Senyawa adalah zat yang dapat terurai menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara
kimia biasa. Air tergolong senyawa karena dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih
sederhana, yaitu gas hydrogen dan oksigen melalui proses elektrolisis. . Senyawa termasuk zat
tunggal karena komposisinya selalu tetap. Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur
penyusunnya . Contoh senyawa:
Setiap senyawa kimia yang telah dijelaskan dalam literatur memiliki nomor pengenal
yang unik, yaitu nomor CAS.
2. ION
Pada awal abad ke-19, Dalton mengungkapkan bahwa partikel terkecil dari materi adalah atom.
Pada pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa banyak zat
tidak disusun oleh atom melainkan oleh partikel-partikel bermuatan yang disebut ion. Ukuran
partikel ini adalah sekitar ukuran atom dan molekul. Contoh: orang sudah mengenal bahwa
lelehan garam dan larutan garam dalam air dapat menghantarkan listrik. Dalam peristiwa
tersebut, muatan listrik mengalir dengan cara yang berbeda dibandingkan dalam logam. Dalam
logam, muatan listrik dibawa oleh elektron. Sebaliknya, dalam lelehan garam atau larutan garam
dalam air, muatan listrik dibawa oleh ion-ion (ion positif dan negatif).
Dengan demikian, partikel terkecil dari materi tidak hanya berbentuk atom dan molekul, tetapi
juga dapat berbentuk ion. Muatan elektron merupakan jumlah muatan terkecil yang disebut
sebagai muatan dasar (e). Muatan ion adalah satu kali atau beberapa kali muatan dasar tersebut.
Karena itu, muatan ion hanya dituliskan dengan angka satu atau kelipatan dari muatan tersebut.
Logam-logam membentuk ion-ion bermuatan positif (kation). Ion-ion unsur bukan logam
sebagian besar membentuk ion bermuatan negatif (anion).
Atom-atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan negatif yang sama jumlahnya.
Atom-atom tersebut berubah menjadi ion saat menerima atau melepaskan elektron (lihat gambar
disamping). Apakah suatu ion bermuatan satu atau beberapa kali dari muatan dasar dapat
diperkirakan dari letak unsur yang bersangkutan dalam sistem periodik unsur? Ion-ion logam
alkali (IA) selalu membentuk ion-ion bermuatan positif satu, misalnya ion litium (Li+), ion
natrium (Na+), dan ion kalium (K+). Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan positif
dua, misalnya ion kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+).
Seperti halnya ion-ion dari unsur logam, ion-ion dari unsur bukan logam dapat diperkirakan
muatannya berdasarkan letak unsur tersebut dalam sistem periodik unsur. Ion-ion dari unsur
golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negatif satu, yaitu ion fuorida (F–), ion klorida (Cl–),
ion bromida (Br–), dan ion iodida (I–). Ion-ion dari golongan VIA, seperti oksigen membentuk
ion bermuatan negatif dua, oksida (O2–) atau belerang yang juga membentuk ion bermuatan
negatif dua, sulfda (S2–). Dari unsur golongan VA, orang mengenal unsur nitrogen yang mampu
membentuk ion bermuatan negatif tiga, nitrida (N3–). Adapun unsur-unsur golongan gas mulia
VIIIA tidak membentuk ion.Di samping ion yang berasal dari satu buah atom unsur (monoatom),
terdapat pula ion yang berasal dari gabungan
dua atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom). Misalnya, ion sulfat bermuatan negatif dua
(SO42–), ion nitrat bermuatan negatif satu (NO3–), ion asetat bermuatan negatif satu (CH3COO–),
ion amonium yang bermuatan positif satu (NH+), dan ion hidroksil yang bermuatan negatif satu
(OH–).
Zat-zat yang tersusun atas ion memiliki muatan listrik netral. Hal ini disebabkan oleh jumlah
muatan positif dan negatif yang sama. Contoh: natrium klorida (NaCl) tersusun atas ion natrium
yang bermuatan positif satu dan ion klor yang bermuatan negatif satu dalam perbandingan 1 : 1,
magnesium klorida (MgCl2) tersusun atas ion magnesium yang bermuatan positif dua dan dua
ion klor yang bermuatan negatif satu dalam perbandingan jumlah ion magnesium dan jumlah ion
klor = 1 : 2. Dengan demikian, jumlah muatan positif yang berasal dari ion magnesium sama
dengan jumlah muatan negatif yang berasal dari ion-ion klor. Dalam aluminium klorida (AlCl3),
satu ion aluminium yang bermuatan positif tiga dinetralkan oleh tiga ion klor yang bermuatan
negatif satu. Antara ion-ion positif dan negatif yang menyusun suatu garam saling tarik-menarik
satu dengan lainnya membentuk kisi kristal. Kisi kristal ini beragam jenisnya, bergantung pada
macam perbandingan ukuran ion positif dan negatif yang berikatan. Berikut ini digambarkan
salah satu model kisi kristal dari senyawa garam dapur atau natrium klorida (NaCl).
Pada gambar diatas terlihat bahwa satu ion natrium dikelilingi oleh enam ion klor. Sebaliknya,
satu ion klor dikelilingi oleh enam ion natrium. Keteraturan ini dimiliki oleh setiap ion natrium
dan ion klor. Dengan demikian, kedua ion tersebut tidak membentuk molekul melainkan
membentuk suatu kisi kristal. Tiap-tiap ion tetap berada pada tempatnya. Ini bisa menjelaskan
mengapa padatan garam dapur tidak dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan lelehannya
dapat menghantarkan arus listrik. Ketika natrium klorida(NaCl) dilarutkan dalam air maka kisi
kristal NaCl akan terurai membentuk ion natrium dan ionklor.
Kedua ion tersebut akan berinteraksi dengan molekul air, seperti ditunjukkan pada gambar
disamping. Ion-ion yang bermuatan berlawanan ini memiliki gaya tarik listrik yang kuat. Ikatan
kimia yang terjadi karena gaya tarik listrik ini disebut ikatan ion. Senyawa yang terbentuk karena
adanya ikatan ion disebut senyawa ion. Adanya gaya tarik yang kuat ini bisa menjelaskan
mengapa garam-garam atau senyawa ion umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang
tinggi, jauh lebih tinggi dari zat-zat yang tersusun atas molekul-molekul.