai pemberi cita rasa dan keharuman yang lebih baik pada makanan
4. Sebagai agen pengemulsi yang akan mempermudah transpor substansi
lemak keluar masuk melalui membran sel.
5. Sebagai precursor dari protaglandiun yang berperan mengatur tekanan
darah, denyut jantung dan lipolisis.

2.2.3 Jenis dan sumber lipid


Salah satu komponen lemak adalah asam lemak. Menurut ada atau
tidaknya ikatan rangkap yang dikandung asam lemak, maka asam lemak
dibagi menjadi :
a) Asam lemak jenuh (Cn H2n O2), Saturated Fatty Acid (SFA)
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mempunyai
ikatan tunggal atom karbon (C) dimana masing-masing atom ini akan
berikatan dengan atom H. contohnya adalah asam butirat (C4), asam
kaproat (C6), asam kapritat (C8), dan asam kaprat (C10). Umumnya
sampai dengan C10 ini sifat asam lemak adalah cair dan mulai C12
sampai C24 bersifat padat. C4, C12 dan lain-lain menunjukkan jumlah
atom karbon yang terikat dalam rantai.
Sehubungan dengan jumlah atom C dalam asam lemak, maka kita
mengenal :
a. Asam lemak berantai pendek, yaitu bila atom C yang terikat
sebanyak 4-6 buah.
b. Asam lemak berantai sedang, yaitu bila atom C yang terikat
sebanyak 8-12 buah.
c. Asam lemak berantai panjang, yaitu bila atom C yang terikat
sebanyak 12-24 buah.
b) Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA / C6H2nO2)
Asam lemak tak jenuh tunggal merupakan asam lemak yang
selalu mengandung 1 ikatan rangkap antara 2 atom C dengan kehilangan
paling sedikit 2 atom H. Contohnya adalah asam burat, asam palmitoleat
(C12), dan asam oleat (C18) umumnya banyak terdapat pada lemak nabati
atau hewani.
c) Asam Lemak tak Jenuh poli (PUFA, Poly Unsaturated Fatty Acid)
(CNH2n)2
Asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap banyak merupakan
asam lemak yang mengandung lebih dari 1 ikatan rangkap.Asam lemak
ini akan kehilangan paling sedikit 4 atom H.Contohnya adalah asam
lemak linoleat (C18) berikatan rangkap dua, asam lemak eleostearat (C18)
berikatan rangkap tiga, dan lain sebagainya
2.2.4 Klasifikasi dan sifat Lipid
Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dapat dibagi dalam
beberapa golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor
membagi lipid dalam tiga golongan besar, yaitu :
Klasifikasi lipid menurut Bloor ada 3 antara lain :
1. Lipid Sederhana
Lipid Sederhana merupakan senyawa ester asam lemak dengan
berbagai alkohol, sedangkan lemak merupakan ester dalam asam lemak
dengan gliserol. Lemak cair disebut minyak, Malam /wax : senyawa
ester asam lemak dengan alkohol monohidrat.
2. Lipid Kompleks
Lipid Kompleks merupakan senyawa ester asam lemak yang
mengandung gugus lain disamping alkohol dan asam lemak. Fosfolipid :
selain mengandung asam lemak dan alkohol, juga mengandung residu
asam fosfat. Glikolipid : mengandung asam lemak, sfingosin,
karbohidrat, Sulfolipid, aminolipid dan lipoprotein.
3. Derivat lipid (Asam lemak, gliserol, steroid, aldehid, keton, vitamin
larut lemak (ADEK), hormon Aligliserol (gliserida), kolestrol dan ester
kolesteril, tidak bermuatan Lipid Netral
2.2.5 Sifat Fisik dan Kimia Lipid

Sifat-sifat fisika Lipid yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak

ada rasa, berat jenis lebih besar dari air, tidak mudah larut dalam air, untuk

ekstraksi minyak eteris pada pembuatan parfum. Sedangkan sifat kimianya

adalah dapat terjadi rancidity (tengik); dihidrolisa oleh pemanasan tinggi;


hidrogensi minyak; transesterifikasi. Lipid berkarakteristik sebagai

biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit larut dalam air dan dapat

diekstraksi dengan pelarut non-polar seperti khloroform, eter, benzene,

heksana, aseton dan alkohol panas. Dimasa lalu, lemak bukan merupakan

subjek yang menarik untuk riset biokimia, karena kesukarannya dalam

meneliti senyawa yang tidak larut dalam air dan berfungsi sebagai

cadangan energi dan komponen struktural dari membran, lemak dianggap

tidak memiliki peranan metabolik beragam seperti yang dimiliki

biomolekul lain, contohnya karbohidrat dan asam amino.

2.3 PROTEIN
2.3.1 Defenisi protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang
paling utama) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis
protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat
dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga
dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk
asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain
polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama
makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang
paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jns Jakob
Berzelius pada tahun 1838.

2.3.2 Ciri Molekul Protein


Protein adalah makromolekul polipeptida yang tersusundari sejumlah
L-asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptide, bobot molekul tinggi.
Suatu molekul protein disusun oleh sejumlah asam amino dengan susunan
tertentu dan bersifat turunan. Rantai polipeptida sebuah molekul protein
mempunyai satu konformasi yang sudah tertentu pada suhu dan pH normal.
Konformasi ini disebut konformasi asli, sangat stabil sehingga
memungkinkan protein dapat diisolasi dalam keadaan konformasi aslinya
itu.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis
protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat
dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga
dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk
asam amino tersebut (heterotrof).

2.3.3 Klasifikasi dan Metabolisme Protein


Protein terdapat dalam bentuk serabut (fibrous), globular, dan
kunjngsi.
a. Protein dalam bentuk serabut.
Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral dan terjalin
satu sama lain, sehingga menyerupai batang yang kaku.
Karakteristiknya :
a) Rendah daya larutnya.
b) Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
c) Tahan terhadap enzim pencernaan.
d) Contoh protein serabut : Kolagen, elastin, keratin, miosin.
b. Protein globular.
Karakteristiknya :
a) Berbentuk bola.
b) Larut dalam larutan garam dan asam encer.
c) Mudah berubah dalam pengaruh suhu.
d) Konsentrasi garam mudah mengalami denaturasi.
Contoh : Albumin, globumin, histon, protamin.
c. Protein konjungsi.
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan
non asam amino (gugus prostetik). Contoh : Nukleoprotein, lipoprotein,
fosfoprotein, metaloprotein.
Metabolisme protein
Pada umumnya protein diserap dalam bentuk asam amino dan
bersama-sama dengan darah dibawa ke hati, kemudian dibersihkan dari
toksin. Proses masuknya asam amino dapat di katakan tidak bersifat dinamis
dan selalu di perbaharui. Asam amino yang masuk tidak sebanding dengan
jumlah asam amino yang diperlukan untuk menutupi kekurangan amino
yang dipakai oleh tubuh.

2.3.4 Struktur
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur
primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan
kuartener (tingkat empat). Struktur primer protein merupakan urutan asam
amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida).
Sementara itu, struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal
dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh
ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai
berikut:
1. alpha helix (-helix, puntiran-alfa), berupa pilinan rantai asam-asam
amino berbentuk seperti spiral;
2. beta-sheet (-sheet, lempeng-beta), berupa lembaran-lembaran lebar
yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat
melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
3. beta-turn, (-turn, lekukan-beta); dan
4. gamma-turn, (-turn, lekukan-gamma)

2.3.5 Fungsi Protein


a) Enzim
Protein yang paling bervariasi dan mempunyai kekhususan tinggi
adalah protein yang mempunyai aktivitas katalis, yakni enzim. Hampir
semua reaksi kimia biomolekul organik didalam sel dikatalis oleh
enzim. Lebih dari 2000 jenis enzim , masing-masing dapat mengkatalisa
reaksi kimia yang berbeda, telah ditemukan dalam berbagai bentuk
kehidupan.

b) Protein Transport
Protein transport didalam plasma darah mengikat dan membawa
molekul atau ion spesifik dari satu organ ke organ lain. Hemoglobin
pada sel darah merah mengikat oksigen ketika darah melalui paru-paru,
dan membawa oksigen ke jaringan periferi. Plasma darah mengandung
lipo protein. Yang membawa lipid dari hati ke organ lain. Protein
transport lain terdapat didalam membran sel dan menyesuaikan
strukturnya untuk mengikat dan membawa glukosa, asam amino dan
nutrien lain melalui membran menuju kedalam sel.

c) Protein Nutrien dan Penyimpan


Biji berbagai tumbuhan menyimpan protein nutrien yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan embrio tanaman, terutama protein biji
dari gandum, jagung dan beras.
d) Protein Kontraktil atau Motil
Beberapa protein memberikan kemampuan kepada sel organisme
untuk berkontraksi, mengubah bentuk atau bergerak. Aktin dan miyosin
adalah protein filamen yang berfungsi didalam sistem kontraktil otot
kerangka dan juga didalam banyak sel.
e) Protein Stuktur
Banyak protein yang berperan sebagai filamen, kabel, atau
lembaran penyanggah untuk memberikan struktur biologi, kekuatan atau
proteksi. Komponen utama dari urat dan tulang rawan adalah protein
serabut kolagen yang mempunyai daya tegang yang amat tinggi. Hampir
semua komponen kulit adalah kolagen murni.
f) Protein Pertahanan
Banyak protein yang mempertahankan organisme dalam melawan
serangan oleh spesies lain atau melindungi organisme tersebut dari luka.
Imunoklobulin atau antibodi pada vertebrata adalah protein khusus yang
dibuat oleh limposit yang dapat mengenali dan mengendapkan atau
menetralkan serangan bakteri, virus atau protein asing dari spesies lain.
Fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal darah yang
menjaga kehilangan darah jika sistem pembuluh terluka, bisa ular, toksin
bakteri, dan protein tumbuhan beracun seperti risin.
g) Protein Pengatur
Beberapa protein membantu mengatur aktivitas seluler atau
fisiologi. Diantara jenis ini terdapat sejumlah hormon, seperti insulin,
yang mengatur metabolisme gula dan kekurangannya, menyebabkan
penyakit diabetes, hormon pertumbuhan dari pituitary dan hormon
paratiroid, yang mengatur transport Ca++ dan fosfat juga. Represor
mengatur biosintesa enzim oleh sel bakteri
2.3.6 Penggolongan Protein
Ditinjau dari strukturnya protein dapat dibagi dalam dua golongan
besar, yaitu golongan protein sederhana dan protein gabungan. Yang
dimaksud dengan protein sederhana ialah protein yang hanya tediri atas
molekul-molekul asam amino, sedangkan protein gabungan ialah protein
yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein. Gugus ini disebut gugus
prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid, atau asam nukleat.
Protein sederhana dapat dibagi dalam dua bagian menurut bentuk
molekulnya, yaitu protein fiber dan protein globular. Protein fiber
mempunyai bentuk molekul panjang seperti serat atau serabut. Molekul ini
terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang memanjang dan dihubungkan
satu dengan yang lain oleh beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk
serat atau serabut yang stabil. Sedangkan protein globular mempunyai
bentuk molekul bulat atau elips dan terdiri atas rantai polipeptida yang
berlipat. Pada umumnya gugus R polar terletak disebelah luar rantau
polpeptida, sedangkan gugus R yang hidrofob terletak disebelah dalam
molekul protein.
2.3.7 Keuntungan Dan Kekurangan Protein Bagi Tubuh

a) Keuntungan Protein
Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain:
1. Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk
pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh,
2. Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,
3. Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh
karbohidrat dan lemak.
4. Sumber energy
5. Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
6. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody
7. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
b) Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita.Pada
dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses
kekebalan tubuh.Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1
g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah
pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet. Kekurangan Protein
bisa berakibat fatal:
1. Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -
Keratin)
2. Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit
kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang
menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar.
3. Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan
berkibat kematian
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Karbohidrat merupakan golongan senyawa yang terdiri dari unsure
unsure C, H dan O serta mempunyai rumus umum Cn(H2O)m. karbohidrat
dibedakan jadi tiga sebagai berikut : 1. Monosakarida, 2. Disakarida, 3.
Polisakarida. Dimana fungsi utama karbohidrat adalah Sumber Energi
Tubuh dan Melancarkan Sistem Pencernaan.
Lemak atau Lipid adalah senyawa biomalekul yang digunakan
sebagai sumber energy dan merupakan komponen structural penyusun
membrane serta sebagai pelindung vitamin dan hormone.lemak tersusun
oleh asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Protein adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino ,
tersusun atas atom-atom C,H,O, dan N. Ada delapan kategori fungsi
protein yang terdiri atas : Membangun jaringan tubuh yang baru,
Memperbaiki jaringan tubuh, Menghasilkan senyawa esensial, Mengatur
tekanan osmotic, Mengatur keseimbangan cairan elektrolit dan asam -
basa, Menghasilkan pertahanan tubuh, Menghasilkan mekanisme
transportasi, Menghasilkan energy. Jenis-Jenis Protein : Protein lengkap
(Complete protein ), Protein setengah lengkap ( half-complete protein ),
dan Protein tidak lengkap (incomplete protein).

3.2 SARAN
Setiap penciptaan akan suatu benda dalam bentuk apapun selalu
mengalami titik penilaian sebagai bahan evaluasi untuk pembuatan inovasi-
inovasi yang lebih baik dari masa sekarang. Pada akhirnya nanti baik atau
buruknya suatu karya ilmiah adalah mutlak bagi pembaca dan penikmat
untuk menilainya. Sehingga berpatok dari itu semua, makalah yang telah
selesai dibuat oleh penulis dengan keringat dan jerih payah ini memang
begini adanya. Namun semua itu kembali kepada para pembaca.
Penulis pribadi mengakui bahwa memang makalah yang telah
selesai disusun ini jauh dari kesempurnaan. Masih banyak sekali
kekurangan dan kesalahan terutama nilai keakuratan jika di pandang dari
sisi ilmu kesehatan yang sebenarnya. Maka dari itu, sangat diperlukan
sekali kritik dan saran yang membangun dari saudara demi keberlanjutan
pembuatan makalah untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini
di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat. 2009. Fungsi Karbohidrat. Di unggah pada 08 Juni 2009. Tersedia di:
http://hidayat07.wordpress.com/2009/06/08/fungsi-karbohidrat/

http://blog.ub.ac.id/mistikdwiwilujeng/2012/06/05/makalah-protein/

http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/01/%E2%80%9Dkarbohidrat-lemak-dan-
protein%E2%80%9D/

Rgilfan. 2008. Fungsi Protein. Di unngah pada 27 februari 2008. Tersedia di :


http://rgilfan.wordpress.com/2008/05/27/fungsi-protein/

Roswieem, Anna P. dkk. 2006. Biokimia Umum. Departemen Biokimia Fakultas


Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut pertanian Bogor: Bogor.

Wahjudi, dkk. 2003. Kimia Organik II . Malang: UM Press.

Anda mungkin juga menyukai