Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 4

1. Setevi Ari Wibowo 1813023049


2. Anisa Auliya Sapitri 2013023020
3. Justine 2013023024
4. Alvira Melinda 2013023030

LKM 13
TEORI ORBITAL MOLEKUL

1. Jelaskan kelemahan dari teori medan kristal, sehingga muncul teori orbital molekul untuk
menjelaskan fenomena yang terjadi pada senyawa kompleks.
Jawab:
Teori Medan kristal mampu menjelaskan fenomena-fenomena dengan baik yang tidak
mampu dijelaskan oleh Teori Ikatan Valensi, seperti sifat magnetik dan perubahannya
karena pengaruh temperatur, serta warna dari senyawa kompleks. Akan tetapi, Teori
Medan Kristal tidak mampu menjelaskan efek nephelauxetic yang terkait dengan
fenomena medan yang ditimbulkan oleh ligan negatif seharusnya lebih kuat dibandingkan
dengan Medan yang ditimbulkan oleh ligan netral.
Anggapan bahwa Interaksi yang terjadi antara logam pusat dan ligitan adalah
elektrostatik ternyata tidak tepat. Hal ini dikarenakan dijumpainya komplek stabil dengan
atom pusat dan ligannya yang tidak bermuatan (netral), seperti [Fe(CO)5]. Fenomena ini
juga tidak dapat dijelaskan oleh Teori Medan Kristal. Kajian lebih lanjut membuktikan
bahwa disamping terjadinya interaksi elektrostatik pada pembentukan senyawa
kompleks, juga Interaksi yang melibatkan pembentukan ikatan kovalen sehingga pada
tahun 1935, J. H. Van Vleck memodifikasi Teori Medan Kristal dengan memasukkan
interaksi yang melibatkan pembentukan ikatan kovalen sehingga hasil modifikasinya
dinamai Teori Medan Ligan atau Light Field Theory. Sesuai perkembangan teori ikatan
saat itu, Teori Medan Ligan menyesuaikan dengan Teori Orbital Molekul yang dikenal
oleh Hund dan Mulliken.

2. Bagaimana teori orbital molekul menjelaskan ikatan yang terjadi pada senyawa
kompleks? Jelaskan lengkap dengan diagram tingkat energinya.
Jawab:
Teori orbital molekul saat menjelaskan ikatan yang terjadi pada senyawa komplek, dapat
bandingkan lebih dulu perbedaan dasar antara teori medan kristal dengan teori orbital
molekul, misalnya ditinjau suatu sistem sederhana pembentukan spesi [AB]+ dari suatu
basa Lewis B yang memiliki sebuah orbital terisi sepasang elektron dan asam lewis A+
yang memiliki 2 orbital hibrida sp dan sebuah elektron.

Dalam asam lewis A+ terisolasi, 2 orbital hibrida sp berada dalam keadaan degenerate.
Akan tetapi sepasang elektron mendekat, kedua orbital tersebut terpisah menjadi orbital
dengan tingkat energi rendah A2 dan orbital dengan tingkat energi tinggi A1. Hal ini
disebabkan orbital A1 berhadapan langsung dengan basa Lewis B, sedangkan orbital A2
tidak berhadapan langsung. Interpretasi teori medan kristal sangat sederhana, yaitu
sebuah elektron pada ion A+ akan menempati orbital A2 karena tolakannya relatif kecil.
Tansisi elektron dapat terjadi dari orbital A2 ke orbital A1 dengan energi dinyatakan
dalam 10 Dq.

Teori orbital molekul juga menjelaskan proses pembentukan [AB]+ namun sedikit
berbeda. Dianggap bahwa orbital A1 pada logam pusat berhadapan dengan orbital B
kemudian mengalami tumpang-tindih. Menurut teori orbital molekul berdasarkan LCAO
dengan menganggap ikatan yang terbentuk adalah kovalen murni, maka akan terbentuk:
Orbital ikatan (Ψb) = A1 + B Orbital anti ikatan (Ψa) = A1 – B Orbital A2 tidak
mengalami tumpang-tindih atau tidak digunakan dalam pembentukan ikatan sehingga
energinya tidak berubah dan akan menjadi orbital bukan ikatan (nonbonding), Ψn.
Dalam kompleks hipotesis, ketiga elektron akan menempati orbital-orbital yang tingkat
energinya rendah seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Transisi elektron dapat
terjadi dari orbital Ψn ke orbital Ψa dengan energi dinyatakan dalam 10 Dq.
Perbedaan kedua teori itu disebabkan oleh anggapan yang berbeda tentang tingkat energi
awal. Teori medan kristal, menganggap bahwa tidak ada ikatan kovalen sehingga energi
orbital B harus jauh lebih rendah daripada energi orbital A. Apabila Interaksi yang terjadi
adalah interaksi kovalen murni, teori orbital molekul menganggap energi orbital tidak
jauh berbeda.

3. Jelaskan yang dimaksud dengan:


a. LCAO
Jawab:
Kombinasi linier orbital atom atau LCAO adalah superposisi kuantum orbital atom
dan teknik untuk menghitung orbital molekul.
b. Orbital Ikatan
Jawab:
Orbital ikatan adalah orbital-orbital dari dua atom yang saling tumpang tindih agar
dapat menghasilkan ikatan kovalen.
c. Orbital Anti Ikatan
Jawab:
Orbital molekul anti ikatan adalah orbital yang mengandung elektron di luar daerah
antara dua inti atom. Elektron di orbital anti ikatan mengurangi kestabilan molekul
karena elektron ini menghabiskan sebagian besar waktunya di luar inti atom.
d. Orbital Non Ikatan
Jawab:
Orbital non-ikatan adalah orbital molekul yang penambahan atau penghilangan
elektronnya tidak meningkatkan atau menurunkan orde ikatan antar atom.
e. SALC
Jawab:
Symmetry Adapted Linear Combinations (SALC) adalah kombinasi linier dari
himpunan basis yang terdiri dari vektor regangan molekul. SALC suatu molekul
dapat membantu menentukan skema dan simetri pengikatan.
f. LGO
Jawab:
Ligan group orbital (LGO) adalah enam orbital pasangan bebas dari ligan (satu dari
setiap ligan) membentuk enam orbital kombinasi linier yang disesuaikan secara
simetri.

4. Jelaskan teori orbital molekul dalam kompleks oktahedral, lengkap dengan contoh ion
kompleksnya.
Jawab:
Jika dipandang suatu kompleks oktahedral, maka akan ada enam LGO. Keenam LGO
akan berinteraksi dengan enam orbital logam pusat menghasilkan dua belas molekul.

Pada gambar di atas:


a. Merupakan OA logam pusat dalam keadaan bebas sebelum berinteraksi dengan LGO.
b. Merupakan OA logam pusat saat berinteraksi secara elektrostatik dengan LGO dalam
medan oktahedral.
c. Merupakan LGO sebelum berinteraksi dengan logam pusat.
d. Merupakan OM yang terbentuk akibat interaksi antara ion OA logam pusat dengan
LGO, baik secara elektrostatis maupun kovalen.

Pengisian elektron dalam OM dimulai dari OM dengan energi paling rendah, yakni
orbital ikatan, lalu orbital bukan ikatan, dan baru kemudian orbital anti ikatan. Contoh:
Fakta eksperimen menunjukkan bahwa ion kompleks [CO(NH3)6] 3+ bersifat
diamagnetik. Jumlah elektron pada orbital 3d ion logam pusat dan elektron-elektron pada
atom dan ion NH3 sebanyak 18 elektron. 18 elektron tersebut terdistribusi pada OM
kompleks oktahedral seperti pada gambar diatas.

5. Jelaskan teori orbital molekul dalam kompleks tetrahedral, lengkap dengan contoh ion
kompleksnya.
Jawab:

Pada gambar diatas:


a) Merupakan OA logam atau ion logam pusat dalam keadaan bebas sebelum
berinteraksi dengan LGO.
b) Merupakan OA logam pusat saat berinteraksi secara elektrostatis dengan ligan-ligan
dalam medan tetrahedral.
c) Merupakan LGO sebelum berinteraksi dengan OA logam pusat.
d) Merupakan OM yang terbentuk akibat interaksi antara ion OA logam dengan LGO,
baik secara elektrostatis maupun kovalen.
Pada kompleks tetrahedral, ketika atom atau ion logam pusat mengadakan interaksi
elektrostatis dengan ligan-ligan, semua OA mengalami kenaikan tingkat energi. Lima
orbital d dari atom atau ion logam pusat mengalami pemisahan menjadi dua kelompok,
yakni orbital t2 (dxy, dxz, dan dyz) dan e (dx2 -y 2 dan dz2 ). Setelah mengalami
kenaikan tingkat energi, OA dan LGO mengalami kombinasi linear membentuk OM
kompleks tetrahedral. Kompleks tetrahedral merupakan kompleks dengan medan lemah
yang ditandai dengan harga 10 Dq < P.
Contoh:

6. Jelaskan teori orbital molekul dalam kompleks bujur sangkar, lengkap dengan contoh ion
kompleksnya.
Jawab:
Diagram Om Kompleks bujur sangkar yang melibatkan interaksi elektrostatis maupun
interaksi kovalen ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Contoh:

Anda mungkin juga menyukai