Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN


SENYAWANYA
Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Non Logam
Dosen pengampu : Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si

DISUSUN OLEH
1. Evren Teles Forus Situmorang (4171131015)
2. Linda Rosita (4173131020)
3. Melhyada Veronika Panggabean (4173331030)
4. Meliantha Vania Situmorang (4173331031)
5. Pelita Ananda Sianturi (4173331038)
6. Reina Intan Aprilla Pasaribu (4173331040)

KELOMPOK : IV (EMPAT)
KELAS : KIMIA DIK B 2017

JURUSAN : KIMIA
PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................ i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan CBR ................................................................................ 1
D. Manfaat CBR .............................................................................................. 2

BAB II RINGKASAN BUKU


A. Identitas Buku............................................................................................. 3
B. Ringkasan Isi Buku ..................................................................................... 3

BAB III KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN


A. Buku Utama ............................................................................................... 7
B. Buku Pembanding ....................................................................................... 9

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 15
B. Saran ......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah
dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) ini, tak lupa pula
shalawat bertangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah
Nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan
semoga kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran
dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan
ini, kami ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat kami
sebutkan satu per satu.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Kimia Non Logam Ibu
Lisnawaty Simatupang, M.Si yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini, dengan selesainya makalah ini kami berharap agar makalah ini nantinya bisa
menjadi bukti bahwa kami telah melaksanakan tugas makalah yang dilakukan pada 30
September 2019. Semoga makalah ini bermanfaat. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kelemahan dan jauh
dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat. Amin.

Medan, 30 September 2019

TIM PENYUSUN
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Kehidupan umat manusia tidak mungkin terhindar dari unsur-unsur dan senyata kimianya.
Secara sederhana unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi logam dan nonlogam. Oksigen,
hidrogen, nitrogen, karbon, belerang, fluorin, klorin, dan fosfor adalah beberapa contoh unsur
nonlogam yang sangat umun telah dikenal dan dimanfaatkan oleh umat manusia sejak zaman
kuno. Dewasa ini hampir dipastikan bahwa setiap orang sadar bahwa ia (bahkan setiap
kehidupan) membutuhkan oksigen yang dikomsumsi lewat pernafasan.
Dalam tubuh manusia, oksigen diikat oleh heme, yang dalam hemoglobin mengikat ion besi
(II), dan dalam vitamin mengikat ion kobalt (III); oksigen yang terikat dalam kedua kompleks
heme tersebut dilepas kembali ketika dibutuhkan. Sementara itu hadirnya unsur-unsur
nonlogam dalam bentuk berbagai pupuk yang kaya akan nitrogen dan fosfor telah lama dikenal
dalam bidang pertanian. Hadirnya unsur fluorin untuk keperluan perawatan gigi, iodium dalam
kelenjar gondok, juga telah lama dikenal dan tidak mungkin diabaikan oleh manusia. Hidrogen
adalah unsur yang paling sederhana dari sekitar 100 lebih unsur yang telah dikenal.
Pada kesempatan ini, kami sebagai reviewer akan mencoba membandingkan dua atau lebih
buku yang berkaitan dengan statistika berbahasa Indonesia. Dengan mengkaji terlebih dahulu isi
di tiap buku, lalu dibandingkan dengan menilai konstruksi buku yang meliputi cover, layout,
serta tatabahasa

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kedalaman materi pada kedua buku?
2. Bagaimana pemahaman penulis terhadap isi buku yang di kritik ?
3. Bagaimana perbandingan kedua buku dilihat dari keunggulan dan kelemahan buku?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kedalaman materi pada kedua buku.
2. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap isi buku yang di kritik .
3. Untuk mengetahui perbandingan kedua buku dilihat dari keunggulan dan kelemahan buku.
D. Manfaat CBR
1. Memahami secara mendalam isi buku yang kita resensi, sehingga tidak mudah lupa dan
dapat sebagai bahan diskusi.
2. Mengasah intelektual, karena dengan meresensi kita dapat mengetahui keunggulan dan
kelemahan buku tersebut, sekaligus memberi masukan.
3. Memberikan gambaran tentang isi buku kepada pembaca agar pembaca dapat
mempertimbangan buku yang akan dibacanya.
BAB II
RINGKASAN BUKU
A. Identitas Buku

Buku Pembanding
1. Judul buku : Dasar-Dasar Kimia Anorganik Non Logam
2. Penulis : Kristian H. Sugiarto, Hari Sutrisno, Retno Dwi Suyanti
3. Penerbit : UNY Press
4. Tahun terbit : 2013
5. Kota terbit : Yogyakarta

Buku Utama
1. Judul buku : Kimia Anorganik Dasar
2. Penulis : Cotton F. Albert dan Geoffrey Willkinson
3. Penerbit : UI Press
4. Tahun terbit : 2013
5. Kota terbit : Jakarta

B. Ringkasan Isi Buku

BUKU UTAMA

A. KECEDERUNGAN GOLONGAN BORON


Boron merupakan satu-satunya unsur non-logam dan diklasifikasikan sebagai unsur
semilogam, sedangkan anggota yang lain termasuk unsur logam. Golongan ini tidak
menunjukkan pola titik leleh yang teratur bahkan termasuk unsur-usur logamnya, tetapi
menunjukkan pola titik didih yang cenderung menurun dengan naiknya nomor massa.
Boron yang bersifat semi logam menyukai pembentukan ikatan kovalen. Hal ini
dikaitkan dengan tingginya muatan (+3) dan pendeknya jari-jari tiap ion logam yang
bersangkutan sehingga menghasilkan rapatan muatan yang sangat tinggi, yang pada
gilirannya mampu mempolarisasi setiap anion yang mendekatinya untuk menghasilkan
ikatan kovalen.
B. BORON
Boron merupakan unsur yang jarang terdapat dalam kerak bumi, tetapi banyak dijumpai
sebagai deposit dalam senyawa garamnya, borat yaitu boraks atau sodium tetraborat.
Sekitar 35% produksi boron dipakai di pabrik pembuatan kaca borosilikat yang sangat
tahan pemanasan pada temperatur tinggi. Sekitar 20% produksi boron dipakai sebagai
bahan pencuci, detergen yang sangat efektif pada temperatur 90ᵒc yaitu sebagai senyawa
natrium peroksoborat.
Boron merupakan unsur unik dan menarik, satu-staunya unsur non-logam dalam
golongan 13 Tabel Periodik Unsur dan menunjukkan kemiripan sifat dan unsur-usur
tetangga, karbon dan Silikon. Kemiripan sifat ini adalah dalam hal pembentukan senyawa
kovalen dan senyawa rantai, namun berbeda dalam hal pembentukan senyawa kekurangan-
elektron. Boron tidak pernah dijumpai sebagai senyawa kationik karena tingginya entalpi
ionisasi, tetapi membentuk senyawa kovalen dengan pembentukan orbital hibrida sp2 untuk
menghasilkan struktur segitiga sama sisi seperti dalam senyawa BX3. Senyawa ini dianggap
terkoordinasi belum jenuh.
Senyawa boron sangat kompleks dan barangkali dapat dikelompokkan menjadi metal
borida, misalnya kalsium borida CaB6, boron hidrida misalnya B2H6 boron tri(halida),
borat, boron karbida.
C. ASAM BORAT H3BO3
Asam borat dapat diperoleh dari hidrolisis boron halida menurut persamaan reaksi :
BX3 (s) + 3H2O (l) H3BO3 (s) + 3HX (aq)
Asam borat berupa padatan putih yang sebagian larut dalam air. Asam ini juga dapat
diperoleh dari oksidasi unsur boron dengan larutan hidrogen perosida. Dalam larutan air
bersifat asam mono lemah dan bukan bertindak sebagai donor proton melainkan sebagai
asam lewis, misalnya menerima OH- menjadi [B(OH)4] menurut persamaan reaksi
[B(OH)3] (s) + H2O (l) [B(OH)4]- (aq) + H+ (aq) K= 1,05x10-9
Lelehan asam borat melarutkan oksida-oksida logam menghasilkan gas borat. Dehidrasi
asam borat akan menghasilkan asam metaborat, HBO2. Asam borat mempunyai struktur
melingkar dengan penghubung ikatan hidrogen.
D. BORON TRIHALIDA
Boron mempunyai tiga elektron valensi oleh karena itu setiap senyawa kovalen
sederhana yang terjadi tersusun oleh tiga pasang elektron ikata di seputar atom pusat boron
sehingga dapat dikatakan sebagai senyawa eutagan elektron relatif terhadap kaidah oktet.
Senyawa seperti ini BF3 dan BCl3 berupa monomer dengan bangun segitiga sama sisi
dengan ketiga ikatan B-X sama panjangnya. Atas dasar ini teori ikatan valensi menjelaskan
bahwa atom pusat boron mengalami hibridisasi sp2 .
E. BORON HIDRIDA
Senyawa boron hidrida dapat disintesis dengan bentuk ikatan khusus tri-pusat dan
mempunyai struktur polihedron. Boron mampu membentuk berbagai senyawa hidrida
seperti B2H6, B4H10, B18H22. Diborona membentuk bangun dua bidang tetrahedron yang
bersekutu pada salah stau sisinya yaitu sebagai penghubung dua atom H yang berfungsi
sebagai jembatan hidridik dengan karakteristik ikatan tri pusat yaitu tiga atom-sepasang
elektron. Diborona berupa gas yang tak berwarna, beracun, dan sangat reaktif.
F. BORON NITROGEN
Boron nitrida berupa padatan berwarna putih dan bukan penghantar lstrik. Perbedaan
sifat ini mungkin disebabkan oleh perbedaan susunan lapisan jaringan antara keduanya.
Jarak pisah lapisan-lapisan dalam boron nitrida hampir persis sama dengan jarak pisah
lapisan-lapisan dalam grafit, tetapi lapisan boron nitrida terorganisasi sedemikian rupa
sehingga atom-atom nitrogen dalam satu lapisan terletak persis diatas atom boron lapis
bawahnya dan dibawah atom boron lapis atasnya, demikian pula sebaliknya.

BUKU PEMBANDING

A. BORON
Biji yang utama adalah borat. Boraks terdapat dalam kandungan besar di Gurun Pasir
Mojave, California. Boron biasanya membentuk ikatan kovalen menggunakan orbital
hibrida sp2 diatas bidang sudut 120o. Semua senyawaan BX3 terkoordinasi tak jenuh
(misalnya BeX2) dan bertindak sebagai asam lewis. Keistimewaan boron yang paling
menonjol adalah adanya sejumlah besar senyawaan yang mengandung atom-atom boron
dalam polihedra rapat atau terbuka, tatanan mirip keranjang. Seringkali kerangka suatu
molekul mencakup atom-atom selain boron, misalnya karbon membentuk kompleks dengan
logam transisi dimana terdapat pelekatan multi-pusat dari ligan karboran kepada atom
logam.
B. ISOLASI UNSUR BORON
Boron biasa sukar dibuat dalam keadaan murni karena titik lelehnya yang tinggi dan
sifat korosif cairannya. Ia dibuat dalam kemurnian 95-98% sebagai bubuk amorf. Beberapa
kristal Boron semuanya mempunyai bentuk B12 ikosahedra. kristal Boron sangat inert dan
hanya diserang oleh zat pengoksidai pekat panas. Boron amorf lebih reaktif.
C. SENYAWA OKSIGEN DARI BORON
Asam borat dapat diperoleh sebagai kristal jarum putih. Asam borat cukup larut dalam
air. Ia adalah asam lemah monobasis yang bertindak bukan sebagai donor proton, namun
sebagai suatu asam lewis, yakni menerima OH -.
Ion OH- terdapat dalam beberapa mineral, namun kebanyakan borat mempunyai
struktur yang lebih kompleks seperti anion cincin. Asam borat dan borat membentuk
kompleks yang sangat stabil dengan diol atau poliol jenis 12-11. Keasaman asam borat
bertambah dengan pengkompleksian dan penambahan, misalnya gliserol, yang
menyebabkan asam tertitrasi langsung dengan NaOH.
D. TRIHALIDA BORON
Bor trifluorida adalah salah satu asam lewis terkuat yang bereaksi dengan kebanyakan
basa lewis seperti eter, alkohol, amina, atau air menghasilkan adduct, dan dengan F
menghasilkan ion tetrafluoborat BF4. Dietileterat C2H5OBF, suatu cairan kental diperoleh
secara komersial.
Karenanya, dan kemampuannya sebagai asam lewis, BF3 digunakan secara luas untuk
melancarkan berbagai reaksi organik. contoh-contohnya adalah :
a. eter atau alkohol + asam ester + H2O atau ROH
b. alkohol + benzena alkilbenzena + H2O
c. polimerisasi alkena dan alkena oksida seperti propilen oksida
d. asilasi dan alkilasi mirip-Friedel Craft
E. HIDRIDA BORAN DAN SENYAWAAN YANG BERHUBUNGAN
B2H6 adalah gas yang menyala secara spontan di uaara dan terhidrolisis diseluruhnya
dengan air menjadi H2 dan BOH3. Ia diperoleh secara kuantitatif dengan reaksi natrium
borohidra dengan BF3.
Boran, BH3 hanya mempunyai keberadaan yang sementara dalam dekomposisi termal
diboran. Dibroan mempunyai sejumlah besar reaksi, ia dapat bertindak sebagai asam lewis
dan membantu adduct seperti Me3NBH3, pembentukan ion BH4, dapat dianggap sebagai
reaksi dengan H-.
Salah satu penggunaan prinsip B2H6 adalah sebagai peraksi yang sangat banyak
manfaatnya untuk sintesis organoboran, yang pada gilirannya adalah intermediet yang
sangat berguna dalam sintesis organik. B2H6 juga zat pereduksi yang kuat untuk beberapa
gugus fungsi, misalnya RCHO RCH2OH dan RCN RCH2NH2.
BAB III
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

A. Buku Utama
1. Dilihat dari aspek tampilan fisik buku (face value), buku yang direview adalah :
 Keunggulan : Tampilan buku depan berwarna hijau cerah di sertai dengan
gambar stuktur molekul sehingga pembaca merasa tertarik dalam membacanya
yang dilengkapi dengan judul buku, nama pengarang, serta penerbit pada bagian
sampulnya. Kertas dengan kualitas yang tidak buram sehingga mudah dibaca.
Halaman pada buku juga tidak terlalu banyak dibandingkan dengan buku
pembanding sehingga pembaca tidak merasa bosan dalam membacanya.
 Kelemahan :.Warna buku yang kurang menarik sehingga kurang menambah
minat mahasiswa untuk membaca buku ini. Buku ini memiliki kertas yang tipis
pada isi buku sehingga mudah robek jika digunakan terlalu sering dan tidak hati-
hati. Lem yang digunakan unuk merekatkan antara kertas yang satu dengan
kertas yang kurang bagus, karena jika kertas yang satu robek maka kertas yan
lain akan juga terikut robek.

2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah:
 Keunggulan : Pada buku ini penggunantata letaknya juga baik, serta tata
tulisanya yang akan membuat para pembaca nyaman dalam membaca. Pada
buku utama ini juga diberi tanda kalimat miring untuk kalimat menerangkan
materi kimia yang terdapad di pembahasan boron.
 Kelemahan :.Tata letak penulisan belum terlihat rapi masih secara acak, ada
yang terlalu menjorok ke kanan ada pula yang terlalu menjorok ke kiri.

3. Dari aspek isi buku :


 Keunggulan : Pada pembahasan tentang boron dalam buku ini juga
diterangkan secara rinci dilengkapi dengan diagram-diagram, grafik-grafik, serta
tabel titik didih/titik leleh unsur golongan boron. Pada pembahasan ini juga di
lengkapi dengan reaksi-reaksi dan penjelasaan dari reaksi-reaksi yang
dipaparkan. Buku ini juga dilengkapi dengan gambar stuktur-stuktur unsur
boron yang membuat para pembaca tertarik. Pada buku ini juga dilengkapi
dengan soal dan latihan yang akan membuat para pembaca mereview ulang apa
yang sudah ia baca melalui penjelasan tentang boron dalam buku ini dan dapat
menjadi tolak ukur apakah kita sudah memahami materi yang sedang dipelajari
atau belum.
 Kelemahan :.Pembahasan yang dipaparkan hanya sedikit. Buku utama ini
tidak memiliki glosarium untuk memudahkan kita dalam mengartikan kosakata
yang belum kita ketahui. Warna tulisan yang ada di buku ini didominasi dengan
warna hitam jadi pembaca mudah jenuh saat membacanya. Pada bagian-bagian
tertentu seperti ilustrasi gambar juga didominasi warna hitam sehingga membuat
buku ini menjadi kurang menarik.

4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah :


 Keunggulan : Bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah EYD (ejaan yang
disempurnakan). Dalam buku ini pengarang menggunakan bahasa yang
komunikatif sehingga mudah dipahami oleh pembaca sehingga pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang dapat dipahami langsung oleh pembaca. Buku
tersebut menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dimengerti dan dipahami.
 Kelemahan :.Bahasa yang dipakai terkesan berbelit-belit. Juga banyak
terdapat bahasa latin yang sulit dipahami apalagi didalam buku ini tidak terdapat
glosarium. Sehingga pembaca merasa kesulitan dalam memahami beberapa kata
ataupun bahasa yang ada didalam buku ini

5. Dari aspek kegrafikan, gambar, dan tabel :


 Keunggulan : Pada buku ini di lengkapi dengan tabel, dan gambar stuktur dari
berbagai macam boron sehingga membuat para pembaca mudah mengerti dari
gambar dan penjelasan dari gambar yang dipaparkan di dalam buku utama ini.
 Kelemahan :.Sebagian gambar yang tidak berwarna serta table yang
berwarna hitam, di mana pemilihan warna akan sangat mempengaruhi minat
pembaca untuk membacanya.

6. Dari aspek keterkaitan topik utama dengan topik yang terkait.


 Keunggulan : Keterkaitan antara topik utama dengan topik yang terkait saling
bersinambungan/berkaitan, pada subbab buku yang terdapat dalam materi boron
antara isi dengan topik materi yang dibahas sangat terkait, seperti pada buku
utama membahas tentang golongan boron lalu dilanjutkan lagi pembahasan
sifat-sifat boron lalu dilanjutkan lagi pembahasan mengenai senyawa boron
kompleks.
 Kelemahan :. Dalam buku utama menurut aspek keterkaitan topik utama
dengan topik terkait memiliki kelemahan yaitu materi yang disajikan tidak
berurutan dan tidak lengkap. Misalkan pada pembahasan pertama menjelaskan
tentang kecenderungan golongan boron lalu pembahasan kedua tentang
pendahuluan mengenai boron. Seharusnya pendahuluan diletak di awal untuk
menggambarkan boron secara umum. Lalu dilanjutkan dengan materi-materi
yang spesifik terkait dengan boron.

7. Dari aspek kelayakan penyajian (teknik penyajian, pendukung penyajian, penyajian


pembelajaran)
 Keunggulan : Di dalam buku utama ini dalam teknik penyajiannya sangat
baik karena di lengkapi dengan tabel,d an gambar-gambar pendukung untuk
teori boron. Pada buku utama ini juga terdapat reaksi-reaksi kimia dari unsur
boron yang membuat para pembaca lebih mengerti materi boron.
 Kelemahan :. Dalam buku menurut aspek teknik penyajian pada topik materi
boron memiliki kelemahan diantaranya adanya judul materi yang tidak
dijelaskan apa maksudnya. Misalnya asam borat tidak dijelaskan termasuk
kedalam apa di materi boron.

B. Buku Pembanding
1. Dilihat dari aspek tampilan fisik buku (face value), buku yang direview adalah :
 Keunggulan : Sampul buku menarik, sampulnya tebal dengan desain yang
cukup menarik, dengan latar hitam polos dan diberi tulisan yang berwarna,
sehingga pembaca tertarik membaca bukunya.
 Kelemahan :. Diluarnya berwarna dan menarik, akan tetapi didalam buku ini
tidak ada warna, sehingga kurang tertarik untuk dibaca, dan kertasnya juga tipis.
Dari segi fisik buku Kimia Anorganik Dasar ini memiliki kelemahan pada
ketebalan halaman. Ketebalan halaman membuat buku ini menjadi sedikit berat
ketika harus dibawa-bawa
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah:
 Keunggulan : Buku ini memiliki tata penulisan yang rapi. Tidak terdapat
penulisan kata yang salah. Tulisannya dapat terbaca dan pada buku ini sudah
diberi tanda bold pada tulisan – tulisan penting, sehingga para pembaca mudah
mengerti dan mengingat hal – hal yang penting pada materi boron di buku ini
 Kelemahan :. Paragraf satu dengan yang lainnya terlalu rapat, sehingga
pembaca merasa kesulitan dalam membaca materi. Di beberapa penjelasan
materi, terdapat penulisan yang ukurannya terlalu kecil. Banyak gambar ataupun
table yang diletak ditempat yang tidak sesuai, sehingga pembaca bingung dalam
memahaminya.

3. Dari aspek isi buku :


 Keunggulan : Pada pembahasan tentang boron dalam buku ini dijelaskan
dengan baik dan cukup lengkap. Pada pembahasan ini juga di lengkapi dengan
reaksi-reaksi dan penjelasaan dari reaksi-reaksi yang dipaparkan. Pada buku ini
juga dilengkapi dengan gambar struktur-struktur unsur boron yang membuat
para pembaca tertarik. Pada buku ini juga dilengkapi dengan soal dan latihan
yang akan membuat para pembaca meriview ulang apa yang sudah ia baca
melalui penjelsan tentang boron dalam buku ini.
 Kelemahan :.Pada pembahasan tentang boron dalam buku ini dijelaskan
dengan baik dan akan tetapi ada beberapa yang tidak dijelaskan sehingga
pembaca menjadi kurang mengerti. Ada beberapa kalimat yang sulit dimengerti,
akan tetapi buku ini tidak memiliki glosarium untuk menjelaskan pengertiannya

4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah :


 Keunggulan : buku ini meggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan
mudah dipahami oleh pembaca
 Kelemahan : bahasa yang dipakai terkesan berbelit-belit. Juga kurang
telitinya dalam menyusun kalimat menjadikan beberapa kata yang seharusnya
hanya tertulis satu kali menjadi double. Terdapat beberapa bahasa latin yang
sulit dimengerti apalagi didalam buku ini tidak terdapat glosarium. Sehingga
pembaca merasa kesulitan dalam memahami beberapa kata ataupun bahasa yang
ada didalam buku ini.
5. Dari aspek kegrafikan, gambar, dan tabel :
 Keunggulan : Buku ini dilengkapi dengan gambar reaksi – reaksi, gambar
strukturnya dan dijelaskan kembali
 Kelemahan : walaupun dilengkapi dengan reaksi dan gambar struktur, namun
gambar yang dilampirkan tidak terlalu jelas warnanya, di mana pemilihan warna
akan sangat mempengaruhi minat pembaca untuk membacanya.

6. Dari aspek keterkaitan topik utama dengan topik yang terkait


 Keunggulan : berdasarkan keterkaitan topic utama dengan topic terkait dapat
dikatakkan saling berkaitan dan membahas tentag boron secara berkaitan satu
sama lain dan berurutan satu sama yang lain
 Kelemahan : namun ada beberapa penyampaiaan yang kurang terkait satu
sama lain pada beberapa kalimat di buku ini yang tidak saling berkaitan

7. Dari aspek kelayakan penyajian (teknik penyajian, pendukung penyajian, penyajian


pembelajaran)
 Keunggulan : Covernya sudah cukup menarik dan didesain dengan bagus dan
sampulnya tebal. Di dalam buku utama ini dalam teknik penyajiannya sangat
baik karena di lengkapi dengan tabel, dan gambar-gambar pendukung untuk
teori boron. Pada buku utama ini juga terdapat reaksi-reaksi kimia dari unsur
boron yang membuat para pembaca lebih mengerti materi boron.
 Kelemahan : Walaupun covernya menarik, namun pada buku ini digunakan
kertas yang tidak terlalu baik, sehingga pembaca menjadi kurang tertarik dan
tidak ada warna pada buku ini kecuali pada sampulnya. Pada buku ini
berdasarkan penyajiannya yang membuat pembaca kurang tertarik adalah tidak
adanya warna yang mendukung minat pembaca, Tidak ada glosarium yang
menjadi penunjang pada buku ini.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari kedua buku tersebut, buku yang kami sarankan untuk dibaca ialah buku utama
Dasar-Dasar Kimia Anorganik Non Logam karangan Kristian H. Sugiarto karena buku
tersebut sangat nyaman untuk dibaca karena dicetak pada kertas HVS putih dan dengan
ukuran font dan jenis font yang membuatnya nyaman dibaca. Selain itu ukuran buku
nyaman atau cocok bila akan dibawa kemana-mana yang tidak akan memberatkan
pembacanya karena cukup kecil , dan tipis sehingga ringan untuk dibawa.
Selain itu, isi buku pun dikemas sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh para
pemula kimia anorganik khususnya anorganik non logam. Adanya soal-soal latihan pada
setiap akhir bab pembahasan membuat para pembaca semakin memahami materi yang telah
dipelajari sebelumnya dari buku tersebut.
Sedangkan buku kedua juga tidak kalah bagusnya dnegan buku utama, hanya saja
masih banyak kekurangan pada buku ini.
Buku ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi kalangan mahasiswa kimia dalam belajar
materi kimia anorganik dasar non logam. Dengan adanya kedua buku ini dapat mendukung
proses pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat mengetahui kimia non logam lebih jauh.
Terutama untuk calon pendidik kimia yang akan mengajar mata pelajaran kimia, maka
buku ini sangat cocok untuk dijadikan pegangan, dipelajari dan dipahami isinya. Tetapi hal
ini tidak dapat terwujud sepenuhnya apabila tidak ada kemauan atau motivasi dari
mahasiswa itu sendiri.

B. Saran
Secara keseluruhan buku-buku ini memiliki banyak keunggulan daripada kelemahan.
Namun alangkah baiknya kelemahan-kelemahan dari buku ini harus ditutupi agar menjadi
sempurna sehingga menarik minat pembaca untuk membacanya. Seperti pada buku utama
warna yang disajikan seluruhnya berwarna hitam mulai dari materi, tabel, gambar, dan
grafik, di mana pemilihan warna akan sangat mempengaruhi minat pembaca untuk
membacanya. Selain itu buku ini tidak memliki glosarium yang dapat membuat pembaca
memahami beberapa kata ataupun bahasa yang ada didalam buku ini. Kualitas kertas
kurang bagus sehingga lebih cepat robek jika terlalu lama menggunakan. Pada buku
pembanding saran yang dapat kami berikan ialah paragraf satu dengan yang lainnya jangan
terlalu rapat, sehingga pembaca merasa kesulitan dalam membaca materi ditambah lagi
ukuran hurufnya ada yang terlalu kecil sehingga sulit untuk dibaca. Warna pada buku ini
juga lebih divariasikan lagi karena jika seluruhnya tulisan berwarna hitam, akan
menurunkan minta pembaca untuk membaca. Glosarium seharusnya dibuat pada akhir bab
hal ini agar pembaca memahami kosakata yang dinilai sulit untuk diartikan, dan menambah
wawasan si pembaca serta memperbanyak kosakata pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Albert, C.F, Willkinson, G., (2013). Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press.

Sugiarto, K. H, Sytrisno, H., (2013). Dasar-Dasar Kimia Anorganik Non Logam. Yogyakarta :
UNY Press.

Anda mungkin juga menyukai