Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KIMIA DASAR

IKATAN ION

Dosen Pengampu
Meliza M.Pd
0103079002

Disusun oleh :
1. Diana Sari Harahap 23130005
2. Lamtiur Simbolon 23130002

Prodi Pendidikan Kimia


Institut Pendidikan Tapanuli Selatan (IPTS)

Padangsidimpuan
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya berupa nikmat iman
dan kesehatan ini, sehingga kami bisa menyusun makalah bertema ikatan ion ini dengan baik
serta tepat waktu. Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Rasulullah SAW
yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.

Adapun penulisan makalah bertema ikatan ion ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kimia Dasar. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta
membantu penyelesaian makalah. Harapannya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat
bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan
serta pengalaman, sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air sehingga nantinya kami dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... i


Latar belakang .................................................................................................................... 1
Pembahasan ........................................................................................................................ 2
1. Ikatan Kimia........................................................................................................... 2
2. Ikatan Ionik ............................................................................................................ 3
3. Proses Pembentukan Ikatan ion.............................................................................. 3
4. Sifat Ikatan Ion....................................................................................................... 4
5. Peran Ikatan Ion Dalam Kehidupan........................................................................ 4
6. Contoh Ikatan Ion................................................................................................... 6

ii
A. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menerima begitu saja dunia sekitar kita
beserta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya. lmu kimia dapat didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi, seperti hakekat, susunan, sifat-
sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahannya. Di alam sendiri banyak
ditemukan zat, baik berupa unsur maupun senyawa. Keberadaan zat tersebut sangat
ditentukan oleh kestabilan zat itu sendiri. Jika suatu zat stabil maka kita akan menemukannya
dalam bentuk unsur bebas, namun jika zat itu tidak stabil maka kita akan menemukannya
dalam bentuk senyawa. Suatu atom bergabung dengan atom lainnya melalui ikatan kimia
sehingga dapat membentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun senyawa ion.
Senyawa ion terbentuk melalui ikatan ion, yaitu ikatan yang terjadi antara ion positif,
yaitu atom yang melepaskan elektron dan ion negatif, yaitu atom yang menangkap elektron.
Akibatnya, senyawa ion yang terbentuk bersifat polar. Ternyata unsur dan senyawa tersebut
dapat bersatu karena gaya tarik-menarik antara atom dan dapat disebut Ikatan Kimia. Dari
kekuatan gaya tarik-menarik inilah menentukan sifat-sifat kimia dari suatu zat. Cara ikatan
kimia berubah jika suatu zat bereaksi digunakan untuk mengetahui jumlah energi yang
diserap selama terjadinya reaksi.

1
B. PEMBAHASAN
1. Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah gaya Tarik-menarik antara atom-atom sehingga atom-atom
tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. Ikatan kimia
ditemukan oleh Lewis dan Langmuir. Berdasarkan gagasan tersebut, kemudian
dikembangkan suatu teori yang disebut Teori Lewis :
a. Elektron-elektron yang berada pada kulit terluar(electron valensi) memegang peran
utama dalam pembentukkan ikatan kimia.
b. Pembentukan ikatan kimia terjadi dengan 2 cara, yaitu :
1) Ikatan Ion yaitu perpindahan satu atau lebih elektron satu atom ke atom lain
sehingga terdapat ion positif dan ion negative yang keduanya saling Tarik-
menarik karena muatannya berlawanan.
2) Ikatan Kovalen yaitu pemakaian bersamaan pasangan elektron diantara atom-
atom yang berikatan.
c. Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron berlangsung
sedemikian rupa sehingga setiap atom yang berikatan mempunyai suatu konfigurasi
elektron yang mantap, yaitu konfigurasi dengan 8 elektron valensi.
2. Ikatan Ionik
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam
gaya interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: ikatan antar atom dan ikatan antara molekul.
Namun dalam makalah ini kami hanya akan membahas mengenai ikatan antar atom yaitu
ikatan ionik.
Ikatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam
suatu senyawa ionik. Ion-ion yang diikat oleh ikatan kimia ini terdiri dari kation dan juga
anion. Kation terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi rendah dan
biasanya terdiri dari logam-logam alkali dan alkali tanah. Sementara itu, anion cenderung
terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi, dalam hal ini unsur-
unsur golongan halogen dan oksigen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ikatan ion
sangat dipengaruhi oleh besarnya beda keelektronegatifan dari atom-atom pembentuk
2
senyawa tersebut. Semakin besar beda keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang
dihasilkan akan semakin kuat. Ikatan ionik tergolong ikatan kuat, dalam hal ini memiliki
energi ikatan yang kuat sebagai akibat dari perbedaan keelektronegatifan ion
penyusunnya.
3. Proses Pembentukan Ikatan ion
Pembentukan ikatan ionik dilakukan dengan cara transfer elektron. Dalam hal ini,
kation terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron hingga mencapai jumlah oktet yang
disyaratkan dalam aturan Lewis.

Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan


NaCl. Natirum (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil jika
melepaskan 1 elektron sehingga konfugurasi elektron berubah menjadi (2,8).
Sedangkan Klorin (Cl), yang mempunyai konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil jika
mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi (2,8,8). Jadi agar keduanya
menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan
satu elektron dari natrium.
Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil.
Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh
karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion
negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran
elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif (Na +) dan Cl akan menjadi
bermuatan negatif (Cl–). Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na+ dan Cl– sehingga
membentuk ikatan ionik

3
4. Sifat Ikatan Ion
a. Senyawa ion berwujud padat pada temperatur kamar.
b. Kristal senyawa ion keras tetapi rapuh. Apabila senyawa ion dipukul, akan terjadi
pergeseran posisi ion positif dan negatif, dari yang semula berselang-seling menjadi
berhadapan langsung. Hal ini menyebabkan ion positif bertemu muka dengan ion
positif dan terjadi gaya tolak menolak dan menyebabkan senyawa ion rapuh. Atau
bersifat rapuh karena lapisan lapisan dapat bergeser jika dikarenakan gaya luar, ion
sejenis dapat berada satu di atas yang lainnya sehingga timbul tolak menolak yang
sangat kuat yang menyebabkan terjadi pemisahan.
c. Senyawa ion larut dalam pelarut polar (seperti air dan amonia)
d. Senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan dalam bentuk cairan atau
lelehan, ion-ionnya dapat bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan arus listrik,
sedangkan dalam wujud padat, senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik
dikarenakan ionionnya tidak dapat bergerak bebas. Senyawa ion juga dapat
menghantarkan listrik jika dilarutkan dalam pelarut polar (seperti air) karena
terionisasi.
e. Senyawa ion mempunyai titik lebur dan titik didih yang tinggi. Senyawa ion memiliki
gaya elektrostatis yang kuat antara ion positif dan ion negatif sehingga memiliki titik
lebur dan titik didih yang tinggi (Jamilah, 2018).
5. Peran Ikatan Ion Dalam Kehidupan
Ada beberapa unsur ikatan ion yang berguna bagi kehidupan manusia contohnya
sebagai berikut.
a. Kegunaan Natrium Klorida (NaCl)
Garam natrium klorida digunakan, secara langsung atau tidak langsung, dalam
produksi banyak bahan kimia, yang mengkonsumsi sebagian besar produksi natrium
klorida dunia. Natrium klorida digunakan dalam proses Solvay untuk menghasilkan
natrium karbonat dan kalsium klorida. Natrium karbonat, pada gilirannya, digunakan
untuk memproduksi kaca, natrium bikarbonat, dan pewarna, serta segudang bahan
kimia lainnya. Dalam proses Mannheim dan dalam proses Hargreaves, natrium
klorida digunakan untuk produksi natrium sulfat dan asam klorida.
b. Kegunaan Kalsium Klorida (CaCl)
4
Kalsium klorida digunakan untuk meningkatkan kesadahan air di kolam renang.
Proses ini mengurangi erosi beton di kolam renang. Menurut prinsip Le Chatelier dan
efek ion umum, meningkatkan konsentrasi kalsium dalam air akan mengurangi
pelarutan senyawa kalsium. Aplikasi kalsium klorida terbesar kedua memanfaatkan
sifat higroskopis dan sifat hidratnya. Larutan pekat membentuk lapisan cairan pada
permukaan jalan tanah, yang menekan pembentukan debu. Ini menahan partikel debu
halus di jalan, memberikan lapisan bantalan. Jika ini dibiarkan beterbangan, agregat
yang lebih besar mulai bergeser dan jalan rusak. Dengan menggunakan kalsium
klorida, mengurangi kebutuhan akan grading sebanyak 50% dan mengurangi
kebutuhan bahan pengisi sebanyak 80%.
c. Kegunaan Natrium Florida (NaF)
Natrium florida atau biasa disingkat dengan NaF merupakan senyawa kimia yang
terbentuk dari dua unsur, yaitu natrium (Na) dan florida (F). senyawa ini adalah
senyawa yang mudah larut dalam air dan berbentuk padat tidak berwarna.
Dalam kehidupan sehari-hari, NaF sering ditambahkan ke dalam air mineral dan
pembuatan produk untuk menjaga kesehatan gigi. Manfat florida sebagai ion dalam
kehidupan kehidupan ini terkenal sebagai senyawa untuk memperkuat gigi dengan
membentuk fluorapatit yang merupakan komponen enamel gigi.
d. Kegunaan Kalsium Karbonat (CaCO3)
Senyawa kalsium karbonat terdiri dari 1 atom kalsium, 1 atom karbon, dan 3 atom
oksigen. Biasanya senyawa ini dapat dijumpai pada jenis batu di dunia dan menjadi
bahan aktif dalam kapur pertanian. Di bidang pengobatan, biasanya kalsium karbonat
berfungsi sebagai antasida ataupun tambahan kalsium.
Selain itu, kalsium karbonat juga memiliki banyak kegunaan dalam bidang
industri. Misalnya untuk pembuatan pulp kertas, bahan pembuat pasta gigi, bahan
semen portland, dan untuk industri pembuatan pipa PVC
e. Kegunaan Kalium Bromida (KBr)
Senyawa kalium bromina merupakan senyawa yang terdiri dari 1 atom kalium dan
1 atom bromida. Biasanya kalium bromida digunakan dalam industri kertas dan
fotografi.

5
6. Contoh Ikatan Ion
Perhatikan, misalnya, reaksinya antara litium dan fluor untuk membentuk litium
fluorida, digunakan bubuk putih yang beracun dalam menurunkan titik leleh solder dan
dalam pembuatan keramik. Elektron konfigurasi litium adalah 1s22s1, dan fluorin adalah
1s22s22p5. Saat lithium dan Atom fluor bersentuhan satu sama lain, elektron valensi
terluar 2s2 litium ditransfer ke atom fluor. Dengan menggunakan simbol titik Lewis, kami
merepresentasikan reaksi seperti ini:

Anda mungkin juga menyukai