Gambarnya
Atom-atom yang berikatan membentuk molekul ternyata memiliki bentuk yang
beraneka ragam. Molekul-molekul ini memiliki bentuk tiga dimensi yang memiliki sudut
ikatan yang berbeda akibat gaya tarik menarik di dalam molekul. Ikatan di dalam molekul
tersebut disebabkan oleh adanya pasangan elektron.
Bentuk molekul ini sebenarnya bisa dijelaskan dengan berbagai teori salah satunya
adalah teori hibridisasi orbital. Selain itu juga dapat diketahui melalui teori medan kristal atau
Crytal Field Theory, dan teori tolakan pasangan elektron atau yang dikenal dengan VSPR
(Valence Shell Electron Pair Repulsion).
Bentuk-bentuk Molekul
Bentuk linear tersebut terjadi salah satunya karena atom pusat tidak memiliki
pasangan elektron bebas, dan hanya memiliki dua ikatan.
Senyawa merupakan zat tunggal yang terdiri dari dua atau lebih unsur dan dapat
diuraikan melalui bantuan reaksi kimia. Senyawa terbentuk atas ikatan dua atau lebih unsur
yang memiliki sifat berbeda dari unsur-unsur penyusunnya. Contoh dari senyawa adalah air,
karbohidrat, garam, gula pasir, dan lainnya.
Salah satu cara menentukan suatu zat apakah senyawa atau bukan dapat dilihat dari
rumus kimia. Rumus kimia atau yang juga disebut dengan rumus molekul adalah suatu sistem
penamaan senyawa kimia untuk memberikan penjelasan mengenai susunan jumlah atom
penyusunnya. Sistem penamaan menggunakan rumus kimia yang paling sederhana disebut
dengan rumus empiris yang hanya menggunakan huruf dan angka saja.
Sistem rumus kimia adalah dengan cara menuliskan nama kimianya dengan
mengikutsertakan jumlah atom pada unsur-unsur yang terdapat pada senyawa. Contoh
penamaan senyawa menggunakan rumus kimia adalah glukosa yang mempunyai rumus kimia
C6H12O6.
Air merupakan suatu senyawa yang terdiri atas hidrogen dan oksigen yang saling
terikat karena adanya ikatan kimia. Hidrogen bersifat mudah terbakar karena berbentuk zat
gas, sedangkan oksigen adalah suatu unsur yang memiliki fungsi sebagai zat pembakar.
Contoh yang kedua adalah garam dapur atau yang memiliki nama ilmiah NaCl atau
natrium klorida ini merupakan suatu senyawa yang terbentuk dari unsur natrium dan klorin.
Garam dapur sendiri memiliki sifat yang berbeda dari unsur-unsur penyusunnya.
Natrium merupakan suatu logam yang mudah meledak apabila bersinggungan dengan
air. Sedangkan klorin adalah unsur non logam yang memiliki sifat bau yang menusuk juga
sangat reaktif karena berbentuk zat gas.
Adapun senyawa dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu senyawa ionik dan senyawa
organik. Berikut penjelasannya.
Senyawa ionik
Senyawa ionik merupakan suatu ikatan ion yang disatukan karena adanya gaya
elektrostatik. Senyawa ionik terdiri dari ion bermuatan positif atau kation dan ion
bermuatan negatif atau anion, maka dari itu senyawa ionik tergolong kedalam
senyawa yang bermuatan netral. Senyawa yang mengandung ion bermuatan positif
atau mengandung ion hidrogen atau ion H+ disebut dengan asam.
Asam
Asam adalah suatu senyawa yang apabila dilarutkan kedalam air maka akan
memiliki jumlah pH kurang dari 7. Asam merupakan zat penerima elektron bebas dari
senyawa basa atau penerima ion H+. Salah satu contoh senyawa asam adalah asam
asetat pada cuka dan asam sulfat pada aki mobil.
Sifat senyawa asam adalah memiliki rasa yang asam apabila dilarutkan
kedalam air, terasa sensasi menyengat apabila tersentuh oleh kulit bahkan akan
mengakibatkan kerusakan pada kulit apabila asam pekat, asam bersifat korosif
terhadap logam atau bersifat merusak logam, dan semua senyawa asam adalah larutan
elektrolit yaitu larutan yang akan terurai menjadi ion-ion apabila dilarutkan kedalam
air dan dihantarkan listrik.
Basa
Adapun karakteristik dari basa adalah memiliki rasa yang pahit, memiliki
permukaan yang licin, bersifat kaustik, senyawa penetral asam, merubah warna kertas
lakmus dari merah menjadi biru, merupakan penghantar listrik yang baik, dan
berperan dalam proses pelapukan. Contoh basa adalah Aluminium hidroksida yang
terdapat pada deodoran, kalsium hidroksida yang terdapat pada plester, dan kalium
hidroksida pada bahan pembuat sabun.
Senyawa ionik sendiri memiliki ciri-ciri seperti bentuknya yang keras dan
mudah rapuh, apabila dalam bentuk larut merupakan konduktor yang baik namun
ketika berbentuk padat maka berubah menjadi isolator. Proses pembentukan senyawa
ionik dapat diperoleh melalui metode penguapan pelarut, pembekuan, presipitasi,
reaksi zat padat, atau reaksi transfer elektron logam reaktif dengan non logam reaktif.
Senyawa organik
NIM : 2019-43-016
KELAS : A