adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari
satu atom ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan electron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif.
Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah
menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan nonlogam. Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan NaCl. 11Na = 2 8 1 (akan stabil apabila melepas 1 elektron) Ion Na+ (2 8) 17Cl = 2 8 7 (akan stabil jika menerima 1 elektron) Ion Cl- (2 8 8)
Contoh : Ikatan ion yang terjadi antara unsur K dan O 19K = 2 8 8 1 (akan stabil apabila melepas 1 elektron) » K+ = 2 8 8 8O = 2 6 (akan stabil jika menerima 1 elektron) »O-2 = 2 8 Maka K e+K+ x2 2e+O O-2 x1 2K+O 2k++O-2 K2O Ciri-Ciri Atau Sifat Ikatan Ion Keberadaan ikatan ion mempengaruhi sifat kimia dan fisik dari senyawa yang dihasilkan. Ada ada beberapa karakteristik menonjol dari ikatan ion dan di sini yaitu daftar dari beberapa karakteristik berikut: • Karena dari kenyataan bahwa logam cenderung kehilangan elektron dan non-logam cenderung untuk mendapatkan elektron, ikatan ion yang umum antara logam dan non-logam. Oleh sebab itu, tidak seperti ikatan kovalen yang hanya bisa terbentuk antara non-logam, ikatan ion bisa terbentuk antara logam dan non-logam. • Sementara penamaan senyawa ion, nama logam selalu datang pertama dan nama non-logam datang kedua. Misalnya, dalam kasus natrium klorida (NaCl), natrium adalah logam sedangkan klorin adalah non-logam. • Senyawa yang mengandung ikatan ion mudah larut dalam air serta beberapa pelarut polar lainnya. Ikatan ion, dengan demikian, mempunyai efek pada kelarutan senyawa yang dihasilkan. • Ketika senyawa ion dilarutkan dalam pelarut untuk membentuk larutan homogen, larutan cenderung untuk menghantarkan listrik. • Ikatan ion mempunyai efek pada titik leleh senyawa juga, karena senyawa ion cenderung mempunyai titik leleh yang lebih tinggi, yang berarti bahwa ikatan ion tetap stabil untuk rentang suhu yang lebih besar.