Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOKIMIA

“BIOMOLEKUL”

OLEH :

KELOMPOK V

Wiwi (D06221049)
Nabila Aura Sahira (D061221043)
Moh Mukhlis Zuhdi (D061221015)
Nataniel Taruk Allo (D061221067)
Israfil Lail Bactiar (D061221089)
Chistian Triananda Thomas (D061221031)
Muh. Sarjun Saud (D061221079)
Iqra Nur Ilahi Syarif (D061181331)

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirohim, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur


kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kemampuan dan kesehatan sehingga
dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Biokimia yang berjudul
”BIOMOLEKUL” tepat waktu. Shalawat serta salam tidak lupa pula kita kirimkan
kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari
alam kegelapan menuju alam terang-benderang yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti apa yang kita rasakan saat ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan
telah menyalurkan ide serta gagasannya dalam pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan para pembaca.
Kami mengetahui dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan atau
kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
kedepannya bisa lebih baik lagi dalam menyusun makalah selanjutnya.

Gowa, 10 Nobember 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Biomolekul ............................................................................ 3
B. Struktur dan Fungsi Sel ........................................................................... 6
C. Sumber Energi.......................................................................................... 10
D. Penggunaan Sumber Energi Pada Sel...................................................... 12
E. Pengertian Metabolisme........................................................................... 13

BAB III PENUTUP


A. Simpulan.................................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15

iii
DAFTAR GAMBAR

1. Glukosa dan Fruktosa .......................................................................... 3


2. Trigliserida dengan satu molekul gliseral (kiri) dan 3
molekul asam lemak............................................................................. 4
3. Struktur Umum dari asam α-amino, dengan grup
amino disebelah kiri dan grup karboksil disebelah kanan ................... 4
4. Struktur dari asam deoksiribosa nukleat (DNA),
gambar ini menunjukkan monomernya diletakkan bersamaan ............ 5
5. Sel prokariotik pada bakteri ................................................................. 6
6. Sel eukariotik pada hewan dan tumbuhan ........................................... 8

1.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biokimia adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala
kimiawi yang terjadi dalam makhluk hidup. Organisme yang dibangun oleh satu sel
disebut uniseluler seperti bakteri, sedangkan organisme yang bertingkat tinggi
merupakan kumpulan sel atau disebut multiseluler yang berkelompok secara
bersama-sama dan dibedakan oleh bentuk dan fungsinya. Organisme yang hidup
dibentuk dari senyawa-senyawa organik disebut biomolekul, mempunyai sifat yang
khas sebagai produk aktivitas hidup. Istilah biomolekul digunakan untuk
menunjukkan molekul-molekul besar dan kecil yang erat kaitannya dengan kimia
dalam sistem hidup. Unsur-unsur anatomik dari biomolekul biasannya dikenali dalam
4 bentuk yaitu : karbonhidrat, protein, asam nukleat dan lipid.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan biomolekul?
2. Bagaimana struktur dasar dan fungsi sel?
3. Bagaimana energi dalam sistem hidup?
4. Bagaimana sumber energi dan penggunaannya pada sel?
5. Apa yang dimaksud dengan metabolisme?

1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui biomolekul
2. Untuk mengetahui struktur dasar sel dan fungsinya
3. Untuk mengetahui energi dalam sistem hidup
4. Untuk mengetahui sumber energi dan penggunaannya pada sel
5. Untuk mengetahui metabolisme

D. Manfaat
Manfaat bagi pembaca ini yaitu pembaca dapat mengetahui, memahami
konsep dari biomolekul, struktur dan fungsi sel, sumber energi dan penggunaannya
pada sel, serta metabolisme.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Biomolekul
Biomolekul adalah senyawa-senyawa kimia yang secara alami hanya
ditemukan didalam tubuh organisme atau sisa organisme setelah mati. Biomolekul
merupakan molekul-molekul penyusun komponen tubuh makhluk hidup. Didalam
biomolekul terdapat beberapa atom penyusun komponen tubuh makhluk hidup seperti
C, H, O, dan N.
Ada empat kelas molekul utama dalam biokimia yaitu: karbohidrat, lipid,
protein, dan asam nukleat. Banyak molekul biologi merupakan "polimer" dalam
kasus ini, monomer adalah mikromolekul yang relatif kecil yang bergabung menjadi
satu untuk membentuk makromolekul-makromolekul, yang kemudian disebut sebagai
"polimer". Ketika banyak monomer bergabung untuk mensintesis sebuah polimer
biologis, mereka melalui proses yang disebut dengan sintesis dehidrasi.
1. Karbohidrat

Gambar 1. Glukosa dan Fruktosa

Karbohidrat tersusun dari monomer yang disebut sebagai monosakarida.


Contoh dari monosakarida adalah glukosa (C6H12O6), fruktosa (C6H12O6),
dan deoksiribosa (C5H10O4). Ketika dua monosakarida melalui proses sintesis
dehidrasi, maka air akan terbentuk, karena dua atom hidrogen dan satu atom
oksigen telepas dari dua gugus hidroksil monosakarida.

3
2. Lipid

Gambar 2. Trigliserida dengan satu molekul gliseral (kiri) dan 3


molekul asam lemak
Lipid biasanya terbentuk dari satu molekul gliserol yang bergabung dengan
molekul lain. Pada trigliserida, ada satu mol gliserol dan tiga molekul asam lemak.
Dalam hal ini, asam lemak merupakan monomer.
Lipid, terutama fosfolipid, juga digunakan di beberapa produk obat-obatan,
misalnya sebagai bahan pelarut (contohnya di infus parenteral) atau sebagai
komponen pembawa obat (contohnya di liposom atau transfersom).

3. Protein

Gambar 3. Struktur Umum dari asam α-amino, dengan grup amino disebelah
kiri dan grup karboksil disebelah kanan

Protein merupakan molekul yang sangat besar-atau makrobiopolimer- yang


tersusun dari monomer yang disebut asam amino. Ada 20 asam amino standar, yang

4
masing-masing terdiri dari sebuah gugus karboksil, sebuah gugus amino, dan rantai
samping (disebut sebagai gugus "R"). Gugus "R" ini yang menjadikan setiap asam
amino berbeda, dan ciri-ciri dari rantai samping ini akan berpengaruh keseluruhan
terhadap suatu protein. Ketika asam amino bergabung, mereka membentuk ikatan
khusus yang disebut ikatan peptida melalui sintesis dehidrasi, dan
menjadi Polipeptida, atau protein.

4. Asam Nukleat

Gambar 4. Struktur dari asam deoksiribosa nukleat (DNA), gambar ini


menunjukkan monomernya diletakkan bersamaan

Asam nukleat adalah molekul yang membentuk DNA, substansi yang sangat
penting yang digunakan oleh semua organisme seluler untuk menyimpan informasi
genetik. Jenis asam nukleat yang paling umum adalah asam deoksiribosa
nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Monomernya disebut nukleotida.
Nukleotida yang paling umum diantaranya adenin, sitosin, guanin, timin, dan urasil.
Adenin berpasangan dengan timin dan urasil, timin hanya berpasangan dengan
adenin; sitosin dan guanin hanya dapat berpasangan satu sama lain.

5
B. Struktur dan Fungsi Bagian-Bagian Sel
Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel adalah unit dasar kehidupan. Sel
dikelilingi oleh selaput/membrane sel yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma)
atau matriks, dan bentuk-bentuk sub seluler, organel sel, yang juga dikelilingi
membran.
Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang dapat
melaksanakan kehidupan, yang merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
Secara fungsional, sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan
(menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi), kemudian
membentuk organisme.
1. Struktur Sel
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara
struktur berbeda. Sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan
berdasarkan posisi DNA didalam sel; sebagian besar DNA pada eukariotik
terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan
prokariotik tidak memiliki nukleus.
a) Sel prokariotik

Gambar 5. Sel prokariotik pada bakteri

Pada sel prokariota (dari bahasa Yunani, pro, 'sebelum' dan karyon, 'biji'),
tidak ada membran yang memisahkan DNA dari bagian sel lainnya, dan daerah
tempat DNA terkonsentrasi di sitoplasma disebut nukleoid. Kebanyakan prokariota
merupakan organisme uniseluler dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,7–2,0 µm

6
dan volumenya sekitar 1 µm3) serta umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel,
sitoplasma, nukleoid, dan beberapa struktur lain.
Hampir semua sel prokariotik memiliki selubung sel di luar membran selnya.
Jika selubung tersebut mengandung suatu lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat
atau kompleks karbohidrat-protein, peptidoglikan, lapisan itu disebut sebagai dinding
sel. Kebanyakan bakteri memiliki suatu membran luar yang menutupi lapisan
peptidoglikan, dan ada pula bakteri yang memiliki selubung sel dari protein.
Sementara itu, kebanyakan selubung sel arkea berbahan protein, walaupun ada juga
yang berbahan peptidoglikan. Selubung sel prokariota mencegah sel pecah akibat
tekanan osmotik pada lingkungan yang memiliki konsentrasi lebih rendah daripada isi
sel.
Sejumlah prokariota memiliki struktur lain di luar selubung selnya. Banyak
jenis bakteri memiliki lapisan di luar dinding sel yang disebut kapsul yang membantu
sel bakteri melekat pada permukaan benda dan sel lain. Kapsul juga dapat membantu
sel bakteri menghindar dari sel kekebalan tubuh manusia jenis tertentu. Selain itu,
sejumlah bakteri melekat pada permukaan benda dan sel lain dengan benang protein
yang disebut pilus (jamak: pili) dan fimbria (jamak: fimbriae). Banyak jenis bakteri
bergerak menggunakan flagelum (jamak: flagela) yang melekat pada dinding selnya
dan berputar seperti motor.
Prokariota umumnya memiliki satu molekul DNA dengan struktur lingkar
yang terkonsentrasi pada nukleoid. Selain itu, prokariota sering kali juga memiliki
bahan genetik tambahan yang disebut plasmid yang juga berstruktur DNA lingkar.
Pada umumnya, plasmid tidak dibutuhkan oleh sel untuk pertumbuhan meskipun
sering kali plasmid membawa gen tertentu yang memberikan keuntungan tambahan
pada keadaan tertentu, misalnya resistansi terhadap antibiotik.
Prokariota juga memiliki sejumlah protein struktural yang disebut
sitoskeleton, yang pada mulanya dianggap hanya ada pada eukariota. Protein skeleton
tersebut meregulasi pembelahan sel dan berperan menentukan bentuk sel.

7
b) Sel Eukariotik

Gambar 6. Sel eukariotik pada hewan dan tumbuhan

Tidak seperti prokariota, sel eukariota (bahasa Yunani, eu, 'sebenarnya' dan
karyon) memiliki nukleus. Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga 100 µm,
sepuluh kali lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariota adalah daerah di
antara nukleus dan membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang
disebut sitosol, yang di dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk dan fungsi
terspesialisasi serta sebagian besar tidak dimiliki prokariota. Kebanyakan organel
dibatasi oleh satu lapis membran, namun ada pula yang dibatasi oleh dua membran,
misalnya nukleus.
Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariota,
yaitu (1) mitokondria, tempat sebagian besar metabolisme energi sel terjadi; (2)
retikulum endoplasma, suatu jaringan membran tempat sintesis glikoprotein dan lipid;
(3) badan golgi, yang mengarahkan hasil sintesis sel ke tempat tujuannya; serta (4)
peroksisom, tempat perombakan asam lemak dan asam amino. Lisosom, yang
menguraikan komponen sel yang rusak dan benda asing yang dimasukkan oleh sel,
ditemukan pada sel hewan, tetapi tidak pada sel tumbuhan. Kloroplas, tempat
terjadinya fotosintesis, hanya ditemukan pada sel-sel tertentu daun tumbuhan dan
sejumlah organisme uniseluler. Baik sel tumbuhan maupun sejumlah eukariota
uniseluler memiliki satu atau lebih vakuola, yaitu organel tempat menyimpan nutrien
dan limbah serta tempat terjadinya sejumlah reaksi penguraian.

8
Jaringan protein serat sitoskeleton mempertahankan bentuk sel dan
mengendalikan pergerakan struktur di dalam sel eukariota. Sentriol, yang hanya
ditemukan pada sel hewan di dekat nukleus, juga terbuat dari sitoskeleton.
Dinding sel yang kaku, terbuat dari selulosa dan polimer lain, mengelilingi sel
tumbuhan dan membuatnya kuat dan tegar. Fungi juga memiliki dinding sel, namun
komposisinya berbeda dari dinding sel bakteri maupun tumbuhan. Di antara dinding
sel tumbuhan yang bersebelahan terdapat saluran yang disebut plasmodesmata.

2. Fungsi Sel
a) Metabolisme
Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan
aktivitasnya disebut metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia tersebut terjadi di
dalam sel. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi katabolik, yaitu
perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan energi maupun untuk dijadikan
bahan pembentukan senyawa lain, dan reaksi anabolik, yaitu reaksi penyusunan
komponen sel. Salah satu proses katabolik yang merombak molekul makanan untuk
menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler, yang sebagian besar
berlangsung di dalam mitokondria eukariota atau sitosol prokariota dan menghasilkan
ATP. Sementara itu, contoh proses anabolik ialah sintesis protein yang berlangsung
pada ribosom dan membutuhkan ATP.
b) Komunikasi Sel
Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan
'sinyal' dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler serta
mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme multiseluler. Misalnya, bakteri
berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum sensing (pengindraan kuorum)
untuk menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup sebelum membentuk biofilm,
sementara sel-sel dalam embrio hewan berkomunikasi untuk koordinasi proses
diferensiasi menjadi berbagai jenis sel.

9
Komunikasi sel terdiri dari proses transfer sinyal antarsel dalam bentuk
molekul (misalnya hormon) atau aktivitas listrik, dan transduksi sinyal di dalam sel
target ke molekul yang menghasilkan respons sel. Mekanisme transfer sinyal dapat
terjadi dengan kontak antarsel (misalnya melalui sambungan pengomunikasi),
penyebaran molekul sinyal ke sel yang berdekatan, penyebaran molekul sinyal ke sel
yang jauh melalui saluran (misalnya pembuluh darah), atau perambatan sinyal listrik
ke sel yang jauh (misalnya pada jaringan otot polos). Selanjutnya, molekul sinyal
menembus membran secara langsung, lewat melalui kanal protein, atau melekat pada
reseptor berupa protein transmembran pada permukaan sel target dan memicu
transduksi sinyal di dalam sel. Transduksi sinyal ini dapat melibatkan sejumlah zat
yang disebut pembawa pesan kedua (second messenger) yang konsentrasinya
meningkat setelah pelekatan molekul sinyal pada reseptor dan yang nantinya
meregulasi aktivitas protein lain di dalam sel. Selain itu, transduksi sinyal juga dapat
dilakukan oleh sejumlah jenis protein yang pada akhirnya dapat memengaruhi
metabolisme, fungsi, atau perkembangan sel.

C. Sumber Energi
Sumber energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi. Energi
memegang peranan sangat penting bagi kehidupan manusia. Panas matahari yang
digunakan untuk memanaskan air adalah sumber energi. Listrik dan orang yang
dibakar untuk memanaskan setrika merupakan sumber energi juga.
1. Sumber Energi Tak Terbarukan
Energi tak terbarukan yang paling banyak dimanfaatkan adalah minyak bumi,
batu bara, dan gas alam. Ketiganya dipakai baik dalam kehidupan sehari-hari pada
instrusi, untuk pembangkit listrik, maupun transportasi. Contohnya energi hasil
tambang bumi dan energi nuklir.

10
2. Sumber Energi Terbarukan
Sumber energi terbarukan yang saat ini mulai dikembangkan adalah biogas
dari kotoran ternak, air mengalir, angin, dan panas matahari. Salah satu sumber energi
terbarukan yang saat ini mulai dipelajari agar dapat dikembangkan di Indonesia
adalah adalah sampah biologis. Contohnya energi matahari, pembangkit listrik tenaga
air, energi angin dan energi tidal.
3. Makanan Sebagai Sumber Energy
Makanan diperlukan oleh tubuh sebagai sebagai sumber energi. Dalam asupan
makanan yang baik dan cukup, kamu dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Zat makanan yang berperan sebagai sumber energi adalah karbohidrat, lemak dan
protein.
a) Karbohidrat
Merupakan senyawa kimia yang tersusun oleh unsur-unsur karbon. Bahan
makanan yang banyak mengandung karbohidrat, misalnya beras, jagung, kentang,
gandum, umbi-umbian, dan buah-buahan yang rasanya manis. Karbohidrat berperan
sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat sama dengan 4 kilo kalori).
b) Protein
Merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N (kadang juga
mengandung unsur P dan S). Fungsi protein antara lain adalah sebagai sumber energi,
pembangun sel, jaringan tubuh, dan pengganti sel tubuh yang rusak. Bahan makanan
yang mengandung banyak protein antara lain : protein hewani (daging, telur, susu,
dan keju) dan protein nabati (kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.
c) Lemak
Merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. peran lemak
adalah menyediakan energi sebesar 9 kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K,
dan menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Fungsi lemak antara lain
adalah sumber energi (1 gram lemak sama dengan 9 kilo kalori). Pelarut vitamin A,
D, E, dan K. pelindung organ-organ tubuh yang penting sebagai bantalan lemak, dan
pelindung tubuh dari suhu yang rendah. Bahan makanan yang mengandung banyak

11
lemak, antara lain : lemak hewani (keju, susu, daging, dan kuning telur) dan lemak
nabati (kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah alpukat).

D. Penggunaan Sumber Energi Pada Sel


Energi yang terdapat didalam ikatan fosfat (ATP) akan keluar saat akan
digunakan oleh sel untuk berbagai aktivitas kehidupan. Jika sel melakukan kegiatan,
maka energi kimiawi dari ikatan fosfat akan terlepas dan berubah menjadi bentuk
energi bentuk lain seperti energi mekanik untuk kerja kontraksi otot, energi listrik
ubtuk meneruskan impuls saraf, energi sintesis untuk membangun senyawa
pertumbuhan, serta sisanya akan mengalir ke sekeliling sel dan hilang sebagai energi
panas.
Energi bebas yang terkandung dalam molekul organik diubah dan disimpan
dalam bentuk energi kimia, yaitu dalam struktur kovalen dari gugus fosfat dalam
molekul adenosine trifosfat (ATP) yang terbentuk dengan perantaraan enzim dari
adenosine difosfat (ADP) dan senyawa fosfat anorganik (Pi). Reaksi yang
menghasilkan energi bebas disebut reaksi eksergonik. Sebaliknya dalam proses
anabolisme diperlukan energi bebas yang diperoleh ATP. Reaksi yang memerlukan
energi bebas disebut reaksi endergonik. Didalam mitokondria banyak terdapat pada
sel otot makhluk hidup dan sel saraf.

E. Definisi Metabolisme
Metabolisme berasal dari bahasa yunani yaitu metabolismos, perubahan.
Metabolisme merupakan keseluruhan proses kimia yang terjad didalam tubuh
makhluk hidup. Pada metabolisme terjadi proses pembentukan atau penguraian zat
didalam sel hidup yang disertai dengan adanya perubahan energi.

12
BAB III
PENUTUP

A. simpulan
Biomolekul adalah senyawa-senyawa kimia secara alami ditemukan dalam
tubuh organisme atau sisa organisme setelah mati. Didalam biomolekul terdapat
beberapa atom penyusun komponen tubuh makhluk hidup seperti C, H, O dan N. Ada
empat kelas molekul utama dalam biokimia yaitu karbohidrat, lipid, protein, dan
asam nukleat.
Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang dapat
melaksanakan kehidupan, yang merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
Secara fungsional, sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehidupan
(menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi), kemudian
membentuk organisme.
Sumber energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi. Energi
memegang peranan sangat penting bagi kehidupan manusia. Sumber energi terbagi
menjadi dua yakni sumber energi terbarukan dan sumber energi tak terbarukan.
Metabolisme merupakan keseluruhan proses kimia yang terjadi didalam tubuh
makhluk hidup.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas kurang dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber
yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fried, George H., Hademenos, Georgej. 2016. Biology. Jakarta: Erlangga.


Harry Murti, dkk. 2007. Regulasi Siklus Sel: Kata Kunci Somatic Cell Nuclear
Transfer. Cdk Vol. 34 Nomor. 6/159 Nov-Des.
Jim, Edmond L. 2013. Metabolisme Lipoprotein. Jurnal Biomedik (JBM). Vol. 5
Nomor. 3, hlm. 149-156.
Kusumawati, R. 2012. Biologi Kelas XII. Klaten : Intan Pariwara.

14

Anda mungkin juga menyukai