Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

KLASIFIKASI MATERI

Materi yang terdapat di alam diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu zat
tunggal (zat murni) dan campuran. Zat tunggal dibedakan menjadi unsur dan
senyawa sedangkan campuran dibedakan menjadi campuran homogen dan
heterogen.
1. Zat Tunggal (Zat Murni)
Adalah zat yang penyusunnya sejenis. Semua zat tunggal bersifat homogen.
a. Unsur
Adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih
sederhana oleh perubahan kimia. Unsur besi tidak dapat diuraikan menjadi
zat lain. Jika ukuran besi diperkecil, maka suatu saat didapatkan bagian
terkecil yang tidak dapat dibagi lagi dan disebut sebagai atom besi. Unsur
besi dan atom besi adalah zat yang sejenis.
Unsur yang sudah dikenal terdapat 92 unsur alami dan selebihnya
unsur buatan atau sintesis. Berdasarkan suhu dan tekanan, unsur memiliki
tiga wujud, yaitu padat, cair dan gas. Contoh: oksigen pada kondisi suhu
dan tekanan tertentu dapat berwujud padat, cair, dan gas.
Untuk menuliskan lambang unsur, Jons Jacob Berzelius berasal dari
Swedia , mengusulkan agar setiap unsur diberi lambang berupa huruf
awal dari nama unsur dalam bahasa Latin. Sebagai contoh, hidrogen
dan oksigen masing-masing mempunyai lambang H dan O . jika beberapa
unsur memiliki nama dengan huruf awal yang sama , maka lambang
unsur dinyatakan dengan dua huruf. Misalnya karbon (carbon)
mempunyai lambang C maka tembaga (cuprum) mempunyai lambang Cu,
sedangkan kalsium (calsium) mempunyai lambang Ca.
Aturan menuliskan lambang unsur adalah :
1. Lambang unsur yang terdiri dari satu huruf harus memakai huruf besar
/kapital
2. Lambang unsur yang terdiri atas dua huruf harus memakai huruf besar
pada huruf pertama dan huruf kecil pada huruf kedua
Unsur di alam dapat dibagi menjadi tiga bagian besar sebagai berikut:
1) Unsur Logam (Metal)
Mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Sifat Fisik:
Berwujud padat kecuali raksa.
Bertitik leleh tinggi.
Lentur (tidak mudah patah).
Mudah dibentuk (dapat ditempa dan ditarik).
Penghantar panas dan listrik yang baik (konduktor).
Dapat dibuat paduan antar sesama logam.
Permukaan mengkilat.
Sifat Kimia:
Unsur yang elektropositif (sebagai ion positif).
Umumnya dapat membentuk senyawa basa dan ionik.
Bersifat reduktor
Yang termasuk unsur logam sebagai berikut:
Unsur Lambang Unsur Lambang
Aluminium Al Nikel Ni
Barium Ba Paladium Pd
Kalsium Ca Platina Pt
Krom Cr Kalium K
Kobalt Co Radium Ra
Tembaga Cu Perak Ag
Emas Au Natrium Na
Besi Fe Stronsium Sr
Timbal Pb Timah Sn
Litium Li Uranium U
Magnesium Mg Vanadium V
Mangan Mn Seng Zn
Raksa Hg
2) Unsur Non Logam (Bukan Logam/ Non Metal)
Memiliki sifat berlawanan dengan sifat logam dan hampir tidak memiliki
sifat logam sehingga sifat unsur non logam sebagai berikut:
Tidak keras.
Tidak Liat (rapuh dan mudah patah).
Titik leleh dan titik didih rendah, kecuali karbon.
Tidak dapat menghantarkan listrik dan panas, kecuali karbon.
Sukar dibentuk.
Tidak mengkilap.
Berwujud padat, cair, atau gas pada suhu kamar.
Bersifat oksidator.
Oksidanya bersifat asam.
Ada yang reaktif dan tidak reaktif.

Unsur-unsur non logam sebagai berikut:


Unsur Lambang Unsur Lambang
Boron B Neon Ne
Bromin B2 Nitrogen N
Karbon C Oksigen O
Klorin Cl Fosforus P
Fluorin F Radon Rn
Helium He Selenium Se
Hidrogen H Silikon Si
Iodin I Sulfur S

3) Unsur Semi Logam (Metaloid)


Merupakan unsur yang sifatnya cenderung mirip logam namun dalam
hal lain memperlihatkan sifat non logam. Contohnya beberapa oksida
dan basa dari unsur berikut di dalam basa kuat memperlihatkan
sebagai oksida asam atau basa. Unsur semilogam juga memiliki sifat
permukaan mengkilap, titik didih tinggi seperti logam dan ada yang
massa jenis dan kerapuhannya seperti nonlogam.
Unsur-unsur yang termasuk semilogam (metaloid) sebagai berikut:
Unsur Lambang Unsur Lambang
Boron B Antimon Sb
Silikon Si Telurium Te
Germanium Ge Polonium Po
Arsenik As
b. Senyawa
Adalah zat tunggal (zat murni) yang bergabung baik dari dua unsur atau
lebih dapat membentuk satu kesatuan secara ikatan kimia dengan
susunan (komposisi) tertentu dan dapat terurai kembali oleh proses kimia
sederhana. Contoh senyawa adalah air dan diberi lambang H 2O. Senyawa
iar terbentuk oleh dua jenis unsur yaitu unsur hidrogen (H) dan unsur
oksigen (O) dengan komposisi 2 unsur H dan 1 unsur O. Senyawa
mempunyai sifat sebagai berikut:
Sifatnya berbeda dengan sifat unsur-unsur pembentuknya.
Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi
kimia.
Zat-zat yang membentuk senyawa mempunyai perbandingan berat
tertentu.
Senyawa terbentuk dari hasil reaksi.
Sifat Unsur Sifat Senyawa
Zat tunggal. Zat tunggal.
Terdiri dari 1 komponen. Terdiri dari 2 komponen.
Tidak dapat diuraikan lagi Dapat diuraikan dari atom
menjadi bagian terkecil. pembentuknya.
Menurut asal terbentuknya senyawa dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
1) Senyawa organik
Adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup (organisme).
Senyawa organik dibangun oleh unsur karbon (C) dan hidrogen (H).
Sebagai kerangka utamanya adalah rantai karbon (C) sehingga
senyawa organik disebut juga senyawa karbon.
2) Senyawa anorganik
Senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak berasal dari makhluk
hidup dan tidak tersusun dari atom karbon (C). Senyawa anorganik
juga banyak ditemukan di alam dalam berbagai bentuk senyawa.
Senyawa anorganik diklasifikasikan sebagai berikut.
a) Senyawa Garam
Merupakan senyawa yang terbentuk dari unsur logam dan sisa
asam. Contoh senyawa garam:
- Natrium klorida (NaCl)
- Kalium nitrat (KNO3)
- Kalium klorida (KCl)
- Kalsium karbonat (CaCO3)
- Amonium sulfat (NH4)2SO4
- Aluminium sulfat (Al2(SO4)3)
- Kalium bromida (KBr)
- Magnesium klorida (MgCl2)
b) Senyawa Asam
Merupakan senyawa yang terbentuk oleh unsur hidrogen (H), unsur
nonlogam, dan unsur oksigen (O).
Senyawa asam mempunyai sifat sebagai berikut:
Rasanya masam.
Menghantarkan arus listrik.
Menghasilkan ion H+.
Memerahkan lakmus biru.
Contoh senyawa asam:
Asam klorida (HCl)
Asam sulfida (H2S)
Asam sianida (HCN)
Asam sulfat (H2SO4)
Asam nitrat (HNO3)
Asam karbonat (H2CO3)
Asam fosfat (H3PO4)
c) Senyawa Basa
Merupakan senyawa yang terbentuk dari unsur logam dan gugus
hidroksida (OH-). Senyawa basa memiliki sifat sebagai berikut:
Menghantarkan arus listrik.
Menghasilkan ion OH-.
Membirukan kertas lakmus merah.
Contoh senyawa basa:
Natrium hidroksida (NaOH)
Kalium hidroksida (KOH)
Air kapur (Ca(OH)2)
Amonium hidroksida (NH4OH)
Aluminium hidroksida (Al(OH)3)
Barium hidroksida (Ba(OH) 2)
d) Senyawa Oksida
Senyawa yang terbentuk dari unsur oksigen dan unsur lain.
Contoh senyawa oksida:
Besi oksida (Fe2O3)
Karbon dioksida (CO2)
Karbon monoksida (CO)
Aluminium oksida (Al2O3)

2. Campuran
Adalah materi atau zat yang disusun dari beberapa jenis zat tunggal baik
unsur maupun senyawa dengan komposisi yang tidak tetap dan sifat zat
pembentuknya masih ada (tetap). Campuran dapat diuraikan secara fisika
menjadi unsur-unsur penyusunnya.
Kriteria campuran sebagai berikut:
Masih memiliki sifat asli (sifat tetap).
Pembentukannya tidak melalui reaksi kimia, dimana pembentukan
campuran hampir tanpa perubahan energi.
Komposisi zat penyusunnya tidak selalu tetap.
Dapat dipisahkan kembali dengan mudah melalui cara fisika.
Contoh campuran yang sering kita jumpai antara lain:
Larutan gula yang terbentuk oleh air dan gula. Sifat dari gula masih
terdapat dalam campuran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya rasa manis
dari larutan.
Uap kapur barus dalam udara dimana bau kapur barus masih tercium.
Saus tomat campuran mengandung berbagi zat yang sifatnya tidak
berubah, seperti karbohidrat, protein, vitamin C, dan sebagainya.
a. Campuran homogen
Adalah campuran dimana antar zat penyusunnya tidak memiliki
bidang batas, masing-masing zat penyusunnya tersebar merata.
Campuran bersifat homogen karena di setiap bagian campuran baik fase,
komposisi, maupun sifat fisik lainnya (warna, rasa, massa jenis, titik didih)
tersebar merata dalam setiap bagian dan tidak dapat dibedakan dengan
melihat langsung.
Campuran homogen yang memiliki pelarut air disebut juga dengan
larutan. Larutan secara umum terdiri dari zat terlarut (solute) dan zat
pelarut (solvent) yang komposisinya dapat dibuat dengan berbagai macam
perbandingan.
Faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat terlarut dalam
pelarutnya sebagai berikut:
Suhu
Pengadukan
Besar kecilnya zat terlarut (luas permukaan)
Daya larut zat (sifat zat)
Jumlah zat terlarut dan jumlah zat pelarut.
Contoh campuran homogen dengan pelarut air sebagai berikut:
Campuran air dengan gula akan membentuk larutan gula. Jika kita
mencoba merasakan, maka rasa larutan di seluruh bagian sama
manisnya, baik dibagian permukaan, tengah, maupun bawah larutan.
Larutan oralit terbentuk dari air, gula, dan garam. Dalam larutan ini
komponen penyusunnya tidak tampak.
Larutan alkohol 70% yang terbuat dari alkohol dan air, dimana dalam
larutan yang mengandung alkohol murni 70% dan 30% air sebagai
pelarut.
Campuarn homogen dapat terbentuk sebagai campuran antara logam
dengan logam. Sebagai contoh:
Emas 23 karat terbentuk dari perak dan emas, tetapi logam perak dan
emas dalam materi homogen tersebut tidak tampak oleh mata.
Basa merupakan paduan dari besi dengan sedikit karbon dan sedikit
logam lainnya.
Campuran logam berilium dan tembaga membentuk campuran
homogen yang digunakan pada pembuatan pegas dan sambungan
listrik.
Kuningan yang terbentuk dari tembaga dan seng.
Perunggu yang terbentuk dari tembaga dan timah.
Stainless steel yang terbentuk dari nikel, krom, dan besi.
Campuran homogen dapat terbentuk sebagai campuran gas sebagai
berikut:
Udara di alam mengandung campuran 78% nitrogen (N2), 21% oksigen
(O2), dan sisanya komponen lainnya.
Gas elpiji merupakan campuran dari gas propana dan butana.
Gas alam (LNG) terdiri dari gas metana, etana, propana dan butana.
Kegunaan larutan dalam kehidupan manusia beraneka ragam sebagai
berikut:
Air alam banyak mengandung mineral-mineral penting.
Hampir semua bahan makanan yang diperlukan manusia, hewan, dan
tumbuhan terbentuk larutan di dalam tubuhnya.
Reaksi-reaksi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup dan di
laboratorium umumnya dalam bentuk larutan.
b. Campuran heterogen
Adalah materi atau zat yang dibentuk dari beberapa jenis dimana materi
penyusunnya tidak berinteraksi sehingga masih dapat dilihat atau dikenal
dan sifat-sifat zat penyusunnya masih ada. Komposisi materi dalam
campuran heterogen tidak tetap.
Contoh campuran heterogen sebagai berikut:
Campuran minyak dan air, dimana minyak tidak dapat bercampur
menjadi satu dengan air (akan terpisah dengan jelas bagian minyak
dan air). Perbedaan ini dapat dilihat dengan indra mata kita.
Susu merupakan campuran yang kompleks, terdiri dari berbagai
macam protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan E, dan mineral.
Suatu materi yang terbentuk dari semen, batu kerikil, dan pasir. Jika
materi tersebut dibelah maka semen, batu kerikil, dan pasir akan
tampak jelas.
Perbandingan campuran homogen dan heterogen dalam bentuk larutan
sebagai berikut:

Campuran Heterogen
Campuran Homogen
Koloid Suspensi
Ukuran partikel < 1 Ukuran partikel 1-100 nm Ukuran partikel > 100
nm Tidak jernih nm
Jernih Dua fase Tidak jernih
Satu fase Umumnya stabil Dua fase
Stabil Hanya dapat disaring Tidak stabil
Tidak dapat disaring dengan ultrafiltrasi Dapat disaring
Tidak memisah jika Tidak memisah jika Memisah jika didiamkan
didiamkan didiamkan Cahaya dan partikel
Cahaya yang Cahaya yang melewati jelas terlihat.
melewati tidak jelas terlihat, tetapi
terlihat partikel tidak

TUGAS

1. Tentukan, apakah berikut termasuk zat murni atau campuran, dan beri asalannya.

Zat murni atau


Materi Alasan
campuran?

Garam Dapur … …

Gula … …

Minyak Bumi … …

Tanah … …

Air sungai … …

Besi … …

Platina … …

Mentega … …
Es krim … …

Kabut … …

Cuka … …

Kuningan … …

Urea … …

Emas ... ....

Perunggu .... ....

2. Sebutkan nama unsur-unsur yang lambangnya tercantum dibawah ini :

a. Ag , Al , As , Au

b. B , Ba , Bi , Br

c. N , Na , Ne , Ni

d. S , Sb , Si , Sn

f. C , Co , Cl, Cr

g. H , He , Hg

3. Sebutkan delapan unsur yang mempunyai nama dalam bahasa Indonesia asli (
bukan serapan dari bahasa Latin ). Apakah nama bahasa Latin dari masing-masing
unsur tersebut.

Anda mungkin juga menyukai