Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM IV

HIDROLISIS PATI SECARA KIMIAWI dan ENZIMATIS

Pati (amilum) sebagai salah satu jenis polisakarida yang berlimpah di alam, merupakan suatu
polimer yang tersusun oleh satuan-satuan glukosa sebagi monomernya yang terikat melalui
ikatan -glikosidik. Melalui reaksi hidrolisis sempurna, baik secara kimiawi maupun enzimatis,
ikatan glikosidik tersebut diputus sehingga terbentuk satuan-satuan monomernya.
Dalam praktikum kali ini, perubahan yang terjadi selama proses hidrolisis dengan
berjalannya waktu dapat diamati dengan uji Iodin (positif untuk pati) dan uji Benedict (positif
untuk gula reduksi seperti maltosa dan glukosa). Selain itu, dalam praktikum ini diharapkan
dapat dilakukan perbandingan yang signifikan dari berbagai segi antara proses hidrolisis pati
secara kimiawi dengan secara enzimatis.

4.1. Hidrolisis Pati Secara Kimiawi (Hidrolisis Asam)


Pereaksi :
- Larutan Pati 1%
- Reagen Iodin (0,05 M Iodium yaitu : larutkan 10 gr KI dalam satu liter air. Kemudian
tambahkan 2,5 gram Iodium dan aduk).
- Reagen Benedict
- HCl Pekat

Prosedur :
- Sediakan 25 mL larutan pati 1% dalam sebuah gelas piala. Tambahkan 10 tetes HCl pekat,
kemudian campur, kocok dan didihkan dalam waterbath (disebut Larutan I). Larutan I ini
tetap dipanaskan dalam waterbath air mendidih sampai 45 menit, dan jangan dipindah dari
waterbath selama waktu tersebut sambil sekali-sekali dikocok.
- Untuk mengamati proses hidrolisis pati dan perubahan yang terjadi selama berjalannya
waktu sampai 45 menit tersebut, maka akan dilakukan uji iodin dan uji benedict pada
saat yang bersamaan setiap selang waktu 5 menit terhadap larutan I tersebut.
- Uji iodin dilakukan dalam plat tetes atau cawan petri, dengan cara : mengambil satu
tetes cuplikan dari Larutan I, dan ditambahkan satu tetes larutan iodin. Setelah diaduk
maka amati perubahan warna yang terjadi. Catat perubahan intensitas warna yang terjadi
dengan bertambahnya waktu pemanasan!
- Sedangkan uji Benedict dilakukan dengan cara : Siapkan 9 tabung reaksi yang masing-
masing mengandung 5 mL larutan Benedict, tambahkan pada masing-masing tabung
reaksi ini 3 tetes Larutan I (lakukan ini dengan interval 5 menit pada tiap tabung,
karena waktu hidrolisis sampai 45 menit maka dibutuhkan 9 kali uji benedict). Tabung-
tabung yang telah mengandung campuran tersebut selanjutnya dipanaskan dalam
waterbath air mendidih dan amati perubahan warnanya. Setelah didinginkan, bandingkan
warnanya. Warna hijau menunjukkan kandungan glukosa 0,25% , warna kuning orange
menunjukkan kandungan glukosa 1% dan warna merah menunjukkan kandungan gula
lebih dari 2%. Hasil pengamatan dicatat dalam tabel pengamatan.

Pengamatan :
Waktu Uji Benedict Uji Iodin
Mula-mula Dipanaskan Didinginkan
5’
10’
15’
20’
25’
30’
35’
40’
45'

4.2. Hidrolisis Pati Secara Enzimatis Oleh Enzim Amilase


Enzim amilase berfungsi mengkatalisis reaksi hidrolisis pati menjadi dekstrin-dekstrin dan
maltosa (gula reduksi). Dalam percobaan ini, penguraian substrat pati menjadi produk selama
proses hidrolisis dimonitor dengan uji iodin, sedangkan peningkatan jumlah produk yang
terbentuk diamati dengan uji benedict.
Pereaksi :
- Larutan Pati 1%
- Larutan Enzim Amilase (dapat menggunakan Tablet yang mengandung enzim amilase)
- Reagen Iodin
- Reagen Benedict
4.2.1. Hidrolisis Pati Oleh Enzim Amilase
- Bubuhkan 2 mL larutan enzim amilase pada larutan pati atau kanji 1% dan kocok (dalam
tabung reaksi), kemudian simpan atau inkubasi pada suhu 37 oC(disebut Larutan I). Setiap
selang waktu 1 detik, ambil 1 tetes cuplikan dan lakukan uji iodin dalam plat tetes dengan
cara mengambil satu tetes cuplikan Larutan I dan dicampur dengan satu tetes pereaksi
Iodium (reagen iodin). Catat perubahan warna yang terjadi, kapan terlihatnya opalesen dan
berubahnya kekentalan. Catat pada detik atau menit keberapa timbulnya warna biru, warna
kecoklat-coklatan dan kapan tidak memperlihatkan perubahan warna lagi (ingat pereaksi
Iodium sendiri berwarna kecoklatan). Saat uji Iodium tidak lagi menunjukkan uji positif
disebut Titik Akhromatik. Lakukan pula uji Benedict pada saat tercapai titik akromatik untuk
meyakinkan terbentuknya gula reduksi.
- Bandingkan waktu yang anda temukan untuk tercapainya titik akhromatik dengan waktu
yang ditemukan kelompok lain.
4.2.2. Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Amilase
Sediakan empat tabung reaksi dan masing-masing diisi dengan : 2 mL HCl 0,1% (Tabung
I), 2 mL Asam Asetat 0,1% (Tabung II), 2 mL aquadest (Tabung III) dan 2 mL Na 2CO3 0,1%
(Tabung IV). Nilai pH dari masing - masing larutan pada tabung - tabung tersebut adalah 1, 5, 7
dan 9. Tambahkan 2 mL larutan pati 1% dan 2 mL enzim ke dalam tiap tabung. Kocok dengan
baik dan letakkan pada waterbath 37 oC selama 15 menit. Lakukan uji benedict dan uji iodin
terhadap masing2 tabung (perlakuan). Terangkan hasil percobaan anda.

Anda mungkin juga menyukai