Anda di halaman 1dari 57

MATERI, SUHU & KALOR

KLASIFIKASI MATERI (ZAT)


Materi

Zat Tunggal Campuran

Unsur Senyawa Homogen Heterogen

Logam Non-Logam Organik Anorganik

Larutan Koloid Suspensi


Zat tunggal = materi yang memiliki susunan
partikel yang tidak mudah dirubah dan memiliki
komposisi yang tetap.
Zat tunggal dapat diklasifikasikan sebagai unsur
dan senyawa.
unsur = zat yang tidak dapat diuraikan menjadi
zat lain yang lebih sederhana.

3
Bagan hubungan unsur dan senyawa dalam proses penguraian dan pembentukan 4
UNSUR
• Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat
diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih
sederhana dengan reaksi kimia biasa.
• Contoh Unsur dalam kehidupan sehari-hari : unsur
karbon yang terdapat pada Arang yang berwarna
hitam (sisa pembakaran), dalam pensil dan
digunakan sebagai elektroda dalam bater. Unsur
Logam juga dapat kita jumpai dalam bentuk
perhiasan emas, perak dan platina.
• Contoh unsur logam cadmium, air raksa dan timah
hitam disajikan pada Gambar 2.1.

5
NAMA UNSUR
 Nama unsur yang kita kenal dalam bahasa Indonesia belum tentu sama dengan nama unsur baku yang
ditetapkan oleh International Union of Pure and applied Chemistry (IUPAC) yang kita kenal, misal tembaga
nama kimia yang menurut IUPAC adalah Cuprum, demikian juga emas adalah aurum.

 Nama unsur diambil dari nama satu daerah seperti germanium (Jerman), polonium (Polandia), Fransium
(Perancis), europium (Eropa), amerisium (Amerika),kalifornium (Kalifornia), stronsium (Strontia, Scotlandia)

 Ilmuan yang berjasa didalam bidang kimia juga digunakan seperti: einstenium (Einstein), curium (Marie dan
P Curie), fermium (Enrico Fermi), nobelium (Alfred Nobel).

 Nama nama planet juga diabadikan sebagai nama unsur seperti: uranium (Uranus), plutonium (Pluto), dan
neptunium (Neptunus).

 Untuk beberapa unsur yang baru ditemukan, khususnya untuk unsur dengan nomor 104 keatas
mempergunakan akar kata dari bilangan. nil = 0, un = 1, bi = 2, tri = 3 quad =4, pent = 5, hex = 6, sept = 7,
okt = 8 dan enn = 9.

 contoh untuk unsur dengan nomor 107 yaitu unilseptium, yang berasal dari bilangan 1 : un, bilangan 0 : nil,
dan tujuh : sept serta tium, sehingga nama unsur tersebut adalah unilseptium (Uns). 6
ATURAN PENAMAAN UNSUR
ATURAN LAMBANG UNSUR

Penamaan lambang unsur dengan


menggunakan huruf
kapital dari nama unsurnya

Pelambangan unsur
menggunakan dua huruf dari nama 7
unsur tersebut
LAMBANG UNSUR
 Pencetus ide lambang unsur adalah Jons Jacob Berzelius pada tahun 1813. Dia
mengusulkan pemberian lambang kepada setiap unsur dengan huruf. Pemilihan lambang
unsur diambil dari huruf pertama (huruf besar atau kapital). Oksigen dengan huruf O
(kapital), carbon dengan C (kapital) dan nitrogen dengan huruf N (kapital)

 nama unsur yang diawali dengan huruf yang sama misalnya hidrogen dengan hidrargirum,
penamaan unsur dilambangkan dengan menggunakan lebih dari satu huruf.

 Penulisannya menggunakan huruf kapital dari nama unsur sebagai huruf pertama, dilanjutkan
dengan huruf kecil dari salah satu huruf yang ada pada unsur tersebut. Contoh: unsur Zinc
dengan Zn dan cuprum dengan huruf Cu.

 Untuk unsur argon dan argentums, kedua unsur ini memiliki huruf pertama dan kedua yang
sama, dalam penamaannya huruf keduanya menjadi pembeda. Untuk argon dilambangkan
dengan Ar, sedangkan argentum dilambangkan dengan Ag,

 Kasus lainnya unsur cobalt, dengan huruf Co, jika tidak hati-hati dalam penulisannya, bisa
ditulis dengan CO yang berarti gas carbon monoksida. 8
JENIS UNSUR
 Dibedakan menjadi unsur logam dan unsur bukan logam.
 Unsur logam mudah dikenali dengan ciri-ciri; permukaannya mengkilat,
berbentuk padat, kecuali air raksa (Hg) yang berbentuk cair.
 Unsur logam mudah ditempa dapat menjadi plat atau kawat dan memiliki
kemampuan menghantar arus listrik atau konduktor.

9
UNSUR BUKAN LOGAM

10
11
METALOID

• Unsur-unsur yang berada pada perbatasan unsur logam dan nonlogam bersifat
semi logam atau metaloid.
karakter :
• Memiliki sifat baik sebagai logam maupun nonlogam
• Metaloid lebih rapuh dari logam, kurang rapuh dibandingkan dengan padatan non logam
• Umumnya bersifat sebagai semikonduktor terhadap listrik
• Beberapa metaloid berkilau seperti logam
Metaloid
Unsur-unsur bersifat metaloid:
 Silikon, Si

 Boron, B

 Germanium, Ge

 Arsenic, As

 Antimony, Sb

 Tellurium, Te

 Polonium, Po

Silikon :
 Berkilau seperti logam

 Rapuh seperti non logam

 Merupakan semi konduktor terhadap listrik


SENYAWA

 Senyawa didefinisikan sebagai zat yang dibentuk


dari berbagai jenis unsur yang saling terikat secara
kimia dan memiliki komposisi yang tetap.
 Senyawa terdiri dari beberapa unsur, maka
senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya
dengan proses tertentu.
 Contoh senyawa yang paling mudah kita kenal
adalah air. Senyawa air diberi lambang H2O.
Senyawa air terbentuk oleh dua jenis unsur yaitu
unsur Hidrogen (H) dan unsur Oksigen (O),
dengan komposisi 2 unsur H dan satu unsur O
14
PENGELOMPOKAN SENYAWA
 Senyawa organik dibangun oleh atom
utamanya karbon, sehingga senyawa
ini juga dikenal dengan istilah
hidrokarbon.
 Senyawa hidrokarbon banyak terdapat
di alam dan juga pada makhluk hidup,
dimulai dari bahan bakar sampai
dengan molekul yang berasal atau
ditemukan dalam makhluk hidup
 Contohnya seperti karbohidrat, protein,
lemak, asam amino dan ureum atau
urea terdapat pada air seni (urin). Gula
pasir atau sakarosa yang banyak
terdapat didalam tebu dan alkohol
merupakan hasil fermentasi dari lautan
gula, dll.
15
SENYAWA ANORGANIK

 Senyawa Anorganik adalah senyawa-


senyawa yang tidak disusun dari atom
karbon,
 contoh senyawa ini seperti garam dapur
(NaCl), alumunium hidroksida yang
dijumpai pada obat mag, (Al(OH)3).
 Contoh lain oksigen dengan lambang O2
dan CO2. Asam juga merupakan salah
satu senyawa anorganik yang mudah
kita kenal misalnya asam nitrat (HNO3),
asam klorida (HCl) dan lainnya
16
SENYAWA OKSIDA
 Senyawa oksida dibentuk
oleh atom oksigen dengan
atom lainnya.
 atom oksigen sebagai
penciri senyawa oksida.
 dibedakan menjadi dua
macam, yaitu senyawa
oksida logam dan oksida
bukan logam
 Senyawa oksida logam
dapat larut dalam air Nama Lambang Logam Pembentuk

membentuk larutan basa.


Kalsium Oksida CaO Kalsium
Natrium Oksida Na2O Natrium
Magnesium Oksida MgO Magnesium
17
SENYAWA OKSIDA BUKAN LOGAM
 Senyawa oksida bukan
logam dibentuk dari unsur Nama Lambang Keterangan
bukan logam dengan
oksigen, misalnya antara
unsur nitrogen dengan Karbon monoksida CO 1 Oksigen
oksigen. Karbon dioksida CO2 2 Oksigen
 Senyawa oksida bukan Difosfor penta P2O5 2 fosfor 5
logam dapat larut dalam oksida oksigen
air membentuk larutan
asam.
 senyawa oksida bukan
logam biasanya berbentuk
gas

18
Nama Asam Lambang Unsur
 Senyawa asam, = senyawa yang masam, Pembentuk
dapat menghantarkan kan arus listrik, Asam Fosfat H3PO4 3 Unsur H
dalam bentuk cair terionisasi dan 1 Unsur P
menghasilkan ion hidrogen (H+ ) dan ion 4 Unsur O
sisa asam Asam Nitrat HNO3 1 Unsur H
1 Unsur N
 terdapat tiga jenis asam: 3 Unsur O
1. dibentuk oleh unsur H, unsur bukan Asam Sulfat H2SO4 2 Unsur H
logam dan unsur O 1 Unsur S
2. dibentuk oleh unsur H dengan unsur 4 Unsur O
halogen lebih dikenal dengan asam
halida
Nama Asam Lambang Unsur
3. yang ketiga asam pada senyawa
organik yang disebut dengan Halogen
karboksilat Asam Klorida HCl Cl
Asam Bromida HBr Br
Asam Iodida HI I

Nama Lambang Nama Lain Keterangan

Asam Formiat H-COOH Hydrogen Karboksilat Memiliki H


Asam Asetat H3C-COOH Metil Karboksilat Memiliki CH3
Asam Propanoat H5C2-COOH Etil Karboksilat Memiliki C2H5
Asam Butanoat H7C3-COOH Propil Karboksilat Memiliki C3H7

19
 Senyawa basa, dibentuk oleh unsur logam dan
dengan gugus hidroksida (OH).
 Senyawa basa terasa pahit atau getir jika
dirasakan, menimbulkan rasa gatal panas.
 Larutan basa dapat menghantarkan arus listrik,
karena mengalami ionisasi. Hasil ionisasi berupa ion
logam dan gugus OH

Logam Lambang Senyawa Nama Senyawa

Mg Mg(OH)2 Magnesium Hidroksida


Na NaOH Natrium Hidroksida
K KOH Kalium Hidroksida
Al Al(OH)3 Alumunium Hidroksida

20
 Senyawa garam = dibentuk oleh unsur logam dan
sisa asam. memiliki rasa asin, larutan senyawa ini
dapat menghantarkan arus listrik kerena terjadi
ionisasi. Senyawa garam NaCl, terionisasi menjadi
ion Na+ dan ion sisa asam Cl

Nama Garam lambang Ion Penyususun


Kalium Iodida KI K+ dan I-
Kalsium Karbonat CaCO3 Ca2+ dan CO32-
Litium Sulfat Li2SO4 2 Li+ dan SO42-

21
MOLEKUL SENYAWA DAN MOLEKUL UNSUR

 Senyawa yang disusun oleh satu unsur


disebut dengan molekul unsur,
 ditunjukkan oleh senyawa diatomik
seperti senyawa H2, dan O2. molekul gas
oksigen (O2) terdiri atas dua atom
oksigen.
 Senyawa yang disusun oleh beberapa
unsur, bagian terkecilnya disebut dengan
molekul senyawa,
 molekul semacam ini ditemui pada
senyawa heteroatomik, seperti H2O, dan
P2O5, N2O3.
 contoh molekul air, setiap satu molekul
air tersusun dari satu atom oksigen dan 22

dua atom hidrogen


KOMPOSISI SENYAWA

 komposisi senyawa harus tetap


dan tepat.
 serangkaian percobaan antara
gas hidrogen dengan gas No Massa Zat Sebelum Massa Zat Sesudah
oksigen. Rasio massa hidrogen Bereaksi Bereaksi
dan oksigen 1 : 8 untuk Hidrogen Oksigen Air Sisa Zat
hidrogen dan oksigen dalam
1 1 gr 8 gr 9 gr -
membentuk senyawa air.
2 1 gr 16 gr 9 gr 8 gr O2
 kesimpulan bahwa 3 2 gr 8 gr 9 gr 1 gr H2
perbandingan massa unsur- 4 2 gr 16 gr 18 gr
unsur dalam suatu senyawa
adalah tetap.
 Pernyataan ini dikenal dengan
hukum perbadingan tetap yang
diajukakan oleh Proust “Hukum
Proust”

23
RUMUS KIMIA

 Rumus kimia memberikan informasi


jenis unsur dan jumlah atau
perbandingan atom-atom unsur
penyusun zat.
 Penulisan rumus kimia dengan
menyatakan lambang unsur dan
angka indeks.
 Rumus kimia dapat dibagi menjadi
dua yaitu rumus molekul dan rumus
empiris.
 Pembagian ini terkait dengan
informasi yang dikandungnya.
24
RUMUS MOLEKUL DAN RUMUS EMPIRIS
 Rumus molekul = rumus kimia yang memberikan informasi secara tepat
tentang jenis unsur pembentuk satu molekul senyawa dan jumlah atom
masing-masing unsur.
 Rumus empiris = rumus kimia yang menyatakan rasio perbandingan terkecil
dari atom-atom pembentuk sebuah senyawa.
 Ingat, rumus empiris bukan menyatakan sebuah senyawa atau zat. Rumus
empiris hanya memberikan informasi rasio paling sederhana dari molekul.

Nama Senyawa Rumus Molekul Rasio Atom Penyusun Rasio terkecil Rumus Empiris
Butana C4H10 C:H= 4:10 C:H=2:5 C2H5

Butena C4H8 C:H=4:8 C:H=1:2 CH2

Butanoat C4H8O2 C:H:O=4:8:2 C:H:O=4:8:2 C2H4O

Etanol C2H6O C:H:O=2:6:1 C:H:O=2:6:1 C2H6O

Aspirin C9H8O4 C:H:O=9:8:4 C:H:O=9:8:4 C9H8O4

Air H2O H:O=2:1 H:O=2:1 H2O

Karbondioksida CO2 C:O=1:2 C:O=1:2 CO2


25
CAMPURAN

 Campuran adalah materi yang disusun oleh


beberapa zat tunggal baik berupa unsur atau
senyawa dengan komposisi yang tidak tetap.
Dalam campuran sifat dari materi penyusunnya
tidak berubah.
 Contoh sederhana dari campuran dapat kita
jumpai di dapur misalnya saus tomat. Campuran
ini mengandung karbohidrat, protein, vitamin C
dan masih banyak zat-zat lainnya. Sifat
karbohidrat, protein dan vitamin C tidak
berubah.
 Campuran dapat kita bagi menjadi dua jenis,
yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen. 26
CAMPURAN HOMOGEN
 Campuran homogen = campuran serbasama di seluruh bagiannya dan
membentuk 1 fasa, yang materi-materi penyusunnya berinteraksi, namun tidak
membentuk zat baru.
 Contoh : larutan gula dalam sebuah gelas. Larutan ini merupakan campuran air
dengan gula (C6H12O6), jika kita coba rasakan, maka rasa larutan diseluruh
bagian gelas adalah sama manisnya, baik yang dipermukaan, ditengah
maupun dibagian bawah
 Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat
pelarut (solvent)
 Campuran homogen dapat pula berbentuk sebagai campuran antara logam
dengan logam, seperti emas 23 karat merupakan campuran antara logam
emas dan perak. Kedua logam tersebut memadu sehingga tidak tampak lagi
bagian emas atau bagian peraknya.
 Campuran logam lain seperti perunggu, alloy, amalgam dan lain sebagainya.
27
CAMPURAN HOMOGEN
 Campuran homogen = campuran serbasama di seluruh bagiannya dan
membentuk 1 fasa, yang materi-materi penyusunnya berinteraksi, namun tidak
membentuk zat baru.
 Contoh : larutan gula dalam sebuah gelas. Larutan ini merupakan campuran air
dengan gula (C6H12O6), jika kita coba rasakan, maka rasa larutan diseluruh
bagian gelas adalah sama manisnya, baik yang dipermukaan, ditengah
maupun dibagian bawah
 Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat
pelarut (solvent)
 Campuran homogen dapat pula berbentuk sebagai campuran antara logam
dengan logam, seperti emas 23 karat merupakan campuran antara logam
emas dan perak. Kedua logam tersebut memadu sehingga tidak tampak lagi
bagian emas atau bagian peraknya.
 Campuran logam lain seperti perunggu, alloy, amalgam dan lain sebagainya.
28
CAMPURAN HOMOGEN

 Larutan dapat berwujud cair, padat, dan gas


 Larutan berwujud cair
contohnya larutan garam dalam pelarut air
 Larutan berwujud padat dapat ditemukan pada paduan logam.
Contoh: kuningan yang merupakan paduan seng (Zn) dan tembaga
(Cu).
 Larutan berwujud gas
contoh: udara yang terdiri dari bermacam-macam gas, di antaranya
nitrogen, oksigen, CO2, dll

29
CAMPURAN HETEROGEN

 Campuran heterogen = campuran serbaneka, dimana materi-materi


penyusunnya tidak berinteraksi, sehingga kita dapat mengamati
dengan jelas dari materi penyusun campuran tersebut
 Campuran heterogen tidak memerlukan komposisi yang tetap seperti
halnya senyawa, jika kita mencampurkan dua materi atau lebih maka
akan terjadi campuran.
 Contoh yang paling mudah kita amati dan kita lakukan adalah
mencampur minyak dengan air, kita dapat menentukan bagian minyak
dan bagian air dengan indera mata kita.
 Perhatikan pula susu campuran yang kompleks, terdiri dari berbagai
macam zat seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan E dan
mineral

30
MACAM –MACAM CAMPURAN HETEROGEN

• Koloid: bentuk campuran yang ukuran partikel penyusunnya terletak di antara


larutan dan suspensi
E.g. susu, cat, santan
• Suspensi: campuran kasar dan tampak heterogen, antar partikel penyusunnya
masih terdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa
menggunakan mikroskop
• e.g. air sungai yang keruh, campuran air dan minyak, campuran kapur dan air
MEMBEDAKAN CAMPURAN DAN SENYAWA
Campuran Senyawa
a. Campuran tak tertentu tanpa a. Senyawa terbentuk melalui
reaksi kimia. reaksi kimia
b. Perbandingan komponen yang b. Perbandingan komponen yang
menyusun campuran tidak tentu menyusun senyawa melalui cara
dan dapat sembarang. tertentu dan tetap.
c. Komponen-komponen campuran c. Komponen-komponen senyawa
tetap memiliki sifat masing-masing. kehilangan sifat semulanya.
d. Campuran dapat dipisahkan d. Senyawa tidak dapat dipisahkan
menjadi komponen-komponennyad menjadi komponen-komponen
engan cara fisis dengan cara fisis, tetapi harus
melalui cara reaksi kimia

32
SUHU

 Derajat panas dinginnya suatu benda.


 Sifat termometrik = Sifat-sifat benda yang berubah ketika
benda tersebut dipanaskan.
 Sifat termometrik meliputi perubahan warna, volume,
tekanan dan daya hantar listrik.
 S.I. Suhu yaitu Kelvin.
 Termometer merupakan alat pengukur suhu secara
kuantitatif yang bekerja dengan memanfaatkan
perubahan sifat-sifat fisika benda akibat perubahan suhu.
TERMOMETER

• Berdasarkan sifat termometrik, diciptakan 3 jenis termometer:


termometer volume zat cair, termometer hambatan listrik, & termometer
warna pijar
• Termometer volume zat cair merupakan yang paling banyak digunakan
karena ketika terjadi kenaikan suhu, volume zat cair akan memuai yang
akan tampak jelas pada skala thermometer.
• Pada termometer raksa dan termometer alkohol menggunakan sifat
perubahan volume karena pemanasan.
JENIS TERMOMETER

Termometer klinis, digunakan untuk mengukur suhu badan.


Termometer dinding, digunakan untuk mengukur suhu
ruaganan
Termometer optik, digunakan untuk mengukur suhu yang
sangat tinggi (biasanya di atas 1000 o C).
Termometer maximum minimum digunakan untuk mengukur
suhu tertinggi dan suhu terendah suatu lingkungan.
JENIS TERMOMETER (2)
Berdasarkan jenis cairan pengisinya, termometer terbagi
menjadi dua yaitu :
Termometer Raksa, menggunakan air raksa sebagai
isinya.
Termometer Alkohol, menggunakan alkohol sebagai
pengisinya.
Saat ini telah terdapat termometer digital yang tidak
menggunakan cairan seperti termomenter konvensional.
TERMOMETER RAKSA

1. Warnanya mengkilap seperti perak sehingga mudah dilihat.


2. Perubahan volumenya teratur pada saat terjadinya perubahan suhu.
3. Tidak membasahi dinding kaca.
4. Jangkauan suhunya cukup lebar (–40 °C sampai dengan 350 °C).

Sedangkan kerugiannya adalah sebagai berikut.


1) Harga raksa mahal.
2) Raksa tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah.
TERMOMETER ALKOHOL

Keuntungan menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer adalah sebagai berikut.


1. Untuk menaikkan suhu kecil, alkohol mengalami perubahan volume lebih besar sehingga
dapat mengukur suhu dengan teliti.
2. Dapat mengukur suhu yang sangat rendah.

Sedangkan kerugiannya adalah sebagai berikut.


3. Titik didih rendah (78 °C) sehingga pemakaiannya terbatas.
4. Tidak berwarna, sehingga perlu diberi warna agar mudah dilihat.
5. Membasahi dinding kaca.
SKALA PADA TERMOMETER
• Dibuat berdasarkan 2 titik acuan: titik tetap bawah dan titik tetap atas
• Titik tetap bawah (titik beku): suhu di mana fase padat dan cair berada dalam
kesetimbangan, yaitu tanpa adanya zat cair total yang berubah menjadi padat
atau sebaliknya.
• Titik tetap atas (titik didih): suhu di mana zat cair dan gas berada dalam
kesetimbangan. Ditetapkan berdasarkan pada titik didih air murni (suhu air
murni saat mendidih) pada tekanan 1 atm
• Rentang antara titik tetap atas dan titik tetap bawah dibagi dalam beberapa
bagian atau skala: Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin
• Skala Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin mempunyai ketentuan tertentu
dalam menetapkan nilai titik didih air dan titik beku air pada tekanan 1 atm
SKALA TERMOMETER

Skala Celcius (dibuat oleh Anders Celcius – Swedia)


• Titik atas air mendidih (100oC)
• Titik bawah air membeku / es yang mencair (0oC)
• Perbandingan skala 100

Skala Fahrenheit (dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit – Jerman)


Titik atas air mendidih (212oF)
• Titik bawah es yang mencair (32oF)
• Perbandingan skala 180
SKALA TERMOMETER (2)
Skala Reamur (dibuat oleh Reamur – Perancis)
Titik atas air mendidih (80oR)
• Titik bawah es yang mencair (0oR)
• Perbandingan skala 80

Skala Kelvin (dibuat oleh Kelvin – Inggris)


Titik atas air mendidih (373oK)
• Titik bawah es yang mencair (273oK)
• Perbandingan skala 100
GAMBAR TERMOMETER
KONVERSI SUHU

Suhu Awal Suhu yang dituju Rumus


Celcius Fahrenheit t oC = (9⁄5)t + 32 oF
Reamur t oC = (4⁄5)t oR
Kelvin t oC = t + 273 oK
Fahrenheit Celcius t oF = (5⁄9)(t – 32) oC
Reamur t oF = (4⁄9)(t – 32) oR
Kelvin t oF = (5⁄9)(t – 32) + 273 oK
Reamur Celcius t oR = (5⁄4)t oC
Fahrenheit t oR = (9⁄4)t + 32 oF
Kelvin t oR = (5⁄4)t + 273 oK
Kelvin Celcius t oK = t – 273 oC
Fahrenheit t oK = (9⁄5)(t – 273) + 32 oF
Reamur t oK = (4⁄5)(t – 273) oR
KALOR

 Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat


berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah jika kedua benda tersebut saling
disentuhkan.
 Karena kalor merupakan suatu bentuk energi, maka
satuan kalor dalam S.I. adalah Joule dan dalam CGS
adalah erg.
 1 Joule = 107 erg.
 1 kalori = 4,18 joule atau 1 Joule = 0,24 kal.
 Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kalor adalah
kalorimeter.
KALOR (2)

 Semua benda dapat melepas dan menerima kalor.


 Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari
lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor.
 Sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari
lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk
menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya
KALOR (3)
 Hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis zat,
dan perubahan suhu zat dapat dinyatakan dalam
persamaan.

Q = m ∙ c ∙ Δt
Keterangan
Q = Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)
m = Massa zat (kg)
c = Kalor jenis zat (joule/kg oC)
Δt = Perubahan suhu (oC)
CONTOH SOAL
Berapa kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 kg air yang
suhunya 30oC menjadi 100oC, jika kalor jenis air 4.200 j/kgoC?
Pembahasan
Diketahui : m = 2 kg
c = 4.200 J/kgoC
Δt = 100 oC — 30 oC = 70oC
Ditanya : Q
Jawab : Q = m ∙ c ∙ Δt
= 2 kg × 4.200 j/kgoC × 70oC
= 588.000 joule
Q = 588 kJ
AKIBAT PENGARUH KALOR

Keterangan:
1 = mencair/melebur 4 = mengembun
2 = membeku 5 = menyublim
3 = menguap 6 = mengkristal
MENGUAP
Penguapan zat cair dapat dipercepat dengan cara sebagai
berikut :
1. Memanaskan Zat Cair
2. Memperluas Permukaan Cair
3. Mengurangi Tekanan pada Permukaan Zat Cair
4. Meniupkan Udara di Atas Zat Cair
MENDIDIH
 Mendidih adalah peristiwa penguapan zat cair yang terjadi di
seluruh bagian zat cair tersebut.
 Peristiwa ini dapat dilihat dengan munculnya gelembung-gelembung
yang berisi uap air dan bergerak dari bawah ke atas dalam zat cair.
 Zat cair yang mendidih jika dipanaskan terus-menerus akan
berubah menjadi uap. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk
mengubah1 kg zat cair menjadi uap seluruhnya pada titik didihnya
disebut kalor uap (U). Besarnya kalor uap dapat dirumuskan:
 u = Q atau Q = m . u
m
 Keterangan
Q = kalor yang diserap/dilepaskan (joule)
m = massa zat (kg)
U = kalor uap (joule/kg)
MENDIDIH (2)

 Jika uap didinginkan akan berubah bentuk menjadi zat cair,


 yang disebut mengembun. Pada waktu mengembun zat
melepaskan kalor, banyaknya kalor yang dilepaskan pada
waktu mengembun sama dengan banyaknya kalor yang
diperlukan waktu menguap dan suhu di mana zat mulai
mengembun sama dengan suhu di mana zat mulai menguap.
 kalor uap = kalor embun
 titik didih = titik embun
MELEBUR

 Melebur adalah peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi zat cair.
 melebur adalah salah satu perubahan wujud yang memerlukan kalor dan
tidak mengalami perubahan suhu.
 Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa zat
padat menjadi cair pada titik leburnya disebut kalor lebur (L).
 Besarnya kalor lebur dapat dirumuskan sebagai berikut:
L = Q atau Q = m. L
m

Keterangan
Q = kalor yang diserap/dilepas (joule)
m = massa zat (kg).
L = kalor lebur (joule / kilogram)
MELEBUR (2)

 Jika zat cair didinginkan akan membeku, pada saat membeku zat
melepaskan kalor.
 Banyaknya kalor yang dilepaskan oleh satu satuan massa zat cair menjadi
padat disebut kalor beku.
 kalor lebur = kalor beku
 titik lebur = titik beku
PERPINDAHAN KALOR

tiga cara dalam perpindahan kalor yaitu:


1. konduksi (hantaran),
 Bahan yang dapat menghantarkan kalor disebut konduktor kalor,
misalnya besi, baja, tembaga, seng, dan aluminium (jenis logam).
 Adapun penghantar yang kurang baik/penghantar yang buruk disebut
isolator kalor, misalnya kayu, kaca, wol, kertas, dan plastik (jenis
bukan logam).
PERPINDAHAN KALOR (2)

2. konveksi (aliran),
• Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair
dan gas.
• Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena
adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut.
• Perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan
partikel-partikel zatnya disebut konveksi/aliran.
PERPINDAHAN KALOR (3)
3. Radiasi (pancaran)

• Perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara atau


medium ini disebut radiasi/hantaran.

• Contoh perpindahan kalor secara radiasi, misalnya


pada waktu kita mengadakan kegiatan perkemahan, di
malam hari yang dingin sering menyalakan api unggun.

• Saat kita berada di dekat api unggun badan kita terasa


hangat karena adanya perpindahan kalor dari api
unggun ke tubuh kita secara radiasi
TERIMA KASIH..
SELAMAT BELAJAR…

Anda mungkin juga menyukai