Anda di halaman 1dari 4

Bahan Ajar Kimia Bab Rumus Kimia, Tatanama dan Persamaan Reaksi Sigit Noor Rohman, S.

Pd Collection

RUMUS KIMIA, TATA NAMA DAN PERSAMAAN REAKSI

A. RUMUS KIMIA
Dalam ilmu kimia banyak dijumpai lambing-lambang dan symbol-simbol yang bertujuan
menyederhanakan suatu konsep. Penggunaan lambing dan symbol tersebut, akan memudahkan dalam
membangun dan menghubungkan antara satu konsep dengan konsep lain.
Penggunaan lambing dan symbol dalam ilmu kimia diatur oleh suatu badan internasional yang disebut
IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Dengan demikian, penggunaan lambang
dan symbol menjadi seragam diseluruh dunia.
Rumus kimia suatu zat menyatakan komposisi dari partikel penyusun zat tersebut, yang dinyatakan
dengan lambing unsur penyusun serta perbandingan jumlah atom-atom unsur penyusun zat tersebut.
1. Rumus Molekul
Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah yang sesungguhnya atom-atom yang menyusun
suatu molekul, dan dinyatakan dengan lambing unsurnya.
2. Rumus Empiris
Rumus empiris menyatakan jenis dan jumlah perbandingan yang paling sederhana dari partikel
penyusun suatu zat, dan dinyatakan dengan lambing unsur-unsurnya.

Contoh:
Rumus molekul glukosa adalah C6H12O6 dan rumus empirisnya CH2O.

Latihan :
Cuka (asam asetat) tersusun dari molekul-molekul asam asetat yang merupakan gabungan dari 2 atom
karbon, 4 atom hydrogen, dan 2 atom oksigen. Tuliskan rumus molekul dan rumus empirisnya!

B. TATA NAMA
1. Tata Nama Senyawa Molekul (Senyawa Kovalen) Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur, misalnya air (H2O), ammonia
(NH3), karbondioksida (CO2).
Penulisan Rumus Senyawa Biner mengikuti urutan berikut, yaitu unsur yang terdapat terlebih dahulu
dituliskan di depan.

B Si C Sb As P N H S I Br Cl O F

Contoh :
Rumus Kimia Air lazim ditulis H2O bukan OH2, contoh lainnya rumus kimia karbondioksida lazim
ditulis CO2 bukan O2C.
Nama Senyawa kovalen biner adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran ida. Jadi
nama senyawa kovalen biner merupakan nama unsur yang di depan, diikuti nama unsur yang
dibelakang dan diberi akhiran ida.
Contoh :
HCl :Hidrogen Klorida
H2S : Hidrogen Sulfida
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa (senyawa terbentuk dari
unsur non logam dengan non logam), maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan
angka indeksnya dalam bahasa Yunani, Indeks satu tidak perlu disebutkan kecual untuk karbon
monoksida.
Urutan angka indeks dalam bahasa Yunani
1: mono 6 : heksa
2: di 7 : hepta
3: tri 8 : okta
4: tetra 9 : nona
5: penta 10 : deka

Contoh : N2O : dinitrogen oksida


CO : karbon monoksida (awalan mono NO : nitrogen oksida
untuk C tidak perlu) N2O3 : dinitrogen trioksida
CO2 : karbon dioksida CS2 : karbon disulfida
Bahan Ajar Kimia Bab Rumus Kimia, Tatanama dan Persamaan Reaksi Sigit Noor Rohman, S.Pd Collection

Sedangkan untuk senyawa biner yang sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan diatas.

Contoh :
H2O : air NH3 : ammonia CH4 : metana

Catatan : jika senyawa biner berasal dari unsur logam dan non logam maka jumlah atom yang diikat
tidak perlu disebutkan. Contoh : Na2S = natrium sulfide.

Latihan :
1. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut:
a. SiCl4 c. Cl2O5 e. PCl3
b. Cl2O d. PCl5 f. SO2

2. tulislah rumus molekul senyawa berikut:


a. fosforus triklorida c. dinitrogen trioksida e. karbon disulfide
b. karbon tetraklorida d. silicon dioksida f. diklorin heptaoksida

2. Tata Nama Senyawa Ion


Senyawa ion terdiri atas unsur kation dan anion. Kation umumnya adalah suatu ion logam, sedangkan
anion dapat berupa anion tunggal atau suatu anion poliatom.. daftar kation dan anion ada dalam table
berikut.
Tabel 1. Beberapa jenis Kation
No. Rumus Nama Ion No. Rumus Nama Ion No. Rumus Nama Ion
+ 2+
1 Na Natrium 9 Ni Nikel 17 Hg+ Raksa (I)
+ +
2 K Kalium 10 Ag Perak 18 Hg2+ Raksa (II)
2+ 2+ +
3 Mg Magnesium 11 Sn Timah (II) 19 Cu Tembaga (I)
4 Ca2+ Kalsium 12 Sn4+ Timah (IV) 20 Cu2+ Tembaga (II)
2+ 2+ +
5 Sr Strontium 13 Pb Timbal (II) 21 Au Emas (I)
2+ 4+ 3+
6 Ba Barium 14 Pb Timbal (IV) 22 Au Emas (III)
7 Al3+ Alumunium 15 Fe2+ Besi (II) 23 Pt4+ Platina (IV)
2+ 3+ +
8 Zn Zink 16 Fe Besi (III) 24 NH4 Amonium
Tabel 2. Beberapa jenis Anion
No. Rumus Nama Ion No. Rumus Nama Ion No. Rumus Nama Ion
1 OH- Hidroksida 11 C2O42- Oksalat 21 SbO33- Antimonit
2- - 3-
2 O Oksida 12 CH3COO Asetat 22 SbO4 Antimonat
- - -
3 F Fluorida 13 NO2 Nitrit 23 ClO Hipoklorit
4 Cl- Klorida 14 NO3- Nitrat 24 ClO2- Klorit
- 2- -
5 Br Bromida 15 SO3 Sulfit 25 ClO3 Klorat
6 I- Iodida 16 SO42- Sulfat 26 ClO4- Perklorat
- 3- -
7 CN Sianida 17 PO3 Fosfit 27 MnO4 Permanganat
2- 3- 2-
8 S Sulfida 18 PO4 Fosfat 28 MnO4 Manganat
9 CO32- Karbonat 19 AsO33- Arsenit 29 CrO42- Kromat
2- 3- 2-
10 SiO3 Silikat 20 AsO4 Arsenat 30 Cr2O7 Dikromat
Aturan tata nama senyawa ion
a. Nama kation ditulis terlebih dahulu didepan anion, tanpa menyebutkan indeksnya.
b. Jumlah muatan gabungan kation dan anion adalah netral (harus nol)
c. Jika kation memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi (muatan), maka untuk membedakannya
diberikan angka Romawi.

Contoh:
1) Na+ dan Cl- membentuk NaCl. Nama senyawaion ini adalah Natrium Klorida. (lihat daftar table
diatas)
Muatan positif pada kation (Na) adalah positif satu, dan muatan negative pada anion (Cl) adalah
negative satu, sehingga ketika dijumlahkan (+1) + (-1) = 0 (lihat aturan tatanama poin b)
2) Mg2+ dan Br- membentuk MgBr2. Nama senyawa ion ini adalah Magnesium Bromida.
Muatan positif pada kation (Mg) adalah positif dua, sedangkan muatan negative pada anion (Br)
adalah negative satu, sehingga ketika dijumlahkan (+2) + (-1) = +1 (belum netral). Supaya netral
maka diperlukan dua anion (Br) sehingga jika muatannya dijumlahkan (+2) + 2 x (-1) = 0
Latihan
Bahan Ajar Kimia Bab Rumus Kimia, Tatanama dan Persamaan Reaksi Sigit Noor Rohman, S.Pd Collection

Tulislah rumus kimia dan nama senyawa yang terbentuk dari kation dan anion berikut dengan
melengkapi titik-titik pada table berikut.
Anion Cl- O2- NO3- SO42- PO43-
Kation Klorida .
Na+ NaCl
Natrium Klorida
Cu2+

Fe2+ Fe(NO3)2
Besi (II) Nitrat
Al3+ Al2(SO4)3
Alumunium
Sulfat

3. Tata Nama Asam


Asam adalah senyawa hydrogen yang didalam air mempunyai rasa masam. Rumus kimia asam
umumnya terdiri dari atom hydrogen (umumnya ditulis di depan, dapat dilepas sebagai ion H+) dan
suatu anion yang disebut sisa asam. Nama anion sisa asam sama dengan asm yang bersangkutan tanpa
kata asam.

Contoh:
H3PO4
Nama Asam : Asam Fosfat
Rumus sisa asam : PO43-

Berikut ini adalah beberapa rumus molekul asam beserta namanya.


HCl : Asam Klorida H3PO4 : Asam Fosfat
H2SO4 : Asam Sulfat CH3COOH : Asam Asetat
HNO3 : Asam Nitrat

4. Tata Nama Basa


Basa adalah senyawa ion dari suatu logam dengan ion hidroksida (OH-). Larutan basa bersifat kaustik,
jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun. Tatanama Basa sama dengan tata nama senyawa ion
yang telah dibahas diatas.

Contoh :
NaOH : Natrium Hidroksida
Ca(OH)2 : Kalsium Hidroksida
Al(OH)3 : Alumunium Hidroksida
Fe(OH)2 : Besi (II) Hidroksida

Latihan:
1. Tulislah rumus dan nama asam dengan 2. Tulislah rumus dan nama basa dari
sisa asam sebagai berikut: logam (kation) berikut:
a. Cl- a. K+
b. NO3- b. Mg2+

C. PERSAMAAN REAKSI
Pada reaksi kimia atau perubahan kimia, zat-zat yang mengalami perubahan disebut zat pereaksi
(reaktan) dan zat-zat hasil perubahan disebut hasil reaksi (produk).
Persamaan reaksi menggambarkan rumus kimia zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi yang dibatasi
dengan tanda panah.
Selain menggambarkan rumus kimia, persamaan reaksi yang sempurna juga menunjukkan wujud zat
yang terlibat dalam reaksi . wujud zat dalam persamaan reaksi disingkat dengan :
(s) : zat padat (solid)
(l) : zat cair (liquid)
(aq) : larutan dalam air (aqueous)
(g) : gas
Contoh:
Bahan Ajar Kimia Bab Rumus Kimia, Tatanama dan Persamaan Reaksi Sigit Noor Rohman, S.Pd Collection

2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l)

Bilangan yang mendahului rumus kimia zat dalam persamaan reaksi disebut koefisien reaksi. Pada
contoh diatas koefisien Hidrogen adalah 2, koefisien Oksigen 1, dan koefisien air 2. Koefisien satu
tidak perlu ditulis. Koefisien reaksi menyatakan perbandingan partikel zat yang terlibat yang terlibat
dalam reaksi, yang ditulis dengan bilangan bulat paling sederhana.

Persamaan diatas dapat kita baca gas hydrogen direaksikan dengan gas oksigen membentuk air.

Pada reaksi kimia, atom-atom mengalami penataan ulang, tetapi jumlah dan jenis atom sebelum dan
sesudah reaksi harus sama, jika belum maka kita harus membuat persamaan yang ada menjadi sebuah
persamaan yang setara. Dalam menyetarakan persamaan reaksi kita dapat memberi koefisien zat,
tetapi kita tidak dapat mengubah rumus senyawa dari masig-masing zat yang berreaksi.

Contoh:
Apakah persamaan berikut sudah tepat penulisannya dan sudah setara?
Mg (s) + HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g) (..)
1) Mg + HCl MgCl2 + H2 (salah, belum setara, tidak mencantumkan wujud zat)
2) Mg (s) + HCl2 (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g) (salah, mengubah rumus senyawa HCl menjadi HCl2)

3) Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g) (Benar, reaksi setara dan tidak mengubah masing
masing senyawa)

Banyak reaksi yang dapat disetarakan dengan jalan menebak koefisien masing-masing zat, tetapi sebagai
permulaan untuk memudahkan menyetarakan persamaan reaksi, ikuti langkah berikut.
1. Tetapkan foefisien slah satu zat, biasanya yang rumusnya paling kompleks sama dengan 1, sedangkan
zat lain diberikan koefisien sementara dengan huruf.
2. Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi koefisien 1 itu.
3. Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling akhir.
Untuk lebih mudah memahaminya, perhatikan contoh berikut.

Contoh:
Reaksi alumunium dengan larutan asam klorida membentuk larutan alumunium klorida dan gas hydrogen.
Al (s) + HCl (aq) AlCl3 (g) + H2 (g) (belum setara)
1. Tetapkan koefisien AlCl3 (yang paling kompleks) = 1, sedangkan zat yang lainnya dengan koefisien
sementara.
a Al (s) + b HCl (aq) 1 AlCl3 (g) + c H2 (g)
2. Setarakan atom Al dan Cl
Penyetaraan atom Al : jumlah atom Al diruas kiri = a, sedangkan diruas kanan = 1, berarti a = 1.
Penyetaraan atom Cl : jumlah atom Cl diruas kiri = b, sedangkan diruas kanan = 3, berarti b = 3
1 Al (s) + 3 HCl (aq) 1 AlCl3 (g) + H2 (g)
3. Setarakan H : jumlah atom H diruas kiri = 3, diruas kanan = 2c, berarti 2c = 3, atau c = 1,5.
1 Al (s) + 3 HCl (aq) 1 AlCl3 (g) + 1,5 H2 (g)
Akhirnya setelah jumlah atom diruas kiri dan ruas kanan setara, jika masih terdapat koefisien pecahan,
maka perlu dibulatkan, pada contoh diatas untuk membulatkan pecahan setengah, semua koefisien
dikalikan 2.
2 Al (s) + 6 HCl (aq) 2 AlCl3 (g) + 3 H2 (g) (setara)

Latihan:
1. Setarakan persamaan reaksi berikut.
a. Na (s) + O2 (g) Na2O (g)
b. C2H6 (g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (l)
c. NaOH (aq) + H2SO4 (aq) Na2SO4 (aq) + H2O (l)
2. Tuliskan persamaan setara untuk reaksi berikut.
a. Besi dengan asam klorida membentuk besi (II) klorida dan gas hydrogen
b. Larutan natrium karbonat dengan larutan asam sulfat membentuk larutan natrium sulfat, gas
karbondioksida dan air.

Anda mungkin juga menyukai