Contoh:
NaCl = natrium klorida
Na2O = natrium oksida
2. Tata nama senyawa biner dari unsur logam yang jenis muatannya lebih dari satu
dengan
nonloga
m.
Ada dua
cara :
a. Cara lama : sistem akhiran yaitu
- unsur logam dinamai dengan nama Latin
- unsur logam yang muatannya kecil diberi akhiran “o”
- unsur logam yang muatannya besar diberi akhiran “i”
- nama nonlogam diberi akhiran “ida”
- Nama senyawa merupakan nama kation (unsur logam) diikuti
nama anion(unsur nonlogam) dengan akhiran ida.
b. Cara baru : sistem Stock
- unsur logam dinamai dengan nama Indonesia kemudian diikuti
tanpa jarakbesarnya muatan yang ditulis denagn angka Romawi
dalam tanda kurung.
- nama nonlogam diberi akhiran “ida”
- Nama senyawa merupakan nama kation (unsur logam) diikuti
nama anion(unsur nonlogam) dengan akhiran ida.
Contoh :
Nama senyawa Sistem akhiran Sistem Stock
FeCl2 Fero klorida Besi(II) klorida
FeCl3 Feri klorida Besi(III) klorida
Rumus
Sistem awalan Sistem Stock
molekul
b. Senyawa poliatomik
Tabel 4. penamaan Anion Poliatomik
Penamaan senyawa AxBy yang terbentuk dari kation Ax+ dan anion
By- disebut nama kation diikuti nama anion seperti contoh penamaan
senyawa poliatomik padatabel berikut ini :
Kation Anion Rumus senyawa Rumus
Ba2+ OH- Ba(OH)2 Barium hidroksida
Fe2+ SO42- FeSO4 Fero sulfat
Cu+ SO42- CuSO4 Cupro sulfat