`ION`
Disusun oleh:
KELOMPOK – II
2. Made Gautra
Kelas : 1,C
2023
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Ion
B. Sejarah Ion
C. Pengertian Larutan Ion
BAB II PEMBAHASAN
A. ION
B. SIFAT-SIFAT IONIK
A. Pengertian Ion
Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion
bermuatan negatif, yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut
anion, karena dia tertarik menuju anoda. Ion bermuatan positif, yang
kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation, karena tertarik ke
katoda. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom atau
kelompok atom yang terionisasi ditandai dengan tikatas n+ atau n-, di
mana n adalah jumlah elektron yang hilang atau diperoleh.
B. Sejarah Ion
Ion pertama kali disajikan dalam bentuk teori oleh Michael Faraday
pada sekitar tahun 1830, untuk menggambarkan mengenai bagian
melekul yang bergerak ke arah anoda atau katoda dalam suatu tabung
hampa udara (vacuum tube, CRT). Namun, mekanisme peristiwa ini
baru dideskripsikan pada 1884 oleh Svante August Arrhenius dalam
disertasi doktornya di University of Uppsala. Pada mulanya, teori ini
tidak diterima (ia memperoleh gelarnya dengan nilai minimum), tetapi
kemudian disertasinya memenangi Hadiah Nobel Kimia pada tahun
1903.
A IOrN
Atom tentu sudah anda kenal sebelumya, yaitu materi terkecil yang masih
memiliki sifat unsur yang dibentuknya, dan tidak dapat dibagi lagi dengan
cara kimia biasa. Kemudian, setiap atom memiliki jumlah electron tertentu,
dan secara konfigurasi memiliki potensi ketidak stabilan (kecuali VIIIA)
sehingga setiap atom akan menuju kestabilan seperti unsur gas mulia
yang terkenal dengan ke-inert-anya. Bagaimana kestabilan itu bisa
terbentuk?
+ -
Na + Cl → Na + Cl → NaCl
SIFAT-SIFAT IONIK :
a. bersifat polar
b. larutannya dalam air menghantarkan arus listrik
c. titik lelehnya tinggi
d. lelehannya menghantarkan arus listrik
e. larut dalam pelarut-pelarut polar
Pencapaian kestabilan satu atom dapat terjadi dengan cara pembentukan
ikatan ion. Ikatan ini terjadi karena adanya gaya listrik elektrostatik antara
ion yang bermuatan positif (kation) dengan ion yang bermuatan negatif
(anion).
Peristiwa ikatan ion diawali dengan proses pelepasan elektron dari sebuah
atom menjadi ion positif, sebagai contoh kita pergunakan aton Na,
bersamaan dengan elektron yang dilepaskan ditangkap oleh atom Cl
lainnya sehingga atom tersebut menjadi bermuatan negatif. Dengan kata
lain proses pelepasan dan penangkapan elektron melibatkan dua atom
atau lebih dan berlangsung secara simultan, perhatikan Gambar di
samping
pelepasan dan penarikan elektron dari atom Na ke atom Cl, menghasilkan
ion-ion bermuatan.
.Gambar di samping kiri adalah Ikatan ion terjadi karena adanya gaya
elektrostatika dari ion positif dengan ion negatif
Perbedaan muatan listrik dari kedua ion itulah yang menimbulkan gaya
tarik elektrostatik dan kedua ion
berikatan (lihat Gambar samping kiri). Dalam kimia, kita tuliskan
persamaan reaksinya se[perti reasi pada gambar di bawah.
Dalam penulisan e dapat dicoret atau dihapus, karena keberadaannya
saling meniadakan disebelah kiri tanda panah dan disebelah kanan tanda
panah.
Senyawa yang memiliki derajat paling tinggi dalam ikatan ionik adalah
yang terbentuk oleh reaksi antara unsur yang memiliki orbital terluar s1
dengan unsur yang memiliki orbital terluar p5. Kedua unsur tersebut
memiliki perbedaan elektro-negativitas yang besar. Dalam tabel periodik,
unsur-unsur yang umumnya membentuk ikatan ionik adalah unsur alkali
dan alkali tanah (memiliki elektron valensi s1 dan s2) dengan unsur
halogen (memiliki elektron valensi p4 dan p5). Beberapa pengecualian
terjadi untuk Flor yang memiliki elektronegatifitas tertinggi, dan atom
Cesium (Cs) yang memiliki elektronegatifitas terendah mengakibatkan
ikatan yang terbentuk dari kedua atom ini tidak sepenuhnya ionik.
Penamaan untuk senyawa yang dibangun melalui ikatan ion diberikan
dengan “menyebutkan nama atom logam (kation) dan menyebutkan nama
anion ditambahkan dengan akhiran ida”. Pada Tabel 5.1. di bawah ini
diberikan lambang dan nama atom logam yang memiliki elektron valensi
s1 dan s2 dan p4 dan p5.
Bentuk kristal padat sangat kuat, untuk senyawa NaCl, dibangun oleh ion
Na+ dan Cl-, dimana setiap kation Na+ dikelilingi oleh 6 anion Cl- pada
jarak yang sama, demikian pula sebaliknya setiap Cl- dikelilingi oleh 6
kation Na+ juga pada jarak yang sama. Sehingga kekuatan yang dibangun
sama kuatnya baik untuk kation maupun anion.
Gambar diatas adalah Bentuk kristal ionik, seperti NaCl, setiap Na+
(merah) dikelilingi 6 anion Cl- dan sebaliknya (hijau) dikelilingi 6 kation Na+
Struktur kristal ionik sangat kuat sehingga umumnya hanya dapat larut
dalam air atau dengan pelarut lainnya yang bersifat polar. Kristal ionik
berbentuk padatan, lelehan maupun dalam bentuk larutan, bersifat
konduktif atau menghantarkan listrik. dipergunakan dan sisanya sebagai
penyusun tulang. Kation natrium menjaga kestabilan proses osmosis
extraselular dan intraseluler, di daerah extraseluler kation natrium
dibutuhkan sekitar 135-145 mmol, sedangkan di intraselular sekitar 4-10
mmol.
Senyawa ionik dibutuhkan dalam tubuh, misalnya kation Na+ dalam
bentuk senyawa Natrium Klorida dan Natrium Karbonat (Na2CO3),
didalam tubuh terdapat sekitar 3000 mmol atau setara dengan 69 gram,
70% berada dalam keadaan bebas.
A. Kesimpulan
http://www.file-edu.com/2012/02/ikatan-senyawa-ion.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/ikatan-ion/
http://118.98.214.163/edunet/PRODUKSI%202009/MATERI%20POKOK/KI
MIA/SMP/Atom,%20Molekul,%20dan%20Ion/PRODUK/materi3a.html