Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH UNSUR BORON

MATA KULIAH KIMIA ANORGANIK NONLOGAM

Dosen Pengampu :

Dra. Vanny Maria A. T., M.S.c., Ph.D.


Prof. Mery Napitupulu M.Sc,.Ph.D

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Khafizatul Khairyah A 251 19 029


2. Rezkytha Ananda A 251 19 030
3. Dita Safitri A 251 19 032
4. Husnul Khatimah A 251 19 034
5. Nurul Hatifah A 251 19 043
6. Poppy fitra Wahyuni A 251 19 044
7. Ismiriliandi A 251 19 045
8. Nadya marbelina A 251 19 046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya yang
di berikan kepada kami, sekalian sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tanpa pertolongan dari-Nya maka kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berjudul “UNSUR BORON”. Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia anorganik non logam dan
bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai Boron, dan kami harapkan
agar kedepannya hal ini dapat diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar
pendidikan kimia pada siswa .
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan baik, terlepas dari
semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan
semoga tulisan sederhana ini dapat di terima dan bermanfaat bagi semua pembaca.
Atas semua ini kami mengucapkan terimakasih bagi segala pihak yang telah ikut
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Palu, 7 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
2.1 Sejarah Penemuan Unsur Boron ........................................................... 3
2.2 Pengertian Boron ................................................................................... 3
2.3 Pembuatan Boron................................................................................... 4
2.4 Sifat-Sifat Boron .................................................................................... 6
2.5 Kegunaan Boron .................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 13
3.2 Saran ...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unsur golongan III A yaitu Boron, Aluminium, Galium, Indium dan
Talium. Yang mana unsur yang segolongan mempunyai sifat yaitu makin ke
bawah letak suatu unsur dalam system periodik maka, nomor atom dan jari-jari
atomnya makin besar sedangkan keelektronegatifan dan energi ionisasinya makin
kecil dan begitu pula sebaliknya.
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan,
yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain
itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam,
semilogam, dan gas mulia.
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa,
banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur
logam dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik
sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber energi.Unsur-unsur logam umumnya
diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan
sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk
mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Boron merupakan salah satu unsur yang termasuk golongan IIIA dengan
nomor atom lima. Dengan lambang B, warna dari unsur boron adalah hitam.
Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih
bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia
boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan
unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron;
boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk
metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu
kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah penemuan unsur boron?
2. Apa pengertian dari unsur boron?
3. Bagaimana pembuatan unsur boron?
4. Bagaimana sifat-sifat persenyawaan dari unsur boron?
5. Apa saja kegunaan unsur boron?

1.3.Tujuan
1. Mendeskripsikan sejarah penemuan unsur boron
2. Mengetahui pengertian unsur boron
3. Mengetahui cara pembuatan unsur boron dan reaksi-reaksinya
4. Menjelaskan sifat fisik dan kimia unsur boron
5. Menjelaskan kegunaan unsur boron

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Penemuan Unsur Boron


Boron merupakan unsur pertama golongan IIIA pada tabel periodik.
Penghargaan atas penemuan boron biasanya diberikan kepada kimiawan Prancis
Josep Louis Gay-Lussac (1778-1850) dan Louis-Jasque Thenard (1777-1857)
pada tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3). Kimia
boran (boron hidrida) dimulai dengan riset oleh A.Stock yang dilaporkan pada
periode 1912-1936. Walaupun boron terletak sebelum karbon dalam sistem
periodik, hidrida boron sangat berbeda dari hidrokarbon. Struktur boron hidrida
sangat tidak sesuai dengan harapan dan hanya dapat dijelaskan dengan konsep
baru dalam ikatan kimia.
Kata Boron berasal dari bahasa arab yaitu Buraq´ dan bahasa Persia yaitu
Burah´ dan akhirnya disebut dengan Borat. Pada tahun 1909 William Weintraub
mampu memproduksi boron dengan kemurnian 99% dengan mereduksi boron
halida dengan hidrogen.
Pada tahun 2004 Jiuhua Chen dan Vladimir L. Solozhenko memproduksi
bentuk baru boron, tetapi tidak yakin dengan strukturnya. Tahun 2009, sebuah tim
yang dipimpin oleh Artem Oganov memperlihatkan bentuk baru boron yang
terdiri dari dua struktur, B12 icosohedra dan pasangan B2, disebut dengan gamma
boron, hampir sekeras intan dan lebih tahan panas daripada intan.

2.2 Pengertian Boron

Boron merupakan unsur yang mempunyai massa atom 10,811 sma dan
nomor atom 5 dengan jari-jari atom 0,98Ǻ. Boron termasuk unsur yang bukan
logam dan dalam bentuk amorfus berupa serbuk berwarna hitam-kecokelatan.
Unsur ini ditemukan sebagai mineral terutama sebagai rasorit atau kernit
(Na2B4O7.10H2O). Boron merupakan penghantar listrik yang buruk pada suhu

3
kamar. Boron di jumpai sebagai asam ortoborat dalam mata air gunung berapi
Tuscany.
Boron mempunyai keistimewaan kimiawi yang unik dengan hanya sedikit
keistimewaan dibandingkan Al dan unsur-unsur golongan III lainnya. Kemiripan
utama dengan Silikon sedangkan perbedaannya dengan Al yang lebih bersifat
logam.
Keistimewaan kimiawi yang paling menonjol ialah adanya sejumlah
senyawa yang mengandung atom-atom boron dalam polihedran rapat atau
terbuka, sehingga tatanannya mirip keranjang. Seringkali kerangka suatu molekul
mencakup atom-atom selain boron, misalnya karbon, dan banyak diantaranya
dengan karbon, karboran, membentuk komplek dengan logam transisi dimana
terdapat perlekatan multi-pusat dari ligan karboran kepada atom logam.

2.3 Pembuatan Boron

1. Reduksi B2O3 dengan magnesium


Boron dibuat dengan mereduksi boron oksida B2O3, dengan
magnesium atau aluminium. Perhatikan reaksi berikut.
panas
B2O3(s) + 3 Mg(s) 3 MgO(l) + 2 B(s)

2. Mereaksikan antara boron trihalida dengan Zn (~900 °C) atau hydrogen.


Asam boraks (H3BO3) dapat dibuat dengan merekasikan boraks
dengan asam-asam kuat. Cara lain adalah dengan hidrolisis halide boraks.
Asam boraks yang diperoleh berbentuk kristal-jarum putih. Satuan antara satu
molekul lainnya terkait secara bersama-sama oleh adanya ikatan hydrogen
yang membentuk lapisan-lapisan tak terhingga sehingga kristalnya sangat
rapuh dan mudah pecah. Asam boraks cukup larut dalam air dan merupakan
asam lemah dalam arti konsep asam basa Lewis.Pada dasarnya ada dua proses
untuk memproduksi asam borat secara industri, yaitu :
a. Proses Asidifikasi
Pada proses ini asam borat dibuat dengan cara mereaksikan granular
borak dengan larutan H2SO4 di dalam reaktor, dengan ketentuan 3 bagian

4
granular borak (Na2B4O7 .10 H2O), 1 bagian asam sulfat (H2SO4) dan 12
bagian air (H2O). Untuk lebih jelasnya, proses pembuatannya yaitu: Pertama-
tama memasukkan semua bahan yang diperlukan ke dalam reactor dan
ditambahkan 1 bagian asam sulfat (H2SO4).dengan perbandingan 3 bagian
granular borak (Na2B4O7 .10 H2O) dan 12 bagian air (H2O). Temperatur yang
digunakan adalah 800C dengan tekanan 1 atm dan berlangsung selama 1 jam.
Kemudian larutan yang keluar dari reaktor dimasukkan ke dalam evaporator
untuk mengurangi kandungan air, sehingga didapatkan sebuah larutan jenuh.
Setelah itu dimasukkan ke dalam kristaliser untuk didinginkan. Kristal asam
borat kemudian disaring untuk memisahkan kristal asam borat dengan larutan
sodium sulfat di dalam centrifuge. Kristal Asam Borat diumpankan ke dalam
rotary dryer untuk mengalami proses pengeringan sehingga didapatkan kristal
asam borat. Adapun reaksi yang terjadi didalam reaktor adalah sebagai
berikut:
Na2B4O7 .10 H2O + H2SO4 4 H3BO3 + Na2SO4 + 5H2O

b. Proses Ekstraksi Liquid-liquid


Pada proses ini digunakan bahan baku berupa brine yang mengandung
sodium dan potassium borak. Untuk mendapatkan asam borat digunakan
proses ekstraksi liquid-liquid dengan menggunakan pelarut kerosene yang
merupakan ekstraktant organic pada ekstraksi fase ringan yang kaya akan
garam-garam alkali dari komplek anionic diol borak. Sedangkan fase berat
banyak mengandung sludge yang merupakan limbah. Kemudian fase ringan
tersebut dimasukkan ke dalam striper dan dikontakkan dengan steam untuk
merecovery 6 pelarut, dalam striper juga ditambahkan larutan asam sulfat.
Hasil atas pada striper adalah pelarut kerosene sedangkan pada bagian bawah
adalah asam borat yang masih mengandung sodium dan potassium sulfat.
Sodium dan potassium sulfat yang masih terlarut dihilangkan dari larutan
dengan cara melewatkan kedalam kolom karbon aktif untuk mendapatkan
larutan asam borat, setelah itu larutan asam borat dimasukkan ke dalam
evaporator dan dilanjutkan kristaliser untuk mendapatkan kristal asam borat.

5
2.4 Sifat-Sifat Boron
▪ Secara umum
a. Boron termasuk unsure semi logam
b. Tidak terdapat dalam keadaan bebas dialam
c. Bisa membentuk ikatan kovalen

▪ Sifat fisika
a. Symbol boron : B
b. Phasa : padat
c. Berat jenis : 2,34g/cm3
d. Volume atom : 4,6cm3/mol
e. Titik leleh : 2349K
f. Titik didih : 4200K
g. Kalor lebur : 50,2 kj/mol
h. Kalor uap : 480 kj/mol
i. Struktur Kristal : rombohedral
j. Radius kovalen : 82 pm
k. Elektronegatifitas : 2,04
l. Avinitas electron : 26,7 kl mol-1

▪ Sifat kimia
1. Metaloid , artinya unsur kimia yang memiliki sifat antara logam dan non
logam.
2. Berdasarkan ke elektronegatifannya,boron cenderung melepas electron
membentuk ion positif.
3. Boron bersifat sangat keras dan menunjukkan sifat semikonduktor
4. Boron adalah unsur yang tidak reaktif pada suhu biasa. Bila bereaksi, tidak
ada kecenderungan dari atom unsure boron untuk kehilangan elektron-
elektron terluar dan membentuk kation sederhana yaitu B3+.

6
Adapun reaksi pada boron adalah sebagai berikut:
a) Reaksi dengan halogen
Boron bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam
gas fluor.
2 B + 3 X2 2 BX3 X = atom halogen
b) Membentuk asam oksi
jika dipanaskan dalam udara, unsur boron bereaksi dengan oksigen dalam
pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3. Oksida
ini bersifat asam. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
B2O3(s) + 3 H2O(l) 2 H3BO3(l)
c) Semua boron yang larut membentuk larutan yang bersifat basa bila
dilarutkan dalam air, di mana ion. BO32- bertindak sebagai basa dengan
menghilangkan proton dari air.
BO32-(aq) + H2O(l) HBO3-(aq) + OH¯(aq)
d) Boron membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen
menempati kedudukan yang berselang-seling dengan reaksi seperti berikut.
|
–B–O–B–O–B–O
| |

2.5 Kegunaan Boron


2.5.1 Kegunaan unsur boron
Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk
memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu. Senyawa boron yang
paling komersial adalah Na2B4O75H2O. Pentrahidra ini digunakan dalam jumlah
yang banyak dalam pembuatan serat gelas yang dijadikan insulasi (insulation
fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium perborate bleach).

Asam borat juga merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan
dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam
pembuatan kaca borosilica dan dalam penyembuhan arthritis.

7
Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai
tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk
mendeteksi netron. Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia
sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar
panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit.
Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan
pernah digunakan sebagai bahan bakar roket. Penawaran terhadap filamen boron
juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai struktur
pesawat antariksa. Boron mirip dengan karbon dalam memiliki kapasitas
membentuk jaringan molekul dengan ikatan kovalen. Karbonat, metalloboran,
fosfakaboran dan semacamnya terdiri dari ribuan senyawa.
➢ Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket sebagai alat penyala.
➢ Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin
cuci.
➢ Hidrida dari boron kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar roket.
➢ Sebagain besar boron digunakan untuk membuat kaca dan keramik.
➢ Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga, dan
kecoa.

2.5.2 Kegunaan senyawa boron


Kegunaan senyawa-senyawa boron yaitu :
1. Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai
industri non pangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan
keramik. Ia tidak berwarna dan gampang larut dalam air. Gelas pyrex yang
terkenal kuat bisa memiliki performa seperti itu karena dibuat dengan
campuran boraks. Kemungkinan besar daya pengawet boraks disebabkan
oleh senyawa aktif asam borat.
2. Asam borat (H3BO3) merupakan asam organik lemah yang sering
digunakan sebagai antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan
asam sulfat (H2SO4) atau asam khlorida (HCl) pada boraks.

8
3. Asam borat juga sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika.
Misalnya, larutan asam borat dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci
mata dan dikenal sebagai boorwater.
4. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep
luka kecil. Namun, ingat, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan
pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh.
5. Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk
memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu.
6. Senyawa boron yang paling komersial adalah Na2B4O75H2O. Pentrahidra
ini digunakan dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas
yang dijadikan insulasi (insulation fiberglass) dan pemutih sodium
perborat (sodium perborate bleach).
7. Asam borat juga merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan
dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam
pembuatan kaca borosilica dan dalam penyembuhan arthritis.
8. Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai
tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang
digunakan untuk mendeteksi netron. Boron nitrida memiliki sifat-sifat
yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai
insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini
juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan
mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan
sebagai bahan bakar roket. Penawaran terhadap filamen boron juga
meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai
struktur pesawat antariksa.
9. Boron mirip dengan karbon dalam memiliki kapasitas membentuk jaringan
molekul dengan ikatan kovalen. Karbonat, metalloboran, fosfakaboran dan
semacamnya terdiri dari ribuan senyawa.
10. Industri Keramik: Asam borat digunakan dalam pelapisan barang-barang
tembikar, barang pecah belah, ubin, porcelen dan peralatan dapur.

9
11. Industri Kimia: Dalam industri kimia asam borat berfungsi sebagai
condensing agent, dan juga berguna dalam berbagai analisa kimia. Asam
borat sangat penting dalam industri sodium perborat yang digunakan
sebagai bahan pemutih dalam industri pulp dan kertas.
12. Industri Elektronik: Asam borat digunakan untuk pembuatan kapasitor
(kondensor elektronik) yang digunakan dalam sistem mesin automobil,
pendingin elektrik, radio, TV dan barang-barang elektronik lainnya.
13. Industri Obat dan Farmasi: Asam borat digunakan dalam pembuatan obat
yang berfungsi sebagai anti septik, desinfektant, penyegar dan deterjen.
Asam borat juga bersifat bakteriostatis dan fungistatis, yaitu dapat
menahan pertumbuhan bakteri dan jamur.
14. Fotografi: Asam Borat dalam bidang fotografi digunakan sebagai reagent
dalam proses pencetakan film.
15. Bahan Pengawet: Asam Borat dalam industri pengawetan makanan
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Industri
yang menggunakan asam borat untuk pengawetan hasil produksinya
diantaranya adalah industri kulit, kayu dan tali.
16. Reaktor Nuklir: Asam Borat ditambahkan dalam air pendingin dalam suatu
sistem tertutup yang bertekanan dalam suatu reaktor nuklir untuk
mengontrol level tenaga.
17. Selain untuk keperluan di atas, asam borat juga digunakan dalam
pembuatan lilin (wax), selain itu juga digunakan pula untuk campuran
pada tinta cetak. Asam borat digunakan juga dalam pembuatan barang-
barang tahan api misalnya kertas tahan api, ubin tahan api, tekstil dan kayu
tahan api. Dalam industri kulit penggunaan asam borat berfungsi untuk
meningkatkan kekuatan serat kulit dan daya tahan terhadap warna produk.

10
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan keterangan dan penjelasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya tentang unsur boron maka, dapat disimpulkan bahwa :
1. Boron termasuk kedalam unsur semi logam.
2. Boron merupakan unsur yang berwarna hitam.
3. Boron bersifat semikonduktor.
4. Dapat mengetahui sifat-sifat, persenyawaan, pembuatan, kegunaan dan
efek biologis dari boron.
5. Banyak kegunaan boron dalam kehidupan sehari-hari.

3.2 Saran
Dari penjelasan diatas diharapkan untuk lebih memahami tentang unsur-
unsur yang ada dalam sistem periodik dan tidak hanya terbatas pada satu unsur
saja serta mengaplikasikan pengetahuan yang didapat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonym.2008.Kimia Boron. http://wwwyogabatring-yoga.blogspot.com

Achmad, Hiskia. 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung:PT. Citra Aditya
Bakti

Kleinfelter, Keenan. 1980. Kimia Untuk Universitas. Jilid 1.Edisi 6.


Jakarta:Erlangga

Lorn Gray. 2009. Materi Kimia Tabel Periodik. Bandung : Prakarya.

Hardjono Sastrohamidjojo,Sintesis Senyawa Organik,Erlangga,Jakarta,2009,h.140

Pratiwi, Maya Fitri. 2008. Prarancangan Pabrik Asam Borat dari Boraks dan
Asam Sulfat

Sugiyarto, Kristian H. Kimia Anorganik 1. Yogyakarta: Universitas Negeri


Yogyakarta

Vogel.1990. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka

12

Anda mungkin juga menyukai