Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Molibadat,Tungsat,Vanadat.

Oleh :

Kelompok 3

1. Lely Kurniati (A25118046)


2. Lavenia Rati (A25118034)
3. Meyke Ratna Wulan (A25118053)
4. Natalia Lintang (A25118004)
5. Novita Salim (A25118037)
6. Nur Anisa (A25118096)
7. Tiara Maharani (A25118038)
8. Yusril (A25118082)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU, 2020
PENDAHULUAN

Senyawa anorganik didefinisikan sebagai senyawa pada alam (di tabel


periodik) yang pada umumnya menyusun material / benda tak hidup. Semua
senyawa yang berasal dari makhluk hidup digolongkan dalam senyawa organik,
sedangkan yang berasal dari mineral digolongkan dalam senyawa anorganik. Pada
waktu itu diyakini bahwa senyawa organik hanya dapat terjadi oleh adanya
pengaruh dari daya yang dimiliki makhluk hidup (vital force atau vis vitalis).

Dengan keberhasilan Friederich Wohler dalam membuat urea (senyawa


organik) dari amonium sianat (senyawa anorganik) pada tahun 1828, maka
keyakinan adanya pengaruh vital force dalam pembentukan senyawa organik
semakin goyah. Dalam perkembangan selanjutnya diperoleh suatu kesimpulan
bahwa di antara senyawa organik dan anorganik tidak ada perbedaan mengenai
hukum-hukum kimia yang berlaku. Meskipun di antara senyawa organik dan
senyawa anorganik tidak ada perbedaan yang hakiki sebagai senyawa kimia,
namun pengkajiannya tetap dipandang perlu dipisahkan dalam cabang kimia yang
spesifik.

Secara garis besar alasan yang melandasi pemisahan bidang kajian kimia
organik dan kimia anorganik adalah: jumlah senyawa organik jauh lebih banyak
daripada senyawa anorganik. Semua senyawa organik mengandung atom karbon,
yang mempunyai keunikan dalam hal kemampuannya membentuk rantai dengan
sesama atom karbon, dan mempunyai sifat-sifat khas. Perbedaan senyawa organik
dan anorganik: 1. Secara praktik, senyawa organik berfungsi sebagai bahan bakar.
Sedangkan senyawa anorganik tidak berfungsi sebagai bahan bakar. 2. Titik lebur
(melting point) dan titik didih (boiling point) dari senyawa organik lebih rendah
daripada senyawa anorganik. Contoh: Senyawa organik (napthalen) memiliki
boiling point 218 derajat Celcius. Sedangkan senyawa anorganik (sodium klorida)
memiliki boiling point 1465 derajat Celcius. 3. Kelarutan senyawa organik
bernilai lebih kecil daripada kelarutan senyawa anorganik. 4. Senyawa organik
menunjukkan gejala isomerisasi, sedangkan senyawa anorganik sebaliknya.
Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama tetapi
memiliki rumus bangun yang berbeda. 5. Senyawa organik reaksinya terjadi
secara molekuler sehingga reaksi berjalan lambat, sedangkan senyawa anorganik
reaksinya secara ionik sehingga reaksinya berjalan lebih cepat. 6. Berat molekul
senyawa organik (dengan susunan yang kompleks) bernilai lebih dari 1000
gram/gramol, sedangkan berat molekul senyawa anorganik bernilai kurang dari
1000 gram/gramol.
PEMBAHASAN

2.1 Molibdat

Dalam kimia, molibdat adalah senyawa yang mengandung oksoanion


dengan molibdenum dalam bilangan oksidasi tertingginya 6. Penamaan molibdat
umumnya mengikuti ketentuan prefiks untuk menunjukkan jumlah atom Mo yang
ada. Misalnya, dimolibdat untuk 2 atom molibdenum; trimolibdenum untuk 3
atom molibdenum, dll. Kadang-kadang bilangan oksidasi ditambahkan sebagai
sufiks, seperti pada pentamolibdenum (VI) . Ion heptamolibdat, Mo7 O 6− 24 ,
sering disebut "paramolybdate".

Molibdenum dapat membentuk rentang yang sangat besar dari oksoanion


yang dapat berupa struktur diskrit atau struktur polimerik yang diperpanjang,
meskipun molibdenum hanya ditemukan dalam keadaan padat. Osoanion yang
lebih besar adalah anggota kelompok senyawa yang disebut polioksometalat , dan
karena hanya mengandung satu jenis atom logam sering disebut isopolimetalat.
[1] Osoanion molibdenum diskrit memiliki kisaran ukuran dari MoO 2− yang
paling sederhana 4 ,ditemukan dalam potasium molibdat hingga struktur yang
sangat besar yang ditemukan dalam blues isopoly-molybdenum yang mengandung
misalnya 154 atom Mo. Perilaku molibdenum berbeda dengan unsur-unsur lain
dalam golongan 6. Kromium hanya membentuk kromat , CrO 2− 4 , Kr 2 O 2−
7 , Kr 3 O 2− 10 dan Kr 4 O 2− 13 ion yang semuanya didasarkan pada
kromium tetrahedral. Tungsten mirip dengan molibdenum dan membentuk
banyak tungsten yang mengandung tungsten koordinat 6

model 3D dari ion molibdat

Senyawa molibdat dengan rumus umum MMoO4 telah banyak disintesis,


beberapa contoh senyawa yang berhasil disintesis adalah CdMoO4, ZnMoO4,
CaMoO4, NiMoO4 dan CoMoO4. Aplikasi senyawa molibdat sangat beragam,
diantaranya diaplikasikan sebagai katalis fotodegradasi dan katalis oksidasi
parsial. Sintesis senyawa molibdat dapat dilakukan dengan metode flux,
teknik Czochralski, proses mikroemulsi, hidrotermal, solvotermal dan
kopresipitasi. Diantara beberapa metode tersebut, metode kopresipitasi adalah
yang paling sering digunakan karena produk yang dihasilkan memiliki morfologi
yang menarik serta ukuran partikel yang teratur.

Beberapa parameter yang harus diperhatikan dalam sintesis senyawa


molibdat dengan metode kopresipitasi adalah jenis prekusor, agen pengendap,
pH dan rasio logam/molibdat yang dapat mempengaruhi morfologi dan ukuran
partikel dari produk.

 Sifat Fisika Kimia dari Molibdat

Bentuk fisik: padat berbentuk kristal. Tidak berwarna, kuning atau hijau.
Berat molekul : 1163,80. Titik lebur : 206oC. Berat jenis uap (udara=1) : 2,498
(tetrahidrat). Larut dalam : asam, alkali. Tidak larut dalam: alkohol. Rumus kimia
(N-H4)6 –Mo7-O24

 penggunaan dari Molibdat

Dalam fotografi, pewarna keramik, reagensia untuk alkaloid dan


determinasi fosfat, arsenat dan timbal.

2.1 Tungstat

Dalam kimia, wolframat atau tungstat adalah senyawa yang mengandung


oksoanion (ion oksida) dari wolfram atau oksida campuran yang mengandung
wolfram. Ion wolframat yang paling sederhana adalah WO2−4, "ortowolframat".
Banyak wolframat lain yang termasuk dalam kelompok besar ion poliatomik yang
disebut polioksometalat (POM), dan secara khusus disebut isopolioksometalat
karena mengandung, bersama dengan oksigen dan mungkin hidrogen, hanya satu
unsur lainnya. Hampir semua bijih wolfram yang berguna adalah wolframat.

struktur kimia tungstate

 Keberadaan Wolframat muncul secara alami dengan molibdat.


1. Skelit, mineral dari kalsium wolframat, sering mengandung sejumlah kecil
molibdat.

2. Wolframit adalah campuran mangan dan besi wolframat, dan semuanya


merupakan sumber wolfram yang berharga.

3. Powelit adalah bentuk mineral dari kalsium molibdat yang mengandung sedikit
wolframat.

 Karakteristik dari Senyawa Tungstat

1. Tungstat adalah logam yang sangat keras, padat, berwarna keperakan putih,
berkilau yang menodai udara, membentuk lapisan oksida pelindung. Dalam
bentuk bubuk tungsten berwarna abu-abu.

2. Logam ini memiliki titik lebur tertinggi dari semua logam, dan pada suhu lebih
dari 1650 oC juga memiliki kekuatan tarik tertinggi.

Large Area Telescope (LAT) mengeksplorasi sinar kosmik dengan melacak elektron dan
positron yang mereka hasilkan setelah mengenai lapisan tungstat

3. Tungstat sangat tahan terhadap korosi. Logam ini membentuk asam tungstic
(H2WO4), atau asam wolframic dari oksida terhidrasi (WO3) dan garamnya
disebut tungstate, atau wolframate.

4. Ketika berada dalam senyawa, tungstat ada sebagian besar dalam keadaan
oksidasi VI.

2.3 Vanadat

Dalam kimia, vanadat adalah sebuah kompleks koordinasi vanadium


anionik. Seringkali vanadat mengacu pada oksidasi vanadium, yang sebagian
besar ada dalam bilangan oksidasi tertinggi +5. Kompleks [V(CN)6]3- dan
[V2Cl9]3- disebut sebagai heksasianovanadat dan nonaklorodivanadat.

Struktur anion ortovanadat

Salah satu senyawa yang dapat menstimulus pertumbuhan mikroalga


adalah vanadat (VO43-). Penelitian ini menganalisis pengaruh konsentrasi vanadat
dalam media kultur terhadap pertumbuhan Dunaliella sp. Konsentrasi vanadat
yang digunakan adalah 0,002 mg/L; 0,02 mg/L; 0,2 mg/L; dan 0 mg/L (kontrol).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan vanadat dalam media kultur
memengaruhi secara signifikan pertumbuhan Dunaliella sp. di mana pertumbuhan
terbaik didapatkan pada pemberian vanadat dengan konsentrasi 0,002 mg/L.

Berdasarkan hasil penelitian ini, vanadat dalam media kultur dapat


digunakan sebagai penstimulus pertumbuhan Dunaliella sp. Vanadat memiliki
struktur kimia yang mirip dengan fosfat. Vanadat adalah bentuk oksidasi dari
vanadium yang memiliki kemiripan struktur, analogi kelistrikan, dan reaksi
protonasi dengan fosfat (Crans et al., 2004). Analogi ini terlihat dari bentuk
tetrahedral trianionik kedua ion tersebut (VO4 3- dan PO4 3-). Hanya saja pada
kondisi sekitar pH netral, monomer vanadat ada dalam bentuk utama monoanion
(H4 VO4 3-) sedangkan fosfat ada dalam bentuk utama dianion (HPO4 3-). Fosfat
mempunyai peranan penting dalam metabolisme intraseluler di mana fosfat grup
dapat meningkatkan solubilitas, serta membantu meningkatkan rekoknasi enzim
antara substrat seluler dan enzim (Crans et al., 2004).
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Molibdat adalah senyawa yang mengandung oksoanion dengan molibdenum


dalam bilangan oksidasi tertingginya 6. Penamaan molibdat umumnya
mengikuti ketentuan prefiks untuk menunjukkan jumlah atom Mo yang ada.
 Wolframat atau Tungstat adalah senyawa yang mengandung oksoanion (ion
oksida) dari wolfram atau oksida campuran yang mengandung wolfram. Ion
wolframat yang paling sederhana adalah WO2−4, "ortowolframat".
 Vanadat adalah sebuah kompleks koordinasi vanadium anionik. Seringkali
vanadat mengacu pada oksidasi vanadium, yang sebagian besar ada dalam
bilangan oksidasi tertinggi +5. Kompleks [V(CN)6]3- dan [V2Cl9]3- disebus
sebagai heksasianovanadat dan nonaklorodivanadat.

Anda mungkin juga menyukai