Anda di halaman 1dari 34

LIGAN DAN TATA NAMA

SENYAWA KOORDINASI
Dosen Pengampu :
Imas Eva Wijayanti, M.Si.
Anggota Tim Kelompok 8 :

1. Latifatun Nisa’ (2282210034)


2. Indah Destiana (2282210036)
3. Dimas Indra Jaya (2282210037)
4. Octavia Ramadani (2282210038)
5. Fajar Izza R (2282200034)
Ligan

Ligan adalah sebuah ion atau molekul netral yang mampu


mengikat secara koordinasi atom atau ion logam pusat
dalam senyawa kompleks. Molekul ini berperan sebagai
basa Lewis (donor pasangan elektron), dan logam pusat
yang mengikatnya berperan sebagai asam Lewis
(akseptor pasangan elektron). Ligan mempunyai paling
tidak donor dengan sepasang elektron yang digunakan
untuk membentuk ikatan kovalen dengan atom atau ion
logam pusat.
JENIS JENIS LIGAN

1. Monodentat
2. Bidentat
3. Polidentat
4. Khelasi
Monodentat

Jenis ini hanya mempunyai satu atom donor yang


digunakan untuk mengikat ion atau atom pusat.

Bidentat

Jenis ini mempunyai dua atom donor dan keduanya dapat


digunakan untuk mengikat ion atau atom pusat.
Polidentat

Ligan polidentat mempunyai lebih dari dua atom donor


yang digunakan untuk mengikat logam atau ion pusat.

Khelasi

Khelasi merupakan proses dimana molekul polidentat


mengikat ion logam membentuk suatu cincin. Kompleks
yang dihasilkan melelui proses ini disebut khelat, dan
ligan polidentat disebut sebagai agen khelasi.
CONTOH-CONTOH LIGAN

1. Ligan Monodentat
NH3,H2O,CO dan Cl-
ligan monodentate yang pada atom donornya memiliki lebih dari
satu PEB misalnya 1 itu dapat membentuk satu ikatan kovalen.

LIGAN EPH3 (E= P, AS, SB)


2. Ligan Bidentat
1,2-diaminoetana (etilenadiamina)
1,3-diaminopropana
ion okasalat
2,2’-bipiridina
1,10-fenantrolina
3. Ligan Tridentat
dietilenatriamina (dien)

3. Ligan Tetradentate
tris(2-aminoetil) amina (trien)
4. Ligan Pentadentat
eter mahkota 15-crown-5
3. Ligan Heksadentat
ion etilenadiaminatetraasetat (EDTA)
PEMBERIAN NAMA SENYAWA
KOORDINASI

Seiring dengan sejarah penemuannya, diketahui ada tiga cara dalam


memberikan penamaan senyawa koordinasi yaitu penamaan yang
didasarkan atas nama penemunya, warna yang ditunjukkan, serta
komposisi dan struktur yang dimiliki senyawa itu. Dasar penamaan
terakhir direkomendasikan oleh International of Pure and Applied
Chemistry (IUPAC) khususnya Division of Chemical Nomenclature
and Structure Representation
1. nama penemunya
dengan pertimbangan untuk memberikan
penghargaan kepada para penemunya
senyawa koordinasi diberi nama sesuai
penemunya. Penamaan akan menemui
kesulitan sebab senyawa tersebut tidak
mencerminkan karakteristik atau identitas
dari senyawa yang bersangkutan terutama
mengenai komposisinya, sehingga tidak ada
pola yang konsisten untuk dijadikan patokan.
2. warna yang ditunjukkan
berwarna kuning diberi awalan luteo, ungu
dengan purpureo, hijau dengan praseo.
Ketika senyawa tersebut menunjukkan warna
senyawanya yang relatif sama karena
memiliki jumlah amonia sama, maupun tidak
berwarna, maka hal tersebut merupakan
kelemahan dari penamaan tersebut.
3. komposisi dan struktur
Nama-nama senyawa koordinasi diturunkan berdasarkan gugus yang mengelilingi atom pusat
ditentukan namanya. Gugus (ligan) tersebut harus diberi awalan untuk menyatakan jumlahnya
kemudian disebutkan sebelum nama atom pusat. Awalan yang diberikan dinyatakan dengan
sederhana kemudian diikuti nama ligan
a. Mengurutkan nama ligan dan atom pusat
b. Menyatakan jumlah ligan dalam ion/molekul kompleks
c. Menyajikan nama ligan
d. Jumlah muatan, bilangan oksidasi dan proporsi ionik
MENENTUKAN BILANGAN
KOORDINASI ATOM / ION PUSAT

Bilangan koordinasi yang dimaksud di sini adalah jumlah pasangan elektron


ikatan + jumlah pasangan elektron bebas + radikal bebas. Dengan tahu BK atom
pusat suatu molekul atau ion poliatom maka jenis orbital hibridanya dapat
diprediksi dengan cepat dan kesalahan penggambaran struktur Lewis-nya dapat
diminimalkan.
Rumus hitung BK molekul atau ion poliatom dapat dijabarkan sebagai berikut:
Simbol/variabel:
n = jumlah elektron valensi semua atom + muatan negatif – muatan positif
X = jumlah atom luar (atom yang diikat oleh atom pusat), untuk H tidak
dihitung.
EB = jumlah elektron bebas
PEB = jumlah pasangan elektron bebas
PEMBAHASAN SELANJUTNYA
EB = n – 8X
PEB = (n – 8X)/2

BK = X + PEB
BK = X + (n – 8X)/2
BK = X + n/2 – 8X/2
BK = X + n/2 – 4X
BK = n/2 + X – 4X
BK = (n/2) – 3X

Bilangan koordinasi atom pusat adalah sama dengan jumlah ligan yang
diikatnya. bilangan koordinasi beda dengan bilangan oksidasi atau tingkat
oksidasi.
MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI
ATOM/ION PUSAT

Atom pusat suatu kompleks tidak harus memiliki bilangan oksidasi yang
harganya positif. atom pusat suatu kompleks dapat memiliki bilangan oksidasi
nol seperti pada : tetrakarbonilnikel [Ni(CO)4], pentakarbonilbesi [Fe(CO)5],
dan heksakarbonilkromium [Cr(CO)6], contoh struktur dibawah ini :

Pentahedral
Fe(CO)5
Atom pusat suatu kompleks dapat juga memiliki bilangan oksidasi
yang harganya negatif seperti yang terdapat pada : ion
tetrakarbonilkobaltat (-1) [Co(CO)4]- dan ion
pentakarbonilmanganat (-1), [Mn(CO)5]-. berikut gambar
strukturnya
CONTOH SOAL MENENTUKAN BILANGAN KOORDINASI DAN
OKSIDASI PADA ATOM/ION PUSAT

Tentukan atom pusat, ligan, bilangan koordinasi,dan bilangan oksidasi dari


ion kompleks:
a. [Fe(CN)6]4-
b.[Ni(CN)4]2-
c.[Zn(NH3)4]2+

Pembahasan
Atom pusat dalam senyawa kompleks merupakan ion logam transisi. ion logam transisi inilah
yang menyediakan orbital kosong, sedangakan molekul atau ion yang diikat sebagai ligan akan
menyediakan pasangan elektron untuk mengisi orbital-orbital yang tersedia. Ligan tersebut
berikatan dengan atom pusat melalui ikatan kovalen koordinasi.
Bilangan koordinasi merupakan jumlah ligan yang diikat oleh atom pusat. Bilangan oksidasi
atau muatan ion kompleks merupakan jumlah dari muatan ion pusat dan muatan ligan-ligan yang
diikatnya.
Pada senyawa [Fe(CN)₆]⁴⁻
Pada senyawa [Ni(CN)₄]²⁻
atom pusat : Fe
ligan : CN⁻ atom pusat : Ni
bilangan koordinasi : 6 ligan : CN⁻
bilangan oksidasi : +2 bilangan koordinasi : 4
bilangan oksidasi : +2

Pada senyawa [Zn(NH₃)₄]²⁺

atom pusat : Zn
ligan : NH₃
bilangan koordinasi : 4
bilangan oksidasi : +2
MENULISKAN RUMUS DAN NAMA SENYAWA KOORDINASI
NOTE
MENULISKAN RUMUS DAN NAMA SENYAWA KOORDINASI
NOTE
MENULISKAN RUMUS DAN NAMA SENYAWA KOORDINASI
NOTE
beberapa senyawa kompleks netral
dengan atom pusat memiliki bilangan
oksidasi 0

beberapa senyawa kompleks netral


beberapa senyawa kompleks anion

beberapa senyawa kompleks kation


beberapa senyawa kompleks
ISOMERISASI SENYAWA
KOORDINASI

Isomerisme struktural (structural Isomerisme ruang (stereoisomerism) =


isomerism) = Saat suatu senyawa Saat suatu senyawa memiliki rumus
memiliki rumus kimia yang sama kimia dan susunan atom yang sama
tetapi susunan atom berbeda. tetapi orientasi/arah atom berbeda.
ISOMERISME STRUKTURAL
Isomer tautan (linkage isomerism) =
terjadi pada kompleks dengan ligan
ambidentat. Senyawa memiliki ligan
sama dan ikatan atom pusat dan ligan
melalui atom donor yang berbeda.

Isomer koordinasi = terjadi pada Isomer ionisasi = terjadi pada kompleks


kompleks dari kation dan anion. mengandung kation kompleks. Gejala isomer
Senyawa memiliki ligan-ligan yang ditunjukkan dengan adanya pertukaran dua macam
dapat ditukarkan dengan ligan yang ion. Anion non-ligan akan berubah menjadi ligan
terikat pada atom pusat lain. dan sebaliknya.
ISOMERISME STRUKTURAL
Isomer solvat = terjadi akibat
pertukaran ligan netral dengan anion
non-ligan dan sebaliknya. Saat ligan
netral adalah air maka disebut
isomer hidrat.

Isomer ligan = dua ligan dapat menjadi Isomer posisi koordinasi ligan = terjadi
pasangan isomer, dan juga pada senyawa pada senyawa yang memiliki ligan lebih dari
aromatik yang memiliki subtituen satu. Posisi koordinasi ligan akan mengalami
orto,para,meta. Contoh 1,3 perubahan.
diaminapropana dan 1,2-diaminapropana
ISOMERISME RUANG

Isomerisme Optik (Enantiomer)


Apabila senyawa kompleks tidak dapat mengalami tumpang tindih (superimposition)
dengan bayangan cermin. Banyak terjadi pada senyaa dengan bentuk oktahedral, seperti
cis-tetraminadiklorokobalt (III)

cis-tetraaminadiklorokobalt (III) trans-tetraaminadiklorokobalt (III)


Isomerisme Geometrik

Isomerisme Cis-trans Isomerisme Fasial-meridional (fac-mer)


Cis = saat dua ligan sama posisi Terjadi pada kompleks oktahedral dengan
berdekatan. 3 ligan sama.
Trans = saat dua ligan sama posisi fac = tiga ligan sama terletak pada
berlawanan. segitiga sama sisi.
Banyak terjadi pada senyawa dengan mer = tiga ligan sama terletak pada
bentuk bujur sangkar / oktahedral. segitiga sama kaki.
Isomerisme Geometrik

Isomerisme lateral-diagonal (lat-diag) Isomerisme konformasional (polytopal)


Pada senyawa kompleks organometalik Apabila senyawa memiliki lebih dari satu
(adanya ikatan atom pusat dengan karbon bentuk/struktur. Dua senyawa yang
dari ligan organik). Dapat dianggap lat berisomer konformasional disebut allogon.
untuk cis dan diag untuk trans.
Link Vidio

https://youtu.be/05hS1-w3NkI?
si=mzB18zw80g1Ne427

https://youtu.be/7uKRPOLeCP8?
si=Z3Pbc0mNAB1OO9uM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai