TINJAUAN PUSTAKA
untuk mengenali atau mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion
atau kation) yang terdapat dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan
fisikanya.(Firmansyah, 2011).
mana reaksi berjalan. Contoh : Reaksi redoks, reaksi asam-basa, kompleks, dan
atau pun endapan yang merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis
Unsur adalah wujud zat terkecil yang tidak dapat diuraikan lagi secara
kimiawi menjadi wujud yang lebih sederhana. Senyawa adalah zat yang terbentuk
Demikianlah air dapat diuraikan menjadi gas hidrogen dan oksigen, garam
dapur menjadi logam natrium dan gas klor, gula menjadi karbon, hidrogen dan
hidrogen, oksigen, karbon, natrium dan klor itu menjadi wujud lebih sederhana
5
Universitas Sumatera Utara
6
1987).
atas dua golongan yaitu golongan metal atau logam dan golongan non metal atau
non logam. Dari 92 unsur yang terdapat di alam, 70 buah termasuk logam dan 22
buah nonlogam. Semua gas adalah nonlogam, 1 dari zat cair adalah logam, yaitu
air raksa (Hg), dan 1 lagi adalah nonlogam yaitu brom (Br). Dari 79 unsur yang
berupa zat padat hanya 10 buah yang termasuk non logam. Pembagian lengkapnya
berikut ini adalah Tabel 2.2, yaitu tabel yang menyajikan nama unsur secara
periodik :
seperti Tabel 2.3 dan Tabel 2.4, yaitu tabel yang menjelaskan perbedaan sifat
unsur logam dan nonlogam dalam sudut pandang fisika dan kimia:
Nonlogam Logam
Tidak mengilap Mengilap
Pada suhu kamar dapat berwujud Pada suhu kamar umumnya
padat, cair, dan gas berwujud padat
Sulit dibentuk dan rapuh Mudah ditempa dan dibentuk
Bukan penghantar panas dan listrik Penghantar panas dan listrik yang
yang baik baik
Nonlogam Logam
Kecenderungan suatu atom untuk Kecenderungan suatu atom untuk
menerima elektron atau menjadi melepas elektron atau menjadi
bermuatan negatif (membentuk bermuatan positif (membentuk
anion). kation)
Keelektronegatifan yang besar Keelektronegatifan yang kecil
Energi ionisasinya kecil Energi ionisasinya besar
Tidak reaktif Reaktif (mudah bereaksi)
2.3.1. Oksida
antara unsur nonlogam dengan oksigen disebut oksida nonlogam atau oksida
asam, sedang senyawa antara unsur logam dengan oksigen disebut oksida logam
Disebut oksida asam karena dengan air oksida itu akan membentuk asam,
dan disebut oksida basa karena dengan air oksida itu akan membentuk basa.
N2O3 P2O5 As 2 O 3 Cl 2 O 7
SO 2 CO 2 Cl 2 O 3 I2O5
Oksida basa yang penting ialah oksida-oksida logam alkali dan lokam
LI 2 O MgO Al 2 O 3 SnO 2
Oksida asam dengan air akan membentuk asam, sedang oksida basa
dengan air akan membentuk basa. Disebut asam karena zat-zat ini berasa asam di
lidah dan disebut basa karena rasanya yang seperti sabun (basis).
Disamping terbentuk dari oksida asam + air, adapula beberapa asam yang
terbentuk dari hidrogen dengan unsur bukan logam tertentu yaitu unsur-unsur
golongan halogen ditambah dengan sulfur. Jadi kita kenal asam-asam HCl, HBr,
Selain itu masih ada golongan asam organik yang cara penulisan rumus
anorganik. Contohnya :
CH 2 (COOH).COH(COOH).CH 2 (COOH)
Jika dari suatu asam dihilangkan H-nya maka gugus yang tinggal disebut
gugus sisa asam. Gugus atau radikal tidak dapat berdiri sendiri sebagai zat, tapi
harus terikat atau berada di dalam zat lain. Karena H bermuatan positif maka
gugusan sisa asam bermuatan negatif. Jumlah muatan negatifnya sama dengan
Valensi atau kebasaan suatu asam adalah sama dengan jumlah H yang ada
pada asam tersebut (kecuali asam organik yang valensinya bergantung pada
benar terdapat sebagai zat sebenarnya (berupa zat padat, atau zat zair atau gas)
asam yang hanya terdapat dalam larutan dan umumnya tidak stabil, dan hanya
contoh :
NH 4 OH = amonium hidroksida
Untuk lebih mempermudah dalam memahami apa itu asam dan basa maka
berikut ini adalah Tabel 2.5, yang menerangkan definisi asam dan basa menurut
beberapa ahli :
2.4. Garam
penguraian asam dan basa fasal yang lalu itu kita telah menyerempet masalah
ionisasi. Ionisasi adalah peristiwa terurainya molekul atas ion-ion , yaitu partikel-
partikel yang bermuatan listrik. Peruraian itu biasanya terjadi di dalam suatu alat
Jika suatu senyawa dilarutkan dalam air, ada dua kemungkinan yang dapat
terjadi :
atau netral.
ion.
Hanya sedikit senyawa kimia yang termasuk dalam golongan pertama, dan
seperti ini dinamakan senyawa atau zat nonelektrolit, misalnya gula, urea,
glukosa, fruktosa dan beberapa senyawa organik sejenis. Disebut zat nonelektrik
karena larutannya dalam air tidak dapat menhantarkan arus listrik. Sebaliknya,
hampir semua zat anorganik yang dapat larut dalam air termasuk dalam golongan
kedua yang dinamakan zat atau senyawa elektrolit karena larutannya dalam air
dapat menghantarkan arus listrik disebabkan terurainya zat tersebut atas ion-ion
Karena ada 2 muatan listrik yaitu muatan positif dan muatan negatif maka
pastilah hanya ada 2 macam ion yaitu : ion yang bermuatan listrik positif yang
disebut kation dan ion yang bermuatan listrik negatif yang disebut anion. Jadi
dalam peristiwa ionisasi, dari suatu senyawa yang mulanya netral akan diperoleh
kation yng bermuatan positif dan ion yang bermuatan negatif dalam larutan.
HCl H+ + Cl-
H 2 SO 4 2H+ + SO 4 2-
H 3 PO 4 3H+ + PO 4 3-
Basa akan terurai atas kation logam dan anion hidroksil (OH-) :
KOH K+ + OH-
Jika hal di atas sudah dapat dimengerti maka mudah pula difahami arti dari
definisi berikut :
Garam adalah gabungan antara kation logam dan anion sisa asam.
disebut garam normal atau garam biasa. Garam yang masih mengandung H
garam basa.
Terbentuknya garam asam atau garam basa dari ion-ionnya itupun seperti
tidak sulit jika cara memberi nama asam dan basa serta gugus sisanya sudah
bilangan oksidasi dari unsur utama, lebih-lebih bila senyawa yang kita hadapi
baru kali itu kita kenal. Dalam hal ini maka valensi atau bilangan oksidasi unsur
dimaksud dapat kita cari dengan mengingat bahwa jumlah semua muataan negatif
KMnO 4 : K = 1+ , O 4 = 8- , berarti Mn = 7+
yang penting maka, berikut adalah Tabel 2.6 yang menjelaskan masing-masing
Bilangan Strontium Sr +2
Unsur Simbol
Oksidasi Uranium U +2
Hidrogen H +1 Aluminium Al +3
Oksigen O -2 Kalsium Ca +2
Nitrogen N +3, +5 Magnesium Mg +2
Karbon C +4 Barium Ba +2
Sulfur S +4, +6 Kalium K +1
Fosfor P +3, +5 Natrium Na +1
Klor Cl -1 Litium Li +1
Fluor F -1 Tembaga Cu +1, +2
Brom Br -1 Perak Ag +1
Yod I -1 Raksa Hg +1, +2
Silikon Si +4 Besi Fe +2, +3
Boron B +3 Seng Zn +2
Arsen As +3, +5 Kobalt Co +3
Timbal Pb +2, +4 Nikel Ni +2
Krom Cr +3, +6 Mangan Mn +4, +7
Timah Sn +2, +4
Disamping garam normal, garam asam dan garam basa, masih ada
kemungkinan terbentuknya garam yang susunannya lebih rumit dan disebut garam
Garam kompleks adalah garam yang terdiri dari 1 logam dan 2 sisa asam, atau
2 logam dan 1 sisa asam, atau garam biasa yang mengandung gugus tambahan bukan
ion. Gugus tambahan bukan ion misalnya gugus NH 3 yang disebut gugus amin dan
terbentuk oleh 2 garam normal atau garam yang mengandung air kristal. Garam
seperti ini dinamakan garam rangkap. Beberapa contoh garam rangkap adalah :
Garam rangkap adalah bentuk yang paling banyak terdapat pada mineral atau
batuan yang dijumpai di alam. Sebagian ahli menganggap bahwa garam garam
rangkap bukanlah bentuk garam yang khusus sebab garam rangkap itu pada dasarnya
adalah garam normal juga tapi dalam bentuk terikat sebagai kristal.
Jika suatu larutan dari garam dalam air atau dalam alat pelarut lain diuapkan
maka akhirnya tinggallah garam yang pada umumnya mengikat 1 atau beberapa
molekul air kristal. Demikian juga kebanyakan garam yang dijumpai di alam sebagai
mineral adalah garam yang berair kristal. Jika dipanaskan terus maka air kristal dari
suatu garam akan terlepas pula. Garam-garam yang berair kristal pada umumnya
mempunyai bentuk geometris yang beraturan, sedangkan garam tanpa air kristal
mempunyai bentuk tak beraturan (amorf). Sifat-sifat garam alami atau mineral ini
penggaraman yang dikenal, yang akan kita bahas secara singkat berikut ini adalah
H 2 SO 4 + 2NaOH Na 2 SO 4 + H2O
Fe 2 O 3 + 2H 2 CO 3 Fe 2 (CO 3 ) 3 + H2O
SO 3 + BaO BaSO 4
N2O5 + Cu 2 O 2CuNO 3
Reaksi ini hanya berlaku untuk logam-logam disebelah kiri H dalam deret
tegangan logam atau deret volta selain itu asamnya haruslah yang tidak
Logamnya : K, Na, Ba, Ca, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Co, Ni, Sn, dan Pb.
Logam yang tidak dapat bereaksi dengan asam adalah : Cu, Hg, Ag, Pt, dan Au.
Asam yang dapat memenuhi syarat adalah semua asam, kecuali HNO 3 , HNO 2 ,
Pb + H 2 SO 4 (encer) PbSO 4 + H 2
Jika logam itu mempunyai banyak valensi (polivalen) maka garam yang terbentuk
Ca 3 (PO 4 ) 2 + H 3 PO 4 3CaHPO 4
Garam asam dapat juga terbentuk dari reaksi asam dengan basa jika jumlah
Ba(OH) 2 + 2H 2 CO 3 Ba(HCO 3 ) 2 + 2H 2 O
Al (OH) 3 + 3H 3 PO 4 Al(H 2 PO 4 ) 3 + 3H 2 O
Seperti halnya pada garam asam, maka garam basapun dapat pula terbentuk jika
dalam reaksi asam dengan basa terjadi kelebihan basa sedangkan jumlah asam
terbatas.
CO 2
Reaksi penggaraman X ini hanya berlaku jika memenuhi salah satu syarat yang
Syarat garam : harus larut dalam air. Jika tidak larut dalam air maka garam
itu harus berasal dari asam lemah, dan garam seperti ini
Syarat asam : 1) Jika garam AB berasal dari asam lemah, maka reaksi
terurai.
asam kuat hanya dapat terjadi jika salah satu hasil reaksi
terjadi antara H2S dengan garam-garam dari Ag, Hg, Cu, Pb,
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif
(kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa
bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Kation garam dapat
dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi,
setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan asam (anion). Perhatikanlah
contoh berikut.
Contoh:
Natrium klorida (NaCI) terdiri dari kation Na+ yang dapat dianggap berasal dari
NaOH, dan anion Cl- yang berasal dari HCl di dalam air, NaCl terdapat sebagai ion-
ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang
terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai garam asam. Garam
netral adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa.
1. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya NaCl,
2. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah (misalnya
hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH < 7 (bersifat asam)
3. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat (misalnya
hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7 (bersifat basa)
4. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah (misalnya
Untuk jenis garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga K a den K b .
Larutan garam dalam air (misalnya natrium klorida dalam air) merupakan
larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam
tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah.
Tapi, karena cairan dalam tubuh ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka
tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan. Berikut Gambar 2.1, bentuk
Zat elektrolit kuat adalah zat yang terurai sempurna dan mengalirkan listrik
secara sempurna. Suatu molekul atau senyawa ionik dapat menghantarkan listrik
bergerak itulah yang disebut listrik. Salah satu faktor penyebab NaCl memiliki
Tapi yang perlu diingat adalah NaCl tidak bersifat elektrolit kuat didalam
semua pelarut. NaCl hanya dapat menjadi elektrolit jika dilarutkan ke dalam senyawa
polar, seperti air. Jika NaCl dimasukkan ke dalam senyawa nonpolar seperti bensin,
maka NaCl tidak akan dapat larut sehingga tidak dapat mengalirkan elektron lagi
(bukan elektrolit). Jadi dapat disimpulkan bahwa NaCl hanya dapat menjadi elektrolit
hantar listrik. Untuk menunjukkan kekuatan elektrolit digunakan derajat ionisasi yaitu
jumlah ion bebas yang dihasilkan oleh suatu larutan. Makin besar harga derajat
ionisasi, makin kuat elektrolit tersebut.Derajat ionisasi (α) didapat dari perbandingan
antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat yang dilarutkan. Makin besar
harga α maka makin kuat sifat elektrolit larutan tersebut. Kekuatan ionisasi suatu
larutan diukur dengan derajat ionisasi dan dapat disederhanakan dalam persamaan
dibawah ini:
Untuk larutan elektrolit besarnya harga 0 < α< 1, untuk larutan non-elektrolit
maka nilai α = 0.
Dengan ukuran derajat ionisasi untuk larutan elektrolit memiliki jarak yang
cukup besar, sehingga diperlukan pembatasan larutan elektrolit dan dibuat istilah
larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Untuk elektrolit kuat harga α = 1,
sedangkan elektrolit lemah harga derajat ionisasinya, 0 < α < 1. Untuk mempermudah
kekuatan elektrolit skala derajat ionisasi pada Gambar 2.2 dibawah ini :
Banyak atau sedikitnya molekul zat yang terionisasi dinyatakan dalam derajat
ionisasi. Derajat ionisasi (α) merupakan perbandingan banyaknya molekul zat yang
Asam kuat seperti HCl sebagian besar atau seluruh molekul HCl terurai menjadi ion
HCl H+ + Cl-
Perlu diketahui pula elektrolit kuat ada beberapa dari asam dan basa.
Contoh :
Larutan yang dapat menyalakan lampu redup ataupun tidak menyala, tetapi
Untuk larutan elektrolit lemah memiliki daya hantar lemah dan derajat ionisasi kecil,
karena sedikit larutan yang terurai (terionisasi). Makin sedikit yang terionisasi, makin
lemah elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai
dengan panah dua arah (bolak-balik) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi
tidak sempurna)
Contoh:
suatu sifat yang berhubungan dengan atom secara terisolasi melainkan atom dalam
tiap atom.Keelektronegatifan secara umum, dalam satu periode, dari kiri ke kanan
semakin bertambah dan dalam satu golongan, dari atas ke bawah keelektronegatifan
semakin berkurang.
Hal ini dapat dimengerti karena dalam satu periode, dari kiri ke kanan,
muatan inti atom semakin bertambah yang mengakibatkan gaya tarik antara inti
menyebabkan jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi semakin besar, afinitas
elektron makin besar dan makin negatif dan akibatnya kecenderungan untuk
menarik elektron semakin besar. Berikut Gambar 2.3, yang menunjukkan nilai
keelektronegatifan unsur :
elektron atom netral dalam wujud gas pada kulit terluar dan terikat paling lemah
disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom mempengaruhi besarnya
energi ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara inti dengan
elektron pada kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit
terluar semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan
elektron tersebut semakin kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi ionisasi
semakin kecil dari atas ke bawah. Sedagkan dalam satu periode, energi ionisasi
semakin besar dari kiri ke kanan. Hal ini disebabkan dari kiri ke kanan muatan inti
semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik antara inti dengan elektron terluar
semakin besar sehingga dibutuhkan energi yang besar pula untuk melepaskan
adalah senyawa yang mengandung atom atau ion (biasanya logam) yang
dikelilingi oleh molekul atau anion biasanya disebut dengan ligan atau agen
Ligan adalah molekul netral atau anion yang berikatan dengan atom pusat
dengan ikatan kovalen koordinasi. Syarat ligan adalah harus memiliki pasangan
atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal memiliki
nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa
berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya
rendah.
pengukuran pH, elektroda referensi dan alat pengukur impedansi tinggi. Istilah
pH berasal dari “p”, lambang matematika dari negatif logaritma, dan “H”,
lambang kimia untuk unsur Hidrogen. Defenisi yang formal tentang pH adalah
negatif logaritma dari aktivitas ion Hidrogen (pH = -log [H+]). pH adalah
Asam dan basa adalah besaran yang sering digunakan untuk pengolahan
sesuatu zat, baik di industri maupun kehidupan sehari-hari. Pada industri kimia,
pertanian, keasaman pada waktu mengelola tanah pertanian perlu diketahui. Untuk
elektrokimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas
(membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat di luar
elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari
gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif
kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia
pembanding. Sebagai catatan alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya
mengukur tegangan.
arus listrik disebut elektrolit. Ion-ion negatif bergerak menuju ke anode, oleh
karena itu ion negatif disebut anion. Ion positif bergerak menuju katode, oleh
karena itu ion positif disebut kation. Suatu larutan elektrolit, molekulnya terurai
demikian, konsentrasi ion H+ sama dengan konsentrasi ion OH-. Larutan air
konsentrasi OH- dan disebut larutan asam, sedangkan larutan yang mengandung
konsentrasi ion H+ lebih kecil dari konsentrasi ion OH- disebut larutan basa.
Larutan asam dapat menerima elektron bebas, sedangkan basa dapat memberikan
elektron bebas.
rumus:
(𝐻𝐻 + )+(𝑂𝑂𝑂𝑂 − )
𝐾𝐾 = ..............................................................................................(2-2)
(𝐻𝐻2 𝑂𝑂)
menjadi :
K (H 2 O) = (H+).(OH-)........................................................................................(2-3)
Dimana :
R = Konstanta gas
T = Suhu mutlak oK
n = Muatan ion
H+ = Aktifitas Hidrogen
Sebagai contoh, larutan basa kuat dengan konsentrasi ion hidronium 10-11 M
hidronium 10-1 M. Hal ini dikarenakan asam atau basa terionisasi sempurna, maka
dengan tanda negatif, maka kedua besaran itu berbanding terbalik, artinya makin
besar konsentrasi ion H+ (makin asam larutan) maka makin kecil nilai pH, dan
sebaliknya. Selanjutnya, karena dasar logaritma adalah 10 maka larutan yang nilai
Dalam larutan netral, konsentrasi ion hidroksida dan ion hidronium adalah sama.
terendapkan. Sedangkan ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat
maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat
Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari
padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik
mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika
Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya.
Chemistry)
2.13.Baterai
Baterai merupakan sel elektrokimia atau sel Volta yang dapat mengubah
energi kimia menjadi energi listrik. Baterai berdasarkan jenis larutan elektrolitnya
Aki basah banyak digunakan oleh mobil dan motor. Salah satu ciri dari aki
jenis ini adalah adanya lubang-lubang tempat pengisian air aki. Keunggulan
jenis aki basah harus rutin memeriksa ketinggian permukaan air aki. Air suling
dapat digunakan untuk menambah cairan pada aki. Kondisi permukaan air yang
menambah cairan aki (seperti air sumur, air ledeng) membuat aki cepat rusak.
tegangan 12 volt dan arus 5 Ah. Pada kondisi normal (sistem pengisian
kendaraan normal) tidak ada penguapan karena gas yang timbul diserap oleh
platnegatif, apabila kondisi sistem pengisian tidak normal dan sering terjadi
over charging akan ada penguapan dan akan mengakibatkan baterai jadi
rusak. Pada kondisi normal umur baterai bisa mencapai 2 – 3 tahun dengan
catatan pemakaian beban listrik tidak berlebih dan setiap hari minimal ada
pengisian, karena baterai bisa droptegangan apabila tidak ada pengisian berhari-
hari.(Supena, 2009)
Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari
proses kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer yakni
elemen kering dan elemen sekunder yakni elemen basah. Reaksi kimia pada
(katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya. Maka jika
muatannya habis, maka elemen primer tidak dapat dimuati kembali dan
dari sisi ekonomis elemen primer dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen
(ggl) dapat dibangkitkan dua logam yang berbeda dan dipisahkan larutan
elektrolit. Volta mendapatkan pasangan logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) dapat
(kelak disebut elemen Volta). Hal ini menjadi prinsip dasar bagi pembuatan
listrik melaluinya (secara umum dikenal dengan istilah 'disetrum'). Akan tetapi,
tidak seperti elemen primer, elemen sekunder dapat dimuati kembali berulang
kali. Elemen sekunder ini lebih dikenal dengan aki. Dalam sebuah aki
yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel yaitu di dalam
aki, saat dipakai berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik
(discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses tenaga listrik
Jenis aki yang umum digunakan adalah accumulator timbal (Pb). Secara
fisik aki ini terdiri dari dua kumpulan pelat yang dimasukkan pada larutan asam
sulfat encer (H 2 SO 4 ). Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau bejana
aki yang terbuat dari bahan ebonit atau gelas. Kedua belah pelat terbuat dari
timbal (Pb), dan ketika pertama kali dimuati maka akan terbentuk lapisan timbal
dioksida (PbO 2 ) pada pelat positif. Letak pelat positif dan negatif sangat
berdekatan tetapi dibuat untuk tidak saling menyentuh dengan adanya lapisan
pemisah yang berfungsi sebagai isolator (bahan penyekat). Proses kimia yang
terjadi pada aki dapat dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu selama digunakan
Pada saat aki digunakan, tiap molekul asam sulfat (H 2 SO 4 ) pecah menjadi
dua ion hidrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan
negatif (SO 4 -). Tiap ion SO 4 yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu dengan
satu atom timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO 4 ) sambil melepaskan
dua elektron. Sedang sepasang ion hidrogen tadi akan ditarik lempeng timbal
dioksida (PbO 2 ), mengambil dua elektron dan bersatu dengan satu atom
oksigen membentuk molekul air (H 2 O). Dari proses ini terjadi proses reaksi
Redoks (reduksi dan oksidasi) yaitu pengambilan elektron dari timbal dioksida
(sehingga menjadi positif) dan memberikan elektron itu pada timbal murni
antara dua kutub tersebut. Proses tersebut terjadi secara simultan, reaksi secara
karena asamnya menjadi lemah (encer), sehingga tegangan antara kutub sangat
lemah untuk pemakaian praktis. Sementara proses kimia selama pengisian aki
(charging) terjadi setelah aki melemah (tidak dapat memasok arus listrik pada saat
arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi saat discharging.
Pada proses ini, tiap molekul air terurai dan tiap pasang ion hidrogen yang dekat
membentuk molekul asam sulfat. Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu
dengan tiap atomPb pada lempeng positif membentuk PbO 2 . Berikut adalah reaksi
Besar ggl yang dihasilkan satu sel aki adalah 2 Volt. Sebuah aki mobil
terdiri dari enam buah aki yang disusun secara seri, sehingga ggl totalnya adalah
12 Volt. Accumulator mencatu arus untuk menyalakan mesin (motor dan mobil
dengan menghidupkan dinamo stater) dan komponen listrik lain dalam mobil.
Pada saat mobil berjalan aki dimuati (diisi) kembali sebuah dinamo (disebut
dinamo jalan) yang dijalankan dari putaran mesin mobil atau motor.(
Jayashantha,2012)
Contohnya untuk aki dengan kapasitas arus 45 AH, maka aki tersebut dapat
1997)
Jeruk nipis merupakan salah satu jenis citrus geruk. Jeruk nipis termasuk
jenis tumbuhan ferdu yang banyak memiliki dahan dan ranting.(Sarwono B, 2005)
- Kingdom : Plantae
- Divisio : Magnuliophyta
- Kelas : Magnolippsida
- Ordo : Sapindales
- Famili : Rutaceae
- Genus : Citrus
- Spesies : C. Aurantifolia
Jeruk nipis mempunyai rasa pahit, asam, dan sedikit dingin. Tanaman ini
langung. Berikut Gambar 2.5, yaitu bentuk fisik buah jeruk nipis :
- Minyak Atsiri
- Damar
- Glikosida
- Asam sitrun
- Lemak : 0.1 g
- Kalsium : 40 mg
- Fosfor : 22 mg
- Besi : 0.6 mg
- Belerang
- Vit B1 : 0.04 mg
- Vit C : 27 mg
- Protein : 0.8 gr
- Air : 86 gr
Jeruk nipis adalah salah satu contoh asam, kata asam berasal dari bahasa
latin “acidum” atau “acid” dalam bahasa inggris. Asam merupakan larutan
elektrolit yang dalam air terurai menghasilkan ion positif dan ion negatif. Menurut
Arrhenius, asam adalah zat yang melepaskan ion hidrogen (H+) di dalam air
(Syukri, 1999: 387). Zat yang bersifat asam contohnya asam klorida (HCl) dan
asam asetat (HBr), asam sitrat (C 6 H 8 O 7 ). Asam klorida yang dilarutkan ke dalam
air akan terurai menjadi ion hidrogen dan ion klorida sesuai persamaan reaksi
berikut.
Sifat-sifat asam:
• Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi kertas lakmus merah.
Dibawah ini adalah Tabel 2.8, yaitu tabel yang memperlihatkan jenis-
Selain kandungan kimia tersebut, jeruk nipis juga memiliki manfaat yang
- Disentri
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun
Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain
ringan.Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun
ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada
jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Tabel 2.9 di bawah). Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-
hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
C 6 H 8 O 7 , atau:
Rumus kimia
CH 2 (COOH)•COH(COOH)•CH 2 (COOH)
Sifat asam-basa
pKa 1 3,15
pKa 2 4,77
pKa 3 6,40
Sifat padatan
Δ f H0 -1543,8 kJ/mol
0
S 252,1 J/(mol·K)
Cp 226,5 J/(mol·K)
Densitas 1,665 ×103 kg/m3
atas.Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat
melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion
sitrat.(Sarwono B, 2005).
banyak ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-
putih. Serbuk kristal tersebut dapat berupa bentukanhydrous (bebas air), atau
bentuk monohidrat yang mengandung satu molekul air untuk setiap molekul asam
bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin.
Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti asam karboksilat lainnya. Jika
dipanaskan di atas 175 °C, asam sitrat terurai dengan melepaskan karbon
energi listrik dari reaksi redoks yang berlangsung spontan. Baterai jeruk nipis
merupakan sel Volta, karena kandungan kimia yang terdapat dalam jeruk nipis
dapat berubah menjadi energi listrik. Hal itu ditentukan oleh anoda dan katoda
dalam jeruk tersebut. Anoda yang berupa uang logam ditancapkan pada pangkal
jeruk nipis. Sedangkan katoda yang berupa lempengan seng ditancapkan pada
Selain itu untuk menghubungkan anoda dan katoda dari jeruk nipis yang
satu dengan yang lain digunakan kabel yang telah dililitkan pada penjepit kertas.
tersambung akan didapat anoda dan katoda di ujung jeruk pertama dan terakhir.
sehingga LED menyala.Hal ini terjadi karena adanya larutan elektrolit yang
Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu
Zn Zn2+ + 2e-
Cu2+ + 2e-Cu
2.17. Na-EDTA
untuk mengikat ion logam - logam bervalensi dua dan tiga. EDTA merupakan
senyawa yang mudah larut dalamair, serta dapat diperoleh dalam keadaan murni.
Tetapi dalam penggunaannya, karena adanya sejumlah tidak tertentu dalam air,
EDTA :
Ikatan pada EDTA, yaitu ikatan N yang bersifat basa mengikat ion H+ dari
ikatan karboksil yang bersifat asam. Jadi dalam bentuk Ianitan pada EDTA ini
terjadi reaksi intra molekuler (maksudnya dalam molekul itu sendiri), maka rumus
senyawa tersebut disebut "zwitter ion". EDTA dijual dalam bentuk garam
natriumnya, yang jauh lebih mudah larut daripada bentuk asamnya. Berikut
menjadi energi listrik, dengan tanpa bising, polusi, kuat, handal dan tahan lama.
Energi listrik yang dihasilkan tersebut dapat langsung digunakan, atau disimpan
terlebih dahulu dalam sistem penyimpanan energi seperti baterai, untuk kemudian
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari hari. Hubungan antara modul dan
baterai perlu diperhatikan, karena output dari modul berubah ubah, sehingga arus
dan tegangan yang dihasilkan tidak konstan, dan perlu diketahui bahwa
karakteristik dari tegangan dan arus kerja modul tergantung pada tingkat intensitas
Solar cell adalah divais yang dapat mengubah energi matahari menjadi
energi listrik. Jadi secara langsung arus dan tegangan yang dihasilkan oleh solar
cell bergantung pada penyinaran matahari. Pada solar cell ini dibutuhkan material
memberikan energi keelektron agar dapat berpindah melewati band gapnya kepita
tersebutlah arus listrik dapat mengalir dari solar cell. Umumnya divais dari solar
Sel surya terbuat dari bahan yang mudah pecah dan berkarat jika terkena
air. Karena itu sel ini dibuat dalam bentuk panel-panel ukuran tertentu yang
dilapisi plastik atau kaca bening yang kedap air. Panel ini dikenal sebagai panel
Jenis pertama, yaitu jenis yang terbaik dan yang terbanyak digunakan
masyarakat saat ini, adalah jenis monokristalin. Panel ini memiliki tingkat
Jenis kedua adalah jenis polikristalin atau multi kristalin, yang terbuat dari
Jenis keempat adalah panel surya yang terbuat dari GaAs (Gallium
Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau
disimpan lebih dahulu ke dalam baterai kering. Arus listrik yang dihasilkan adalah
listrik dengan arus searah (DC) sebesar 3,5 A. Besar tegangan yang dihasilkan
adalah 0,4 - 0,5V. Kita dapat mendesain rangkaian panel-panel surya, secara seri
atau paralel, untuk memperoleh output tegangan dan arus yang diinginkan. Untuk
memperoleh arus bolak balik (AC) diperlukan alat tambahan yang disebut
Perhitungan Teknis :
Daya yang dihasilkan oleh panel surya maksimum diukur dengan besaran
dengan intensitas maksimum selama 8 jam maka daya yang dihasilkan adalah 50
kali 8 Wh atau400 Wh. Daya sebanyak ini dapat digunakan untuk menyalakan 4
buah lampu 25 Watt selama 4 jam atau sebuah televisi hitam putih 40 Watt selama
10 jam.Di Indonesia, daya (Wh) yang dihasilkan perhari biasanya sekitar 3-5
kali daya panel maksimum (Wp), 3 kali untuk cuaca mendung, dan 5 kali
untuk kondisi panas terik. Misalnya untuk sebuah panel surya berdaya maksimum
50 Wp, daya yang dihasilkan pada cuaca mendung perhari adalah 3 kali 50 Wp
atau 150 Wp, dan pada cuaca cerah adalah 5 kali 50 Wp atau 250 Wp.(Zeng, L,
2009)
Panel-panel surya dapat disusun secara seri atau paralel. Rangkaian paralel
dengan merangkai panel-panel dengan arus keluaran yang sama secara seri.
Misalnya untuk memperoleh keluaran sebesar 12 Volt dan arus 12 A, kita dapat
diperoleh keluaran tegangan sebesar 48 Volt dan arus 3A.( O’regan, 1991)
diantaranyayaitu :
1. Cahaya dalam bentuk foton jatuh pada permukaan solar cell, kemudian diserap
dan menghasilkan pasangan elektron dan hole (apabila energi foton lebih besar
dari energi band gapnya).Tetapi, electron (pada material tipe-p) dan hole (pada
tipe-n) yang terbentuk bersifat tidak stabil dan hanya akan terjadi untuk
jangka waktu yang sama dengan waktu hidup pembawa minoritas (minority
yang memisahkan electron dan hole. Carrier ini dipisahkan oleh aksi medan
listrik yang terjadi di p-n junction. Jika minority carrier (dalam hal ini hole)
junction oleh medan listrik pada junction, dan menjadi majority carrier.
dihubungkan.
hole.(Kenneth. 2007)