Anda di halaman 1dari 17

HANDOUT

TATA NAMA SENYAWA KIMIA


& PERSAMAAN REAKSI KIMIA

MATA PELAJARAN KIMIA

KELAS X

SEMESTER II

Oleh :

Sri Brotoraras H

SMA Santa Theresia

JAKARTA

2023
HANDOUT PEMBELAJARAN

TATA NAMA SENYAWA KIMIA DAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA

Kelas/Semester : X/I
Pertemuan ke- : 1
Standar Kompetensi : Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya
dalam perhitungan kimia (stoikiometri).
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik
sederhana serta persamaan reaksinya.
Indikator : 1. Menyebutkan nama-nama kation dan anion.
2. Menuliskan tata nama senyawa biner.
3. Menuliskan tata nama senyawa poliatomik.

I. Tata Nama Senyawa Kimia


Dewasa ini tidak kurang dari 10 juta senyawa yang sudah dikenal dan ribuan
senyawa ditemukan tiap tahun. Untuk mengatasi masalah tersebut, himpunan kimia
sedunia yang dikenal dengan IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry) telah merumuskan tata nama senyawa kimia. Nama yang didasarkan pada
aturan IUPAC ini kita kenal sebagai nama IUPAC.
A. Tata Nama Senyawa Anorganik
1. Tata nama Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terbentuk dari dua macam
unsure yang berbeda (terdiri atas unsur logam dan non logam disebut dengan
senyawa biner ionik, serta unsur nonlogam dan nonlogam disebut dengan senyawa
biner kovalen).
a. Senyawa Biner Kedua-duanya Nonlogam (Biner Kovalen)
Senyawa biner kedua-duanya nonlogam merupakan senyawa yang
tersusun atas unsur-unsur, bukan ion-ion. Dalam penamaan senyawa biner
mengikuti aturan sebagai berikut:
1). Unsur yang berada didepan atau unsur pertama disebut sesuai dengan nama
unsur tersebut dan ditandai dengan awalan angka Yunani, Jika unsur pertama
memiliki jumlah satu biasanya tidak dituliskan dengan awalan angka
Yunani.
2). Unsur yang berada dibelakang atau unsur kedua ditandai dengan awalan
angka Yunani, dan dinamai sesuai dengan nama unsur tersebut dengan
menambahkan akhiran-ida.

ANGKA YUNANI + NAMA UNSUR 1 + ANGKA YUNANI + NAMA UNSUR 2 + -IDA

Awalan angka Yunani


Mono =1 Heksa = 6
Di =2 Hepta = 7
Tri =3 Okta = 8
Tetra = 4 Nona = 9
Penta = 5 Deka = 10
Contoh:
CO : karbon monoksida
CO2 : karbon dioksida

N2O5 : dinitrogen pentaoksida


PCl5 : fosfor pentaklorida
b. Senyawa Biner dari Logam dan Nonlogam (Biner Ionik)
Senyawa biner ionik merupakan senyawa yang tersusun atas unsur
logam dan unsur nonlogam. Senyawa ini terbentuk dari ikatan antar ion. Pada
unsur logam khususnya golongan transisi yang memiliki bilangan oksidasi lebih
dari satu maka siswa disarankan untuk menghafal unsur-unsur tersebut untuk
mempermudah dalam penamaan.
Dalam penamaan senyawa biner ionik mengikuti aturan sebagai berikut:
1). Unsur yang berada didepan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut.
2). Unsur yang berada dibelakang disebut sesuai dengan nama unsur
tersebut dengan menambahkan akhiran -ida.

NAMA UNSUR 1 + NAMA UNSUR 2+ -IDA

Contoh:
KBr : kalium bromida
NaCl : natrium klorida
AlCl3 : alumunium klorida
BaCl2 : barium klorida
Pada senyawa biner tersebut diatas, unsur logam sebagai kation (ion
positif) dan unsur nonlogam sebagai anion (ion negatif). Apabila ion positif dan
ion negatif bergabung membentuk senyawa, jumlah muatannya harus nol.
Contoh:
3+ 2–
Ion Fe apabila bergabung dengan anion S akan membentuk senyawa dengan
2–
rumus kimia Fe2S3, sebab untuk menjadikan netral setiap tiga ion S yang
3+
mempunyai muatan –2 memerlukan 2 buah ion Fe yang bermuatan +3.
Pada penamaan senyawa biner ionik yang mengandung unsur transisi
sebagai berikut:
a). Unsur yang berada didepan disebut sesuai dengan nama Indonesia unsur
tersebut, diikuti dengan jumlah muatannya yang dituliskan dengan angka
romawi.
b). Unsur yang berada dibelakang disebut sesuai dengan nama unsur tersebut
dengan menambahkan akhiran -ida.

Nama Indonesia Unsur 1 + Jumlah Muatan + Nama Unsur 2 + -Ida

Contoh:
FeCl3 : besi(III) klorida
SnO : timah(II) oksida
AgBr : perak(I) bromida
CuCl2 : tembaga(II) klorida

2. Senyawa yang Tersusun Atas Ion Poliatom

Ion-ion dibedakan menjadi ion atom tunggal (ion mono atom) dan ion
yang tersusun atas gabungan beberapa unsur yang disebut ion-ion poliatom. Cara
pemberian nama senyawa yang tersusun atas kation dan anion poliatomik yaitu

a. Nama logam kation diikuti dengan nama anionnya.


b. Jika logam kation merupakan usur transisi, dinamai sesuai dengan nama
Indonesia unsur tersebut, diikuti dengan jumlah muatannya yang dituliskan
dengan angka romawi kemudian diikuti nama anioannya.

Untuk mempermudah dalam penamaan senyawa yang tersusun atas ion


poliatomik sangat disarankan bagi siswa untuk menghafal baik nama dan jumlah
muatan dari kation poliatomik dan anion poliatomik. Hal ini dikarenakan
banyaknya ion poliatomik dengan nama dan jumlah muatan yang ada.

NAMA KATION + NAMA ANION +-IDA

Nama Indonesia Kation + Jumlah Muatan + Nama Anion Poliatom

Contoh:
NH4Cl : amonium klorida

NaNO3 : natrium nitrat

KCN : kalium sianida


Zn(OH)2 : seng(II) hidroksida (pada senyawa ini, bilangan oksidasi seng =2)

FeC2O4 : besi(II) oksalat (pada senyawa ini, bilangan oksidasi besi = 2)

Fe2(SO4)3: besi(III) sulfat (pada senyawa ini,bilangan oksidasi besi= 3)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nama senyawa ion


poliatomik sebagai berikut.
1). Kebanyakan ion poliatom bermuatan negatif kecuali ion ammonium
(NH4+).
2). Penamaan pada ion poliatomik yang mengandung unsur oksigen yang lebih
dari dua jenis anion adalah sebagai berikut. Anion dengan jumlah oksigen
terkecil diberi awalan hipo- dan akhiran –it. Untuk penambahan oksigen
selanjutnya, penamaannya hanya diberi akhiran –it. Untuk penambahan
oksigen berikutnya penamaannya diberi akhiran –at. Pada penamaan dengan
penambahan oksigen dengan jumlah oksigen terbanyak diberikan awalan per-
dan akhiran –at.
Contoh:
ClO- : hipoklorit
ClO2- : klorit
ClO3- : klorat
ClO4- : perklorat

3). Hampir seluruh ion poliatom mengandung oksigen, kecuali CN– dan NH4+.
Untuk jumlah oksigen yang lebih sedikit diberi akhiran-it, dan untuk jumlah
oksigen yang lebih banyak diberi akhiran-at. Contoh: SO32- diberi nama sulfit
sedangkan SO42- diberi nama sulfat.
c. Suatu senyawa bersifat netral. Oleh karena itu, apabila suatu senyawa belum
netral, ion-ion yang berbeda muatannya harus disamakan terlebih dahulu
dengan menambahkan angka indeks.
Contoh:
2+
1). IonPb dan NO3 - . Oleh karena Pb bermuatan2+ sedangkan NO3
bermuatan -1 untuk membentuk senyawa yang netral diperlukan 2 NO3-
. Maka senyawanya menjadi Pb(NO3)2.
2). Ion Ca2+ dan ion PO43-. Oleh karena Ca bermuatan +2 dan PO4
bermuatan –3, untuk membentuk senyawa netral Ca harus dikalikan 3 dan
PO4 harus dikalikan 2. Maka senyawanya menjadi Ca3(PO4)2.
Berikut ini adalah beberapa pengelompokan jenis anion dan kation:
Tabel 1 Beberapa Jenis Kation

No Rumus Nama ion No Rumus Nama Ion


1 Na+ Natrium 13 Pb2+ Timbal (II)
2 K+ Kalium 14 Pb4+ Timbal (IV)
3 Mg2+ Magnesium 15 Fe2+ Besi (II)
4 Ca2+ Kalsium 16 Fe3+ Besi (III)
5 Sr2+ Stronsium 17 Hg+ Raksa (I)
6 Ba2+ Barium 18 Hg2+ Raksa (II)
7 Al3+ Alumunium 19 Cu+ Tembaga (I)
8 Zn2+ Zink 20 Cu2+ Tembaga (II)
9 Ni2+ Nikel 21 Au+ Emas (I)
10 Ag+ Perak 22 Au3+ Emas (III)
11 Sn2+ Timah (II) 23 Pt4+ Platina (IV)
12 Sn4+ Timah (IV) 24 NH4+ Amonium

Tabel 2 Beberapa Jenis Anion


No Rumus Nama Ion No Rumus Nama Ion
1 OH- Hidroksida 16 SO42- Sulfat
2 O2- Oksida 17 PO33- Fosfit
- 3-
3 F Fluorida 18 PO4 Fosfat
4 Cl- Klorida 19 AsO33- Arsenit
5 Br- Bromida 20 AsO43- Arsenat
- 3-
6 I Iodida 21 SbO3 Antimonit
7 CN- Sianida 22 SbO43- Antimonat
2- -
8 S Sulfida 23 ClO Hipoklorit
2- -
9 CO3 Karbonat 24 ClO2 Klorit
10 SiO32- Silikat 25 ClO3- Klorat
11 C2O42- Oksalat 26 ClO4 -
Perklorat
- -
12 CH3COO Asetat 27 MnO4 Permanganat
13 NO2- Nitrit 28 MnO42- Manganat
- 2-
14 NO3 Nitrat 29 CrO4 Kromat
15 SO32- Sulfit 30 Cr2O72- Dikromat

Tabel 3 Beberapa Pengelompokan Kation

Monokation Polikation
Monokation
Monokation Monokation Monokation Polikation
bermuatan
bermuatan +1 bermuatan +2 bermuatan +3 bermuatan +1
+4
Timah
Na+ Natrium Mg2+ Magnesium Al3+ Alumunium Sn4+ NH4+ Amonium
(IV)
Timbal
K+ Kalium Ca2+ Kalsium Fe3+ Besi (III) Pb4+
(IV)
Platina
Ag+ Perak (I) Sr2+ Stronsium Au3+ Emas (III) Pt4+
(IV)
Hg+ Raksa (I) Ba2+ Barium
Tembaga
Cu+ Zn2+ Zink (II)
(I)
Au+ Emas (I) Ni2+ Nikel (II)
Sn2+ Timah (II)
Pb2+ Timbal (II)
Fe2+ Besi (II)
Hg2+ Raksa (II)
Tembaga
Cu2+
(II)

Tabel 4 Beberapa Pengelompokan Anion


Monoanion Polianion
Monoanion Monoanion Polianion Polianion Polianion
bermuatan bermuatan bermuatan bermuatan bermuatan
-1 -2 -1 -2 -3
O2
F- Fluorida - Oksida OH- Hidroksida CO32- Karbonat PO33- Fosfit

Cl- Klorida S2- Sulfida CN- Cianida SiO32- Silikat PO43- Fosfat
Br- Bromida NO2 - Nitrit C2O4 2- Oksalat AsO33- Arsenit
I- Iodida NO3 - Nitrat SO4 2- Sulfat AsO43- Arsenat
CH3COO- Asetat SO32- Sulfit SbO33- Antimonit
ClO- Hipoklorit MnO42- Manganat SbO43- Antimonat
-
ClO2 Klorit
-
ClO3 Klorat
ClO4- Perklorat
MnO4- Permanganat

3. Tata nama Senyawa Hidrat


Beberapa senyawa yang berwujud Kristal mampu mengikat air dari udara
atau bersifat higroskopis, sehingga Kristal senyawa tersebut
mengandung"airkristal". Senyawa yang mengandung air Kristal disebut hidrat.
Kristal hidrat tidak berair karena molekul air terkurung rapat dalam Kristal
senyawa. Senyawa hidrat dinamai dengan menambahkan awalan angka
Yunani yang menyatakan banyaknya air Kristal hidrat diakhir nama senyawa
tersebut.
NAMA SENYAWA + ANGKA YUNANI (HIDRAT)

Contoh:
CuSO 4 .5H2 O : tembaga(II) sulfat pentahidrat

CaSO 4 .2H 2O : kalsium sulfat dihidrat

Na2CO 3 .10H 2 O : natrium karbonat dekahidrat


4. Tata nama Senyawa Asam
Asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan terlarut dan terurai

menghasilkan anion hydrogen (H+) dan ion negatif. Semua asam diawali
dengan hydrogen kecuali asam organik dan air. Pada umumnya asam
merupakan senyawa biner yang mengandung hidrogen, oksigen, dan unsur
nonlogam. Semua asam dinamai dengan awalan asam yang diikuti nama ion
negatifnya.
ASAM + NAMA ANION

Tabel 5 Beberapa Nama Asam


RumusKimia Nama
HF Asamfluorida
HCl Asamklorida
HBr
Asambromida
HI
H2SO4
Asamiodida
Asamsulfat
HClO
HClO2
Asamhipoklorit
Asamklorit
HClO3
Asamklorat
HClO4
Asamperklorat
HNO3
Asamnitrat
H2C2O4
Asamoksalat
H3PO3 Asamfosfit
H3PO4 Asamfosfat
H2CrO4 Asamkromat
H2CO3 Asamkarbonat

Soal latihan 1.
1. Tuliskan nama senyawa berikut!
a. PCl3 f. Al2S3
b. CBr4 g. Cu2O
c. SO2 h. PbCl2
d. Cl2O5 i. CaSO4
e. MgO j. KMnO4
2. Tuliskan rumus kimia untuk senyawa berikut!
a. Natrium sulfit f. Besi(III) oksida
b. Tembaga(II) fosfat g. Natrium sulfat
c. Besi(II) oksida h. Tembaga(II) fosfat
d. Barium sulfida
e. Kalium klorida
3. Berilah nama senyawa kimia dari rumus kimia berikut!
a. H3PO3 f. Na2CO3.10H2O
b. H2S
c. Fe(OH)2
d. KOH
e. CaSO4.7H2O
Kelas/Semester : X/I
Pertemuan ke- : 2
Standar Kompetensi : Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya
dalam perhitungan kimia (stoikiometri).
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik
sederhana serta persamaan reaksinya.
Indikator : 1. Menuliskan tata nama senyawa organik sederhana.

B. Tata Nama Senyawa Organik


Senyawa organik adalah senyawa – senyawa karbon dengan sifat-sifat
tertentu yang awalnya tidak dapat dibuat dilaboratorium melainkan dapat diperoleh
dari mahkluk hidup. Oleh karena itu senyawa-senyawa karbon tersebut dinamai
senyawa organik. Senyawa organik memiliki tata nama trivial (perdagangan) dan tata
nama International Union Of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Contoh beberapa
nama senyawa organik berdasarkan tata nama trivial:
HCOH : formaldehid
CO(NH2)2 : Urea
CH3COOH : asam cuka
C6H12O6 : Glukosa
C6H12O11 : Sukrosa
(C6H12O5)n : Pati /pati kanji
CH3CH2OH : alkohol
Contoh nama senyawa organik berdasarkan tata nama IUPAC :
a. Alkana (senyawa hidrokarbon jenuh)
Rumus: CnH2n+2
Tata nama : Berdasarkan nama angka latin jumlah atom C diikuti kata ana.
Contoh:
CH4 : metana
C2H6 : etana
C3H8 : propana
C4H10 : butana
b. Alkena (senyawa hidrokarbon tak jenuh)
Rumus :CnH2n
Tata nama diturunkan dari alkana akhiran ana diganti ena.
Contoh :
C2H4 : etena
C3H6 : propena
C4H8 : butena
c. Alkuna (senyawa hidrokarbon tak jenuh)
Rumus : CnH2n-2
Tata nama diturunkan dari alkana akhiran ana diganti una.
Contoh :
C2H2 : etuna
C3H4 : Propuna
C4H6 : butuna

Soal latihan 2.
1. Tuliskan rumus kimia senyawa berikut!
a. Heksuna f. Asam cuka
b. Oktena g. Etana
c. Pentana h. Kloroform
d. Urea
e. Formaldehid
2. Berilah nama kimia senyawa berikut!
a. CH3I
b. CH3CH2OH
c. C7H16
d. C6H12
e. C6H12O6
f. C5H8
Kelas/Semester : X/I
Pertemuan ke- : 3
Standar Kompetensi : Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya
dalam perhitungan kimia (stoikiometri).
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik
sederhana serta persamaan reaksinya.
Indikator : 1. Menyetarakan persamaan reaksi kimia senyawa
organik dan senyawa anorganik.
2. Menuliskan nama zat yang terlibat dalam persamaan
reaksi kimia.

C. Persamaan Reaksi Kimia


Persamaan reaksi adalah pemaparan reaksi kimia (perubahan reaktan menjadi
produk) dengan menggunakan rumus kimia zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Contoh : 2H2(g) + O2(g) → 2H2O (l)
Tanda panah menunjukkan arah reaksi dibaca “membentuk” atau “bereaksi menjadi”.
Huruf kecil miring dalam tanda kurung mengikuti rumus kimia zat yang bersangkutan.
Huruf : g = gas s = padatan (solid)
l = cairan (liquid) aq = larutan dalam air (aquerous)
Langkah-langkah dalam melakukan persamaan reaksi kimia
1. Menuliskan Persamaan Reaksi:
Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dalam tiga langkah sebagai berikut:
a. Menuliskan persamaan kata-kata yang terdiri dari nama dan keadaan zat (zat-zat)
pereaksi serta nama dan keadaan zat (zat-zat) hasil reaksi.
b. Menuliskan persamaan rumus yang terdiri dari rumus kimia zat (zat-zat) pereaksi
dan zat (zat-zat) hasil reaksi, lengkap dengan keterangan tentang wujud/
keadaannya.
c. Menyetarakan, yaitu memberi koefisien yang sesuai sehingga jumlah atom setiap
unsur sama pada kedua ruas.

Contoh :
Alumunium bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan alumunium
sulfat dan gas hidrogen
Langkah 1 : Menuliskan persamaan kata-kata
alumunium + larutan asam sulfat → larutan alumunium sulfat + gas hidrogen
langkah 2 : Menuliskan persamaan rumus
Al (s) + H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2(g)
Langkah 3 : Penyetaraan
Al (s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2(g)
2. Menyetarakan persamaan reaksi, Langkahnya:
Contoh : Al (s) + HCl (aq) → AlCl3(g) + H2(g)

a. Menetapkan koefisien AlCl3 = 1, sedangkan zat lainnya dengan koefisien


sementara.
aAl (s) + bHCl (aq) → 1AlCl3(g) + c H2(g)

b. Menyetarakan atom Al dan Cl (atom yang terkait langsung dengan zat yang diberi
koefisien 1)
Al  ruas kiri = a; ruas kanan = 1: berarti a = 1
Cl  ruas kiri = b, ruas kanan = 3: berarti b = 3
1 Al (s) + 3 HCl (aq) → 1AlCl3(g) + c H2(g)
c. Menyetarakan unsure lain (H):
Atom H  ruas kiri = 3; ruas kanan = 2C → 2C= 3 → C = 1,5
1 Al (s) + 3 HCl (aq) → 1AlCl3(g) + 1,5 H2(g)
Untuk membulatkan pecahan, semua koefisien dikali 2:
2 Al (s) + 6 HCl (aq) → 2AlCl3(g) + 3 H2(g)
Soal latihan 3.
1. Dari reaksi 2 Al (s) + 6 HCl (aq) → 2AlCl3(g) + 3 H2(g)
tentukan produk dan reaktannya, serta berilah nama senyawa kimianya!
2. Setarakan persamaan reaksi berikut!
a. N2O3(g) NO(g) + O2 (g)
b. Fe(s) + H2SO4(aq) Fe2(SO4)3(aq) + H2(g)
c. HCl(aq) + Ba(OH)2(aq) BaCl(aq) + H2O(l)
d. C2H6(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g)
e. NaOH(aq) + H3PO4(aq) Na3PO4(aq) + H2O(l)
RANGKUMAN TATA NAMA SENYAWA KIMIA DAN PERSAMAAN
REAKSI KIMIA

I. Tata Nama Senyawa Kimia


A. Tata Nama Senyawa Anorganik
1. TatanamaSenyawaBiner
Senyawa biner adalah senyawa yang terdiri dari dua unsur.
Senyawa biner dengan unsur penyusun logam dengan nonlogam, dan juga
nonlogam dengan nonlogam.
a. Senyawa Biner Kedua-duanya Nonlogam (Biner Kovalen)

ANGKA YUNANI + NAMA UNSUR 1 + ANGKA YUNANI + NAMA UNSUR 2 + -IDA

b. Senyawa Biner dari Logam dan Nonlogam (Biner Ionik)

NAMA UNSUR 1 + NAMA UNSUR 2+ -IDA

2. Senyawa yang Tersusun Atas Ion Poliatom

NAMA KATION + NAMA ANION +-IDA

Nama Indonesia Kation + Jumlah Muatan + Nama Anion Poliatom

3. Tatanama Senyawa Hidrat


Senyawa hidrat adalah senyawa yang mengandung air Kristal.

NAMA SENYAWA + ANGKA YUNANI (HIDRAT)

4. TatanamaSenyawaAsam
Senyawa asam adalah senyawa yang dalam air terionisasi menghasilkan ion H+.

ASAM + NAMA ANION

B. Tata Nama Senyawa Organik


Senyawa organik adalah senyawa karbon yang awalnya disintesis dari mahluk
hidup. Senyawa organik memiliki tata nama trivial (perdagangan) dan tata nama
International Union Of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).
a. Alkana (senyawa hidrokarbon jenuh)
Rumus: CnH2n+2
Tata nama : Berdasarkan nama angka latin jumlah atom C diikuti kata ana.
b. Alkena (senyawa hidrokarbon tak jenuh)
Rumus :CnH2n
Tata nama diturunkan dari alkana akhiran ana diganti ena.
c. Alkuna (senyawa hidrokarbon tak jenuh)
Rumus : CnH2n-2
Tata nama diturunkan dari alkana akhiran ana diganti una.

II. Persamaan Reaksi Kimia


Persamaan reaksi adalah pemaparan reaksi kimia (perubahan reaktan menjadi
produk) dengan menggunakan rumus kimia zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Langkah-langkah dalam melakukan persamaan reaksi kimia
1. Menuliskan Persamaan Reaksi.
2. Menyetarakan persamaan reaksi.

Anda mungkin juga menyukai