Anda di halaman 1dari 4

Senyawa ion

Ikatan ion (atau ikatan elektrokovalen) adalah jenis ikatan kimia yang dapat terbentuk antara
ion-ion logam dengan non-logam (atau ion poliatomik seperti amonium) melalui gaya tarik-
menarik elektrostatik. Dengan kata lain, ikatan ion terbentuk dari gaya tarik-menarik antara dua
ion yang berbeda muatan.

Misalnya pada garam meja (natrium klorida). Ketika natrium (Na) dan klor (Cl) bergabung,
atom-atom natrium kehilangan elektron, membentuk kation (Na+), sedangkan atom-atom klor
menerima elektron untuk membentuk anion (Cl-). Ion-ion ini kemudian saling tarik-menarik
dalam rasio 1:1 untuk membentuk natrium klorida.

Na + Cl → Na+ + Cl- → NaCl

Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang memiliki karakteristik berupa pasangan
elektron yang saling terbagi (pemakaian bersama elektron) di antara atom-atom yang berikatan.
Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan yang terbentuk di antara atom-atom ketika
mempergunakan bersama elektron dikenal sebagai ikatan kovalen.

Senyawa ion ini terbentuk dari ion positif dan ion negatif. Senyawa ini bisa biner atau
poliatomik. Berikut adalah contoh senyawa ion:

a. NaBr : natrium bromida

b. KBr : kalium bromida

c. NaCl : natrium klorida

d. NaF : sodium fluorida

e. KI : kalium iodida

f. KCl : kalium klorida

g. CaCl2 : kalsium klorida

h. K2O : oksida kalium

i. MgO : magnesium oksida

Senyawa biner merupakan yang tersusun dari dua unsur. Unsur tersebut dapat berupa logam
dengan non logam atau keduanya non logam. Tata Nama Senyawa Biner Logam-Nonlogam.
Untuk senyawa biner yang terdiri dari logam dan nonlogam yang hanya mempunyai satu
bilangan oksidasi atau senyawa ionik penamaannya adalah unsur logam ditulis atau disebutkan
terlebih dahulu kemudian diikuti oleh unsur non logam ditambah akhiran –ida.

Senyawa ion adalah senyawa yang terbentuk dari unsur logam (sebagai kation) dengan non
logam (sebagai anion) menggunakan ikatan ion (serah terima elektron). Beberapa juga ada yang
terbentuk dari kation (ion positif) yang gabungan unsur non logam seperti kation amonium
(NH4+)

Senyawa ion dalam kondisi padat/kristal tidak dapat menghantarkan listrik (non elektrolit),
karena ion-ion tidak bergerak. Dalam bentuk lelehan atau dilarutkan senyawa ion dapat
menghantarkan listrik (elektrolit) karena ion-ion dapat bergerak bebas.

NaCl,MgBr,MgSO4,KI,KIO3,AlCl3,FeCl2

Pada pembahasan sebelumnya kamu telah memahami bahwa atom terdiri atas proton (muatan
positif) dan elektron (muatan negatif). Elektron dapat meninggalkan atom dan atom dapat
menerima elektron.

Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain pemanasan, adanya medan magnet dan medan
listrik. Sebuah atom dikatakan netral jika jumlah proton sama dengan jumlah elektron.

Jika suatu atom netral menangkap elektron, maka jumlah elektronnya akan menjadi lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah protonnya.

Pengertian Ion, Anion, Kation dan Ionisasi


Atom yang menangkap elektron ini dikatakan atom yang bermuatan negatif. Sebaliknya, jika
suatu atom netral melepaskan elektron, maka jumlah protonnya akan menjadi lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah elektronnya. Atom yang melepaskan elektron ini dikatakan
bermuatan positif.
Atom yang bermuatan inilah yang dinamakan ion. Ion positif dinamakan kation dan ion negatif
dinamakan anion.
Ion merupakan atom atau gugus atom yang menerima atau melepas elektron. Peristiwa
terlepasnya atau masuknya ion disebut ionisasi.
Ion ditemukan pertama kali oleh fisikawan Jerman, Julius Elster dan Hans Friedrich Geitel
pada tahun 1899.
Beberapa molekul dapat terbentuk melalui ikatan ion.
Sebelum berikatan, atom-atom membentuk ion-ion terlebih dahulu. Misalnya, NaCl dapat
dibentuk dari atom Na dan Cl.
Gambar: Atom Na mempunyai 11 elektron,
ion Na kekurangan satu elektron sehingga muatannya positif (+1).

Atom Na akan membentuk ion Na+ sebagai kation dan atom Cl membentuk ion Cl¯ sebagai
anion. Bagaimanakah pembentukan ion natrium dan ion klorida?

Atom natrium (Na) memiliki 11 proton dan 11 elektron. Atom natrium melepaskan 1 elektron
sehingga atom natrium kekurangan elektron atau kelebihan proton. Oleh karena itu atom natrium
berubah menjadi ion natrium (Na+).

Atom klor (Cl) memiliki 17 proton dan 17 elektron. Atom Cl menerima 1 elektron sehingga atom
Cl kelebihan elektron atau membentuk ion klorida (Cl¯). Ion Na+ dan ion Cl¯ ini berikatan
membentuk senyawa NaCl dengan reaksi seperti berikut.

Gambar: Atom Cl mempunyai 17 elektron,


agar menjadi stabil harus menerima satu elektron
sehingga muatannya negatif (-1).

Na+ + Cl¯ → NaCl


Senyawa yang terbentuk dari ion positif dan ion negatif dinamakan senyawa ionik.
Dapatkah kamu memberikan contoh senyawa ionik lainnya?

Contoh Senyawa Ion

Berikut ini beberapa contoh senyawa ionik.

a. Kalsium karbonat (CaCO3) terbentuk dari ion Ca2+ dan ion CO32-.

b. Tembaga sulfat (CuSO4) terbentuk dari ion Cu2+ dan SO42-.

c. Amonium sulfat ((NH4)2SO4) terbentuk dari ion NH4+ dan ion SO42-.

Anda mungkin juga menyukai