Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA MAHASISWA DARING

IKATAN ION/SENYAWA ION

MATA KULIAH : IKATAN KIMIA


NAMA MAHASISWA : YOLATIFA ANTIKHA
NIM : 12010723474

Kompetensi dasar:
Menganalisa bagaimana terbentuknya ikatan ion, sifat-sifat dari ikatan ion, energi
kisi pembentukan ion dan penggalian nilai-nilai keislaman yang terdapat di dalamnya
.

Indikator :
1. Menganalisa bagaimana terbentuknya ikatan Ion
2. Mendeskripsikan empat kategori senyawa ionic dari jenis ion-ion yang terdapat dalam
senyawa ionic.
3. Menganalisa sifat-sifat senyawa ionic
4. Menganalisa energi kisi pembentukan ikatan ion
5. Menganalisa hikmah/nilai-nilai Islam yang bisa diambil dari ikatan ion.

Tujuan :
1. Mahasiswa dapat mnganailsa bagaimana terbentuknya ikatan ion
2. Mahasiswa dapat mendeskripsikan empat kategori senyawa ionic dari jenis ion-ion yang
terdapat dalam senyawa ionic.
3. Mahasiswa dapat menganalisa sifat-sifat ikatan ionik
4. Mahsaiswa dapat menganalisa energi kisi pembentukan ikatan ion
5. Mahasiswa dapat Menganalisa hikmah/nilai-nilai Islam yang bisa diambil dari ikatan
ion

Petunjuk Belajar :
1. Setiap mahasiswa harus membaca LKM ini dengan seksama
2. mahasiswa melakukan jelajah informasi untuk memecahkan
permasalahan yang telah diajukan
3. Diskusikan setiap pertanyaan dan permasalahan yang ada dalam
LKM ini melalui diskusi dengan sesama anggota kelompok
4. Jika ada pertanyaan atau hal yang tidak dimengerti mintalah
bantuan dosen untuk menjelaskannya
5.
Setelah Ananda melihat video dan materi dari sumber lain silahkan Kerjakan soal berikut.

1. Analisalah bagaimanakah terjadinya ikatan ion dan deskripsikanlah dengan contoh


2. Deskripsikanlah empat kategori senyawa ionic dari jenis ion-ion yang terdapat dalam
senyawa ionic.
3. Analisalah sifat-sifat ikatan ionic (minimal 4 sifat) dab berikan contoh
4. Analisalah energi kisi pembentukan ikatan ion deskripsikan dengan contoh
5. Analisa hikmah/nilai-nilai Islam yang bisa diambil dari ikatan ion

Jawab:
1. Ikatan kimia ion terjadi antara atom yang melepaskan elektron (logam) dan atom yang
menerima logam (non logam), atom yang melepaskan elektron berubah menjadi ion positif,
sedangkan atom yang menerima elektron menjadi ion negatif yang konfigurasinya
elektronnya sama dengan gas mulia. Contohnya serah terima elektron pada senyawa NaCl
atau garam dapur. Na melepaskan 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi
bermuatan positif (Na+), dan yang menerima elektron yaitu Cl, maka Cl yang asalnya netral
berubah menjadi ion negatif (Cl-).

2. 4 kategori senyawa ionik:


 Senyawa ionik biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, dan bersifat keras
serta rapuh. Sebagai padatan senyawa-senyawa ionik hampir selalu menyekat listrik, tapi
saat meleleh atau larut senyawa-senyawa ini menjadi sangat konduktif, karena ion-ionnya
menjadi dapat bergerak.
 Senyawa ionik yang mudah larut seperti garam (NaCl) dapat dengan mudah
menghasilkan larutan elektrolit. Ini adalah cara sederhana untuk mengendalikan
konsentrasi dan kekuatan ion. Konsentrasi zat terlarut mempengaruhi banyak sifat
koligatif, termasuk meningkatkan tekanan osmotik, menurunkan titik beku dan
menaikkan titik didih. Oleh karena zat terlarutnya adalah ion bermuatan, maka
konduktivitas listrik larutan juga meningkat. Kekuatan ion yang meningkat ini
mengurangi ketebalan lapisan ganda listrik di sekitar partikel koloid, dan juga stabilitas
emulsi dan suspensi.
 Dalam kimia, senyawa ionik sering digunakan sebagai prekursor untuk sintesis zat padat
suhu tinggi.
 Di antara logam-logam yang paling melimpah di kerak bumi, banyak yang ditemukan
dalam bijih yang merupakan senyawa ionik. Untuk mendapatkan unsurnya, bijih ini
diproses dengan peleburan atau elektrolisis, yang melibatkan reaksi redoks (sering kali
dengan reduktor seperti karbon) sehingga ion logam mendapatkan elektron menjadi atom
netral.

Senyawa ionik dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu:


 Senyawa ionik sederhana, yaitu senyawa ionik yang mengandung ion-ion yang terdiri dari
satu atom. Misalnya: NaCl, MgCl2, Na2O dan MgO.
 Senyawa ionik yang mengandung kation sederhana dan anion poliatomik. Misalnya
K2SO4, NaNO3 dan K2[HgI2].
 Senyawa ionik yang mengandung kation poliatomik dan anion sederhana. Misalnya:
NH4Cl, N(CH3)4Br dan [Ag(NH3)2]Cl.
 Senyawa ionik yang mengandung anion dan kation poliatomik. NH4NO3, (NH4)2SO4
dan [Co(NH3)6][Cr(CN)6].
3. Analisalah sifat-sifat ikatan ion 4 saja dan berikan contoh:
 Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi. Ion positif dan negatif dalam kristal
senyawa ion tidak bebas bergerak sebab terikat oleh gaya elektrostatik yang kuat.
Diperlukan suhu yang tinggi agar ion-ion mendapatkan energi kinetik yang cukup untuk
mengatasi gaya elektrostatik.
 Keras tetapi rapuh. Memiliki sifat keras sebab ion-ion positif dan negatif terikat kuat ke
segala arah oleh gaya elektrostatik. Bersifat rapuh disebabkan lapisan-lapisan dapat
bergeser apabila dikenakan gaya luar, ion sejenis dapat berada satu di atas yang lainnya
maka timbul tolak-menolak yang sangat kuat yang mengakibatkan terjadinya pemisahan.
 Larut dalam air. Senyawa ionik merupakan senyawa yang mudah larut dalam air. Air
merupakan sebuah senyawa yang bersifat sangat polar dimana struktur air memiliki
muatan dipol positif pada atom hidrogen dan dipol negatif pada oksigen yang disebabkan
karena tarikan elektron oleh atom oksigen dimana atom ini memiliki nilai
elektronegativitas yang tinggi. Adanya muatan dipol dalam air maka suatu senyawa ionik
akan terdisosiasi dalam air menjadi ion penyusunnya dan masing masing ion tersebut
akan tertarik pada muatan dipol air yang berlawanan. Hal ini menjelaskan pernyataan di
awal mengapa garam dapat larut dalam air dimana ion Na+ akan tertarik ke arah atom
oksigen dari air sedangkan ion Cl– akan tertarik ke arah hidrogen dari molekul air.
 Tidak menghantarkan listrik dalam fasa padat, namun bisa menghantarkan listrik dalam
fasa cair. Zat dikatakan bisa menghantarkan listrik jika terdapat ion-ion yang bisa
bergerak bebas membawa muatan listrik.
Contohnya NaCl.

4. Energi kisi dari suatu padatan kristalin adalah ukuran energi yang dilepas ketika ion-


ion penyusunnya bergabung untuk membentuk senyawa. Energi ini merupakan ukuran gaya
kohesif yang mengikat ion-ion tersebut. Energi kisi adalah energi yang dilepaskan bila ion
positif dan ion negatif dalam keadaan gas membentuk padatan kristal ionik.
M+ (g) + X- (g) → M+X- (s)
Energi kisi karenanya dapat dianggap sebagai ukuran kekuatan ikatan ionik. Energi kisi
terkait dengan banyak sifat fisik senyawa termasuk kelarutan, tingkat kekerasan dan
volatilitas. Energi kisi biasanya ditentukan siklus Born–Haber. Ukuran kuantitatif stabilitas
setiap padatan ion adalah energi kisinya. Energi kisi didefinisikan sebagai energi yang
dibutuhkan untuk memisahkan satu mol senyawa ion padat menjadi ion ionnya dalam fasa gas
(Jespersen, et al., 2012; Chang, 2010). Energi kisi menunjukkan kekuatan interaksi ionik,
yang mempengaruhi titik lebur, kekerasan, kelarutan, dan sifat lainnya.
Untuk menjelaskan hal ini kita akan mengambil contoh proses transfer elektron untuk
pembentukan natrium klorida (NaCl), yang melibatkan dua langkah, atom Na gas kehilangan
elektron, dan atom F gas memperolehnya. Seperti yang Anda ketahui, dalam kondisi ruang
NaCl tidak terdiri dari molekul gas tetapi dalam bentuk kristal padatan. Lebih banyak energi
yang dilepaskan ketika ion-ion gas bergabung menjadi zat padat kristalin. Itu terjadi karena
masing-masing ion menarik yang lain dari muatan berlawanan.
Na(g) → Na⁺(g) + eˉ + 495.4 kJ (energi ionisasi natrium)
Cl(g) + eˉ → Clˉ(g) ˗ 348.8 kJ (afinitas elektron gas klor)
Na⁺(g) + Clˉ(g) → NaCl(s) ˗ 787.0 kJ (energi kisi)
˗ 640.4 Kj

5. Nilai Islam yang dapat kita ambil dalam pelajaran ikatan ion ini ialah:
 Di dalam hubungan kekeluargaan ataupun persaudaraan, kita harus menanamkan sikap
saling tolong-menolong, seperti saling memberikan kan nasihat-nasihat kepada saudara
kita ketika mereka melakukan kesalahan, dan kita juga harus bisa menerima masukan
ataupun nasehat dari saudara-saudara kita tanpa berpikir bahwa itu menjatuhkan, karena
nasihat tersebut diberikan untuk perbaikan diri kita, dan dari sinilah dapat dibentuk ikatan
kekeluargaan dan persaudaraan yang kuat.
 Ikatan ion adalah ikatan yang dihasilkan oleh daya tarik menarik elektrostatik antara ion-
ion yang muatannya berlawanan.
Pada Q.S Yasin 36:36
Yang artinya: “Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-
pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri,
maupun dari apa yang tidak mereka ketahui”.
Berdasarkan Surah Yasin ayat 36 menyatakan bahwa Allah SWT menciptakan makhluk-
makhluk-Nya berpasang-pasangan. … Akhir ayat tersebut menginformasikan bahwa
pasangan itu belum diketahui karena terbatasnya ilmu pengetahuan pada masa
itu. Di masa modern ini ditemukan bahwa pasangan tersebut berasal dari dunia kuantum.
Sama sepertihalnya dengan logam dan magnet, maupun ikatan ion itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai