Anda di halaman 1dari 18

Atom, Ion, dan Molekul Dalam Kehidupan

Katrina Tasya Putri Setiabudi


9A

Tahun Ajaran 2022 - 2023


A. Pengertian Atom

Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang
bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1,
yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom
oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama
lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan
elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron
yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan
berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton
pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan
jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut. Contoh atom yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu mangan (Mn), besi (Fe), nikel (Ni), tembaga (Cu), seng (Zn),
perak (Ag), emas (Au), karbon (C), oksigen (O), dan belerang (S)

Menurut para ahli yang bernama Leucipus dan Democritus Atom adalah bagian terkecil
dari suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian tertentu. Menurut
Kamus Besar Bahasa Insdonesia ( KBBI ) atom berarti unsur kimia terkecil yang dapat
berdiri sendiri dan dapat bersenyawa dengan yang lain. Bukan hanya itu, dari keempat
pengertian atom yang sudah diungkapkan, maka atom dapat diartikan bahwa partikel yang
paling kecil dan sudah tidak bisa dibagi-bagi.
B. Pengertian Ion

Ion[1] adalah suatu atom atau molekul yang memiliki muatan listrik total tidak nol (jumlah
total elektron tidak sama dengan jumlah total proton). Kation adalah ion bermuatan positif,
sedangkan anion adalah ion bermuatan negatif. Oleh karena itu, sebuah molekul kation
memiliki sebuah proton hidrogen tanpa elektron, sedangkan anion memiliki elektron ekstra.
Oleh karena muatan listriknya yang berlawanan, kation dan anion saling tertarik satu sama
lain dan mudah membentuk senyawa ionik. Ion yang bermuatan positif memiliki 3 proton dan
2 elektron, sedangkan Ion yang bermuatan negatif memiliki 2 proton dan 3 elektron.

Menurut para ahli yang bernama Michael FaradayMenurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia ( KBBI ) ion adalah partikel (atom atau molekul) yang bermuatan listrik, yang
dihasilkan atau terbentuk dengan penghilangan atau penam-bahan elektron. Contoh Ion yaitu
Natrium (Na+), Ion Hidroksida (OH-), Ion Klorida (Cl-), Ion Bromida (Br-), Kalium (K+), dan
Kalsium (Ca+)
C. Pengertian Molekul

Sebuah molekul adalah gugusan yang secara elektris biasa yang tersusun dari dua atau
lebih atom yang saling berikatan melalui ikatan kimia.[4][5][6][7][8] Molekul dibedakan dari ion
berdasarkan ketiadaan muatan listrik. Namun, dalam fisika kuantum, kimia organik,
dan biokimia, istilah molekul sering digunakan dengan agak longgar, juga digunakan
untuk ion poliatomik. Suatu molekul dapat homonuklir, yaitu, mengandung atom-atom dari
satu unsur kimia, misalnya oksigen (O2); atau dapat pula berupa heteronuklir, suatu senyawa
kimia yang tersusun dari lebih dari satu unsur, misalnya air (H2O). Atom dan kompleks yang
terhubung melalui ikatan non kovalen, seperti ikatan hidrogen atau ikatan ionik, umumnya
dianggap sebagai molekul tunggal. Molekul memiliki berbagtai bentuk, yaitu bentuk linear,
Trigonal Planar, Tetrahedal, Segitiga bipiramida dan Oktahedral. Contoh molekul yaitu
Hidrogen H2, Nitrogen N2, Oksigen O2, Fluorida F2, Fosfor P4, Belerang S8, Iodium I2,
Klorida Cl2.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, molekul adalah sekelompok, dua atau lebih, atom
yang membentuk unit terkecil yang dapat diidentifikasi, di mana zat murni dapat dibagi dan
masih mempertahankan komposisi dan sifat kimia zat itu. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia ( KBBI ) molekul adalah bagian terkecil senyawa yang terbentuk dari kumpulan
atom yang terikat secara kimia; bagian terkecil senyawa yang masih sanggup memperlihatkan
sifat-sifat dari senyawa itu
D. Jenis Molekul

1. Molekul Unsur

molekul unsur merupakan sekumpulan atom yang berasal dari satu unsur yang sama.
Molekul ini menjadi kebalikan dari molekul senyawa yang tersusun atas atom dari unsur
berbeda. Contoh molekul unsur yaitu Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Emas (Au), Raksa
(Hg), Besi (Fe), dan Perak (Ag). Molekul unsur memiliki ciri atau karakteristik tertentu,
di antaranya:

 Terbentuk dari dua atau lebih atom yang unsur dan jenisnya sama.
 Memiliki perbandingan massa unsur penyusun yang tidak pernah tetap.
 Tidak dapat diurai menjadi zat yang lebih sederhana lewat reaksi kimia biasa.

Molekul diatomic merupakan sejenis molekul unsur. Molekul unsur diatomik merupakan
molekul yang mengandung dua unsur yang terikat secara kimiawi. Unsur penyusunnya
dapat berupa 2 unsur yang sama atau 2 unsur yang berbeda. Unsur yang secara alami
berbentuk molekul diatomik adalah hidrogen (H2). Bila suatu molekul diatomik terdiri
dari dua unsur yang sama, misalnya H2 dan O2, ia dikata sbg homonuklir, sedangkan
yang terdiri dari dua unsur yang berlainan dikata sbg heteronuklir. Ikatan pada molekul
diatomik homonuklir bersifat kovalen dan non-polar.
2. Molekul Senyawa

Molekul senyawa merupakan sebuah molekul yang terbentuk dan terciptanya dari hasil
penggabungan atom-atom yang berbeda dan unsur-unsur yang berbeda pula. Contoh pada
kehidupan sehari-hari kita sering menemuinya seperti air(H2O). Molekul senyawa yaitu
partikel-partikel terkecil dari suatu senyawa yang masih memiliki sifat-sifat yang sama
dengan senyawa tersebut. Molekul ini di bentuk dari penggabungan atom serta unsur-
unsur yang sama (molekul unsur) dan atom yang unsur - unsur yang berbeda (molekul
senyawa). Contoh molekul senyawa yaitu Air (H2O), Karbon dioksida (CO2), Asam
cuka (CH3COOH), Garam dapur (NaCI), Asam sulfat (H2SO4), Metana (CH4). Molekul
senyawa memiliki ciri atau karakteristik yang tertentu. Diantaranya yaitu :

 Terbentuk dari dua unsur atau lebih yang disusun dari reaksi kimia biasa.
 Dapat diurai menjadi zat yang lebih sederhana lewat reaksi kimia biasa.
 Memiliki perbandingan komposisi yang tetap.
E. Kandungan Zat Dalam Bahan di Minuman

1. Pocari Sweat

a) Air

Molekul air tersusun atas dua buah atom hidrogen (H) dan satu buah atom oksigen (O).

b) Gula

Gula merupakan sukrosa yaitu disakarida yang terbentuk dari ikatan antara glukosa dan
fruktosa. Sukrosa adalah senyawa yang disusun dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Rumus kimia sukrosa adalah C12H22O11.
c) Natrium Klorida

Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia
dengan rumus molekul NaCl, mewakili perbandingan 1:1 ion natrium dan klorida

d) Kalium klorida

Kalium klorida adalah senyawa garam alkali tanah dengan halida yang terbentuk dari
unsur kalium dan klor. Wujud umumnya adalah garam kristal berwarna putih atau tak
berwarna. Senyawa ini sangat mudah larut dalam air dan terasa asin di lidah, serupa garam
dapur.
e) Kalsium laktat

Kalsium laktat adalah garam kristal putih dengan formula C6H10CaO6, terdiri dari dua
anion laktat H3C(CHOH)CO2 untuk setiap kation kalsium Ca2+. Ini membentuk beberapa
hidrat, yang paling umum adalah pentahidrat C6H10CaO6·5H2O.

Kalsium laktat digunakan dalam pengobatan, terutama untuk mengobati kekurangan


kalsium; dan sebagai bahan tambahan makanan dengan nomor E E327. Beberapa kristal
keju terdiri dari kalsium laktat.

f) magnesium karbonat

Magnesium karbonat, MgCO3, atau dikenal pula dengan nama lamanya magnesia alba,
adalah suatu garam anorganik yang berupa padatan putih. Beberapa bentuk hidrat dan basa
magnesium karbonat juga terdapat sebagai mineral.
g) asam arkobat

Asam askorbat adalah salah satu senyawa kimia yang disebut vitamin C, selain asam
dehidroaskorbat. Ia berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang larut dalam air dan
memiliki sifat-sifat antioksidan.

3. Sprite
a) Air berkarbonasi

Air soda memiliki rumus kimia H2CO3. Air soda dibuat dengan melarutkan zat asam
arang ( CO2 ) ke dalam air.
b) Gula

Gula merupakan sukrosa yaitu disakarida yang terbentuk dari ikatan antara glukosa dan
fruktosa. Sukrosa adalah senyawa yang disusun dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Rumus kimia sukrosa adalah C12H22O11.

c) Asam Sitrat

Asam sitrat merupakan asam organik lemah dengan rumus kimia HOC(CO2H)
(CH2CO2H)2 yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-
jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan
sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan.

d) Natrium Sitrat

Natrium sitrat / Sodium Citrate / Trisodium Citrate, dengan rumus kimia Na3C6H5O7.
Memiliki bentuk kristal putih, memiliki fungsi sebagai pengatur keasaman seperti Citric
Acid / Citrun. Dapat digunakan sebagai pengawet dan pemberi flavour. Juga dapat
digunakan untuk membersihkan kerak.

e) Natrium Benzoat

Natrium benzoat rumusnya NaC7H5O2. Digunakan sebagai pengawet makanan dengan


nomor E211. Merupakan garam natrium dari asam benzoat yang muncul ketika
dilarutkan dalam air. Dapat diproduksi dengan mereaksikan natrium hidroksida dengan
asam benzoat. Asam benzoat ada secara alami dalam jumlah kecil di kranberi, prune,
kayu manis, cengkih, dan apel.
4. Pop Ice

a) Lemak

Dalam ilmu pangan, lemak menjadi hal yang terpenting untuk diet manusia selain
karbohidrat dan protein. Hal itu disebut sebagai tiga makronutrien, yaitu gizi yang
dibutuhkan dalam jumlah besar. Contoh lemak berupa mentega, krim, dan lemak babi.
Rumus kimia lemak adalah CH3(CH2)nCOOH

b) Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan
oksigen. Rumus umumnya dikenal dengan Cx(H2O)n. Secara struktur, karbohidrat
memiliki 4 gugus, yaitu gugus hidrogen (-H), gugus hidroksil (-OH), gugus keton (C=O)
dan gugus aldehida (-CHO).
c) Protein

Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan
oksigen. Rumus umumnya dikenal dengan Cx(H2O)n. Secara struktur, karbohidrat
memiliki 4 gugus, yaitu gugus hidrogen (-H), gugus hidroksil (-OH), gugus keton (C=O)
dan gugus aldehida (-CHO).

d) Gula

Gula merupakan sukrosa yaitu disakarida yang terbentuk dari ikatan antara glukosa dan
fruktosa. Sukrosa adalah senyawa yang disusun dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Rumus kimia sukrosa adalah C12H22O11.
F. Dampak Negatif Bahan Kimia Bagi Manusia

1. Phthalates dan Bisphenol A

Phthalates adalah bahan kimia yang terdapat pada berbagai produk sehari-hari yang
mengandung wewangian. Produk tersebut antara lain penyegar udara, produk kebersihan
pribadi seperti produk kosmetik.

Phthalate dengan jumlah molekul tinggi juga digunakan untuk membuat wadah, mainan
vinyl, penutup lantai vinyl, botol plastik, kacamata, dan produk bangunan & pipa air.

Phthalates dan Bisphenol A tergolong dalam senyawa pengganggu endokrin (EDC).


Banyak penelitian mengungkapkan bahwa bahan kimia ini dapat berdampak negatif pada
efek reproduksi dan perkembangan.
2. Amonia

Amonia adalah bahan kimia umum produk rumah tangga yang tersedia secara komersial.
Sebagian besar terkandung dalam bahan pemoles untuk mengilaukan perlengkapan
kamar mandi, wastafel, perhiasan, dan kaca jendela. Amonia juga terkandung dalam
produk pembersih kaca, pembersih oven, dan pembersih baja tahan karat.

Konsentrasinya yang tinggi dapat berbahaya bagi mata dan saluran pernapasan bagian
atas. Ketika amonia memasuki tubuh, ia bereaksi dengan air untuk menghasilkan
amonium hidroksida. Ini sangat korosif dan merusak sel-sel dalam tubuh saat
bersentuhan.

3. Butoxyethanol

Bahan kimia ini banyak terkandung dalam produk pembersih termasuk pembersih
permukaan, pembersih lantai, pembersih jendela, pembersih noda, penghilang karat dan
penghilang tinta. Bahan ini termasuk dalam kategori eter glikol yang dapat berdampak
buruk bagi kesehatan manusia.
Jika terhirup dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan juga dapat menyebabkan
narkosis, edema paru, kerusakan hati, dan ginjal. Paparan etilena glikol monometil eter
juga dapat mengganggu perkembangan anggota tubuh.

G. Upaya Memanfaatkan Bahan Kimia Secara Bijak

1. Membuat SOP yang Umum

Setiap bahan kimia memiliki potensi bahaya yang berbeda, maka dari itu diperlukan
penanganan yang berbeda pula. Sudah sepatutnya laboratorium atau perusahaan yang
memiliki bahan kimia membuat protokol terpisah mengenai standar keselamatan dan
kesehatan kerja (K3).

Protokol atau SOP ini mencakup tentang pengetahuan dasar K3 di lingkup kimia,
protective equipment, dan pelabelan bahan-bahan kimia yang termasuk simbol serta
penjelasan potensi bahaya.

2. Sirkulasi Udara

Seperti yang telah disebut sebelumnya, bahaya lain dari bahan kimia salah satunya dapat
tercemar dari udara. Pekerja di industri kimia sangat berpotensi terkena dampak
keracunan bahan kimia yang menguap dan bercampur dengan udara. Belum lagi jenis
bahan kimia yang mudah meledak karena tekanan atau suhu udara tertentu.

Maka dari itu sangat penting untuk membangun sirkulasi udara yang sehat dan baik
sesuai struktur bangunan dan mengutamakan kesehatan pekerja.

3. Kebersihan Lingkungan Kerja

Jika di lingkungan kerja biasa saja lantai basah menjadi salah satu potensi bahaya,
apalagi jika terjadi di lingkungan kerja yang dekat dengan bahan kimia. Bayangkan
pekerja bisa saja terjatuh dan terluka akibat lantai yang licin. Lebih dari itu, pekerja bisa
saja menabrak meja atau lemari yang berisikan bahan kimia yang dapat memicu reaksi
baik iritasi atau bahkan yang terparah seperti ledakan atau kebakaran.
Maka dari itu cara agar tetap aman dalam bekerja salah satunya adalah dengan menjaga
kebersihan lingkungan kerja, dan menjaga permukaan lantai atau meja tetap kering.

4. Menjamin Ketersediaan Alat

Yang tidak kalah penting ialah menjamin ketersediaan alat sesuai kebutuhan. Kacamata
bening, sarung tangan, jaket tebal, kotak P3K, hingga alat pemadam kebakaran sebisa
mungkin harus tersedia dan dapat digunakan

5. Menggunakan Alat yang Tepat

Adanya perbedaan ukuran untuk gelas ukur, perbedaan material bahan, hingga beragam
jenis peralatan nyatanya bukan tanpa sebab dibuat.

Sangat penting untuk menggunakan alat yang tepat sesuai dengan bahan kimia yang
digunakan. Sebab setiap bahan kimia memiliki material yang berbeda sehingga butuh
alat yang berbeda pula.

Anda mungkin juga menyukai