KIMIA DASAR
PERCOBAAN V
IKATAN KIMIA
NAMA : MUHAMMAD NUR MUHAIMIN
NIM : H061 18 1501
KELOMPOK : 10
HARI/TANGGAL PERCOBAAN : RABU, 10 OKTOBER 2018
ASISTEN : MEITHA
PENDAHULUAN
Semua unsur dalam keadaan tidak stabil, kecuali gas mulia, karenanya unsur-
unsur tersebut berproses untuk mencapai keadaan yang stabil sebagaimana gas mulia.
ikatan dengan unsur lain, baik sebagai homoatomik maupun heteroatomik bahkan
dapat membentuk poliatomik yang stabil, seperti yang ada pada makro molekul atau
benda-benda yang selanjutnya penyusun dan menjadi bahagian dari alam semesta.
Ikatan dapat terjadi adanya interaksi elektronik dalam berbagai wujud dan
Kenyataan bahwa gas-gas mulia sangat stabil, merupakan awal dari pemikiran
elektron seperti gas mulia, dengan jalan membentuk ikatan-ikatan kimia. Dengan ini
semakin majunya teori atom, teori tentang ikatan kimia ini juga mengalami
perubahan. Hal ini terutama terdapat pada ikatan kovalen. Mula-mula dianggap,
bahwa jenis-jenis ikatan kimia benar-benar berbeda. Saat ini ternyata, bahwa ikatan-
ikatan kimia tidak pernah ada yang murni, artinya tidak ada ikatan yang 100 persen
Sehubungan dengan hal itu, maka di ikatan kimia tersebut dikenal beberapa
jenis ikatan kimia yang ada, ikatan tersebut antara lain, yaitu ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan logam, ikatan koordinasi, dan jenis ikatan yang lainnya.
1.2. Maksud dan Tujuan Percobaan
senyawa yang mempunyai ikatan elektrovalen (ion) dengan ikatan kovalen dan
Prinsip dalam percobaan ini yaitu membedakan antara senyawa ikatan ion dan
senyawa ikatan kovalen dengan cara mereaksikan larutan AgNO3. Kemudian dengan
menentukan sifat suatu senyawa asam maupun basa dengan menambahkan indikator
TINJAUAN PUSTAKA
dalam molekul dan kimiawan memahami sifat materi mengenai jenis-jenis ikatan-
ikatan yang menyatukan atom-atom. Memahami alam dan asal-usul ikatan kimia
adalah bagian yang sangat penting, karena merupakan dasar dari semua perubahan
dan reaksi kimia, ikatan-ikatan lama dan baru yang terbentuk saat bahan-bahan kimia
Berikut adalah contoh ikatan kimia yang sering dijumpai pada kehidupan
sehari-hari :
Ikatan ion timbul sebagai akibat gaya tarik menarik antar ion yang bermuatan
positif dan ion yang bermuatan negatif. interaksi antar ion-ion tersebut dimulai
dengan penyusunan ulang konfigurasi elektron dengan jalan pelepasan elektron dari
unsur yang lebih elektropositif dan penerimaan elektron dari unsur yang lebih
atom Cl mudah membentuk ion Cl- sedang atom Na mudah membentuk ion Na+. Bila
kedua ion ini berikatan, makan akan terbentuk suatu ikatan elektrovalen atau ikatan
ion. Senyawa-senyawa ion berupa elektrolit, biasanya dapat berupa zat padat yang
mempunyai titik lebur dan didih tinggi, tidak larut dalam pelarut-pelarut organik
Pada senyawa-senyawa seperti H2, HCl, O2, Cl2, dan sebagainya, tidak terjadi
perpindahan elektron dari satu atom ke atom yang lain, sehingga ikatan pada
senyawa-senyawa ini jelas bukan ikatan ion. Ikatan tersebut terbentuk sebagai hasil
interaksi ion pemakaian bersama sepasang elektron yang berasal dari perjodohan
berinteraksi, dalam hal ini dihasilkan gaya ikatan antara pasangan elektron ikatan
dengan inti-inti atom yang berkaitan. Elektron seolah-olah merupakan lem yang
Ada kalanya dua atom dapat menggunakan bersama lebih dari sepasang
menghasilkan ikatan rangkap dua dan pemakaian bersama tiga pasang elektron
menghasilkan ikatan rangkap tiga, seperti pada senyawa N2 dan CO2. Pasangan
elektron yang bersama memiliki tingkat rangkap yang berbeda (Usman dkk, 2003).
asam, basa, dan garam. Namun kali ini yang akan dibahas adalah asam dan basa.
Asam secara paling sederhana didefinisikan sebagai zat yang dilarutkan dalam air,
positif. Beberapa asam dan hasil disosiasinya adalah sebagai berikut (Svehla, 1996) :
HCl H+ + Cl- (1)
Basa, secara paling sederhana dapat didefinisikan sebagai zat, yang bila
Garam dalam wujud padat dibangun oleh ion-ion, yang tersusun dalam pola
yang teratur dalam kisi kristalnya. Natrium klorida, misalnya dibangun oleh ion-ion
natrium dan ion-ion klorida, yang tersusun sedemikian, sehingga setiap ion
dikelilingi secara simetris oleh enam ion yang bermuatan berlawanan; kisi kristal itu
terikat bersatu oleh gaya-gaya elektrostatik yang ditimbulkan oleh muatan ion-ion
dengan asam maupun basa (lebih tepatnya, baik dengan ion hidrogen maupun ion
hidroksil). Misalnya pada aluminuim hidroksida berekasi dengan asam kuat, pada
Dalam reaksi ini alumunium hidroksida bertindak sebagai basa. Di lain pihak,
alumunium hidroksida juga bisa dilarutkan dalam natrium hidroksida (Svehla, 1996):
sering dipakai dalam analilis anorganik kalitatif, terutama dalam pemisahan kation-
kompleks terdiri dari satu atom (ion) pusat dan sejumlah ligan yang terikat erat
dengan atom (ion) pusat itu. Jumlah relatif komponen-komponen ini dalam kompleks
yang stabil nampak mengikuti stoikiometri yang sangat tertentu, meskipun ini tak
dapat ditafsirkan di dalam lingkup konsep valensi yang klasik. Atom pusat ini
ditandai dengan bilangan koordinasi, suatu angka bulat yang menunjukkan jumlah
ligan (monodentat) yang dapat membentuk kompleks yang stabil dengan satu atom
pusat. Pada kebanyakan kasus, bilangan koordianasi adalah 6 (seperti dalam kasus
Fe2+, Fe3+, Zn2+, Cr3+, Co3+, Ni2+, Cd2+), kadang-kadang 4 (Cu2+, Cu+, Pt2+), tetapi
bilangan-bilangan 2 (Ag+) dan 8 (beberapa ion dari golongan platinum) juga terdapat
bilangan koordinasi yang menyatakan jumlah ruangan yang tersedia sekitar atom
atau ion pusat dalam apa yang dimaksud bulatan koordinasi, yang masing-masingnya
Susunan logam-logam sekitar ion pusat adalah simetris. Jadi, suatu atom
kompleks dengan satu atom pusat dengan bilangan koordinasi 6, terdiri dari ion
datar (atau hampir datar), dimana ion pusat berada di pusat suatu bujursangkar dan
Metil orange atau MO merupakan salah satu jenis pewarna sintesis azo
(pewarna sintetik aromatik yang tersusun dari satu atau lebih gugus azo yang
mengandung dua atom nitrogen dengan ikatan azo (-N=N-) dan tersubstitusi dengan
elektron penstabil gugus azo) yang banyak ditemukan dalam limbah industri tekstil.
Pada proses mineralisasi pewarna azo terjadi pemutusan ikatan azo cincin aromatik
karsiogenik. Pewarna azo juga juga merupakan agen mutugenik pada manusia dan
lingkungan. Metil orange merupakan salah satu senyawa yang beracun, serat
memberika dampak negatif pada lingkungan. Dari bahaya yang ditimbulkan pewarna
metil orange terhadap manusia lingkungan, maka diperlukan upaya dalam proses
ilmuwan yaitu dengan metode elektrokimia, metode ion exchange dan adsropsi
menggunakan karbon aktif. Namun ketiga metode tersebut kurang efektif digunakan
karena prosesnya membutuhkan biaya yang tak sedikit. Selain menggunakan ketiga
metode tersebut, telah ada metode lain yang lebih efisien, yaitu dengan menggunakan
METODOLOGI PERCOBAAN
NaCl, AgNO3, CHCl3, KCNS, CH3COOH, CCl4, C2H5OH, K3Fe(CN)6, HCl, MO,
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ikatan kimia ini diantaranya pipet
Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang pada mana tabung (1) diisi dengan HCl,
kemudian tabung (2) dengan CH3COOH dan tabung (3) dengan C2H5OH, masing-
masing sebanyak 2,5 mL. Setelah itu pada setiap tabung reaksi ditetesi dengan
indikator Metil Orange (MO) sebanyak 2-3 tetes dan diperhatikan dan dicatat
masing tabung ditetedi dengan larutan amonia sampai tidak terjadi endapan.
Tabung reaksi (1) ditambah dengan larutan BaCl2, tabung (2) dengan K4Fe(CN)6,
b. Disiapkan 2 buah tabung reaksi yang diisi dengan 1 mL CuSO4. Pada tabung (1)
Disiapkan dua buah tabung reaksi. Kemudian tabung reaksi (1) disi dengan
FeCl3 dan tabung reaksi (2) diisi dengan K3Fe(CN)6 masing-masing 1 mL. Kemudian
ditambahkan 3 tetes KCNS pada tabung (1) dan (2). Kemudian diperhatikan dan
Pereaksi
Larutan Keterangan
BaCl2 K4Fe(CN)6
CuSO4 + NH4OH Terbentuk endapan Terbentuk Bukan senyawa
Sedikit putih, larutan biru endapan cokelat kompleks
Bukan senyawa
CuSO4 + NH4OH Terbentuk endapan Terbentuk
kompleks
berlebih putih, larutan biru endapan cokelat
kompleks
4.2. Reaksi
(sedikit)
(berlebih)
Jenis ikatan kimia dalam pokok pembahasan kali ini ada dua, yaitu ikatan ion
dan ikatan kovalen. Ikatan ion, yaitu ikatan yang terbentuk karena adanya gaya tarik
menarik elektrostatis antara ion positif dan ion negatif. Ikatan ini terjadi antara unsur
logam dan unsur non logam. Sedangkan ion kovalen, yaitu ikatan yang terjadi akibat
pengertian tersebut, NaCl adalah bahan yang berikatan ion, karena pada unsur Na
unsur nonlogam. Sedangkan pada CCl4 dan CHCl3 merupakan ikatan kovalen
elektron bersama juga terjadi pada senyawa CHCl3 dimana C sebagai atom pusat
yang memakai pasangan elektron secara bersama dengan atom H dan Cl.
ditetesi dengan NaCl yang terjadi adalah larutan berubah warna menjadi larutan putih
dan terdapat endapan putih. Adanya endapan menunjukkan bahwa NaCl termasuk
salah satu senyawa ionik. Sedangkan, AgNO3 di tabung kedua ditetesi dengan CCl4
dan tabung ketiga ditetesi dengan CHCl3 larutan tersebut tidak berubah warna dan
tidak ada endapan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua senyawa tersebut bukan
senyawa ionik. Larutan CCl4 dan CHCl3 tidak berubah warna ini artinya larutan
tersebut tidak bereaksi dengan AgNO3. Maka yang termasuk senyawa kovalen adalah
menjadi warna merah. Hal ini menunjukkan bahwa HCl dan CH3COOH termasuk
larutan yang bersifat asam. Sedangkan larutan CH3CH2OH setelah ditambahkan
pertama masing-masing diisi dengan BaCl2 dan K4Fe(CN)6 didapatkan larutan yang
berubah warna menjadi biru muda (larutan biru) dan terdapat endapan warna cokelat
pada NH4OH sedikit. Pada tabung reaksi itu membentuk ikatan ion dan merupakan
senyawa kompleks.
Pada sepasang tabung reaksi berikutnya yang berisi larutan NH4OH berlebih
dan ditetesi dengan larutan BaCl2 didapatkan tabung reaksi yang memiliki warna biru
muda dan terdapat endapan berlebih. Sedangkan pada tbung reaksi yang satu lagi
memiliki warna yang sama yaitu biru muda dan banyak endapan, hal ini berarti
Sepasang tabung reaksi berikutnya yang hanya berisi larutan CuSO4 yang
muda. Ada yang terdapat endapan putih da nada juga yang terdapat endapan cokelat,
FeCl3 ditambahkan dengan KCNS yang mengalamai reaksi dan berubah warna
menjadi cokelat pekat dan endapan cokelat, sedangkan pada larutan K3Fe(CN)6
ditambahkan KCNS tidak mengalami perubahan warna. Hal ini membuktikan ikatan
ion dan larutan kedua membentuk ikatan kovalen dan bukan senyawa kompleks.
BAB V
5.1. Kesimpulan
1. ikatan ion atau ikatan elektrovalen adalah ikatan kimia yang terjadi akibat gaya
tarik menarik elektrostatik antara atom bermuatan positif dengan atom yang
bermuatan negatif, dan dapat berikatan dengan logam seperti pada larutan NaCl.
Sedangkan ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang terjadi apabila ada
atom yang berikatan memperoleh susunan oktet, dan ikatan kovalen ini tidak
dapat bereaksi dengan logam seperti pada larutan CCl4 atau alkohol, larutan
tersebut. Seperti pada K3Fe(CN)6 ditambahkan KCNS yang tidak dapat bereaksi.
Sedangkan senyawa kompleks dari larutannya akan terurai menjadi kation dan
anion kompleks atau kation kompleks dengan anionnya, akibatnya ada anion
kompleksnya. Seperti pada CuSO4 ditambahkan NH4OH yang dapat bereaksi dan
5.2. Saran
prosedur kerja dalam percobaannya agar tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan saat
melakukan praktikum. Hal ini tentu sangat penting mengingat percobaan kali ini
Ketelitian memang bagus untuk dilakukan, tetapi jika terlalu teliti juga akan
membuat susah kami para praktikan. Kami tidak tahu cara kerja printernya, padahal
di format laporan sudah benar, tapi jikalau di print maka akan berubah dengan
sendirinya. Diharapkan asisten maklum dengan kesalahan seperti ini. Semoga jadi
Saran untuk lab yaitu perihal kebersihan laboratorium yang berdebu dan
terlihat kumuh, selain itu juga alat-alat lab yang termasuk kategori lama. Sehingga
Awan, A. S., 2012, Pupils’ Ideas in Learning Concept of the Chemical Bonding
among Pakistani Students, International Journal of Applied Science and
Technology Vol. 2, No. 6, hal 1-2.
Svehla, G., 1996, VOGEL I : Buku Teks Analisis Kualitatif Makro dan Semimikro,
PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta.
BAGAN KERJA
tetes.
terjadi.
HASIL
- Masing-masing larutan
yang terjadi.
HASIL
3. Pengendapan Garam Hidroksida
endapan.
terjadi.
HASIL
FeCl2 K3Fe(CN)6
HASIL