Anda di halaman 1dari 15

UNSUR-UNSUR TRANSISI

PERIODE KEEMPAT
Oleh Kelompok 2
PENYUSUN
• Aulyaurrahma N.
• Bagas Pramuza
• Idrus Affandi
• Muhammad Rizki
• Naely Sonia
• Saihan Nabawi
• Wulan Damayanti
Pengertian dan Sifat Unsur Transisi
Periode Keempat
• Pengertian
Unsur transisi adalah kelompok unsur yang terletak
pada blok d di dalam sistem periodik unsur
Konfigurasi Elektron
Sifat Fisis Unsur Transisi

Semua unsur transisi adalah Dalam satu periode, dari kiri ke


logam sehingga lebih sering kanan, sifat-sifatnya tidak terlalu
disebut logam transisi banyak berubah
Bilangan Oksidasi dan Warna Unsur Transisi

Penyebab variasi biloks : • Warna yang terjadi berhubungan


sub kulit 3d yang belum dengan biloksnya.
terisi penuh • Variasi warna disebabkan orbital 3d
yang dapat terpisah (mengalami
splitting)
Perubahan warna juga terjadi karena perubahan bilangan
oksidasi. Sebab, perubahan biloks mengakibatkan
perubahan besarnya celah energi sehingga warna yang
dihasilkan juga mengalami perubahan.
Keaktifan Katalitik
Kemampuan untuk menjadi katalis pada
reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh atau
di dalam industri Unsur transisi mempunyai
beberapa bilangan
Contoh oksidasi
Enzim Sitokrom oksidase : Berperan dalam
mengoksidasi makanan. Enzim ini bekerja
ketika terdapat ion 𝑪𝒖𝟐+
Sifat Paramagnetik
Jika unsur atau senyawa unsur tersebut
tertarik oleh medan magnet.

Sifat Kemagnetan
Sifat Diamagnetik

Jika unsur atau senyawa unsur tersebut


ditolak oleh medan magnet
Unsur Transisi & Ion Kompleks

• Ion kompleks merupakan ion yang


tersusun dari ion pusat (atom pusat)
yang dikelilingi oleh molekul atau ion
yang disebut ligan.
• Contoh
[Cu(𝐇𝟐 𝐎)𝟒 ]𝟐+
Atom pusatnya adalah 𝑪𝒖𝟐+
Ligannya adalah H2O
Bilangan koordinasinya : 4
Tata Nama Senyawa Kompleks
1. Nama kation disebut terlebih dahulu, kemudian diikuti nama anion
2. Pada ion kompleks, urutan penyebutannya adalah: jumlah ligan – nama
ligan – nama atom pusat (bilangan oksidasi atom pusat)
3. Jumlah ligan disebut dengan bahasa latin.
1 : mono 2 : di 3 : tri 4 : tetra
4. Nama ligan ditambah dengan akhiran O denga cara:
• Ligan-ligan yang berakhiran ida, diganti dengan O
• Ligan-ligan yang berakhiran it atau at, diganti dengan ito dan ato
• Ligan netral diberi nama sesuai nama molekulnya (dalam bahasa latin)
5. Jika ligannya lebih dari satu macam, urutan penyebutannya dimulai sesuai
dengan urutan abjad nama depan dari ligan tersebut.
6. Nama atom atau ion pusat:
• Jika ion kompleksnya bermuatan negatif, nama atom pusat diberi
akhiran at
• Jika ion kompleksnya tidak bermuatan atau bermuatan positif, tidak
ditambah akhiran.
7. Bilangan oksidasi atom pusat ditulis dengan angka romawi (setelah nama
atom pusat)
Nama ligan dan Contoh Senyawa Kompleks
Struktur Ion Kompleks
Menurut teori Warner, ikatan terbentuk melalui pembentukan orbital
gabungan dari aom pusat. Orbital gabungan ini sering disebut degan
orbital bastar atau hibridisasi.

Jumlah Ligan Hibridisasi Struktur


2 sp Linier
4 𝑠𝑝3 Tetra Hedron
𝑑𝑠𝑝2 Segi empat datar
6 𝑠𝑝3 𝑑 2 atau 𝑑 2 𝑠𝑝3 Okta hedron

Contoh :
Struktur ion [𝑭𝒆𝑭𝟔 ]𝟑−
Ionisasi Ion Kompleks
Apabila senyawa kompleks mengalami ionisasi dalam air, akan
dihasilkan ion kompleks dan ion sederhana, atau ion kompleks kedua-
duanya.

𝑲𝟒 [𝐅𝐞 𝑪𝑵 𝟔 ] (aq) 4𝑲+ (aq) + [Fe(𝑪𝑵)𝟔 ]𝟒− (aq)

Reaksi-reaksi tersebut dapat digunakan untuk menentukan bilangan


koordinasi dan struktur ion kompleks.
TERIMA KASIH
“AZAB BANYAK BERTANYA DISAAT TEMAN
PRESENTASI, KETIKA DI ALAM KUBUR AKAN
DIPERSULIT OLEH MALAIKAT MUNKAR DAN
NAKIR”

Anda mungkin juga menyukai