KIMIA X IPA
BAB 4 1
TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI
1. Tata Nama Senyawa Biner yang Terdiri dari Atom Logam dan Nonlogam
Suatu senyawa dapat tersusun atas dua atau lebih unsur kimia. Senyawa yang tersusun atas dua unsur
kimia disebut senyawa biner. Berikut tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur logam dan
nonlogam.
a. Nama senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur (senyawa biner) menggunakan akhiran –ida.
b. Unsur logam (kation) disebutkan terlebih dahulu diikuti unsur nonlogam (anion).
c. Jumlah unsur yang menyusun senyawa tidak berpengaruh terhadap penamaan senyawa.
Contoh:
KCl = kalium klorida
NaCl = natrium klorida
MgI2 = magnesium iodida
MgO = magnesium oksida
Na2S = natrium sulfida
d. Jika kation berasal dari logam yang memiliki jumlah muatan lebih dari satu, maka Di belakang nama
logam (dalam bahasa Indonesia) dituliskan muatan ion dalam kurung dengan tulisan Romawi
dilanjutkan dengan nama nonlogam diberi akhiran –ida.
Contoh:
FeCl2 = besi (II) klorida
FeCl3 = besi (III) klorida
CuO = Tembaga (II) oksida
2. Tata Nama Senyawa Biner yang Terdiri dari Atom Nonlogam dan Nonlogam
Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam disebut dengan senyawa kovalen biner. Cara penamaan
senyawa kovalen biner adalah sama seperti senyawa ion, yaitu diberi akhiran "ida". Jika pasangan unsur
hanya membentuk satu jenis senyawa, angka indeks (jumlah atom) tidak perlu disebutkan.
Contoh:
HCl = hidrogen klorida
Beberapa pasang unsur dapat pula membentuk lebih dari satu senyawa
biner. Penamaan senyawa harus disebutkan jumlah atomnya dalam angka
latin dengan indeks dalam bahasa Yunani, sebagai berikut:
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
Indeks angka satu untuk unsur pertama umumnya tidak pernah disebutkan.
Contoh:
CO = karbon monoksida
CO2 = karbon dioksida
N2O3 = dinitrogen trioksida
N2O5 = dinitrogen pentoksida
HBr = hidrogen bromida
2
HF = hidrogen fluorida
CS2 = karbon disulfida
Soal
Latihan!
1. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut!
a. LiCl
b. RbI
c. CaCl2
d. SrO
e. Al2O3
f. NaF
g. Fe2O3
h. SnCl2
i. MnO
j. CaS
2. Tuliskan rumus senyawa ion yang mempunyai nama berikut!
a. Natrium sulfida
b. Magnesium oksida
c. Aluminium sulfida
d. Stronsium klorida
e. Magnesium nitrida
f. Tembaga (II) klorida
g. Tembaga (I) oksida
h. Seng (II) iodida
i. Kromium (II) oksida
j. Timah (II) oksida
3. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut.
a. CO
b. PCl5
c. CO2
d. SCl6
e. SiCl4
f. SO2
g. Cl2O
h. CBr4
i. Cl2O5
j. ClF3
4. Tuliskan rumus molekul senyawa yang mempunyai nama berikut.
a. Fosforus triklorida
b. Karbon disulfida
c. Karbon tetraklorida
d. Difosforus trioksida
e. Dinitrogen trioksida
f. Diklorin heptaoksida
g. Silikon dioksida
h. Sulfur trioksida
i. Diklorin trioksida
j. Diarsen trioksida
3
Senyawa poliatom dibentuk oleh lebih dari dua atom yang berbeda. Pada umumnya senyawa ini
dibentuk oleh ion-ion poliatomik. Ion-ion poliatomik itu sendiri adalah ion-ion yang terdiri atas dua atom
atau lebih yang terikat bersama, umumnya dijumpai tersusun atas unsur-unsur nonlogam.
Nama senyawa ion poliatomik adalah gabungan nama kation, nama anion dan angka indeks tidak
disebutkan. Senyawa ion bersifat netral, jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.
Contoh:
NaClO = natrium hipoklorit
KMnO4 = kalium permanganat
CaCO3 = kalsium karbonat
KNO3 = kalium nitrat
Soal
Latihan!
4
a. Asam sulfat
b. Asam klorat
c. Asam oksalat
d. Asam fosfat
e. Asam perklorat
f. Asam nitrit
3. Tuliskan nama dari basa berikut ini.
a. Fe(OH)2
b. Zn(OH)2
c. Cr(OH)3
d. KOH
e. Au(OH)3
f. Sn(OH)2
4. Tuliskan rumus kimia dari basa berikut ini.
a. Natrium hidroksida
b. Tembaga (II) hidroksida
c. Aluminium hidroksida
d. Nikel (II) hidroksida
e. Kalsium hidroksida
f. Raksa (I) hidroksida
5. Tentukan massa molekul relatif dari senyawa berikut.
a. CaCO3
b. Na2HPO4
c. NaHCO3
d. KNO3
e. MgSO4
f. K2MnO4
6. Tuliskan rumus kimia dan bentuk ion-ion yang terdapat dalam senyawa berikut:
a. Amonium fosfat
b. Natrium sulfida
c. Natrium dihidrogen fosfat
d. Barium sulfat
e. Besi (II) nitrat
f. Tembaga (I) asetat
7. Tuliskan rumus kimia yang terbentuk dari kation dan anion berikut, serta beri nama senyawa yang
terbentuk!
B. Persamaan Reaksi
Kita mengenal perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak
menghasilkan zat baru sedangkan perubahan kimia menghasilkan zat baru. Perubahan kimia disebut juga
reaksi kimia. Contoh perubahan kimia yang dapat diamati di lingkungan kita yaitu kayu dibakar menjadi
arang dan besi berkarat.
Reaksi kimia dapat diamati karena adanya perubahan dari warna zat
mula-mula. Selain perubahan warna, ada gejala lain yang menunjukkan terjadinya reaksi kimia, yaitu
perubahan wujud, suhu, adanya gas, atau terbentuknya endapan.
Persamaan reaksi didefinisikan sebagai persamaan yang menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat yang
terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia. Dalam reaksi kimia terdapat zat-zat
pereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Dalam menuliskan persamaan reaksi, rumus kimia pereaksi dituliskan di
ruas kiri dan rumus kimia hasil reaksi dituliskan di ruas
kanan. Antara kedua ruas itu dihubungkan dengan tanda panah ( → ) yang menyatakan arah reaksi kimia.
Contoh:
5
Logam magnesium bereaksi dengan gas klorin membentuk magnesium klorida. Persamaan reaksinya
adalah:
Magnesium + klorin → magnesium klorida, atau dapat dituliskan dengan rumus kimia menjadi:
Mg + Cl2 → MgCl2
Hal-hal yang digambarkan dalam persamaan reaksi adalah rumus kimia zat-zat pereaksi (reaktan) di
sebelah kiri tanda panah dan zat-zat hasil reaksi (produk) di sebelah kanan tanda panah. Anak panah
dibaca yang artinya “membentuk” atau “bereaksi menjadi”. Wujud atau keadaan zat-zat pereaksi dan hasil
reaksi ada empat macam, yaitu gas (g), cairan (liquid atau l), zat padat (solid atau s) dan larutan (aqueous
atau aq).
Bilangan yang mendahului rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien reaksi.
Koefisien reaksi diberikan untuk menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi. Selain untuk
menyetarakan persamaan reaksi, koefisien reaksi menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel
zat yang terlibat dalam reaksi.
Misalnya, reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air sebagai berikut.
Pereaksi atau reaktan Hasil reaksi/produk
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
↓ ↓ ↓
koefisien H2 = 2 koefisien O2 = 1 koefisien H2O = 2
C. Penyetaraan Reaksi
Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat
dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun
muatannya.
Banyak reaksi dapat disetarakan dengan jalan mencoba/menebak, akan tetapi sebagai permulaan
dapat mengikuti langkah berikut:
1. Pilihlah satu rumus kimia yang paling rumit, tetapkan koefisiennya sama dengan 1.
2. Zat-zat yang lain tetapkan koefisien sementara dengan huruf.
3. Setarakan dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang tadi diberi koefisien 1.
4. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir.
Suatu persamaan reaksi harus disetarakan agar sesuai dengan hukum kekekalan massa yang
menyatakan bahwa: “dalam setiap reaksi kimia, jumlah massa zat – zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama”. Maka, tidak ada atom unsur yang terhilang atau tercipta setelah reaksi kimia berlangsung.
Jadi, dalam reaksi kimia hanya terjadi penataulangan atom – atom pereaksi membentuk zat baru sebagai
hasil reaksi. Sehingga, suatu persamaan reaksi memiliki jumlah atom yang sama pada sebelum dan
sesudah reaksi.
Conto
h
1. Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara gas metana (CH 4) dengan gas oksigen membentuk
gas karbon dioksida dan uap air.
Penyelesaian:
Langkah 1: Menuliskan rumus kimia dan persamaan reaksi
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l)
Langkah 2: Penyetaraan
Tetapkan koefisien CH4 = 1, sedangkan koefisien zat-zat lainnya dimisalkan dengan huruf.
1CH4(g) + aO2(g) → bCO2(g) + cH2O(l)
Setarakan jumlah atom ruas kiri dan kanan
6
Jumlah Atom Jumlah Atom ∑ Atom Ruas Kiri = ∑ Atom Ruas Kanan
Ruas Kiri ruas Kanan
C=1 C=b b=1
H=4 H = 2c 4 = 2c maka c = 2
O = 2a O = 2b + c 2a = 2b + c
2a = 2.1 + 2
a=2
Persamaan reaksi setaranya menjadi:
1CH4(g) + 2O2(g) → 1CO2(g) + 2H2O(l)
Koefisien 1 tidak perlu ditulis, sehingga persamaan reaksi menjadi:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l)
2. Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara logam aluminium dengan klorida membentuk larutan
aluminium klorida dan gas hidrogen.
Penyelesaian:
Langkah 1: Menuliskan rumus kimia dan persamaan reaksi
Al(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2(g)
Langkah 2: Penyetaraan
Tetapkan koefisien AlCl3 = 1, sedangkan koefisien zat-zat lainnya dimisalkan dengan huruf.
aAl(s) + bHCl(aq) → 1AlCl3(aq) + cH2(g)
Setarakan jumlah atom ruas kiri dan kanan
Jumlah Atom Jumlah Atom ∑ Atom Ruas Kiri = ∑ Atom Ruas Kanan
Ruas Kiri ruas Kanan
Al = a Al = 1 a=1
H=b H = 2c b = 2c
3 = 2c maka c = 3/2
Cl = b Cl = 3 b=3
Persamaan reaksi setaranya menjadi:
1Al(s) + 3HCl(aq) → 1AlCl3(aq) + 3/2H2(g)
Karena koefisien tidak boleh pecahan, untuk membulatkan pecahan, maka semua koefisien dikalikan
dua, sehingga persamaan reaksi menjadi:
2Al(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2(g)
Soal
Latihan!
a. Setarakanlah persamaan reaksi berikut!
1. Na2O + H2O → NaOH
2. Fe + O2 → Fe2O3
3. P4 + O2 → P2O5
4. KClO3 → KCl + O2
5. N2O3 → NO + O2
6. N2O5 + H2O → HNO3
7. Al2O3 + H2O → Al(OH)3
8. Zn + H2SO4 → ZnSO4 + H2
9. H3PO4 + Ca(OH)2 → Ca3(PO4)2 + H2O
10. Al + HCl → AlCl3 + H2
11. Fe2O3 + HBr → FeBr3 + H2O
12. Pb(NO3)2 + NaCl → PbCl2 + NaNO3
13. K3PO3 + MgI2 → KI + Mg3(PO3)2
14. C2H4 + O2 → CO2 + H2O
15. C3H4 + O2 → CO2 + H2O
16. C2H5OH + O2 → CO2 + H2O
17. Ag2O + NH3 → Ag + N2 + H2O
18. Cu + HNO3 → Cu(NO3)2 + NO + H2O
19. I2 + NaOH → NaI + NaIO3 + H2O
20. NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + H2O
7
2. Gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen membentuk air.
3. Logam aluminium bereaksi dengan gas oksigen membentuk aluminium oksida padat.
4. Kalsium oksida padat bereaksi dengan air membentuk larutan kalsium hidroksida.
5. Larutan natrium hidroksida bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan natrium sulfat
dan air.
6. Larutan asam klorida bereaksi dengan larutan magnesium hidroksida membentuk larutan
magnesium klorida dan air.
7. Butana terbakar sempurna membentuk gas karbon dioksida dan air.
8. Larutan magnesium nitrat bereaksi dengan larutan natrium fosfat membentuk larutan magnesium
fosfat dan larutan natrium nitrat.
9. Logam besi bereaksi dengan larutan asam klorida membentuk larutan besi (III) klorida dan gas
hidrogen.
10. Karbon dioksida dan amonia bereaksi membentuk urea dan air
8
7. Massa satuan rumus (Mr) dari Na2S2O3 adalah . . . . Diketahui Ar Na = 23, S = 32, O = 16
a. 71
b. 103
c. 94
d. 158
e. 106
9. Gas metana terbakar sempurna menghasilkan gas CO 2 dan H2O. Persamaan yang tepat untuk
menyatakan reaksi tersebut adalah . . . .
a. CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 4H2O(g)
b. CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
c. CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
d. CH4(g) + H2(g) → CH2(g) + 2H2(g)
e. CH4(g) + N2(g) → CN2(g) + 2H2(g)
11. Pembakaran sempurna gas etana menghasilkan CO2 dan H2O seperti ditunjukkan pada persamaan
reaksi berikut.
C2H6(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l) Pada persamaan ini, perbandingan koefisien reaksi CO 2 terhadap
H2O adalah . . . .
a. 1 : 1 d. 3 : 1
b. 1 : 3 e. 3 : 2
c. 2 : 3
13. Di antara persamaan molekuler berikut, reaksi yang sudah setara adalah . . .
a. 2CuO(s) + 2C(s) → Cu(s) + 4CO2(g)
b. SO2(g) + 2O2(g) → SO3(g)
c. H2S(g) + O2(g) → H2O(l) + SO2(g)
d. P4O10(g) + 10C(s) → P4(g) + 10CO(g)
e. 2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
9
15. Koefisien reaksi yang tepat untuk reaksi:
K(s) + H2O(l) → KOH(aq) + H2(g) berturut-turut adalah . . . .
a. 2, 1, 1, 1
b. 1, 2, 2, 1
c. 2, 2, 2, 1
d. 2, 1, 2, 1
17. Pada reaksi: xC2H6(g) + yO2(g) → zCO2(g) + H2O(g) x, y, dan z berturut-turut yang benar adalah . . . .
a. 1, 7, 2
b. 4, 7, 2
c. 2, 7, 4
d. 4, 7, 4
e. 2, 7, 2
23. Rumus garam yang benar apabila ion kalsium bergabung dengan anion sulfat . . . .
a. CaSO4
b. Ca2(SO4)2
c. Ca2SO4
d. Ca2(SO3)2
e. CaSO3
10
24. Rumus senyawa yang mungkin berdasarkan tabel kation dan anion berikut:
kation Anion
K+ NO3-
2+
Mg CO32-
3+
Al PO43-
a. KCO3
b. K2NO3
c. MgNO3
d. Mg2(PO4)3
e. AlPO4
26. Jika ion-ion Zn2+, Ba2+, dan Al3+ membentuk basa bergabung dengan ion hidroksida (OH –), rumus basa
yang benar adalah . . . .
a. ZnOH
b. Ba2OH
c. BaOH
d. Zn2OH
e. Al(OH)3
29. Reaksi pembakaran gas asetilen adalah 2C 2H2 + aO2 → bCO2 + cH2O. Koefisien untuk a, b, dan c
adalah . . . .
a. a = 3; b = 2; c = 3
b. a = 2; b = 2; c = 2
c. a = 5; b = 3; c = 2
d. a = 5; b = 4; c = 2
e. a = 4; b = 5; c = 4
11
31. Reaksi amonium fosfat dengan kalium hidroksida membentuk kalium fosfat dan amonium hidroksida.
Reaksi yang benar adalah . . . .
a. (NH3)4(aq) + PO4(aq) + KOH(aq) → K4(PO4)3(aq) + NH4OH(aq)
b. (NH4)3PO4(aq) + 3KOH(aq) → 3NH4OH(aq) + 3 KPO4(aq)
c. (NH4)3PO4(aq) + 3KOH(aq) → 3NH4OH(aq) + K3PO4(aq)
d. K3PO4(aq) + 3 KOH(aq) → K3PO4(aq) + 3 NH4OH(aq)
e. K3PO4(aq) + KOH(aq) → K4(PO4)3(aq) + NH4OH(aq)
12