Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOLOGI MANUSIA

KOMPONEN KIMIAWI SEL

DOSEN PENGAJAR

SHINTA DEWI PURNAMASARI, S.Gz., MPH

OLEH:

FAIZAH RAHMA PUTRI 220401000

JULISTIN HAIDIYANTI 220401001

MARDATILAH ULAIKA 220401002

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ALMA ATA

YOGYAKARTA

2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah biologi tentang komponen kimiawi sel. 

Adapun makalah ilmiah biologi tentang komunikasi sel ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah biologi


tentang komunikasi sel ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.  
                                                                               

Yogyakarta, 24 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
BAB I......................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................2
A. Latar Belakang...........................................................................................................2
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
A. Definisi Komponen Kimiawi Sel...............................................................................4
B. Senyawa-senyawa Penyusun Proptoplasma.............................................................4
2. Senyawa Kimia Anorganik Sel................................................................................11
BAB III.................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

1
2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil, yang
ditemukan oleh Robert Hooke, yang melakukan pengamatan terhadap sayatan
gabus (terdapat ruangan-ruangan kecil yang meyusun gabus tersebut). Dalam
biologi, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup
dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan
semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.
Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut
organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amuba. Makhluk hidup lainnya,
termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler
yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-
masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun
demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu
sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya,
sementara tubuh tikus berasal dari pada pembelahan sel telur induknya yang
sudah dibuahi.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-
masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang
membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh
organisme tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot
jantung pada organ jantung yang merupakan bagian dari sistem organ
peredaran darah pada tubuh manusia.
Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang disebut
organel. Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan
diameter 0,0001 sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa
dilihat dengan mata telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan
tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1
mm) sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Penemuan dan kajian
awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan
penyempurnaan mikroskop pada abad ke-17.
3

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komponen kimiawi sel ?
2. Apa saja senyawa-senyawa penyusun protoplasma?
3. Bagaimana senyawa organik sel dan anorganik sel?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian komponen kimiawi sel.
2. Untuk mengetahui senyawa-senyawa penyusun protoplasma.
3. Untuk mengetahui senyawa organik sel dan anorganik sel.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Komponen Kimiawi Sel


Seluruh bagian sel merupakan senyawa kimia. Kegiatan dan
kehidupan sel juga merupakan akibat dari reaksi-reaksi kimia yang
berlangsung di dalam sel. Komponen kimiawi sel yang meliputi seluruh
aktivitas sel tersebut dikenal dengan nama protoplasma. Protoplasma
merupakan substansi kompleks yang tersusun atas unsur-unsur kimia.
Sebagian besar protoplasma terdiri atas air, namun bahan yang
memberi ciri pada strukturnya justru adalah protein dan beberapa senyawa
kimia lain. Bentuk senyawa dari komponen kimiawi penyusun sel
(protoplasma) tersebut dapat berupa senyawa organik dan senyawa anorganik.
Senyawa organik dalam komponen sel bisa berupa karbohidrat, lemak,
protein, dan asam nukleat. Sedangkan komponen senyawa anorganiknya bisa
berupa air, vitamin, ataupun mineral. Berikut ini kita akan bahas mengenai
komponen kimiawi penyusun sel tersebut secara mendalam.

B. Senyawa-senyawa Penyusun Proptoplasma


1. Senyawa Kimia Organik Sel
a. Karbohidrat
Komponen kimiawi sel yang pertama adalah karbohidrat. Karbohidrat
sangat vital untuk proses-proses fisiologi dalam sel makhluk hidup.
Dengan rumus molekul (H2O)n. Karbohidrat terdiri atas unsur karbon
(C), oksigen (O), dan hidrogen (H). Karbohidrat dihasilkan melalui
sintesis tumbuhan dari karbon dioksida (C02) yang berasal dari
oksigen dan air dengan bantuan sinar matahari. Produk yang
dihasilkan dalam proses ini berbentuk gula sederhana yang mudah
larut dalam air serta mudah diangkut ke seluruh sel untuk penyediaan
energi.
Fungsi Karbohidrat yaitu :
1) Sebagai sumber energi.
2) Sebagai bahan pembentukan protein dan lemak.
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.
4) Membantu pembentukan struktur jaringan, sel & organ tubuh.

4
5

5) Membantu penyerapan kalsium.


Sedangkan berdasarkan struktur ikatan molekulnya, karbohidrat
digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
1) Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat sederhana yang namanya
ditentukan oleh jumlah atom C pada molekulnya. Contoh
monosakarida adalah triosa, pentose, dan heksosa.
a) Triosa, memiliki tiga atom C, terdapat di dalam sel sebagai
hasil atau metabolit pada oksidasi heksosa dan pentosa.
Contohnya adalah gliseraldehid dan dihidroksiaseton.

b) Pentosa, memiliki lima atom C, terdapat padaasam nukleat


(DNA dan RNA) dan beberapa koenzim. Contohnya adalah
ribose, deoksiribosa, dan ribulose.

c) Heksosa, memiliki enam atom C, contohnya adalah glukosa,


fruktosa, dan galaktosa.
6

2) Disakarida (Ca(H2O)n-1)
Disakarida adalah karbohidrat yang dihidrolisis akan
menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau berbeda,
contohnya sukrosa (gula tebu) yang terdapat pada makanan dan
dapat kita temukan pada gula, laktosa (gula susu) dapat kita
temukan hanya pada susu hewan menyusui dan Air Susu Ibu
(ASI), dan Maltosa dihasilkan dari hasil pemecahan zat tepung.
3) Polisakarida (C6H10O5)n
Ada dua Polisakarida, yaitu homopolisakarida dibentuk oleh
monosakarida yang sama, sedangkan heteropolisakarida dibangun
oleh bermacam-macam monosakarida, nitrogen amino, dan sulfur.
Contoh homopolisakarida:
a) Amilum (zat pati), merupakan hasil fotosintesis
b) Glikogen, terdapat di dalam sel-sel hati dan sel-sel otot.
c) Inulin, terdapat pada sel akar tumbuhan tertentu sebagai
cadangan makanan
d) Lignin, terdapat pada sel xylem
e) Selulosa, terdapat pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi dan
berfungsi sebagai pelindung sel.
Contoh heteropolisakarida:
a) Kitin, terdapat pada kulit Arthropoda, misalnya jangkrik,
kumban, dan belalang.
b) Heparin, terdapat di dalam sel hati, sel paru-paru, dan sel
dinding arteri sebagai zat antiloagulasi.

b. Protein
Protein tersusun atas karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain
7

polisakarida, lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun


utama makhluk hidup. Molekul protein berukuran lebih besar
dibandingkan dengan karbohidrat dan lipida.
Protein merupakan peyusun protoplasma terbesar setelah air,
protein tersusun atas Protein struktural dan protein fungsional. Protein
struktural adalah protein penyusun organel sel. Misalnya Membrane,
Mitokondria, Ribosom, Retikulum endoplasma, sedangkan Protein
fungsional adalah protein yang terlibat dalam metabolisme tubuh
Meliputi enzim-enzim dan hormon yang berfungsi mengatur reaksi-
reaksi kimia yang menjaga sel tetap hidup.
Satuan penyusun protein adalah asam amino. Senyawa organic
kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Peran protein:
1) Sebagai katalisator berbagai reaksi kimia
2) Memberi kekuatan structural
3) Memantau permeabilitas selaput sel
4) Mengatur kadar metabolit yang diperlukan
5) Menyebabkan Gerakan
6) Memantau kegiatan gen.
7) Sebagai zat pembangun
8) Pembentuk sel sel baru & pengganti sel yang rusak
9) Sebagai katalisator berbagai reaksi kimia
Struktur protein ada 4 tingkatan yaitu:
1) Struktur primer menunjukan jumlah, jenis dan urutan asam amino
dalam molekul protein.
2) Struktur sekunder menunjukkan banyak sifat suatu protein,
ditentukan oleh orientasi molekul sebagai suatu keseluruhan,
bentuk suatu molekul protein (misalnya spiral) dan penataan ruang
kerangkanya (ikatan hydrogen antara gugus N-H, salah satu residu
asam amino dengan gugus karbonil C=O residu asam yang lain.
8

3) Struktur Tersier menunjukkan keadaan kecenderungan polipeptida


membentuk lipatan tali gabungan (interaksi lebih lanjut seperti
terlipatnya kerangka untuk membentuk suatu bulatan)
4) Struktur kuartener menunjukkan derajat persekutuan unit-unit
protein.
Ditinjau dari strukturnya, protein dibagi dalam dua golongan yaitu:
1) Protein sederhana
Jika protein sederhana dihidrolisis, hanya akan menghasilkan
asam amino. Misalnya protein Albumin dan Globulin.
2) Protein gabungan
Jika protein gabungan dihidrolisis, akan menghasilkan asam amino
dan senyawa lain. Misalnya:
a) Glikoprotein, mengandung protein dan karbohidrat
b) Nucleoprotein, mengandung protein dan asam nukleat
c) Lipoprotein, mengandung protein dan lema
d) Kromoprotein, mengandung protein dan bahan zat warna
(hemoglobin dan hemosianin)
Protein sederhana dan gabungan dapat digolongkan sebagai berikut:
1) Protein primer, struktur molekulnya terdiri atas asam amino yang
tersusun secara linier dengan katan peptida.
2) Protein sekunder, struktur molekulnya terdiri dari ratusan asam
amino yang tersebar secara spriral.
3) Protein tertier, struktur molekulnya terdiri dari beberapa rantai
polipetida yang dihubungkan dengan katan sulfur misalnya
globulin.
4) Protein quarter, struktur molekulnya mengandung dua ikatan atau
lebih peptida yang berkatan dengan katan kovalen yang lemah.
Misalnya hemoglobin.
Protein sangat penting artinya bagi makhluk hidup, karena semua
enzim yang terlibat dalam reaksi-reaksi metabolisme adalah protein,
tetapi tidak semua protein adalah enzim.

c. Lemak (lipid)
9

Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Pada sel


makhluk hidup, lemak berfungsi sebagai komponen membran plasma,
hormone, dan vitamin.
Manfaat lemak yaitu :
 Sebagai sumber energi terbanyak dibanding protein dan
karbohidrat.
 Pelarut vitamin A, D, E dan K
 Pembangun bagian tubuh
 Pelindung alat alat dalan dan pelindung tubuh dari suhu rendah
 Penahan rasa lapar/ cadangan energi
Pada sel makhluk hidup, lemak terdapat dalam bentuk lemak
sederhana, lemak gabungan, atau turunan lemak.

1) Lemak Sederhana
Lemak sederhana dibangun oleh satu gliserol dan tiga asam lemak
(trigliserida). Asam lemak penyusun lemak dapat berupa asam
lemak jenuh atau asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh rantai
hidrokarbonnya mempunyai H maksimal. Contohnya asam strearat
dan asam palmitat. Asamlemak tak jenuh, jumlah atom H pada
rantai hidrokarbon belom maksimal. Contohnya asam oleat dan
linoleat.

2) Lemak Gabungan
Lemak gabungan merupakan ester asam lemak jika dihidrolisis
menghasilkan asam lemak, alcohol, dan zat-zat lain. Lemak
gabungan merupakan komponen struktural yang terpenting pada
membran sel. Contoh lemak gabungan:

a) Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung gugus ester fosfat.


Contohnya sfingopilid yang merupaka fosfolipid yang
mengandung amino, alcohol, dan ester fosfat. Sfingopilid
terdapat pada selubung mielin sel saraf.
b) Glikolipid, mengandung molekul karbohidrat dan lipid.
Protoplasma sel hewan mengandung dua macam glikolipid,
yaitu serebrosida dan ganglioside. Serebrosida mengandung
molekul sfingosin, asam lemak, dan glukosa. Serebrosida
10

merupakan komponen lemak pada sel otak dan selubung mielin.


Gangliosida mengandung sfingosin, asam lemak dan glukosa,
laktosa, galaktosamin dan asam neurominik. Gangliosida
terdapat pada bagian otak yang kelabu dan membran erotrosit.
c) Lipoprotein, mengandung lipid yang mengandung protein,
misalnya kolestrol dengan alfa dan beta globulin.
d) Karotenoid, merupakan lipid gabungan berpigmen yang
terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan. Contohnya
hemoglobin dan klorofil.

3) Turunan Lemak
Steroid merupakan senyawa turunan lemak dengan rantai
hidrokarbon berbentuk cincin (skiklik). Steroid terdapat pada
protoplasma sel hewan, yaitu hormon kelamin, vitamin D, kolestrol,
dan estradiol.

d. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan materi inti sel. Ada dua macam asam
nukleat, yaitu asam ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat
(DNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol aktivitas sel
dan membawa informasi genetik.

Asam nukleat merupakan polimer nukleotida. Hidrolisis


nukleotida akan menghasilkan fosfat, gula pentosa, basa nitrogen (basa
organik). Basa nitrogen terdiri dari golongan purin dan golongan
pirimidin. Basa purin terdiri dari adenin (A) dan guanin (G),
sedangkan basa pirimidin terdiri dari timin (T), sitosin (C), dan uranil
(U).
Pada protoplasma, selain terdapat DNA dan RNA, juga terdapat
nukleotida lain yang berperan pada proses biologis seperti:
1) Adenosin monofosfat (AMP)
2) Adenosin difosfat (ADP)
3) Adenosin trifosfat (ATP)
4) Guanosin trifosfat (GTP)
5) Timidin trifosfat (TTP)
6) Uridin trifosfat (UTP)
11

7) Sitidin trifosfat (STP)


Pada sel makhluk hidup juga terdapat turunan nukleotida yang
berfungsi sebagai koenzim, yaitu sebagai berikut:
1) Nikotinamid adenin dinukleotida (NAD+)
2) Nikotinamid adenin dinukleotida fosfat (NADP+)
3) Flavin mono nukleotida (FMN)
4) Flavin adenin dinukleotida (FAD)
5) Koenzim A

2. Senyawa Kimia Anorganik Sel


a. Air
Di dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk bebas
dan bentuk terikat. Air dalam bentuk bebas mencakup 95% dari total
air di dalam sel. Air dalam bentuk terikat mencakup 4-5% dari total air
di dalam sel. Kandungan air pada berbagai jenis sel bervariasi diantara
tipe sel yang berbeda. Di dalam sel hidup, kebanyakan senyawa
biokimia dan sebagian besar dari reaksi-reaksinya berlangsung dalam
lingkungan cair. Air berperan aktif dalam banyak reaksi biokimia dan
merupakan penentu penting dari sifat-sifat makromolekul seperti
protein.
Karena struktur air mempunyai produk ionisasinya seperti ion
O dan H maka sangat mempengaruhi berbagai sifat komponen
+

penting sel seperti enzim, protein, asam nukleat, dan lipida.


Hal yang sering muncul sebagai contoh adalah aktivitas
katalitik enzim sangat bergantung pada konsentrasi ion H + dan OH-.
Karena itulah, semua aspek dari struktur dan fungsi sel harus
beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan kimia air. Dari uraian di atas,
dapat disimpulkan bahwa air merupakan komponen sel yang dominan
dan berfungsi untuk pelarut berbagai zat organik dan anorganik,
misalnya berbagai jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta
berbagai jenis vitamin.
1) Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul besar seperti
protein, lemak, dan pati. Dalam hal tersebut, air merupakan
medium disperse dari system koloid protoplasma.
12

2) Air merupakan media transport berbagai zat yang terlarut atau


yang tersuspensi untuk berdifusi atau bergerak dari suatu bagian
sel ke bagian sel yang lain.
3) Air merupakan media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang
berlangsung di dalam sel.
4) Air digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mencegas perubahan
temperatur yang drastis atau mendadak di dalam sel.
5) Air sebagai bahan baku untuk reaksi hidrolisis. Dan sintesis
karbohidrat, misalnya dalam fotosintesis.

b. Garam-Garam Mineral
Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat
bervariasi. Di dalam sel, garam-garam mineral dapat mengalami
disosiasi menjadi anion dan kation. Bentuk-bentuk anion dan kation
tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di dalam cairan sela tau
terikat secara umum, garam-garam mineral memiliki dua fungsi yaitu:
1) Fungsi osmosis, dalam arti bahwa konsentrasi total garam-garam
terlarut berpengaruh terhadap pelaluan air melintasi membrane sel
2) Fungsi yang lebih spesifik, yaitu peran seluler ion terhadap struktur
dan fungsi dari partikel-partikel seluler dan makromolekul
Berbagai jenis garam-garam mineral sangat penting untuk
kelangsungan aktivitas metabolism sel, misalnya ion Na+ dan K+,
berperan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam
basa cairan sel. Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan
osmosis sebagai akibat masuknya air ke dalam sel.
Di dalam sel juga terkandung berbagai jenis gas yang berasal
dari lingkungan atau dihasilkan oleh metabolism sel. Beberapa gas
yang terdapat di atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya gas
oksigen (O2, karbon dioksida (CO2) dapat bereaksi dengan air
membentuk asam karbonat yang selanjutnya mengalami disosiasi
membentuk ion hydrogen dan bikarbonat dengan reaksi sebagai
berikut:
1) C6H12O6 + 6 CO2 6 H2O + 6 CO2 + Energi
13

2) CO2 + H2O H2CO3


3) H2CO3 H + HCO3-
+
BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan
Senyawa kimiawi organik sel terdiri dari Karbohidrat, Protein, Lipid dan
Asam Nukleat. Karbohidrat merupakan sumber energi dan komponen penting untuk
dinding sel. Protein merupakan komponen terbesar dari sel dan merupakan polimer
dari asam amino yang saling berikatan dengan ikatan peptida. Lipid merupakan
senyawa yang bersifat hidrofobik dan larut dalam pelarut organik. Asam nukleat
adalah makromolekul yang sangat penting untuk kelangsungan hidup sel dan juga
merupakan polimer nukleotida yang saling berikatan dengan ikatan fosfodiester.
Untuk senyawa kimiawi anorganik sel terdiri dari air dan garam. Air
merupakan komponen sel yang dominan dan berfungsi untuk pelarut berbagai zat
organik dan anorganik Sedangkan garam-garam yang mengalami ionisasi menjadi
ion, berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan asam
basa dalam sel.

14
15
DAFTAR PUSTAKA

Anggota IKAPI. 2006. Biologi SMA/MA Semester 1: Sinar Mandiri

Anneahira Klasifikasi dan Struktur Karbohidrat Diambil dari


http://www.anneahira.com/struktur-karbohidrat.htm, pada tanggal 9
November 2022.

Bambang S, D. A. Pratiwi, Sri Maryati, Srikini dan Suharno. 2006 Biologi


SMA Jilid 2 untuk kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Irnaningtyas. 2010 . Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI . Jakarta :


Erlangga.

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1.3%2520Lampiran%2520Materi
%2520Pembelajaran.pdf

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/FARS3212_BIOKIMIA_BAB1-
6.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/
f4ef046ce45021f1a9cb18 b4b5fffc09.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai