Anda di halaman 1dari 4

Nama : Varkhan Bijaksana

NIM : 11950514763

Kelas :A

Mata Kuliah : Kimia Energi Dasar

Rangkuman Materi ; ION

A. PENGERTIAN ION

Elektron yang mengelilingi inti atom terus bergerak sambil berputar pada sumbunya.
Akan tetapi, elektron dapat meninggalkan atom karena sesuatu hal, seperti pemanasan, medan
listrik, dan medan magnet. Elektron yang keluar dari suatu atom dapat masuk ke atom lainnya.
Akibatnya, atom yang kehilangan elektron akan menjadi atom yang bermuatan listrik positif
karena jumlah proton menjadi lebih besar daripada jumlah elektronnya, sedangkan atom yang
kedatangan elektron menjadi atom bermuatan listrik negatif karena jumlah elektronnya melebihi
jumlah protonnya.

Ion adalah atom yang bermuatan listrik. Contohnya, Na+, OH-, Cl-, Br-, K+, Ca+, dan
masih banyak lagi. Nah,  pada unsur natrium (Na) terdapat tanda plus (+) yang berarti atom
tersebut bermuatan positif. Lalu, pada unsur hidroksida (OH) terdapat tanda minus (-) yang
menunjukan atom tersebut memiliki muatan negatif. Ion akan terbentuk ketika sebuah atom
melepas atau menerima elektron. 

Jika atom menerima elektron, maka akan berubah menjadi atom bermuatan negatif
(anion). Contohnya, Cl-, Br-, OH-, dsb. Sedangkan, ketika atom melepaskan elektron, maka atom
akan bermuatan positif (kation). Contohnya, Na+, K+, Ca+ , dsb

Pelepasan elektron menghasilkan ion positif dan penyerapan elektron menghasilkan ion
negatif. Peristiwa terlepas atau masuknya ion pada sebuah atom disebut ionisasi. Contohnya,
ketika atom natrium (Na) melepas satu elektron, maka akan membentuk ion Na +, atau ketika
atom klorin (Cl) menerima 1 elektron, maka akan membentuk ion Cl-.
B. PERISTIWA PADA ION

Peristiwa terurainya suatu zat menjadi ion–ion disebut ionisasi. Hasil ionisasi disebut ion.
Elektron yang dapat keluar atau masuk ke suatu atom adalah elektron yang berada di kulit
terluar. Ionisasi atom hanya terjadi pada atom-atom yang jumlah elektron paling luarnya tidak
sama dengan 8, 18, atau 32. Atom-atom yang jumlah elektronnya sama dengan bilangan-
bilangan tersebut sangat sulit terionisasi sehingga disebut unsur gas mulia.

Jumlah elektron yang terlepas atau masuk tergantung pada jumlah elektron pada kulit terluar
dengan ketentuan sebagai berikut.

 Jika jumlah elektron terluar kurang dari 4 elektron maka atom ini cenderung
melepaskan elektron;
 jika jumlah elektron terluar antara 4 dan 8 maka atom ini cenderung menerima
elektron;
 jumlah elektron yang diterima atau dilepaskan membuat jumlah elektron di kulit
itu menjadi 8;
 jika jumlah elektron pada kulit terluar sama dengan 4 maka atom ini dapat
melepas atau menerima elektron, tergantung dengan unsur apa atom itu
berinteraksi;
 jika jumlah elektron pada kulit terluar sama dengan 8 maka atom itu sangat sukar
melepas maupun menerima elektron.

Contoh paling umum dari ionisasi adalah proses pembentukan Natrium klorida atau yang
kita kenal sebagai garam. Atom Natrium memiliki 11 elektron dengan konfigurasi 2, 9 dan atom
Klor memiliki 17 elektron dengan konfigurasi 2, 8, 7. Ayo kembali kita buka aturan duplet dan
oktet, bahwa atom cenderung stabil jika elektron valensinya adalah 2 atau 8. Disini kita
menggunakan aturan oktet dimana elektron valensi Na dan Cl harus dibuat menjadi 8.
Pembentukan Natrium klorida Na kelebihan 1 elektron untuk menjadi 8, sedangkan Cl
kekurangan 1 elektron untuk menjadi 8. Sehingga Na melepaskan 1 elektronnya dan berubah
menjadi kation. Lalu 1 elektron tersebut ditangkap oleh Cl, sehingga Cl berubah menjadi anion.
Terbentuklah ikatan ionic molekul NaCl antara ion Na+ dan Cl-., ikatan antar ion tersebut dapat
mengantarkan listrik (konduktor arus listrik) dalam sel elektrolitik. Inilah mengapa minuman ion
dapat membuat tubuh menjadi segar, karena dapat menambah ion yang merupakan penghantar
impuls listrik saraf dan otot.

C. ION POSITIF (KATION) ION NEGATIF (ANION)

Beberapa contoh kation dan anion dapat kita lihat pada tabel berikut ini.

Kation (ion positif) dan anion (ion negatif) dapat bergabung membentuk senyawa ion
yang disebut senyawa ionik. Senyawa ionik dapat menghantarkan listrik. Contoh yang paling
sederhana adalah senyawa natrium klorida atau garam dapur yang terdiri dari ion Na+ dan ion
Cl-. Ion Na+ dan ion Cl- akan tarik-menarik membentuk suatu senyawa NaCl (garam dapur)
karena terdiri dari dua buah muatan listrik yang berlawanan. Untuk menguraikan senyawa NaCl
ini menjadi unsur-unsur pembentuknya dapat dilakukan dengan cara mengalirkan arus listrik ke
dalam lelehan natrium klorida (NaCl) sehingga NaCl ini akan terurai menjadi ion Na+
dan ion Cl-.

Anda mungkin juga menyukai