Coordination Chemistry
By : Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc NIP. 19770723 200501 1 001
o o
o o
Menentukan atom pusat, bilangan oksidasi atom pusat dan bilangan koordinasi dalam senyawa kompleks Menjelaskan pengertian ligan dan contohcontohnya Mengklasifikasikan jenis-jenis ligan berdasarkan jumlah atom donor elektron beserta contohnya Menjelaskan pengertian senyawa kelat Memberikan nama senyawa-senyawa kompleks sederhana
Apa yang anda ketahui tentang senyawa kompleks? Komponen apa saja yang menyusun senyawa kompleks?
Apa yang dimaksud dengan : Atom atau ion pusat Ligan Bilangan koordinasi Bilangan oksidasi atom pusat
Apa syarat suatu ion atau molekul dapat berfungsi sebagai ligan? Bagaimana cara mengklasifikasikan jenis-jenis ligan? Apa yang dimaksud dengan senyawa kelat (sepit) ? Bagaimana cara menentukan bilangan koordinasi senyawa kompleks?
Senyawa
kompeks (koordinasi) dibentuk dari gabungan asam basa Lewis yang berupa logam atau ion logam dan basa Lewis yang berupa molekul netral atau ion negatif. Di dalam senyawa kompleks basa Lewis dikenal dengan nama LIGAN
Complex contains central metal ion bonded to one or more molecules or anions Lewis acid = metal = center of coordination Lewis base = ligand = molecules/ions covalently bonded to metal in complex
Bilangan koordinasi
3[Fe(CN)6]
Atom/ion pusat ligan Muatan ion kompleks
Muatan atom/ion pusat = bilangan oksidasi atom/ion pusat Jumlah ligan = bilangan koordinasi Muatan ion kompleks = muatan ion pusat + muatan ligan
Ligan merupakan basa Lewis yang memiliki pasangan elektron bebas (lone pair electron), misalnya ligan NH3, H2O dan Clatau memiliki pasangan elektron , misalnya ligan C2H2 (asetilena), C2H4 (etilena) dan C6H6 (benzena). Suatu ligan dapat memiliki elektron yang tidak berpasangan di samping pasangan elektron misalnya ligan C5H5 (siklopentadienil), C3H5 (alil) dan NO (nitrosil).
Di dalam ligan terdapat atom donor yaitu atom yang memiliki pasangan elektron bebas atau atom yang terikat melalui ikatan . Melalui atom-atom donor tersebut suatu ligan mengadakan ikatan kovalen koordinasi dengan atom atau ion pusat yang ada. Berdasarkan jumlah atom donor yang dimilikinya, ligan dapat dikelompokkan sebagai ligan monodentat, bidentat, tridentat, dan seterusnya.
The atom in a ligand that contains the pair of electrons to donate is called donor atom. The ligand that bonds to metal atom through one atom of the ligand is monodentate. A bidentate ligand bonds to a metal atom through two atoms of the ligand. Polydentate refers to multiple points of attachment by one ligand. When a five- or six-membered ring is produced by the attachment of a polydentate ligand, the complex is called a chelate.
Ligands
classified according to the number of donor
atoms Examples
monodentate = 1 chelating bidentate = 2 agents tetradentate = 4 hexadentate = 6 polydentate = 2 or more donor atoms
Monodentate
Examples: H2O, CN-, NH3, NO2-, SCN-, OH-, X- (halides), CO, O2 Example Complexes [Co(NH3)6]3+ [Fe(SCN)6]3-
Bidentate
Examples oxalate ion = C2O42 ethylenediamine (en) = NH2CH2CH2NH2 ortho-phenanthroline (o-phen) Example Complexes [Co(en)3]3+ [Cr(C2O4)3]3 [Fe(NH3)4(o-phen)]3+
oxalate ion
ethylenediamine
O C C
O O
2-
NH2
Donor Atoms
HC HC
*
N C C CH
* N
C
CH CH CH C CH
CH
oxalate ion
ethylenediamine
H C
Hexadentate
ethylenediaminetetraacetate (EDTA) =
EDTA
CH2 CH2
O CH2 C CH2 C O O* O*
*O *O
C C O
* N
* CH2 CH2 N
Donor Atoms
EDTA H C
EDTA
Ligan
polidentat dapat membentuk senyawa kelat (chelate compound) Chelate: multiple donor atoms from a single ligand coordinating a metal ion
Chelate: multiple donor atoms from a single ligand coordinating a metal ion
In order for the metal ion to dissociate from EDTA the bonds to each of the donor atoms must be broken
H C H
HH C
H H N Pt2+
H N
H
H C H
N H H
N H H
C H
Kerjakan
Lembar Kegiatan Mahasiswa 2.1. secara berkelompok. Jika telah selesai segera memberi tanda
Mengapa senyawa kompleks harus dinamai? Apakah setiap senyawa kompleks harus mempunyai nama? Bagaimana cara menamai senyawa kompleks? Apa dasar penamaan senyawa kompleks?
Pada
awal perkembangannya, terutama sebelum tahun 1930, senyawa kompleks (koordinasi) penamaannya adalah didasarkan atas nama penemunya atau warna senyawanya.
Nama
Garam Reinecke Garam Magnus hijau Garam Erdmann Garam Zeise
Rumus sekarang
NH4[Cr(NH3)2(NCS)4] [Pt(NH3)4][PrCl4] K[Co(NH3)2(NO2)4] K[Pt(C2H4)Cl3]
2. Berdasarkan Warnanya
Complex CoCl3.6NH3 CoCl3.5NH3 CoCl3.4NH3 CoCl3.4NH3 Color Yellow Purple Green Violet Early name
Luteo complex Purpureo complex Praseo complex Violeo complex
Formula
[Co(NH3)6]Cl3
[Co(NH3)5Cl]Cl2
Trans-[Co(NH3)4Cl2]Cl Cis-[Co(NH3)4Cl2]Cl
Sekarang, penamaannya senyawa kompleks tidak didasarkan atas nama penemu maupun warnanya. Tata nama senyawa kompleks sekarang berasal dari Inorganic Nomenclature Committee of International Union of Pure and Applaied Chemistry
Penamaan senyawa kompleks melibatkan banyak aturan dimana semakin rumit senyawanya semakin banyak aturan yang harus diterapkan.
Bagaimana
1. Nama ligan Ligan netral Ligan netral diberi nama seperti nama senyawanya kecuali beberapa ligan seperti NH3, H2O, H2S dan CO
trisikloheksilfosfina
Amonia Hidrogen sulfida Hidrogen telurida Karbon monoksida Nitrogen monoksida
trisikloheksilfosfina
amina sulfan telan karbonil nitrosil
Pcy3
NH3 H2S H2Te CO NO
Ligan bermuatan negatif a. Anion yang namanya berakhiran dengan da, sebagai ligan akhiran da diganti dengan do, seperti contoh berikut :
Rumus Kimia Nama Ion Nama Ligan
NH2NH2N3amida imida azida Amido Imido azido
Nama Ion
Fluorida klorida bromida Iodida oksida hidrida
Nama Ligan
Fluoro Kloro Bromo Iodo Okso Hidro (hidrido)
b. Anion yang namanya berakhiran dengan it atau at sebagai ligan pada akhiran tersebut ditambah dengan akhiran o dan atom donor yang berikatan dengan atom atau ion pusat dituliskan dibagian depan
Rumus Kimia
ONONO2ONO2OSO2nitrit Nitrit Nitrat Sulfit
Nama Ion
Nama Ligan
Nitrito Nitro nitrato Sulfito
OSO32SCNNCS-
Sulfat
Tiosianat Isotiosianat
Sulfato
Tiosianato isotiosianato
2. Bila di dalam senyawa kompleks terdapat lebih dari satu macam ligan, urutan penyebutan nama ligan adalah secara alfabetik terlepas dari jumlah dan muatan ligan yang ada.
Pada aturan lama (sebelum tahun 1971) ligan negatif disebut lebih dahulu secara alfabetik kemudian diikuti dengan ligan yang netral yang disebut secara alfabetik pula.
Jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra dan seterusnya. Apabila awalan-awalan tersebut telah digunakan untuk menyebut jumlah substituen yang ada pada ligan, maka jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan bis, tris, tetrakis dan seterusnya. Ligan yang terdiri dari dua atau lebih atom ditulis di dalam tanda kurung.
3. Nama senyawa kompleks netral dinyatakan dengan satu kata, sedangkan nama senyawa kompleks ionik dinyatakan dengan dua kata dimana nama kation disebut lebih dahulu.
Pada senyawa kompleks ditunjukkan : a. Bilangan oksidasi dari ion pusat dengan angka romawi (angka Stock). b. Muatan dari ion kompleks dengan angka arab ditambah tanda (+) untuk ion positif dan tanda (-) untuk ion negatif (angka Ewens-Basset).
5. Nama ion atau senyawa kompleks yang berisomer ditambah dengan awalan yang menyatakan isomer yang ada seperti awalan cis-, trans-.
Aturan 1 sampai 5 dapat digunakan untuk memberi nama ion atau senyawa kompleks yang terdiri atas satu atom atau ion pusat dan beberapa ligan monodentat.
KOMPLEKS NETRAL
[AgCl(PPh3)3] Cis-[Pt(NH3)2Cl2] [BaI2(py)6] [Ni(CO)4] [Co(NH3)3(NO2)3] : klorotris(trifenilfosfina)perak(I) : cis-diaminadikloroplatina(II) : diiodoheksapiridinabarium(II) : tetrakarbonilnikel : triaminatrinitrokobalt(III)
Catatan : 1. Tata nama senyawa komppleks dimana logam yang ada tingkat oksidasinya ditunjukkan dengan angka Romawi dikenal sebagai tatanama sistematik. 2. Untuk senyawa kompleks netral sebaiknya penamaan dengan menggunakan angka Romawi dan tidak menggunakan angka Arab 3. Bilangan oksidasi nol dari atom pusat boleh tidak dituliskan, seperti biloks Ni dalam [Ni(CO)4].
KOMPLEKS IONIK K3[Fe(CN)6] : Kalium heksasianoferat(-III) ATAU Kalium heksasianoferat (3-) K4[Fe(CN)6] : Kalium heksasianoferat(II) ATAU Kalium heksasianoferat(4-) [V(CO)5]3- : Ion pentakarbonilvanadat(-III) ATAU : Ion pentakarbonilvanadat (3-) [Fe(CO)4]2- : Ion tetrakarbonilferat(-II) ATAU Ion tetrakarbonilferat(2-)
Kerjakan Lembar Kegiatan Mahasiswa 2.2 secara berkelompok ! Jika telah selesai, segera beri tanda!
Senyawa kompleks dibentuk dari gabungan antara atom atau ion pusat dengan ligan melalui ikatan kovalen koordinasi. Atom atau ion pusat berfungsi sebagai asam Lewis sedangkan ligan sebagai basa Lewis. Suatu spesies dapat berlaku sebagai ligan apabila memiliki pasangan elektron bebas atau memiliki pasangan elektron . Berdasarkan banyaknya atom donor yang ada pada suatu ligan,ligan digolongkan menjadi ligan monodentat, bidentat, tridentat,kuadridentat, pentadentat, dan seterusnya. Ligan polidntat dapat membentuk senyawa sepit atau senyawa kelat.
Pada awal perkembangannya nama senyawa kompleks atau senyawa koordinasi didasarkan atas penemu atau warnanya. Sekarang didasarkan atas nama dan jumlah ligan serta nama logam beserta tingkat oksidasinya yang dituliskan dengan angka Romawi. Nama kompleks netral dan kompleks kation diakhiri dengan nama logam diikuti dengan tingkat oksidasi logam atau muatan dari kompleks. Nama anion diakhiri dengan akhiran at, diikuti dengan tingkat oksidasi atom pusat atau muatan kompleksnya.
Ammoniumheksasianoferat(4-) Kalium pentakarbonilvanadat(3-) Pentaaminabromokobalt(III) sulfat Diakuadiaminadiklorokobalt(II) Heksanitritokobaltat(III) Tetraaminatembaga(II)heksasianoferat(II) Bis(etilenadiamina)nikel(II)tetrasianonikela t(II) pentakarbonilbesi