Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan 3 : SPU DAN TATA

NAMA SENYAWA

Kimia Dasar
Teknik Lingkungan– S1
Fakultas Teknik
Universitas Pelita Bangsa
SISTEM PERIODIK UNSUR
Sistem periodik unsur adalah susunan
unsur-unsur berdasarkan urutan nomor atom
dan kemiripan sifat unsur-unsur tersebut.
Disebut “periodik”, sebagaimana terdapat
pola kemiripan sifat unsur dalam susunan
tersebut.
TABEL PERIODIK UNSUR
SIFAT PERIODIK UNSUR
Sifat periodik unsur merupakan sifat unsur
yang berhubungan dengan letak unsur dalam
tabel periodik (periode dan golongan).
Peridode -> letak untuk secara horizontal.
Golongan -> letak unsur secara vertikal.
SIFAT PERIODIK UNSUR
1. Jari jari atom
jarak dari inti atom ke lintasan elektron terluar.

-Dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari jari


atom berkurang.
- Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari
atom bertambah
- Jari-jari atom netral lebih besar daripada jari-jari
ion positifnya tetapi lebih kecil dari jari-jari ion
negatifnya.

Contoh:
jari-jari atom Cl < jari-jari ion Cl-
jari-jari atom Ba > jari-jari ion Ba2+
SIFAT PERIODIK UNSUR
2. Energi ionisasi
Energi yang diperlukan untuk melepaskan
elektron yang paling lemah/luar dari atom suatu
unsur atau ion dalam keadaan gas.

- Dalam satu periode, dari kiri ke kanan energi


ionisasi bertambah.
- Dalam satu golongan, dari atas ke bawah energi
ionisasi berkurang.
SIFAT PERIODIK UNSUR
3. Affinitas elektron
Besarnya energi yang dibebaskan pada saat atom
suatu unsur dalam keadaan gas menerima
elektron.

-Dalam satu periode, dari kiri ke kanan affinitas


elektron bertambah.
- Dalam satu golongan, dari atas ke bawah
affinitas elektron berkurang.
SIFAT PERIODIK UNSUR
4. Kelektronegatifan
Bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu
unsur menarik elektron dalam suatu molekul.
Semakin besar keelektronegatifan, maka unsur
semakin mudah membentuk ion negatif.

- Dalam satu periode, dari kiri ke kanan


keelektronegatifan bertambah.
- Dalam satu golongan, dari atas ke bawah
keelektronegatifan berkurang
SIFAT PERIODIK UNSUR
5. Sifat Logam
Sifat logam menyatakan kecenderungan melepas
elektron sehingga membentuk ion positif sehingga
sifat logam berbanding terbalik dengan
keelektronegatifan.

-Dalam satu periode, dari kiri ke kanan sifat logam


berkurang.
- Dalam satu golongan, dari atas ke bawah sifat
logam bertambah.
RUMUS KIMIA
• Rumus kimia memberikan informasi jenis unsur dan Rumus Kimia dapat dinyatakan dalam 2 jenis, yaitu:
jumlah atau perbandingan atom-atom unsur 1. Rumus molekul (RM)
penyusun zat. Adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah
• Penulisan rumus kimia dengan menyatakan sesungguhnya atom/unsur penyusun suatu senyawa
lambang unsur dan angka indeks.
• Rumus kimia dapat dibagi menjadi dua yaitu rumus 2. Rumus Empiris (RE )
molekul dan rumus empiris. Adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah
• Pembagian ini terkait dengan informasi yang perbandingan atom/unsur penyusun suatu senyawa.
dikandungnya.
NO SENYAWA RM RE

1. Air H2O H2O

2 Gula C6H12O6 (CH2O) n , n=6


3 Garam NaCl NaCl
4 Gas Etilena C2H4 (CH2)n ,n=2
TATA NAMA SENYAWA
Untuk memudahkan pengenalan nama
danmencegah kesalahan dalam memberikan
nama kimia, IUPAC (International Union of Pure
and Applied Chemistry) membuat suatu aturan
penamaan. Aturan IUPAC dalam bentuk
penamaan senyawa kimia dibedakan untuk
senyawa anorganik dan senyawa organik.

Kali ini kita akan fokus terlebih dahulu


membahasa tata nama senyawa anorganik. Tata
nama senyawa anorganik dapat dikelompokan
menjadi senyawa ion, senyawa molekul dan
senyawa asam.
SENYAWA ION
Senyawa ion terdiri dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Pada umumnya, kation merupakan ion
logam dan anion merupakan ion nonlogam.

Kation Anion
• Kation dari unsur logam diberi nama sama • Anion monoatom diberi nama dengan akhiran -ida
dengan unsur logam tersebut. Contoh: ion natrium pada nama unsur tersebut. Contoh: ion oksida (O 2−),
(Na+), ion kalsium (Ca2+), ion perak (Ag+) ion fluorida (F−)

• Jika logam dapat membentuk kation dengan • Anion poliatom yang mengandung unsur oksigen
muatan berbeda, jumlah muatannya ditulis (oksoanion) diberi nama dengan akhiran -at ataupun -
dengan angka Romawi dalam tanda kurung it. Akhiran -at digunakan untuk anion poliatom yang
setelah nama unsur logam itu. Contoh: ion besi(II) memiliki atom O lebih banyak dibanding anion dengan
(Fe2+), ion besi(III) (Fe3+) akhiran -it. Contoh: ion nitrat (NO 3−), ion nitrit (NO2−).

• Kation dari unsur nonlogam umumnya memiliki • Anion yang diturunkan dari penambahan H+ pada
akhiran -ium. Contoh: ion amonium (NH4+), ion oksoanion diberi nama dengan menambahkan awalan
hidronium (H3O+) hidrogen atau dihidrogen. Contoh: ion hidrogen
karbonat (HCO3−), ion dihidrogen fosfat (H2PO4−)
SENYAWA ION
DAFTAR TABEL (KATION) DAFTAR TABEL (ANION)

NO KATION RUMUS MUATAN NO ANION RUMUS MUATAN


1. Asam H+ +1 1 Fluorida F- -1
2 Amonium NH4+ +1 2 Klorida Cl- -1
3 Natrium Na+ +1 3 Nitrat NO3- -1
4 Kasium Ca2+ +2 4 Sulfit SO32- -2
5 Barium Ba2+ +2 5 Sulfat SO42- -2
6 Besi (II) Fe2+ +2 6 Karbonat CO32- -2
7 Besi (III) Fe3+ +3 7 Fosfit PO33- -3
8 Aluminium Al3+ +3 8 Fosfat PO43- -3
9 Nikel(III) Ni3+ +3 9 Kromat CrO42- -2
SENYAWA MOLEKUL
• Senyawa molekul terdiri unsur-unsur nonlogam. • Jika kedua unsur berada pada golongan yang
Pada bagian ini, tata nama senyawa molekul yang sama, maka unsur pertama adalah unsur yang
akan dibahas hanya untuk senyawa molekul biner, terletak lebih bawah pada golongan dalam sistem
yaitu senyawa molekul yang hanya terdiri dari dua periodik unsur. Contoh: ClF 3, IF5
jenis unsur. Berikut aturan penamaaan senyawa
molekul biner. • Unsur di depan diberi nama unsur tersebut. Unsur
• Nama dari unsur yang terletak lebih kiri pada terakhir diberi akhiran -ida. Contoh: HF (hidrogen
sistem periodik unsur ditulis terlebih dahulu fluorida), H2S (hidrogen sulfida)
sebagai unsur pertama.
• Pengecualian untuk senyawa yang mengandung • Jumlah unsur disebut dengan angka latin : mono
oksigen, dan klorin, bromin, atau iodin (semua (1), di (2), tri (3) dst. Awalan -mono tidak digunakan
halogen kecuali fluorin), oksigen ditulis sebagai untuk unsur pertama.
unsur terakhir. Contoh: Cl 2O, I2O5, OF2 • Contoh: N2O (dinitrogen monoksida), N2O5
(dinitrogen pentaoksida), NO2 (nitrogen dioksida),
PCl5 (fosforus pentaklorida), SF6 (sulfur
tetrafluorida).
SENYAWA ASAM DAN BASA
SENYAWA ASAM SENYAWA BASA
• Senyawa asam adalah senyawa yang bila • Senyawa basa adalah senyawa yg menghasilkan
dilarutkan dalam air akan melepas ion H+. ion OH- (hidroksida) ketika dilarutkan dalam air.
• Penamaan senyawa asam dimulai dari kata • Penamaan senyawa basa dengan menyebutkan
‘asam’ diikuti dengan nama anion sisa asam. nama unsur yg terikat dengan OH- dan diikuti
dengan kata hidroksida.
Contoh:
HCl : asam klorida Contoh:
HF : asam fluorida KOH : Kalium hidroksida
H2S : asam sulfida NaOH : Natrium hidroksida
HCN : asam sianida Mg(OH)2 : Magnesium hidroksida
H2CO3 : asam karbonat
H2SO4 : asam sulfat
HClO4 : asam perklorat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai