Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II

PENENTUAN AKTIVITAS ENZIM LIPASE

Oleh :

Ni Made Tiara Chandra Acintya

1908511046

Kelompok 2D

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
Penentuan Aktivitas Enzim Lipase

I. Tujuan
1. Mengetahui fungsi penambahan NaOH di dalam percobaan
2. Mengetahui fungsi dari penambahan alkohol 95% di dalm percobaan
3. Mengetahui fungsi perlakuan inkubasi dalam pengamatan aktivitas enzim lipase
4. Mengetahui produk yang dapat terbentuk akibat pengaruh dari waktu inkuabasi (secara
kuantitatif)
II. Dasar Teori
Enzim atau fermen adalah suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator reaksi-
reaksi biokimia pada makhluk biologi. Zat – zat yang diuraikan oleh reaksi disebut dengan
substrat, dan yang baru terbentuk dari reaksi disebut dengan produk. Spesifisitas enzim sangat
tinggi terhadap substratnya, dan enzim mempercepat reaksi kimia spesifik tanpa pembentukan
produk samping. Enzim ini bekerja dalam cairan larutan encer, suhu, dan pH yang sesuai
dengan kondisi fisiologis biologis (Poedjiadi A., & Supriyani, 2006). Melalui aktivitasnya,
sistem enzim terkoordinasi dengan baik sehingga menghasilkan hubungan yang harmonis
diantara sejumlah aktivitas metabolik yang berbeda, semuanya mengacu atau menunjang
kehidupan. Enzim merupakan suatu protein, maka sintesisnya dalam tubuh diatur dan
dikendalikan oleh sistem genetika, seperti halnya dengan sintesis protein pada umumnya
(Wirahadikusumah, M. 2008).
Enzim lipase merupakan enzim yang dapat menghidrolisis rantai panjang trigliserida.
Enzim ini memiliki potensi untuk digunakan memproduksi asam lemak yang berguna pada
bidang industry dan bioteknologi. Enzim lipase digunakan untuk memecah lemak menjadi
komponen asam lemak yang dibutuhkan dalam metabolism dan bersifat konstitutif (Tika, et
al., 2007). Menurut Pahoja (2001), enzim lipase menghidrolisis minyak (trigliserida),
digliserida dan mono gliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Digliserida dan
monogliserida pada reaksi hidrolisis trigliserida oleh enzim lipase merupakan senyawa yang
bersifat sebagai zat aktif penurun tegangan permukaan yang lebih baik dibandingkan
trigliserida, selain itu digliserida dan monogliserida dapat mempengaruhi laju reaksi dengan
cara memodifikasi. Ukuran diameter butir terbentuknya permukaan antar fasa minyak dan air.
Berikut adalah bagan mengenai proses hidrolisis enzim lipase.
Gambar 2.1. Reaksi Hidrolisis Trigliserida menjadi Asam Lemak dan Gliserol
Barros (2009) mengemukakan bahwa enzim lipase dapat mengkatalisis beberapa jenis
reaksi diantaranya adalah reaksi hidrolisis, esterifikasi, trans-esterifikasi, intraesterifikasi,
interesterifikasi, asidolisis, amidasi, dan aminolisis. Reaksi-reaksi tersebut dapat dilihat pada
Gambar 2.1. Trigliserida merupakan komponen utama minyak alami atau lemak yang dapat
dihidrolisis membentuk diasilgliserol , monoasilglliserol dan gliserol serta asam lemak.
Gliserol dan asam lemak digunakan sebagai bahan baku , dan monoasilglliserol digunakan
sebagai emulsifier dalam makanan, industri kosmetik farmasi (Hermansyah, et al., 2007).
Aktivitas enzim disebut juga sebagai kinetik enzim. Kinetik enzim adalah kemampuan
anzim dalam membantu reaksi kimia. Kemampuan enzim ini dapat dihitung dengan mengukur
jumlah produk yang terbentuk, atau dengan menghitung kurangnya substrat dalam satuan
waktu tertentu. Selain itu, dapat juga dihitung kurangnya substrat dalam satuan waktu tertentu.
Selain itu dapat juga dihitung dengan peningkatan atau penurunan koenzim. Menghitung
jumlah substrat, produk, atau koenzim di laboratorium tidak mudah karena jumlahnya yang
sangat sedikit. Oleh karena itu, praktek menghitung aktivitas enzim adalah dengan mengukur
perubahan absorbansi dalam satuan waktu, pH, dan suhu tertentu sewaktu reaksi berjalan.
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : suhu, pH, kadar substrat, kadar
enzim, inhibitor, dan toksik enzim (Salwanee S, et al., 2013).
Karakteristik aktivitas lipase tergantung pada sumber, jenis substrat, pH dan
temperatur. pH dan temperatur optimum reaksi hidrolisis lipase tergantung pada jenis dan
sumber substrat, larutan penyangga (bufer) dan pengujian yang digunakan. Contoh seperti
berikut lipase pankreas mempunyai pH optimum antara 8 dan 9, tetapi dapat menurun menjadi
sekitar 6 - 7 bila substratnya berbeda. Pada lipase yang berasal dari mikroorganisme, pH
optimum dicapai pada pH 5,6 - 8,5. Lipase yang dihasilkan dari bakteri mempunya pH
optimum pada kondisi netral atau mendekati kisaran basa, sedangkan lipase yang dihasilkan
dari jamur pH optimumnya pada kondisi netral atau mendekati asam. Temperatur optimum
lipase pada umumnya berkisar antara 30℃ sampai 40℃ meskipun telah pula ditemukan
adanya lipase yang masih aktif pada temperatur -290C, terutama pada ikan dan udang yang
dibekukan (August, 2000).
Uji aktivitas enzim lipase dapat dilakukan dengan metode potensiometri. Prinsip dari
uji aktivitas enzim ini adalah substrat olive oil dibuat dalam bentuk emulsi dan diberi enzim
lipase yang belum diketahui keaktifannya, diinkubasi pada temperatur 35 oC dan pH 8-9.
Selama inkubasi, asam lemak bebas dilepaskan dan akan mengalami penurunan pH. Dengan
cara titrasi, baik secara manual maupun otomatis akan didapat jumlah titer per-satuan waktu
yang menunjukkan nilai aktivitas enzim lipase. Produk asam lemak yang terbentuk akan
sebanding dengan volume basa yang digunakan untuk menetralkan asam tersebut (Harnanik,
2000).

III. Alat dan Bahan


3.1. Alat
1. Buret
2. Statif dan Klem
3. Labu Erlenmeyer 100 mL
4. Tabung reaksi
5. Inkubator 37ºC
6. Penangas Air
7. Gelas ukur
8. Pipet tetes
9. Batang pengaduk
10. Mortar
11. Pestle
12. Penjepit
13. Gelas beaker
3.2.Bahan
1. Larutan Standar NaOH 0,05 M
2. Fenolftalein
3. Aquades
4. Etanol 95%
5. Olive oil
6. Larutan Na2CO3 0,1 M
7. Tablet Pencernaan

IV. Prosedur Percobaan


4.1. Pembuatan Ekstrak Pankreas
Suspensi ekstrak pankreas dibuat dari tablet pencernaan 50 mg/mL. Lapisan tablet
dihilangkan terlebih dahulu.
4.2. Pembuatan Emulsi Minyak

4.3. Penentuan Aktivitas Enzim Lipase


V. Data Pengamatan
Tabel 5.1. Data Pengamatan
Perubahan
Warna mula – Volume larutan
No. warna setelah Jumlah mMol
mula setelah satandar NaOH yang
Tabung ditambah NaOh
inkubasi diperlukan (mL)
alkohol dan PP
T = 0’ Merah muda Putih keruh 3,90 0,195
Tidak berwarna
T = 15’ Merah muda 1,00 0,050
dan sedikit keruh
Tidak berwarna
T = 30’ Merah muda 1,80 0,090
dan sedikit keruh
Tidak berwarna
T = 45’ Merah muda 2,10 0,105
dan sedikit keruh

Tabel 5.2. Hasil Pengamatan

Percobaan Pengamatan

Disiapkan 4 buah tabung reaksi dan diberi Tabung reaksi dengan tabel 1-4
label 1-4
Ditambahkan 2 mL suspensi ekstrak Larutan berwarna putih keruh
pankreas pada tiap tabung 1-4
Tabung 1 diinkubasi pada suhu 100ºC - Larutan berwarna putih keruh terdapat
selama 1 menit uap pada dinding tabung reaksi
- Suhu meningkat

- Terbentuk 2 lapisan (lapisan bawah


suspensi dan lapisan atas minyak)
Ditambahkan 5 mL emulsi minyak pada
- Lapisan atas berwarna kuning
setiap tabung
- Lapisan bawah berwarna merah muda
- Larutan sedikit keruh
- Larutan seidikit keruh
Campuran diinkubasi pada suhu kamar
- Terbentuk 2 lapisan (lapisan atas minyak
dengan variasi waktu 0 ; 15 ; 30 ; 45 menit
dan lapisan bawah suspensi (untuk
secara berturut – turut dari tabung 1-4
semua tabung))
- Tabung 1 berwarna putih keruh
Volume NaOH = 3,90 mL
- Tabung 2, tidak berwarna dan sedikit
Campuran dimasukkan pada erlenmeyer, keruh
ditambahkan 20 mL alkohol serta ditetesi Volume NaOH = 1,00 mL
dengan fenolftalein sebanyak 10 tetes. - Tabung 3, tidak berwarna dan sedikit
Dilakukan perlauan yang sama untuk tabung keruh
2-4 Volume NaOH = 1,80 mL
- Tabung 4, tidak berwarna dan sedikit
keruh
Volume NaOH = 2,10 mL

VI. Pembahasan
Percobaan ini dilakukan untuk mengamati aktivitas dari enzim lipase. Enzim lipase
merupakan enzim yang berperan dalam menghidrolisis minyak (trigliserida), digliserida dan
mono gliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Enzim pankreas di dalm tubuh
manusia dihasilkan oleh pankreas. Pada percobaan ini dalam mengamati aktivitas enzim
lipase, ekstrak pankreas dibuat dari tablet pencernaan yang dilarutkan dengan menggunakan
alkohol 95%. Alkohol 95% digunakan sebagai pelarut sampel tablet pencernaan karena
bersifat semi-polar. Enzim lipase memiliki sifat yang stabil terhadap pelarut organik,
penggunaan pelarut alkohol ini juga mencegah agar enzim lipase yang terdapat di dalam tablet
pencernaan tidak rusak.
Aktivitas dari enzim lipase ditentukan dengan mereaksikan suspensi enzim lipase
dengan emulsi minyak. Substrat yang digunakan dalam percobaan ini merupakan emulsi
minyak dimana emulsi minyak ini dibuat dengan mencampurkan olive oil, alkohol 95%,
aquades, inidkator fenoftalein (PP) 0,04%, dan larutan Na 2CO3 0,1 M. Emulsi minyak
digunakan untuk mengetahui aktivitas optimum dari enzim lipase. Selain itu, penambahan
alkohol pada pembuatan emulsi minyak berfungsi sebagai emulgator dimana alkohol bersifat
menstabilkan sifat polar aquades dan sifat non-polar minyak sehingga akan terbentuk emulsi
yang baik. Penambahan Na2CO3 berfungsi untuk mempertahankan pH basa emulsi minyak
sehingga pada saat penambahan enzim lipase, enzim dapat bekerja secara optimal pada pH
emulsi minyak yang basa. Saat penambahan suspensi ekstrak pankreas ke dalam emulsi
minyak, enzim lipase yang terkandung pada suspensi ekstrak pankreas akan menghidrolisis
trigliserida dalam emulsi minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol dengan memutuskan
ikatan ester pada trigliserida. Berikut ini reaksi yang terjadi :

Gambar 6.1. Reaksi Hidrolisis Trigliserida menjadi Asam Lemak dan Gliserol
Setelah direaksikan dengan emulsi minyak, maka hasil reaksi ini akan diinkubasi dan
dititrasi dengan NaOH. Proses inkubasi dilakukan untuk memaksimalkan aktivitas dari enzim
lipase dalam menghidrolisis trigliserida di dalam semulsi minyak. Pada tahapan ini digunakan
4 tabung reaksi, dimana pada tabung reaksi 1 digunakan sebagai kontrol dengan enzim lipase
yang terdapat di dalamnya telah diinaktivasi pada pemanasan 100ºC. Pada tabung nomor 2,3,
dan 4 dilakukan inkubasi enzim pada suhu kamar dengan variasi waktu 15,30, dan 45 menit.
Setelah proses inkubasi ini akan terlihat warna produk menjadi putih keruh. Kemudian,
masing – masing campuran ditambahkan dengan alkohol 95% dan indikator PP. Penambahan
indikator PP dan alkohol 95% dalam tahap ini belum memberikan perubahan warna pada
campuran. Selanjutnya, larutan campuran hasil inkubasi ini dititrasi dengan NaOH 0,05 M,
dan proses titrasi dihentikan jika larutan campuran sudah terjadi perubahan warna menjai
merah muda. Penambahan NaOH ini berperan sebagai basa yang akan menetralkan asam
lemak bebas yang terbentuk dan penambahan indiaktor fenoftalein (PP) berfungsi sebagai
indikator penunjuk titik akhir titrasi. Titik akhir dari titrasi ditandai dengan perubahan warna
larutan menjadi merah muda.
Dalam percobaan ini diperoleh hasil, pada tabung 1 dengan waktu inkubasi menit ke-0
diperoleh volume NaOH yang digunakan sebesar 3,90 mL dan mMol NaOH yang diperoleh
sebesar 0,195 mMol, pada tabung ke-2 dengan waktu inkubasi menit ke-15 diperoleh volume
NaOH yang digunakan sebesar 1,00 ml dan mMol NaOH yang diperoleh sebesar 0,050 mMol,
pada tabung ke-3 dengan waktu inkubasi menit ke-30 diperoleh volume NaOH yang
digunakan sebesar 1,80 mL dan mMol NaOh yang diperoleh sebesar 0,090 mMol, pada tabung
ke-4 dengan waktu inkubasi menit ke-45 diperoleh volume NaOH yang digunkan sebesar 2,10
mL dan mMol NaOH yang diperoleh sebesar 0,105 mMol. Namun, hasil yang diperoleh pada
percobaan ini tidak sesuai dengan literatur karena seharusnya semakin lama waktu inkubasi
pada enzim maka semakin besar aktivitas enzim, hal ini ditunjukkan dengan semakin
banyaknya asam lemak bebas yang terbentuk sebagai hasil hidrolisis trigliserida dengan
nilainya yang sebanding dengan mMol NaOH yang digunakan untuk menetralkan asam lemak
bebas sehingga dapat dikatakan waktu inkubasi dan aktivitas enzim berbanding lurus.
Penyimpangan pada hasil percobaan ini dapat terlihat dari tabung 1 yang merupakan kontrol
menunjukkan bahwa aktivitas enzimnya lebih besar daripada tabung lainyya, dimana
seharusnya pada tabung kontrol ini tidak lagi terdapat aktivitas karena enzim didalamnya
sudah diinaktivasi. Terlihat dari volume NaOH yang digunakan untuk menetralkan asam
lemak pada tabung kontrol sebanyak 3,90 mL.
Hal ini dapat terjadi akibat dari saat proses pemanasan yang bertujuan untuk
menginaktivasi bakteri berjalan kurang optimum sehingga tidak semua enzim lipase pada
larutan kontrol mati dan enzim lipase aktif yang tersisa pada larutan kontrol dapat
menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol menjadikan aktivitas enzim
pada larutan kontrol semakin meningkat. Hubungan antara waktu inkubasi enzim lipase
dengan aktivitas enzim lipase pada percobaan dapat terlihat pada grafik berikut :
GRAFIK HUBUNGAN AKTIVITAS
ENZIM DENGAN WAKTU INKUBASI
0,25

AKTIVITAS ENZIM LIPASE (MMOL)


0,195
0,2

0,15
0,105
0,09
0,1
0,05
0,05

0
0 10 20 30 40 50
WAKTU INKUBASI (MENIT)

VII. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil percobaan yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai
berikut, antara lain :
1. Penambahan NaOH di dalam percobaan adalah berfungsi sebagai basa yang digunakan
untuk menetralkan asam lemak bebas yang terbentuk pada percobaan.
2. Penambahan alkohol 95% di dalam percobaan adalah berfungsi sebagai pelarut, karena
alkohol memiliki sifat semi-polar sehingga alkohol dapat melarutkan asam lemak dan
gliserol yang terdapat pada sampel percobaan.
3. Perlakuan inkubasi yang dilakukan pada percobaan berfungsi untuk memaksimalkan
aktivitas dari enzim lipase dalam proses hidrolisis trigliserida (substrat) dalam emulsi
minyak.
4. Produk dari asam lemak yang terbentuk (mMol NaOH) dengan pengaruh waktu inkubasi
(secara kuantitatif) pada T = 0, 15, 30, dan 45 menit secara berturut-turut adalah 0,195
mMol ; 0,050 mMol, ; 0,090 mMol ; dan 0,105 mMol.
DAFTAR PUSTAKA

August, E. G. 2000. Kajian lipase amobil dari Aspergillus niger pada pembuatan MAG yang
bersifat antibakteri dati minyak kelapa. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian
Bogor. Bogor

Barros, M., Fleuri L.F., Macedo G.A. 2009. Seed Lipases: Sources, Aplications, and Properties-
A Review. Brazilian J. Of. Chem. Eng. 27(1) : 15-29

Harnanik, M. 2000. Enzim Pencernaan dan Aktivitas Enzim. PT. Gramedia. Bandung

Hermansyah, H, et.al. 2007. Consecutive Reaction Model For Triglyceride Hydrolysis Using
Lipase. Jurnal Teknologi. 21(2): 151-157

Pahoja, V.M., Dahot, M.U. dan Sethar, M.A. 2001. Characteristic properties of lipase crude extract
of Caesalpinia bounducella L. seeds. Journal of Biological Sciences. USA.

Poedjiadi, A., Supriyani, T.F.M.. 2006. Dasar-dasar Biokimia, Eksperimen Laboratorium. Widya
Medika, Bagian Biokimia FKUI. Jakarta

Salwanee S, Wanaida WM, Mamot S, Maskat MY, Ibrahim S. 2013. Effects of Enzyme
Concentration, Temperature, pH and Time on the Degree of Hydrolysis of Protein Extract
from Viscera of Tuna. Sains Malaysian. 42(3) : 279-287

Tika, I. N, et. al. 2007. Isolasi Enzim Lipase Termostabil dari Bakteri Termofilik Isolat Air Panas
Banyuwedang Kecamatan Gerogak, Buleleng, Bali. Akta Kimindo. 2(2) : 109 – 112.

Wirahadikusumah, M. 2008. Biokimia protein enzim dan asam nukleat. ITB. Bandung
LAMPIRAN

A. Perhitungan
Perhitungan aktivitas enzim lipase yaitu jumlah mMol NaOH yang diperlukan untuk
menetralkan hasil reaksi pada tabung nomor 2 sampai nomor 4. Buatlah grafik aktivitas lipase
terhadap waktu inkubasi!
Diketahui:
T = 0 menit → V NaOH = 3,90 mL
T = 15 menit → V NaOH = 1,00 mL
T = 30 menit → V NaOH = 1,80 mL
T = 45 menit → V NaOH = 2,10 mL
M NaOH = 0,05 M
Ditanya: mMol NaOH…………?
Jawab:
mMol NaOH = Volume NaOH saat titrasi x M NaOH
- Untuk T = 0 menit
mMol NaOH = Volume NaOH saat titrasi x M NaOH
mMol NaOH = 3,90 mL x 0,05 mol/L
mMol NaOH = 0,195 mMol
- Untuk T = 15 menit
mMol NaOH = Volume NaOH saat titrasi x M NaOH
mMol NaOH = 1,00 mL x 0,05 mol/L
mMol NaOH = 0,050mMol
- Untuk T = 30 menit
mMol NaOH = Volume NaOH saat titrasi x M NaOH
mMol NaOH = 1,80 mL x 0,05 mol/L
mMol NaOH = 0,090 mMol
- Untuk T = 45 menit
mMol NaOH = Volume NaOH saat titrasi x M NaOH
mMol NaOH = 2,10 mL x 0,05 mol/L
mMol NaOH = 0,105 mMol
Jadi, jumlah mMol NaOH yang diperlukan untuk menetralkan hasil reaksi adalah pada
tabung nomor 2, 3, dan 4 secara berturut-turut adalah (0,050 ; 0,090; dan 0,105 mMol).

B. Data Pengamatan

LEMBAR KERJA PERCOBAAN


TOPIK : Penentuan Aktivitas Enzim Lipase NAMA : Ni Made Tiara Chandra Acintya
Tanggal : 15 Oktober 2021 NIM : 1908511046
Asisten : Made Ade Cahya Kartika Dewi Kelompok : 2D

Percobaan Pengamatan

Disiapkan 4 buah tabung reaksi dan diberi Tabung reaksi dengan tabel 1-4
label 1-4
Ditambahkan 2 mL suspensi ekstrak Larutan berwarna putih keruh
pankreas pada tiap tabung 1-4
- Larutan berwarna putih keruh terdapat
Tabung 1 diinkubasi pada suhu 100ºC
uap pada dinding tabung reaksi
selama 1 menit
- Suhu meningkat
- Terbentuk 2 lapisan (lapisan bawah
suspensi dan lapisan atas minyak)
Ditambahkan 5 mL emulsi minyak pada
- Lapisan atas berwarna kuning
setiap tabung
- Lapisan bawah berwarna merah muda
- Larutan sedikit keruh
- Larutan seidikit keruh
Campuran diinkubasi pada suhu kamar
- Terbentuk 2 lapisan (lapisan atas minyak
dengan variasi waktu 0 ; 15 ; 30 ; 45 menit
dan lapisan bawah suspensi (untuk
secara berturut – turut dari tabung 1-4
semua tabung))
Campuran dimasukkan pada erlenmeyer, - Tabung 1 berwarna putih keruh
ditambahkan 20 mL alkohol serta ditetesi Volume NaOH = 3,90 mL
dengan fenolftalein sebanyak 10 tetes.
Dilakukan perlauan yang sama untuk tabung - Tabung 2, tidak berwarna dan sedikit
2-4 keruh
Volume NaOH = 1,00 mL
- Tabung 3, tidak berwarna dan sedikit
keruh
Volume NaOH = 1,80 mL
- Tabung 4, tidak berwarna dan sedikit
keruh
Volume NaOH = 2,10 mL

C. Grafik Aktivitas Lipase (mMol) Terhadap Waktu Inkubasi (menit)

GRAFIK HUBUNGAN AKTIVITAS


ENZIM DENGAN WAKTU INKUBASI
0,25
AKTIVITAS ENZIM LIPASE (MMOL)

0,195
0,2

0,15

0,105
0,09
0,1

0,05
0,05

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
WAKTU INKUBASI (MENIT)
D. Dokumentasi Praktikum

Gambar 1. Bahan – bahan yang Gambar 2. Enzim lipase pada tabung 1


digunakan saat percobaan setelah diinaktivasi

Gambar 3. Enzim Lipase setelah Gambar 4. Enzim Lipase setelah


proses inkubasi dititrasi dengan NaOH

Anda mungkin juga menyukai