Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

`ION`

Disusun oleh:
KELOMPOK – II

Anggota : 1. Miko bahru julian

2. Made Gautra

Kelas : 1,C

Sekolah tinggi ilmu pertanian belitang

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala


limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah tentang “ION” ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena


pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Ion
B. Sejarah Ion
C. Pengertian Larutan Ion

BAB II PEMBAHASAN
A. ION
B. SIFAT-SIFAT IONIK

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Ion

Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion
bermuatan negatif, yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut
anion, karena dia tertarik menuju anoda. Ion bermuatan positif, yang
kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation, karena tertarik ke
katoda. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom atau
kelompok atom yang terionisasi ditandai dengan tikatas n+ atau n-, di
mana n adalah jumlah elektron yang hilang atau diperoleh.

B. Sejarah Ion

Ion pertama kali disajikan dalam bentuk teori oleh Michael Faraday
pada sekitar tahun 1830, untuk menggambarkan mengenai bagian
melekul yang bergerak ke arah anoda atau katoda dalam suatu tabung
hampa udara (vacuum tube, CRT). Namun, mekanisme peristiwa ini
baru dideskripsikan pada 1884 oleh Svante August Arrhenius dalam
disertasi doktornya di University of Uppsala. Pada mulanya, teori ini
tidak diterima (ia memperoleh gelarnya dengan nilai minimum), tetapi
kemudian disertasinya memenangi Hadiah Nobel Kimia pada tahun
1903.

C. Pengertian Larutan Ion

Larutan ion adalah larutan yang mengandung ion yang dapat


bergerak bebas sehingga bisa menghantarkan arus listrik.
BAB II
PEMBAHASAN

A IOrN
Atom tentu sudah anda kenal sebelumya, yaitu materi terkecil yang masih
memiliki sifat unsur yang dibentuknya, dan tidak dapat dibagi lagi dengan
cara kimia biasa. Kemudian, setiap atom memiliki jumlah electron tertentu,
dan secara konfigurasi memiliki potensi ketidak stabilan (kecuali VIIIA)
sehingga setiap atom akan menuju kestabilan seperti unsur gas mulia
yang terkenal dengan ke-inert-anya. Bagaimana kestabilan itu bisa
terbentuk?

Gambar : Pembentukan ion positif dan negatif


(aculty.clintoncc.suny.edu)

Salah satunya adalah dengan melepas electron ataupun menerima


electron. Proses ini kemudian menghasilkan ion, yaitu atom bermuatan
listrik. Atom yang melepas electron kemudian membentuk ion positif
yang disebut KATION. Sedangkan yang menangkap electron membentuk
ion negative yang kemudian disebut ANION. Pada pembahasan
selanjutnya proses pembentukan ion ini menjadi salah satu alasan
terbentuknya ikatan kimia.

1. Ion Positif (Kation)


Ion positif merupakan atom yang telah melepas electron, ion ini
kebanyakan berasal dari logam atau unsur dengan electron valensi kurang
dari 4, namun ada ion hydrogen H+ yang merupakan ion positif yang
berasal dari non logam. Kecenderungan atom untuk membentuk ion
positif sangat kuat pada golongan IA. Atom fransium (Fr) merupakan
atom paling mudah membentuk ion positif, dan letaknya memang di
golongan IA.
Contoh pembentukan ion positif adalah sebagai berikut :
11Na memiliki konfigurasi 2, 8, 1. Elektron terluar 1 membuatnya kurang
stabil, sehingga untuk menuju ke posisi stabil (konfigurasi 2,8 sehingga
sama dengan gas mulia) atom Na akan melepas sebuah elektron
membentuk ion Na+.
Na 1e + Na+

2. Ion Negatif (anion)


Berlawanan dengan ion positif, Ion negative merupakan atom yang telah
menangkap electron. Ion ini berasal dari non logam atau atom yang
berelektron valensi lebih dari 4. Kecenderungan membentuk ion negative
sangat kuat pada golongan VIIA. Unsur Fluorin (F) yang letaknya di VIIA
merupakan atom yang paling mudah menangkap electron sehingga paling
mudah membentuk ion negative.
Contoh pembentukan ion negative adalah sebagai berikut :
17Cl memiliki konfigurasi 2, 8, 7. Elektron terluar adalah 7 membuatnya
kurang stabil, sehingga untuk menuju stabil atom Cl akan menangkap 1
elektron (konfigurasi 2,8,8 sehingga akan sama dengan gas mulia)

membentuk ion Cl .

Cl + 1e Cl
Ikatan Ion senyawa ion

Ikatan ion (ikatan elektrokovalen) : jenis ikatan kimia yang dapat


terbentuk antara ion-ion logam dengan non-logam (atau ion poliatomik
seperti amonium) melalui gaya tarik-menarik elektrostatik. Dengan kata
lain, ikatan ion terbentuk dari gaya tarik-menarik antara dua ion yang
berbeda muatan.

Misalnya pada garam meja (natrium klorida). Ketika natrium (Na)


dan klor (Cl) bergabung, atom-atom natrium kehilangan elektron,
membentuk kation (Na+), sedangkan atom-atom klor menerima elektron
-
untuk membentuk anion (Cl ). Ion-ion ini kemudian saling tarik-menarik
dalam rasio 1:1 untuk membentuk natrium klorida.

+ -
Na + Cl → Na + Cl → NaCl

Susunan Senyawa Ion


Gambar Struktur kubus NaCl
Aturan oktet menjelaskan bahwa dalam
pembentukan natrium klorida, natrium akan melepas satu elektron
sedangkan klorin akan menangkap satu elektron. Sehingga terlihat bahwa
satu atom klorin membutuhkan satu atom natrium. Dalam struktur
senyawa ion natrium klorida, ion positif natrium (Na+) tidak hanya
berikatan dengan satu ion negatif klorin (Cl-) tetapi satu ion Na+ dikelilingi
oleh 6 ion Cl- demikian juga sebaliknya. Struktur tiga dimensi natrium
klorida dapat digunakan untuk menjelaskan susunan senyawa ion.

SIFAT-SIFAT IONIK :
a. bersifat polar
b. larutannya dalam air menghantarkan arus listrik
c. titik lelehnya tinggi
d. lelehannya menghantarkan arus listrik
e. larut dalam pelarut-pelarut polar
Pencapaian kestabilan satu atom dapat terjadi dengan cara pembentukan
ikatan ion. Ikatan ini terjadi karena adanya gaya listrik elektrostatik antara
ion yang bermuatan positif (kation) dengan ion yang bermuatan negatif
(anion).
Peristiwa ikatan ion diawali dengan proses pelepasan elektron dari sebuah
atom menjadi ion positif, sebagai contoh kita pergunakan aton Na,
bersamaan dengan elektron yang dilepaskan ditangkap oleh atom Cl
lainnya sehingga atom tersebut menjadi bermuatan negatif. Dengan kata
lain proses pelepasan dan penangkapan elektron melibatkan dua atom
atau lebih dan berlangsung secara simultan, perhatikan Gambar di
samping
pelepasan dan penarikan elektron dari atom Na ke atom Cl, menghasilkan
ion-ion bermuatan.

.Gambar di samping kiri adalah Ikatan ion terjadi karena adanya gaya
elektrostatika dari ion positif dengan ion negatif

Perbedaan muatan listrik dari kedua ion itulah yang menimbulkan gaya
tarik elektrostatik dan kedua ion
berikatan (lihat Gambar samping kiri). Dalam kimia, kita tuliskan
persamaan reaksinya se[perti reasi pada gambar di bawah.
Dalam penulisan e dapat dicoret atau dihapus, karena keberadaannya
saling meniadakan disebelah kiri tanda panah dan disebelah kanan tanda
panah.

Senyawa yang memiliki derajat paling tinggi dalam ikatan ionik adalah
yang terbentuk oleh reaksi antara unsur yang memiliki orbital terluar s1
dengan unsur yang memiliki orbital terluar p5. Kedua unsur tersebut
memiliki perbedaan elektro-negativitas yang besar. Dalam tabel periodik,
unsur-unsur yang umumnya membentuk ikatan ionik adalah unsur alkali
dan alkali tanah (memiliki elektron valensi s1 dan s2) dengan unsur
halogen (memiliki elektron valensi p4 dan p5). Beberapa pengecualian
terjadi untuk Flor yang memiliki elektronegatifitas tertinggi, dan atom
Cesium (Cs) yang memiliki elektronegatifitas terendah mengakibatkan
ikatan yang terbentuk dari kedua atom ini tidak sepenuhnya ionik.
Penamaan untuk senyawa yang dibangun melalui ikatan ion diberikan
dengan “menyebutkan nama atom logam (kation) dan menyebutkan nama
anion ditambahkan dengan akhiran ida”. Pada Tabel 5.1. di bawah ini
diberikan lambang dan nama atom logam yang memiliki elektron valensi
s1 dan s2 dan p4 dan p5.

Senyawa yang terbentuk dari


ikatan ionik umumnya berupa kristal padat seperti; Natrium Klorida (NaCl),
Cesium Klorida (CsCl), Kalium Bromida (KBr), Natrium Yodida (NaI) dan
lainnya.
Disamping adalah Tabel Hubungan electron valensi dengan ikatan ion
pada senyawa.

Bentuk kristal padat sangat kuat, untuk senyawa NaCl, dibangun oleh ion
Na+ dan Cl-, dimana setiap kation Na+ dikelilingi oleh 6 anion Cl- pada
jarak yang sama, demikian pula sebaliknya setiap Cl- dikelilingi oleh 6
kation Na+ juga pada jarak yang sama. Sehingga kekuatan yang dibangun
sama kuatnya baik untuk kation maupun anion.

Gambar diatas adalah Bentuk kristal ionik, seperti NaCl, setiap Na+
(merah) dikelilingi 6 anion Cl- dan sebaliknya (hijau) dikelilingi 6 kation Na+
Struktur kristal ionik sangat kuat sehingga umumnya hanya dapat larut
dalam air atau dengan pelarut lainnya yang bersifat polar. Kristal ionik
berbentuk padatan, lelehan maupun dalam bentuk larutan, bersifat
konduktif atau menghantarkan listrik. dipergunakan dan sisanya sebagai
penyusun tulang. Kation natrium menjaga kestabilan proses osmosis
extraselular dan intraseluler, di daerah extraseluler kation natrium
dibutuhkan sekitar 135-145 mmol, sedangkan di intraselular sekitar 4-10
mmol.
Senyawa ionik dibutuhkan dalam tubuh, misalnya kation Na+ dalam
bentuk senyawa Natrium Klorida dan Natrium Karbonat (Na2CO3),
didalam tubuh terdapat sekitar 3000 mmol atau setara dengan 69 gram,
70% berada dalam keadaan bebas.

Contoh ikatan ion :


Na => Na + e-1s2 2s2 2p6 3s1 1s2 2s2 2p6 (konfigurasi
Ne)
Atom Cl (VIIA) mudah menerima elektron sehingga elektron yang
dilepaskan oleh atom Na akan ditangkap oleh atom Cl.
Cl + e- => Cl-1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (konfigurasi Ar)
Antara ion-ion Na+ dan Cl- terjadi gaya tarik menarik elektrostatik, sehingga
membentuk senyawa ion Na+Cl-.
Contoh lain : CaCl2 , MgBr2, BaO , FeS dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ion bermuatan negatif, yang menangkap satu atau lebih elektron,


disebut anion, karena dia tertarik menuju anoda. Ion bermuatan positif,
yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation, karena tertarik ke
katoda. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom atau kelompok
atom yang terionisasi ditandai dengan tikatas n+ atau n-, di mana n adalah
jumlah elektron yang hilang atau diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.file-edu.com/2012/02/ikatan-senyawa-ion.html

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/ikatan-ion/

http://118.98.214.163/edunet/PRODUKSI%202009/MATERI%20POKOK/KI
MIA/SMP/Atom,%20Molekul,%20dan%20Ion/PRODUK/materi3a.html

Anda mungkin juga menyukai