Anda di halaman 1dari 24

KARBOHIDRAT

“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Biokimia I”


Oleh:

1. Nadya Vitaloza (1510411002)


2. Mesi Novela (1610411039)
3. Sri Mutia Ningsih (1610412019)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................2

KATA PENGANTAR............................................................................................................3

BAB I.....................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..................................................................................................................4

1.1.Latar Belakang Masalah...................................................................................................4

1.2.Rumusan Masalah.............................................................................................................4

1.3.Tujuan Penulisan..............................................................................................................5

BAB II....................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.....................................................................................................................6

A Pengertian Karbohidrat.......................................................................................................6

B Jenis – Jenis Karbohidrat.....................................................................................................8

C Metabolisme Karbohidrat..................................................................................................15

D Kegunaan Karbohidrat......................................................................................................19

E Dampak Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat.............................................................19

BAB III.................................................................................................................................18

PENUTUP............................................................................................................................23

3.1.  Kesimpulan...................................................................................................................23

3.2.  Saran.............................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................24

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“KARBOHIDRAT”

Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai pengertian secara umum. Adapun
tujuan kami menulis makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari dosen yang
membimbing kami dalam mata kuliah BIOKIMIA. Di sisi lain, kami menulis
makalah ini untuk mengetahui lebih rinci mengenai Karbohidarat.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran para pembaca demi kesempurnaan makalah Kami
untuk ke depannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Biokimia I.
Khususnya di Universitas Andalas.

Padang, 4 Mei 2018

penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas yang memerlukan
energi. Energi yang dibutuhkan ini, diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Pada
umunya bahan makanan tersebut mengandung tiga komponen utama senyawa kimia,
yaitu karbohidrat, protein dan lemak/lipid. Bahan makanan tersebut berasal dari
tumbuhan dan senyawa yang terkandung di dalamnya sebagian besar adalah
karbohidrat, yang terdapat sebagai amilum atau pati. Protein dan lemak relative tidak
begitu banyak terdapat dalam makanan kita bila dibandingkan dengan karbohidrat.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Karbohidrat yang
berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil
metabolism karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan
glikogen adalah karbohidrat yang disintesisndalam hati dan digunakan oleh sel-sel
pada jaringan otot sebagai sumber energi. Jadi ada bermacam – macam senyawa yang
termasuk dalam golongan karbohidrat ini. Diantaranya gulu atau sukrosa, selulosa,
dan amilum atau pati.
Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya
kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber
karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian
(kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu karbohidrat ?
2. Apa saja jenis-jenis karbohidrat ?
3. Apa aja kegunaan dari karbohidrat ?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan karbohidrat ?

4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas perkuliahan biokimia I
2. Mengetahui pengertian dan sumber karbohidrat.
3. Mengetahui jenis- jenis karbohidrat.
4. Mengetahui dan kegunaan dari karbohidrat.
5. Mengetahui akibat dari kelebihan dan kekurangan karbohidrat.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan komponen organik yang paling banyak terdapat pada
buah-buahan, sayur-sayuran, legume, gandum, dan memberikan tekstur dan rasa pada
makanan-makanan olahan. Karbohidrat merupakan sumber energi utama manusia
bagi pencernaan dan penyerapan pada usus kecil serta pada tingkat yang lebih rendah
dilakukan oleh fermentasi mikroba dalam usus besar. Makanan yang mengandung
karbohidrat sering diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang tersedia atau tidak
tersedia.
Secara biokimia karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-
keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan
banyak gugus hidroksil. Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari
molekul karbon, hidrogen dan oksigen.Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan
untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa
yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian,
terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil
tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari
karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang
dihasilkan adalah klarbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen
(O2) yang lepas di udara.
Sinar matahari

klorofil

6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2


karbohidrat

6
Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut
dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian
dari gula sederhana inmi kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk
polisakarida. Ada dua jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati dan nonpati.
Pati adalah bentuk simpanan karbohidrat berupa polimer glukosa yang dihubungkan
dengan ikatan glikosidik (ikatan antara gugus hidroksil atom C nomor 1 pada molekul
glukosa dengan gugus hiodroksil atom nomor 4 pada molekul glukosa lain dengan
melepas 1 mol air). Polisakarida nonpati membentuk struktur dinding sel yang tidak
larut dalam air. Struktur polisakarida nonpati mirip pati, tapi tidak mengandung
ikatan glikosidik. Serelia, seperti beras, gandum, dan jagung serta umbi-umbian
merupakan sumber pati utama di dunia. Polisakarida nonpati merupakan komponen
utama serat makanan. Di negara-negara sedang berkembang kurang lebih 80% energi
makanan berasal dari karbohidrat. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan
Eropa Barat, angka ini lebih rendah, yaitu rata-rata 50%.
Karbohidrat banyak terdapat dalam berbagai bahan makanan yang dikonsumsi,
terutama pada bahan pangan yang mengandung zat tepung/ pati dan gula. Dapat
dijelaskan bahwa dalam bahan makanan yang dikonsumsi rakyat Indonesia dalam
sehari kandungan karbohidratnya cukup tinggi, yaitu sekitar 70% sampai 80%,
terutama pada serialisasi (padi - padian) dan umbi – umbian. Selain itu terdapat pula
pada bahan – bahan pangan lainnya. Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau
serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini
adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar
sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti
wortel dan bit serta kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat
daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan,
telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang
banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi,
singkong, talas, dan sagu.

7
Tabel 1. Kandungan Karbohidrat (Kalori Per Gram) Pada Bahan Makanan
Bahan Makanan Kandungan
Jagung 4,03
Gandum 4,12
Beras setengah giling 4,16
Beras pecah kulit 4,12
Beras giling 4,16
Kacang muda 4,07
Kacang kedelai 1,68
Telur 3, 68
Susu 3,87
Mentega 3, 87
Gula pasir 3,87
Coklat 1,33
Cuka 2,45
Sumber: Yudhasmara, 2014

B. Jenis – Jenis Karbohidrat


1. Karbohidrat Sederhana
a. Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai
atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin
ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang
penting dalam ilmu gizi, yaitu glukods, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam
monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom
karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada
cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon.
Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat
kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida
yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D).

8
gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan. Struktur kimianya
dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang kurang
penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom
karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa.

Struktur terbuka :

O H O O O

C—H H—C—OH C—H C—H COH

H—C—OH C==O H—C—OH HO—C—H H—C—OH

HO—C—H HO—C—H HO—C—H H—C—OH H—C—OH

H—C—OH H—C—OH HO—C—H H—C—OH H—C—OH

H—C—OH H—C—OH H—C—OH H—C—OH H—C—OH

H—C—OH H—C—OH H—C—OH H—C—OH H—C—OH

H H H H H

D-Glukosa D-Fruktosa D-Galaktosa D-Manosa D-Ribosa

Struktur Cincin

9
 Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam
jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan
bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat
penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati,
sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses
metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam
tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi.
 Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis.
Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C 6H12O6, namun
strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosda merangsang jonjot kecapan
pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis.
 Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan
tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
 Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel
terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
 Pentosa, merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya
sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi.

b. Disakarida
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan
trehaltosa.Trehaltosa tidak begitu penting dalam milmu gizi, oleh karena itu akan
dibahas secara terbatas. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat
satu sama lain melalui reaksi kondensasi. kedua monosakarida saling mengikat

10
berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen (O). ikatan glikosidik ini biasanya
terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa,
dengan melepaskan satu molekul air. hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya
terikat dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan. Disakarida dapat dipecah kembali
mejadi dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolisis. Glukosa terdapat pada ke
empat jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa dan galaktosa.

11
 Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial
gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari keuda macam bahan makanan
tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banayk
digunakan di Indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui proses
penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan
madu.
 Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap
pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian
berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati.
 Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa
dan satu unit galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan
terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal
dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme yang
tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare.
Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Mlaktosa
adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih
sukar larut daripada disakarida lain.
 Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai
gila jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa
juga terdapat dalam serangga.

c. Gula Alkohol
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintesis. Ada
empat jenis gula alkohol yaitu sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol.
 Sorbitol, terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari
glukosa. Enzim aldosa reduktase dapat mengubah gugus aldehida (CHO) dalam
glukosa menjadi alkohol (CH2OH). Struktur kimianya dapat dilihat di bawah.
Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes,
seperti minuman ringan, selai dan kue-kue. Tingkat kemanisan sorbitol hanya
60% bila dibandingkan dengan sukrosa, diabsorpsi lebih lambat dan diubah di

12
dalam hati menjadi glukosa. Pengaruhnya terhadap kadar gula darah lebih kecil
daripada sukrosa. Konsumsi lebih dari lima puluh gram sehari dapat
menyebabkan diare pada pasien diabetes.

 Manitol dan Dulsitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa dan
galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel.
Secara komersialo manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis
alkohol ini banyak digunakan dalam industri pangan.
 Inositol merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol terdfapat
dalam banyak bahan makanan, terutama dalam sekam serealia.

d. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
 Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du dalam
biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh
enzim-enzim perncernaan.
 Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa unit
fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam

13
serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan
secara berarti. Sebagian ebsar di dalam usus besar difermentasi.

2. Karbohidrat Kompleks
a. Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana
yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang. Jenis polisakarida
yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida
nonpati.

 Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan


karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat
dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian.
Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama lain,
bergantung jenis tanaman asalnya. Bentuk butiran pati ini berbeda satu sama lain
dengan karakteristik tersendiri dalam hal daya larut, daya mengentalkan, dan rasa.
Amilosa merupakan rantai panjang unit glukosa yang tidak bercabang, sedangkan
amilopektin adfalah polimer yang susunannya bercabang-cabang dengan 15-30
unit glukosa pada tiap cabang.

 Dekstrin merupakan produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk melalui
hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam
makanan lewat pipa (tube feeding). Cairan glukosa dalam hal ini merupakan
campuran dekstrin, maltosa, glukosa, dan air. Karena molekulnya lebih besar dari

14
sukrosa dan glukosa, dekstrin mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil sehingga
tidak mudah menimbulkan diare.
 Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan
karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam
hati dan otot. Dua pertiga bagian dari glikogen disimpan dalam otot dan
selebihnya dalam hati. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk
keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat
digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan
glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan
diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.

b. Polisakari dan Nonpati/Serat


Serat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena peranannya dalam
mencegah berbagai penyakit. Ada dua golongan serat yaitu yang tidak dapat larut dan
yang dapat larut dalam air. Serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa,
hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase,
glukan, dan algal.

C. Metabolisme Karbohidrat
1. Glikolisis yaitu: dimana glukosa dimetabolisme menjadi piruvat (aerob)
menghasilkan energi (8 ATP)atau laktat (anerob)menghasilkan (2 ATP).

2. Glikogenesis yaitu: proses perubahan glukosa menjadi glikogen. Di Hepar/hati


berfungsi: untuk mempertahankan kadar gula darah. sedangkan di Otot bertujuan

15
untuk kepentingan otot sendiri dalam membutuhkan energi.

3. Glikogenolisis yaitu proses perubahan glikogen menjadi glukosa. atau kebalikan


dari glikogenesis.

16
4. Jalur pentosa fosfat yaitu : hasil ribosa untuk sintesis nukleotida, asam nukleat dan
equivalent pereduksi (NADPH) (biosintesis asam lemak dan lainnya.)

5. Glukoneogenesis yaitu senyawa non-karbohidrat (piruvat, asam laktat, gliserol,


asam amino glukogenik) menjadi glukosa.

6. Triosa fosfat yaitu: bagian gliseol dari TAG (lemak)

7. Piruvat & senyawa antara siklus krebs yaitu untuk sintesis asam amino -->Asetil-
KoA --> untuk sintesis asam lemak &kolesterol --> steroid.

Pencernaan karbohidrat :

1. Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh setelah
makanan dikunyah bercampurn dengan ludah yang mengandung enzim amilase
(sebelumnya dikenal sebagai ptialin). Amilase menghidrolisis pati atau amilum

17
menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut
cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah
bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke
dalam lambung.

2. Usus Halus
Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang dikeluarkan olej
sel-sel mukosa usus halus bnerupa maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida
oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan
adalah sebagai berikut :

Maltase
Maltosa 2 mol glukosa
Sukrase
Sakarosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
Laktase
Laktosa 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa

Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui


sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila
konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi,
absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Tapi, bila konsentrasi turun, absorpsi
dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari
ATP dan ion natrium.

3. Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan
dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa
pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisma
di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa,

18
sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang
kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.

Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida,


hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti
asam asetat, asam propionat dan asam butirat

D. Kegunaan Karbohidrat
Dalam konteks ilmu gizi, karbohidrat memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah :
a) Sebagai sumber energi utama (1 gram = 4 kalori)
b) Ikut terlibat dalam metabolisme lemak (terkait dengan sintesis asam lemak)
c) Menghemat protein (protein spater)
d) Sumber energi utama bagi otak dan syaraf
e) Sebagai energi cadangan dalam bentuk glikogen yang disimpan di hati dan otot
f) Memperbaiki kinerja peristaltik usus dan memberi muatan pada sisa makanan ,
punya efek hipolipidemik, hipoglikemik, dan lain sebagainya

E. Dampak Dari Kelebihan Dan Kekurangan Karbohidrat


1. Obesitas adalah keadaan seseorang yang kelebihan berat badan relatif akibat
penumpukan oleh zat gizi terutama karbohidrat, lemak dan protein. Hal ini
disebabkan oleh ketidakseimbanga antara konsumsi terlalu banyak dibandingkan
dengan kebutuhan energi.

2. Kelebihan gizi atau overnutrisi berisiko menyebabkan penyakit degeneratif


seperti diabetes melitus, stroke dan kanker. Kurang nutrisi bisa menyebabkan
penyakit seperti anemia, kekurangan vitamin dan gondok. Di sisi lain, kelebihan
nutrisi dapat menyebabkan obesitas yang berisiko memicu diabetes, penyakit
jantung dan pembuluh darah .Kematian akibat penyakit tidak menular di negara-
negara berkembang menyumbang sekitar 60% dari seluruh penyebab kematian.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terakhir juga menyebutkan bahwa
sebanyak 60% kasus kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit degeneratif
yaitu stroke, darah tinggi dan diabetes (WHO, 2011) Di Indonesia juga terjadi apa

19
yang disebut dengan nutrition transition, yaitu pola hidup pedesaan yang mulai
beralih seperti perkotaan. Penyakit-penyakit yang awalnya banyak ditemui di kota
akhirnya merambah ke desa-desa akibat pola hidup tak sehat. Pada anak-anak,
atau usia belia dampaknya bisa lebih berbahaya. Anak-anak yang kurang gizi
sejak kecil berisiko mengidap penyakit degeneratif saat menginjak usia dewasa
muda. Penyebabnya karena organ-organnya kurang berkembang dengan baik,
misalnya pankreas yang lemah memicu munculnya diabetes. Kecenderungan ini
disebut dengan fetal origin disease.

3. Marasmus
Marasmus sering sekali terjadi pada bayi di bawah 12 bulan. Terdapat
beberapa tanda khusus pada marasmus ialah kurangnya (bahkan tidak ada)
jaringan lemak di bawah kulit (Forrester, T. E., A. V. Badaloo, et al. 2012)..
Sehingga seperti bayi yang memakai pakaian yang terlalu besar ukurannya. Selain
itu terdapat pula beberapa tanda khusus bayi terkena marasmus, diantaranya:
a) Bayi akan merasa lapar dan cengeng.
b) Oedema (bengkak) tidak terjadi ( Escoda, S., H. Chappuy, et al. 2010)
c) Warna rambut tidak berubah.
d) Wajahnya tampak menua (old man/monkey face).
e) Atrofi jaringan, otot lemah terasa kendor/lembek ini dapat dilihat pada paha
dan pantat bayi yang seharusnya kuat dan kenyal dan tebal.
Pada marasmus tingkat berat, terjadi retardasi pertumbuhan, berat badan
dibanding usianya sampai kurang 60% standar berat normal. Sedikitnya jaringan
adipose pada marasmus berat tidak menghalangi homeostatis, oksidasi lemak
tetap utuh namun menghabiskan cadangan lemak tubuh. Keberadaan persediaan
lemak dalam tubuh adalah faktor yang menentukan apakah bayi marasmus dapat
bertahan/survive.
4. Kwashiorkor
Kwashiorkor bisanya terjadi pada anak usia 1-3 tahun. Pertumbuhannya
terhambat, jaringan otot lunak dan kendor . Namun jaringan lemak dibawah kulit

20
masih ada dibanding bayi marasmus. Beberapa tanda khusus dari kwashiorkor
adalah:
a) Rambut berubah menjadi warna kemerahan atau abu-abu, menipis dan
mudah rontok, apabila rambut keriting menjadi lurus.
b) Kulit tampak pucat dan biasanya disertai anemia.
c) Selalu ada oedema (bengkak), terutama pada kaki dan tungkai bawah.
Sifatnya “pitting oedema”. Bayi tampak gemuk, muka membulat (moon
face), karena oedema. Cairan oedema sekitar 5-20% dari jumlah berat
badan yang diperhitungkan dari penurunan berat badan ketika tidak
oedema lagi (pada masa penyembuhan).
d) Terjadi dispigmentasi dikarenakan habisnya cadangan energi atau protein.
Pada kulit yang terdapat dispigmentasi akan tampak pucat. Sering terjadi
dermatitis (radang pada kulit). Kulit mudah luka karena tidak adanya
tryptophan dan nicotinamide, meskipun kekurangan zinc bisa juga menjadi
penyebab dermatitis. Pada kasus kwashiorkor tingkat berat kulit akan
mengeras seperti keripik terutama pada persendian utama. Bibir retak-
retak, lidah pun menjadi lunak dan gampang luka.
e) Pada kwashiorkor, pengaruh terhadap sistem neurologi dijumpai adanya
tremor seperti Parkinson yang berpengaruh terhadap jaringan (cabang)
syaraf tunggal maupun syaraf kelompok pada otot. Seperti otot mata sering
terjadi terus berkedip, atau pada pita suara yang menghasilkan suara getar
serak/cengeng.

5. Marasmik – Kwashiorkor
Anak/bayi yang menderita marasmik-kwashiorkor mempunyai gejala
(sindroma) gabungan kedua hal di atas. Seorang bayi yang menderita marasmus
lalu berlanjut menjadi kwashiorkor atau sebaliknya tergantung dari
makanan/gizinya dan sejauh mana cadangan energi dari lemak dan protein akan
berkurang/habis terpakai.

21
Upaya Pencegahan Kekuranagan Karbohidrat pada anak – anak :
1. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah
itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI
yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
2. Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein,
lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya: untuk lemak
minimal 10% dari total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan
sisanya karbohidrat.
3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program
Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika
tidak sesuai, segera konsultasikan hal itu ke dokter.
4. Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada
petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah
sakit.
5. Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori
yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk
proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat
meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting
lainnya. Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi
yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan
secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik
yang permanen dan akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.

22
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Karbohidrat yang
berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme.
Karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa
yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung
gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan
oksigen. Karbohidrat terbagi mnjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks. Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-
umbian, kacang-kacang kering, dan gula.

Saran
Karbohidrat memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh, sehingga perlu
diperhatikan dalam mengkonsumsinya. Karbohidrat memiliki efek samping yang
membahayakan kehidupan, jika digunakan secara berlebih dan kekurangan
mengkonsumsinya. Untuk itu perlu dilakukan pilihan untuk makanan yang
dikonsumsi`

23
DAFTAR PUSTAKA
1. Lehninger, Albert. Dasar- Dasar Biokimia, Erlangga, Jakarta,1997.
2. Anna Poedjiaji, Dasar – Dasar Biokimia, Ui-Press, Jakarta.1994
3. .Mac donald, I., “Carbohydrates : Requirement and Dietary Importance,” In
Encyclopedia Of Food Science, Food Technology & Nutrition, Academic Press,
1993,pp.887-889.
4. Mac donald, I., “Carbohydrates : Metabolism of Sugar,” In Encyclopedia Of Food
Science, Food Technology & Nutrition, Academic Press, 1993,pp.889-891.
5. Schieberle, P., Grosc W. And Belitz,H.D. Food Chemistry, 3d ed Springer,
Garching, 2004.
6. Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia, Jakarta, 2003.
7. Slavin, J.L.. Sports nutrition. Food Safety Handbook, Schmidt RH, Rodrick GE,
eds, Wiley, pp 627-640. 2003
8. Abbott, R. A., A. Robson, et al. (2009). "Acquired loss of hair pigment associated
with a flexural dermatosis." Clin Exp Dermatol 34(6): 735-736.
9. Ahmed, T., S. Rahman, et al. (2009). "Oedematous malnutrition." Indian J Med
Res 130(5): 651-654.
10. Akuyam, S. A., H. S. Isah, et al. (2009). "Relationship between age and serum
lipids in malnourished and well-fed pre-school children in Zaria, Nigeria." Niger J
Clin Pract 12(3): 273-276.
11. Almatsier, Sunita dkk. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
12. Al-Mubarak, L., S. Al-Khenaizan, et al. (2010). "Cutaneous presentation of
kwashiorkor due to infantile Crohn's disease." Eur J Pediatr 169(1): 117-119.
13. Al Sharkawy, I., D. Ramadan, et al. (2010). "'Refeeding syndrome' in a Kuwaiti
child: clinical diagnosis and management." Med Princ Pract 19(3): 240-243.
14. Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
15. K. Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
16. Martini, dr. Tri. “DIKTAT 1 BIOKIMIA”, Biomolekul Enzim hormon.

24

Anda mungkin juga menyukai