Senyawa koordinasi (coordination coumpounds) yang disebut juga kompleks adalah senyawa yang memiliki paling sedikit satu ion
kompleks dengan kation sebagai pusat kompleks dan anion sebagailigan yang mengelilingi atom pusat.Kompleks mempunyai tipe berikatan
dengan ion lain agar tetap bermuatan netral.
Gambar diatas adalah gambar dari senyawa kompleks [Co(NH3)6]CI3dengan gambar model bentuk atom(atas), gambar perspective(tengah), dan
rumus molekul(bawah). Saat larut, kompleks bersifat seperti elektrolit yakni terionisasi tetapi hanya ion lawannya(counter ion) sedangkan ion
logam dan ligannya masih terikat
Bilangankoordinasi, bentukgeometri, danligandarisenyawakompleks
Dari tabel 23.6 menunjukkan bahwa bentuk geometry berhubungan dengan bilangan koordinasi
yang mempuyai cirri khas tersendiri untuk setiap bilangan koordinasinya. Untuk kompleks
dengan bilangan koordinasi 4 memiliki 2 bentuk geometry, square planar untukd8dan tetrahedral
untukd10.
- Ligan. Ligan pada senyawa kompleks adalah senyawa atau anion yang memiliki pasangan
electron bebas yang digunakan untuk disumbangkan pada ion logam yang
membentukikatankovalen.
Ligan diklasifikasikan berdasarkan jumlah bilangan donor atom yang masing-masing digunakan
untukberikatan dengan ion logam.Ligan memiliki beberapa tipe yakni Monodentate untuk donor
atom tunggal, Bidentate untuk donor atom ganda, dan Polydentate untuk donor atom lebih dari
dua. Ligan menimbulkan cincin pada ion kompleks yang disebut sebagai khelat.
RumusdanPenamaanSenyawaKoordinasi(Coordination Compounds)
Terdapat tiga ketentuan dalam penulisan rumus senyawa koordinasi
Alfred wennerdanteorikoordinasi
Senyawa koordinasi sudah dikenal sejak tahun 1890 saat Alfred wenner memulai belajarnya, dia
menyelidiki sebuah seris cobalt seperti pada tabel
Warner mengukur konduktivitas pada masing – masing senyawa di larutan encer untuk
menentukan jumlah bilangan ion yang tidak berikatan.
Ion logam pusat dikelilingi oleh jumlah bilangan kovalen yang berikatandengan molekul atau anion.
Werner berpendapat ada dua tipe valensi, kemampuan berikatan bagi ion logam. Valensi primer
dinamakan untuk bilangan oksidasi. Valensi sekunder dinamakan bilangan koordinasi.
Keisomeran senyawa koordinasi(coordination complex)
Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus molekulsama tetapi berbeda sifat.
Teori ini menunjukkan bahwa ligan(basa Lewis) mendonorkan elektron, dan ion logam(asam
Lewis) menerima elektron yang kemudian membentuk ion kompleks. Bilangan dan tipe ion logam
dengan orbital yang terhibridasi yang diisi oleh pasangan ligan tunggal untuk menentukan bentuk
geometry ion kompleks.Pasangan electron ligan tunggal digunakan untuk menghibridasi orbital yang
kosong.
Untuk ion logam, yang berdasar pada ligannya. Substitusi ligan akan berpengaruh besar pada
penyerapan panjang gelombang
Sifat magnetic dari kompleks logma transisi
Pemisahan energy level berdampak pada sifat magnetic yang
dipengaruhi electron yang tidak berpasangan pada orbital d.
berdasarkan aturan Hund, electron harus diisi setengah penuh terlebih
dahulu, kemudian bisa diisi kembali setengahnya dan menghasilkan
energy pasangan atau masukkan electron pada orbital yang lebih tinggi
menjadi medan Kristal pemisahan energy(crystal field splitting energy).
Pengisian satu orbital oleh ligan dapat dilakukan dengan dua cara
Dari sample problem diatas kita tahu bahwa ligan air adalah ligan yang lemah sehingga dia akan
mengisi sebagian orbitalnya dan sebagian lainnya diisi pada orbital dengan energy yang lebih besar serta
menghasilkan high-spin kompleks, sedangkan CN- adalah ligan yang kuat sehingga dia akan mengisi
penuh orbitalnyadan menghasilkan low-spin.
Crystal field splitting pada tetrahedral dan persegi planar.
Orbital d dikelilingi empat ligan, ukuran dan pola dari splitting ini bergantung pada ligannya pada
tetrahedral dan persegi planar
Tetrahedral, gaya tolak menolak pada akan mengecil saat antar ligan saling mendekat.
Persegi planar, persegi planar mempunyai energy yang sangat besar terhadap ligan lainnya
karena semua interaksi pada orbital d yang berhubungan dengan sumbu z berkurang. Hasilnya
persegi planar mempunyai pola diamagnetic, dengan empat electron yang tidak saling
berpasangan membentuk low-spin.
Point akhirnya ialah tidak ada metode yang pasti dalam menentukan senyawa koordinasi, dalam
penentuan senyawa koordinasi ini tidak bisa hanya menggunakan satu metode saja tetapi harus
menggunakan semua metode yang ada secara bertahap agar dapat ditemukan dengan pasti senyawa
koordinasi tersebut. Dan dalam setiap metode terdapat kekurangan dan kelebihan, tetapi metode yang
paling sering digunakan ialah teoricrystal field.