Anda di halaman 1dari 24

Coordination Aspects in Modern

Inorganic Chemistry

Disusun Oleh : Devia Mentari Putri


Senyawa koordinasi adalah
senyawa yang mengandung
atom atau ion yang dikelilingi
oleh molekul atau anion yang
biasanya disebut dengan ligan
atau agen pegompleks.
SEJARAH KIMIA KOORDINASI
• Kimia koordinasi ditemukan oleh ilmuwan
Swiss yaitu A.Werner (1866-1919)
• Alfred Werner mengajukan suatu teori
mengenai ikatan yang terbentuk dalam
suatu kompleks.
• Dalam pengertian modern, valensi primer
dalam Teori Werner adalah tingkat oksidasi
dari logam pusat. Spesi yang mengisi
valensi sekunder adalah ligan, dan jumlah
valensi sekunder dalam istilah modern
disebut sebagai bilangan koordinasi.
SEJARAH KIMIA KOORDINASI
• Selanjutnya, kontribusi besar diberikan oleh
kimiawan dari Rusia yang bernama L.A.Chugaev
(1873-1922).
• Koordinasi (kompleks) entitas terdiri dari kompleks
kationik, anionik, atau netral, mengandung atom
sentral atau ion dan molekul atau ion. Zat-zat
tersebut, molekulnya mengandung atom pusat
yang dikelilingi oleh ligan, dapat dianggap sebagai
koordinasi atau entitas kompleks.
• Bidang kimia anorganik yang mempelajari kation
dan ligan dalam suatu senyawa dinamakan sebagai
kimia koordinasi.
Klasifikasi dari Senyawa Koordinasi

• Klasifikasi Werner menurut sifat


ligan:
1. Amino Kompleks
2. Aqua Kompleks
3. Kompleks campuran Ligan
• Klasifikasi menurut G. Beilar dan D.
Bush
Klasifikasi G. Beilar dan D. Bush
didasarkan pada jenis pusat ligan
donor N, P, O, S. Ini adalah
klasifikasi yang paling umum, yang
banyak digunakan dalam monograf
• Klasifikasi K. Day dan D. Selbin
1) Menurut nomor koordinasi (CN) 2 ÷ 10;
Namun, ~ 90% dari kompleks yang
diketahui memiliki CN = 4, 5, 6.
2) Menurut bilangan oksidasi dari metal
complexformer.
3) Menurut sifat ikatan koordinasi: σ, π, δ
atau kombinasinya.
4) Menurut konfigurasi elektronik dari
suatu complexformer.
• Klasifikasi optimal adalah klasifikasi yang
menguji molekul kompleks secara
keseluruhan yaitu atom donor, CN, ikatan
alam dan bilangan oksidasi logam
kompleks. Menurut klasifikasi ini, kompleks
logam dapat dibagi menjadi lima jenis yaitu
kompleks molekuler, kompleks metalosiklik
(chelates), kompleks dengan ikatan multi-
sentral, kompleks di- dan polimetalik serta
kompleks koordinasi supramolekul.
1. Kompleks Molekuler
• Kompleks Werner (dasar kimia koordinasi pada
akhir XIX dan awal abad XX) termasuk jenis
kompleks ini. Ketika p atau q = 0, kompleks
mengandung ligan yang sama (kompleks
homoleptik); jika q ≠ 0, maka kompleks
mengandung ligan yang berbeda. Ligan yang
paling sederhana adalah anion hidrida, yang
termasuk dielectronic σ-donor dan membentuk
serangkaian kompleks, misalnya [HCo(CO)4] dan
[HPtBr(PPh3)2]
2. Kompleks metalosiklik (chelates)

• Dalam kompleks ini, siklus logam


dengan jumlah ikatan yang
berbeda diamati; di antaranya,
anggota cincin 5- atau 6 adalah
yang paling stabil, misalnya:
3. Kompleks dengan ikatan multi-sentral

Jenis kompleks ini


dibentuk oleh
senyawa dengan
ikatan terdelokalisasi.
4. Kompleks di- dan polimetalik
• Struktur Werner juga dikenal di antara
kompleks jenis ini, misalnya kompleks
[(H3N)2Pt(SCN)2Ag]NO3 dan
[CoEn3]2[PtCl6]312H2O
• Kompleks di- dan polinuclear memiliki ikatan
ganda yang diperiksa secara rinci, contohnya :
5. Kompleks koordinasi supramolekul

• Kompleks Metaloligand
Dulu (awal 1960), kemungkinan
kompleks logam untuk berperan
sebagai ligan (metalloligands) mulai
diketahui, membentuk struktur di-
dan oligonuklear dari pelepasan
donor elektron fragmen-fragmen
tak jenuh secara koordinasi
Sintesis Senyawa Koordinasi
1. Reaksi Senyawa Ligan dan Garam Logam
• Kompleks Molekuler
mL + nMAp Lm(MAp)n
• Kompleks Azole :
2. Sintesis Template
Jenis sintesis ini didasarkan pada
pembentukan ligan pada matriks
logam, misalnya Schiff berdasarkan
aldehida (67) dan amina primer. Rute
ini digunakan untuk memperoleh
azomethines kompleks asiklik (68) dan
siklik (69).
3. Pertukaran Ligan
• Pada Kompleks Molekular
Teknik ini diterapkan untuk mensintesis
kompleks logam karbonil yang memiliki
komposisi berbeda
• Pada Kelat
Metode pertukaran ligan digunakan untuk
memperoleh chelata mulai dari garam yang sukar
larut, misalnya paladium klorida (78) atau dari
NH-ligan (metode asetilasetonat) (79)
4. Pertukaran Logam
• Pada Kelat
Teknik ini diterapkan untuk mendapatkan chelate
dari chalcogen-azomethines (82) dan dari Schiff
base yang stabil rendah atau 2-phenylazoles (83).
5. Sintesis langsung
• Sintesis Fase Gas
Teknik ini merupakan bagian dari
metode interaksi langsung prekursor
dan ini didasarkan pada penggunaan
unsur (valensi) logam sebagai
pembentuk kompleks.
• Kompleks Molekuler
Sintesis tersebut dilakukan dalam peralatan
vakum pada permukaan yang didinginkan
dengan nitrogen cair atau helium. Metode ini
secara luas diterapkan untuk memperoleh
karbonil logam.
• Kelat
Saat ini, hanya beberapa contoh yang
diketahui untuk memperoleh struktur khelat
85 dalam kondisi sintesis fase gas. Lebih
sering struktur seperti ini terbentuk dalam
kondisi sintesis tribo (mechano).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai