Anda di halaman 1dari 9

IKATAN ION

KELOMPOK I
1. PAUSI
2. NURATIKA
3. NURMALA
4. NURAENI R
5. SELAMETRIADY
6. ADE WIRAWAN
PENGERTIAN IKATAN ION

Ikatan ion adalah ikatan yang dibentuk oleh


pergerakan elektron untuk menghasilkan
ion positif dan ion negatif dengan
konfigurasi elektron yang sama dengan gas
mulia.

Garam dapur adalah salah satu contoh


yang sering kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari. Nah, rumus kimia garam dapur
adalah NaCl (natrium klorida).
Ikatan ion terbentuk akibat adanya melepas atau
menerima elektron oleh atom-atom yang berikatan.
Atom-atom yang melepas elektron menjadi ion positif
(kation) sedang atom-atom yang menerima elektron
menjadi ion negatif (anion). Ikatan ion biasanya disebut
ikatan elektrovalen. Senyawa yang memiliki ikatan ion
disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya
terbentuk antara atom-atom unsur logam dan
nonlogam. Atom unsur logam cenderung melepas
elektron membentuk ion positif, dan atom unsur
nonlogam cenderung menangkap elektron membentuk
ion negatif. Contoh: NaCl, MgO, CaF2, Li2O, AlF3, dan
lain-lain.
SIFAT SENYAWA IKATAN ION
Ikatan ion akan menghasilkan suatu senyawa yang dinamakan dengan
senyawa ion, contohnya adalah NaCl. Nah, untuk sifat senyawa ion antara
lain adalah sebagai berikut:
• Memiliki sifat keras dan rapuh.
• Memiliki titik didih dan titik leleh yang cukup tinggi yang penyebabnya
karena ada ikatan yang sangat kuat. Maka dari itu, agar bisa memutus
ikatan ini membutuhkan energi cukup besar.
• Dapat larut di dalam air, namun sulit untuk larut dalam pelarut organik.
• Bersifat konduktor listrik atau mampu menghantarkan arus listrik dalam
fase cairnya.
CIRI-CIRI IKATAN ION
Ada berbagai macam ciri-ciri ikatan ion, hal tersebut membedakannya dengan
ikatan kimia yang lain. Berikut ini adalah ciri-ciri ikatan ion.
• Ciri-ciri pertama yaitu ikatan ion terbentuk dari unsur logam dan juga
nonlogam melalui proses serah dan terima elektron.
• Unsur logam akan sampai pada kestabilan lewat aturan duplet. Kemudian,
unsur non logam akan mencapai kestabilan seperti gas mulia, diantaranya
lewat aturan oktet.
• Dalam proses serah terima elektron juga melibatkan gaya elektrostatis.
• Kemudian, terjadi antara unsur dengan keelektronegatifan yang berbeda.
• Dalam bentuknya yang padat, ion positif dan negatif nantinya akan saling
mengelilingi.
PROSES PEMBENTUKAN IKATAN
ION
Setiap elemen harus mencoba memiliki konfigurasi elektron
seperti gas mulia dengan menyumbangkan elektron atau
mendapatkan elektron agar stabil. Peristiwa transfer elektron ini
terjadi pada senyawa NaCl, juga dikenal sebagai garam meja.
Natrium (Na) dengan konfigurasi elektron (2,8,1) menjadi lebih
stabil ketika kehilangan satu elektron karena mengubah
konfigurasi elektron menjadi (2,8). Sebaliknya klorin (Cl) dengan
konfigurasi (2,8,7) menjadi lebih stabil ketika memperoleh
elektron dan menjadi konfigurasi (2,8,8).
CONTOH IKATAN ION
•Beberapa contoh senyawa yang mengandung ikatan ion
adalah seperti berikut ini:
1. KF mempunyai ikatan ion, karena K termasuk logam
(golongan IA) dan F termasuk non logam (golongan VIIA).

2. K2O mempunyai ikatan ion, karena K termasuk logam


(golongan IA) dan O termasuk non logam (golongan VIA).

3. MgCl2 mempunyai ikatan ionik, karena Mg termasuk logam


(golongan IIA) dan Cl termasuk non logam (golongan VIIA).

4. BaCl2 mempunyai ikatan ionik, karena Ba termasuk logam


(golongan IIA) dan Cl termasuk non logam (golongan VIIA).
5. LiF mempunyai ikatan ionik, karena Li termasuk logam
(golongan IA)
Contoh-contoh proses terjadinya ikatan ion.
Pembentukan senyawa NaCl dari atom pembentuk Natrium dan Klorin.
11Na = 2 8 1 (atom Na kelebihan 1 elektron)
17 Cl = 2 8 7 (atom Cl kekurangan 1 elektron)
Na = 2 8 1 → Na+ = 2 8 + e (atom Na melepaskan 1 elektron menjadi Na+)
Cl = 2 8 7 + e → Cl- = 2 8 8 (atom Cl menangkap 1 elektron menjadi Cl-)
Na → Na+ + e
Cl + e → Cl-
Na + Cl → Na+ + Cl- → NaCl
Jumlah elektron yang dilepaskan dan yang ditangkap haruslah sama.
~TERIMA KASIH~

Anda mungkin juga menyukai