Anda di halaman 1dari 4

II.

DASAR TEORI

Belerang merupakan unsur dengan nomor atom 16 dan terletak pada golongan 6A di
tabel periodik unsur. Belerang ditemukan di alam sebagai unsur bebas, sulfat, maupun
sebagai bijih sulfida. Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut
dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Belerang dapat ditemukan dalam
berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop
yang lebih dari satu atau campuran. Bentuk yang berbeda-beda ini mengakibatkan sifatnya
pun berbeda-beda dan dan keterkaitannya antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum
dapat dipahami (Clark, 2008).

Menurut Petrucci (1985), bahwa ada beberapa allotropi belerang, yaitu :

 Belerang rombik (Sα)


 Belerang monoklinik (Sß)
 Belerang cair (Sλ)
 Belerang cair (Sµ) yang memiliki warna gelap
 Uap belerang, S8
 Belerang plastik

Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi
mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas,cair maupun
padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.
Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda- beda dan keterkaitan
antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami. Belerang membentuk
senyawa dalam berbagai tingkatan oksidasi dan senyawanya dengan oksigen merupakan
salah satu senyawa belerang yang terpenting yang sering melibatkan ikatan rangkap dua dari
donasi pasangan elektron oksigen. Hal ini dapat terjadi karena orbital kosong 3d dalam atom
belerang (Gulo, 2016). Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di
alam, tidak satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus,
dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi (Friska, 2019).

Belerang adalah bagian yang penting dari protein dan asam amino.Umumnya S
organik merupakan sumber utama belerang untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman
menyerap belerang terutama dalam bentuk ion Sulfat (SO 42-) anorganik. Sulfat dalam
tanah sangat mudah tercuci sehingga pemberian pupuk yang mengandung SO 42-, seperti
pupuk amonium sulfat (24% S) dan mengandung 21% N dalam bentuk NH 4+untuk
membantu meningkatkan kandungan N dalam tanah. (Sofyan, 2014)

Belerang teregolong sebagai elemen keempat setelah N, P, dan K di pemupukan


berimbang. Belerang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam berbagai proses
metabolisme tanaman. Aplikasi s sebagai sulfat dapat meningkatkan hasil panen dan
kualitas. (Sriramachandrasekharan, 2012)

Hidrogen sulfida berupa gas yang tidak bewarna, berbau seperti telur busuk
dan yang sangat bersifat beracun. Hydrogen sufida diproduksi secara alamiah oleh
bakteri anaerob, misalnya yang teradi pada proses pembusukan. Dalam laboratorium
gas H2S dipreparasi dan reaksi antara sulfida logam dengan asam encer, seperti besi
(II) sulfida dengan asam hidroklorida menurut persamaan reaksi:

FeS(S) + 2HCl(aq) → FeCl2(aq) + H2S(g)

Reaksi H2S yang ada biasanya menggunakan kertas yang dibasahi oleh larutan
timbal (III) asetat yang akan menghasilkan warna coklat, hitam PbS menurut reaksi:

Pb(CH3COO)2(aq) + H2S(g) → PbS(s) + CH3COOH(aq)

Struktur warna H2S mengadsorpsi bnetuk V seperti halnya air, demikian juga
H2S, sudut ikatan pada molekul H2O, H2S, dan H2Sc. Hal ini berkaitan dengan
menurunnya sifat keelektronegatifan atom pusat yang paralel dengan berkurangnya
pemakaian orbital hibrida (sp3) dari pada orbital pemurninya. (Sugiarto, 2003)

Dalam industri kimia kehadiran komponen sulfur dalam gas alam merupakan
sumber keprihatinan karena sifat korosif dari komponen serta potensi bahaya bagi
kesehatan manusia dan untuk lingkungan alami. Selain itu, jika gas alam digunakan
sebagai reagen dalam proses kimia, spesies belerang hadir dalam gas dapat
mempengaruhi kinerja dan waktu katalis yang terlibat dalam reaksi. (Haryanto, 2015)
Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk
mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering.  Belerang merupakan
insultor yang baik. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun
lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit. Belerang cepat
menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar
udara (Friska, 2019).         
DAFTAR PUSTAKA

Clark, J. Deswarte, F. 2008. Introduction to Chemical from Biomass. United


Kingdom: John Wiley and Sons.

Friska, Senja Cahyani. 2019. Praktikum Kimia Anorganik I Belerang. Palembang :


Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Universitas Sriwijaya.

Gulo, Fakhili dan Desi. 2016. Panduan Praktikum Kimia Anorganik I .


Indralaya:Laboratorium PSB Kimia UNSRI

Haryanto, E., Gunawan, R., &Saleh, C. 2015. Analisis Total Sulfur pada Sampel
Feed Gas dengan Membandingkan Standar Liquid dengan Menggunakan
Metode TS-100V. Jurnal Kimia Mulawarman, 12(1), 1.

Petrucci, H. Ralph. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Edisi IV, Jilid 2.
Jakarta : Erlangga.

Sofyan, E. T. 2014. Potensi Belerang dari Bokashi Eceng Gondok dalam


Meningkatkan Mutu serta Hasil Padi pada Inceptisols. Jurnal AGRIFOR,
13(2), 166.

Sriramachandrasekharan, M. V. 2012. Sulfur use efficiency of radish as affected by


sulfur source and rate in typic ustifluvent soil. International Journal Of The
Faculty Of A Griculture And Biology,7(1), 35
Sugiarto, H. 2003. Kimia Anorganik II.Yogyakarta : Universitas Negeri Padang.

Anda mungkin juga menyukai