dengan reaksi kimia biasa. Penulisan lambang unsur mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Lambang unsur diambil dari singkatan nama unsur. Beberapa lambang unsur berasal
dari bahasa Latin atau Yunani nama unsur tersebut. Misalnya Fe dari kata ferrum
(bahasa latin) sebagai lambang unsur besi.
2. Lambang unsur ditulis dengan satu huruf kapital.
3. Untuk Unsur yang dilambangkan dengan lebih dengan satu huruf, huruf pertama
lambang ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua/ketiga ditulis dengan huruf
kecil.
4. Unsur-unsur yang memiliki nama dengan huruf pertama sama maka huruf pertama
lambang unsur diambil dari huruf pertama nama unsur dan huruf kedua diambil dari
huruf lain yang terdapat pada nama unsur tersebut. Misalnya, Ra untuk radium dan Rn
untuk radon.
Pada suhu kamar (25 C) unsur dapat berwujud Padat, Cair,dan Gas, secara umum unsur
terbagi menjadi dua kelompok yaitu:
Unsur Logam: umumnya unsur logam diberi nama akhiran ium. Umumnya logam ini
memiliki titik didih tinggi, mengilap, dapat dibengkokan , dan dapt menghantarkan
panas atau arus listrik.
Unsur Non Logam: umumnya memiliki titik didih rendah, tidak mengkilap,kadang-
kadang rapuh tak dapat dibengkokkan dan sukar menghantarkan panas atau arus
listrik.
Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan pembagian
tertentu. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih melalui reaksi
pembentukan. Misalnya, karat besi (hematit) berupa Fe2O3 dihasilkan oleh reaksi besi (Fe)
dengan oksigen (O). Senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui
reaksi penguraian.
Senyawa mempunyai sifat yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Senyawa hanya
dapt diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi kimia. Pada kondisi yang
sama, senyawa dapat memiliki wujud berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Sifat fisika
dan kimia senyawa berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Misalnya reaksi antara gas
hidrogen dan gas oksigen membentuk senyawa air yang berwujud cair.
Campuran adalah gabungan dari dua zat atau lebih yang hasil penggabungan nya masih
mempunyai sifat yang sama dengan zat aslinya. Misalnya, campuran antara air dan gula
menghasilkan cairan yang berasa manis.
Campuran dapat berupa gabungan unsur, senyawa, atau keduanya. Campuran Homogen
memiliki komposisi maupun wujud yang seragam. Misalnya air gula dan santan. Sebaliknya
campuran heterogen memiliki komposisi yang tidak seragam. Misalnya, campuran antara air
dan pasir. Campuran dapat dipisahikan menjadi zat-zat penyusun berdasarkan perbedaan sifat
zat-zat penyusunnya, misalnya dengan penyaringan.
a. Untuk lambang unsur yang hanya terdiri atas satu huruf, penulisannya itu
menggunakan huruf kapital.
Contoh seperti :
Karbon dinotasikan C.
Unsur Hidrogen dinotasikan H.
Unsur Oksigen dinotasikan 0.
b. Untuk lambang unsur yang terdiri dari dua huruf, penulisan huruf pertama
menggunakan huruf kapital dan huruf kedua dengan mengunakan huruf kecil.
Contohnya seperti :
Untuk dapat dengan mudah mempelajari serta mengamati suatu unsur, dibuatlah sebuah table
yang dinamakan tabel periodik unsur. Tabel periodik unsur ini ialah suatu tabel yang
menggambarkan tentang unsur-unsur yang ada dalam kimia yang dibuat dalam bentuk tabel.
Unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya yang bersifat kimia unsur tersebut
berubah-ubah secara beraturan di sepanjang tabel. Setiap unsur itu didaftarkan berdasarkan
nomor atom serta lambang unsurnya. Dalam tabel periodik unsur, unsur dikelompokkan ke
dalam golongan dan periode berdasarkan kesamaan sifat. Golongan dalam tabel periodik
disusun secara vertikal (dari atas ke bawah), sedangkan periode unsur disusun secara
horizontal (dari kiri ke kanan).
Definisi Senyawa
Definisi dari Senyawa itu ialah suatu gabungan yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang
bergabung secara kimia dengan perbandingan tertentu dalam setiap molekulnya. Senyawa itu
dapat dituliskan dalam rumus kimia. Rumus kimia dari suatu senyawa dapat berupa rumus
molekul dan rumus empiris. Ada yang tau nggak rumus molekul dan rumus empires itu pa
???
Kalua Rumus molekul itu adalah suatu molekul yang ada dalam rumus kimia yang
menyatakan suatu jenis serta jumlah atom yang dapat menyusun zat. Sedangkan Rumus
empiris adalah rumus kimia yang menyatakan suatu perbandingan terkecil atau jumlah dari
atom-atom pembentuk senyawa. Contohnya seperti n-heksana memiliki rumus yang
molekulnya terdiri dari CH3CH2CH2CH2CH2CH3, yang menyatakan bahwa senyawa ini
pasti punya struktur rantai lurus yang terdri dari masing-masing 6 atom karbon, dan 14 atom
hidrogen. Dengan rumus molekul tersebut maka dapat disimpulkan bahwa formula kimia
heksana adalah C6H14, sedangkan rumus empirisnya adalah C3H7 yang menunjukkan rasio
C:H sebesar 3 : 7.
1. Sifat-sifat yang ada dalam senyawa
senyawa itu ternyata mempunyai sifat-sifat tersendiri, berikut ini adalah sifat-sifat dari
senyawa :
a. Senyawa itu dapat terbentuk apabila melalui suatu proses dari reaksi kimia
b. Komponen penyusun yang ada pada suatu senyawa pasti mempunyai suatu perbandingan
tertentu yang sifatnya tentu saja itu tetap.
(hukum Proust)
c. Senyawa itu nggak bakal bisa dipisahkan dengan
komponen penyusunnya kembali dengan melalui reaksi fisika.
d. Senyawa itu dapat dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal.
e. Mempunyai sifat-sifat tertentu yang berbeda
dengan unsur-unsur pembentuknya.perbandingan dua hidrogen
dan satu oksigen
2.. Penamaan dalam senyawa
a. Senyawa yang terdiri dari unsur logam dan unsur nonlogam
Nama dalam suatu unsur logam menjadi nama depan atau boleh dikatakan dengan duluan dan
unsur nonlogam menjadi nama belakang.
Contoh:
Unsur logam unsur nonlogam rumus kimia nama senyawa
Magnesium oksigen MgO Magnesium oksida
Kalium Brom KBr Kalsium Bromida
b. Senyawa yang hanya terdiri dari unsur nonlogamnya saja
Senyawa yang terdiri atas dua unsur nonlogam, nama belakangnya pasti akan diberi
akhiran/cta.
Apabila ada pasangan dalam suatu unsur yang bersenyawa lebih dari satu, maka penamaan
senyawa
tersebut dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya, yang dinyatakan dalam bahasa
yunani sebagai berikut.
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka Contoh:
CO = Karbon monoksida C02 = Karbon dioksida
c. Senyawa yang terdiri atas unsur hidrogen dan nonlogam
Terdapat dua aturan dalam pemberian penamaan untuk senyawa yang, tersusun atas unsur
hidrogen dan nonlogam, yaitu:
1) Kata hidrogen itu dapat dijadikan nama depan dan nama unsur nonlogam sebagai nama
belakang dengan akhiran kata Ida.
Contohny seperti HF = Hidrogen fluorida
2) Menggunakan kata asam sebagai nama depan dan nama unsur nonlogam
sebagai nama belakang ditambah akhiran ida
Contohnya seperti HF = Asam fluorida
d. Senyawa yang terdiri atas unsur logam, oksigen, dan unsur hidrogen
apabila dalam suatu unsur oksigen merupakan unsur kedua yang diikuti dengan unsur
hidrogen maka penamaan senyawa dapat menggunakan suatu nama unsur logam sebagai
nama depan. Kata hidroksida yang merupakan gabungan nama unsur hidrogen dan oksigen,
sebagai nama belakangnya.
Contoh: NaOH: Natrium hidroksida KOH: Kalium hidroksida
C. Campuran
Campuran merupakan suatu gabungan yang terjadi atas beberapa zat dengan
perbandingannya yang tidak tetap dan tanpa melakukan reaksi kimia. Sifat asli dalam suatu
zat pembentuk campuran yaitu ada yang masih dapat dibedakan satu sama lain. Berdasarkan
homogenitasnya, campuran itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu sebagai
berikut.
1. Campuran homogen
Campuran homogen ialah campuran yang tediri diantara dua zat atau lebih yang apabila
partikel-partikel penyusunnya itu tidak bisa lagi dibedakan. Campuran homogen itu punya
suatu bagian-bagian penyusun yang sama. Larutan merupakan campuran yang ada dalam
suatu homogen. Oleh karenanya, campuran homogen itu kerap sekali disebut juga dengan
larutan. Dalam larutan, zat itu dapat terlarut dan itu disebut dengan solute, sedangkan zat
pelarut dinamkan solvent. Berikut ini adalah sifat dari larutan.
a. dalam larutan itu Terdiri atas dua zat atau lebih yang setiap partikelnya itu penyusunnya
menyebar dan merata di seluruh larutan.
b. dalam larutan Ukuran partikel larutan itu kurang dari 10 nm.
c. Setiap partikel penyusun larutan menyebar merata di seluruh larutan.
2. Campuran heterogen meruakan Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-
partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya. Campuran Heterogen itu
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sebagi beikut :
a. Koloid
Partikel-partikel yang ada dalam koloid hanya dapat terlihat dengan menggunakan suatu alat
jenis mikroskop yang dinamakan mikroskop ultra. Ukuran partikel yang terdapat dalam
larutan kira-kira antara 10 sampai dengan 1000 nm. Partikelnya pun menyebar, tetapi nggak
bisa mengendap, serta tidak dapat menghamburkan cahaya. Contohnya seperti susu, asap,
kabut, agar-agar, kuningtelur dll.
b. Suspensi
Obat batuk cair merupakan contoh larutan heterogen (www. flickr.com)
Partikel-partikel yang terdapat pada suspensi dapat dilihat hanya dengan mikroskop biasa.
Ukuran partikelnya pun lebih besar yaitu kira-kira sampai 1.000 nm. Suspensi nggak bisa
ditembus cahaya. Contohnya seperti minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi proses kelarutan dalam suatu zat.
1. Suhu
Suatu zat akan dapat semakin mudah terlarut dalam zat pelarut apabiila suhunya itu semakin
tinggi. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya suatu partikel-partiklel dalam suatu zat pada
suhu yang lebih tinggi dan dapat bergerak lebih cepat sehingga kemungkinan dapat terjadinya
suatu tumbukan yang lebih sering dan efektif. Ini membuat zat semakin mudah terlarut.
2. Ukuran zat terlarut . *
Secara umum, makin besar luas permukaan pada suatu zat maka pelarutannya pun akan
makin lebih cepat. Hal ini dsebabkan karena dengan semakin besar luas permukaan suatu zat,
berarti semakin banyak pula partikel yang bertumbukan dan akan mempercepat proses
terbentuknya larutan.
3. Volume dalam pelarut
Volume pelarut ternyata dapat mempengaruhi proses kelarutanjuga lho…??? . Semakin
banyak volume pelarut yang digunakan, maka akan makin cepat suatu zat akan melarut.
4. Pengadukan
Proses pengadukan dapat mempengaruhi suatu proses dalam kelarutan. Dengan adanya
proses dalam pengadukan, pada suatu zat akan semakin lebih cepat terlarutnya dalam suatu
pelarut.
D. Pemisahan Campuran
Berikut adalahcontoh pemisahan pada campuran :
Proses industri yang melibatkan proses pemisahan, antara lain pengolahan minyak bumi,
pemisahan logam dari mineralnya, penjernihan air, pengolahan limbah industri. Pemisahan
campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut.
3. Kristalisasi
Zat padat itu nggak bakal dapat dipisahkan dari larutan dengan cara disaring. Zat padat
dipisahkan dari larutan meialui proses kristalisasi. Kristalisasi dapat terbentuk jika uap dari
partikel yang sudah mengalami sublimasi menjadi dingin. Pada kristalisasi, bahan-bahan lain
yang tidak diinginkan, tetapi terdapat dalam campuran, akan tetap berwujud cair.
4. Sublimasi
Sublimasi merupakan perubahan dari wujud zat padat menjadi gas, atau sebaliknya. Tetpai
Untuk dapat dipisahkan melalui metode sublimasi ini zat terlarut harus dapat memiliki
perbedaan titik didih yang ti’nggi sehingga dapat menghasilkan suatu uap dengan tingkat
kemurniannya yang tinggi. Zat yang dapat menyublim, antara lain kapur barus, iodium, dan
kafein.
5. Kromatografi
Kromatografi merupakan suatu tekniik dalam pemisahan suatu campuran dengan cara
menguraikan partikel yang berwarna. Dalam campuran tersebut penguraian partikel tersebut
berubah menjadi komponen-komponen penyusunnya. Kromatografi biasa digunakan dalam
industri makanan yang berguna untuk mengetahui suatu pewarna makanan berbahaya atau
tidak bagi kesehatan.
6. Ekstraksi
Ekstraksi ialah pemisahan dalam suatu zat dari campurannya dengan cara melarutkan zat
tersebut pada pelarut yang sesuai. Ekstraksi biasanya dilakukan pada industri teh botol.
7. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan yang dilakukan dengan kuat sehingga zat tersebut dapat
menempel pada permukaan absorben atau yang lebih dikenal dengan zat penyerap. Zat yang
biasa digunakan sebagai penyerap itu seperti karbon aktif yang gunanya itu mampu menyerap
gas, zat warna, dan bahkan mikroorganisme. Adsorbsi ini biasa dilakukan pada industri gula
yang bertujuan untuk dapat memutihkan gula yang kotor.
8. Penguapan
Penguapan merupakan suatu teknik untuk dapat bisa memisahkan suatu campuran, dengan
zat terlarut dalam campuran tersebut adalah zat padat dan pelarutnya adalah zat cair.
Penguapan yang terjadi inidapat dilakukan dengan cara memanaskan larutan hingga suhu
tertentu. Jika suatu larutan dipanaskan melebihi titik didih pelarutnya maka partikel
pelarutanya pun akan semakin menguap, sedangkan padatan yang terlarut akan tertinggal.
Unsur, Senyawa dan Campuran dapat kita beda-bedakan dilihat dari sifat kimia dan
fisikannya. Kita dapat menemukan unsur dalam keadaan bebas, artinya unsur tersebut tidak
bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa. Namun demikian, di alam ini lebih
banyak ditemukan unsur yang senantiasa mengadakan ikatan dengan unusr lain. Unsur-unsur
demikian disebut dengan unsur yang reaktif. Apakah perbedaan antara unsur, senyawa dan
campuran tersebut?
Mg + O2 ——–> MgO
Pada reaksi tersebut, dihasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari unsur-unsur
penyusunnya.
Nomor atom menunjukkan jumlah proton dalam inti atom. Nomor atom merupakan konsep
penting mekanika kuantum kimia dan. Sebuah elemen dan tempatnya dalam tabel periodik
yang berasal dari konsep ini.
Ketika atom umumnya bermuatan netral, nomor atom akan sama dengan jumlah elektron
dalam atom, yang dapat ditemukan di sekitar inti. Elektron ini terutama menentukan sifat
kimia dari atom. Atom yang membawa muatan listrik disebut ion. Ion-ion baik memiliki
jumlah elektron lebih besar (bermuatan negatif) atau lebih kecil (bermuatan positif) dari
jumlah atom.
Atom massa
Namanya menunjukkan massa atom, dinyatakan dalam satuan massa atom (Amu). Sebagian
besar massa atom terkonsentrasi dalam proton dan neutron terkandung dalam inti. Setiap
proton atau neutron beratnya sekitar 1 Amu, dan dengan demikian massa atom selalu sangat
dekat dengan massa (atau nukleon) nomor, yang menunjukkan jumlah partikel dalam inti
atom, ini berarti proton dan neutron. Setiap isotop dari unsur kimia dapat bervariasi dalam
massa. Massa atom isotop menunjukkan jumlah neutron yang ada dalam inti dari atom.
Massa atom suatu unsur total adalah setara dengan unit massa isotop. Terjadinya relatif dari
isotop di alam merupakan faktor penting dalam penentuan massa atom keseluruhan dari
suatu elemen. Dalam referensi ke unsur kimia tertentu, massa atom seperti yang ditunjukkan
dalam tabel periodik adalah massa atom rata-rata semua isotop stabil unsur kimia itu. Rata-
rata tertimbang oleh kelimpahan relatif dari isotop alami elemen.
Elektro negatif mengukur kecenderungan atom untuk menarik awan elektronik di arah
selama ikatan kimia dengan atom lain.
Skala Pauling merupakan metode yang luas digunakan untuk memesan sesuai dengan unsur-
unsur kimia elektro negatif mereka. Pemenang hadiah Nobel Linus Pauling skala ini
dikembangkan pada tahun 1932.
Nilai-nilai negatif elektro tidak dihitung, berdasarkan rumus matematika atau pengukuran.
Hal ini lebih seperti berbagai pragmatis.
Pauling memberikan elemen dengan elektro tertinggi, negativitas fluor , nilai 4,0. Fransium ,
unsur dengan elektro negatif serendah mungkin, diberi nilai 0,7. Semua elemen yang tersisa
diberi nilai di antara kedua ekstrem.
Kepadatan
Kepadatan elemen menunjukkan jumlah unit massa dari elemen yang hadir dalam volume
tertentu dari medium. Secara tradisional, kepadatan diekspresikan melalui ro huruf Yunani
(ditulis sebagai r). Dalam sistem SI kepadatan unit dinyatakan dalam kilogram per meter
kubik (kg / m 3). Kepadatan elemen grafis biasanya dinyatakan dengan suhu dan tekanan
udara, karena kedua sifat pengaruh kepadatan.
Titik lebur
Titik leleh dari suatu unsur atau senyawa berarti suhu di mana bentuk padat dari unsur atau
senyawa berada dalam kesetimbangan dengan bentuk cair. Kita biasanya menganggap
tekanan udara menjadi 1 atmosfer.
Sebagai contoh: titik leleh air adalah 0 o C, atau 273 K.
Titik didih
Titik didih unsur atau senyawa berarti suhu di mana bentuk cair dari suatu unsur atau
senyawa berada dalam kesetimbangan dengan bentuk gas. Kita biasanya menganggap
tekanan udara menjadi 1 atmosfer.
Sebagai contoh: titik didih air adalah 100 o C, atau 373 K.
Pada titik didih tekanan uap dari suatu unsur atau senyawa adalah 1 atmosfer.
Vanderwaals jari-jari
Bahkan ketika dua atom yang dekat satu sama lain tidak akan mengikat, mereka masih akan
menarik satu sama lain. Fenomena ini dikenal sebagai interaksi Vanderwaals.
Pasukan Vanderwaals menyebabkan gaya antara dua atom. Gaya ini menjadi kuat, sebagai
atom datang lebih dekat bersama-sama. Namun, ketika dua atom menarik terlalu dekat satu
sama lain kekuatan menolak akan mengambil tindakan, sebagai konsekuensi dari penolakan
melebihi antara elektron bermuatan negatif dari kedua atom. Akibatnya, jarak tertentu akan
mengembangkan antara dua atom, yang umumnya dikenal sebagai jari-jari Vanderwaals.
Melalui perbandingan radiuses Vanderwaals pasangan yang berbeda dari atom, kami telah
mengembangkan sistem radiuses Vanderwaals, melalui mana kita dapat memprediksi radius
Vanderwaals antara dua atom, melalui penambahan.
Jari-jari ionik
Jari-jari ionik adalah jari-jari ion yang telah di kristal ionik, di mana ion yang dikemas
bersama-sama ke titik di mana orbital terluarnya elektronik berada dalam kontak dengan
satu sama lain. Orbital adalah daerah di sekitar atom mana, menurut teori orbital,
probabilitas untuk menemukan elektron adalah yang terbesar.
Isotop
Nomor atom tidak menentukan jumlah neutron dalam inti atom. Akibatnya, jumlah neutron
dalam sebuah atom bisa bervariasi. Kemudian atom yang memiliki nomor atom yang sama
mungkin berbeda dalam massa atom. Atom dari unsur yang sama yang berbeda dalam massa
atom ini disebut isotop.
Terutama dengan berat atom yang memiliki nomor atom yang lebih tinggi, jumlah neutron
dalam inti dapat melebihi jumlah proton.
Isotop dari unsur yang sama sering ditemukan di alam bergantian atau dalam campuran.
Contoh: klor memiliki nomor atom 17, yang pada dasarnya berarti bahwa semua atom klorin
mengandung 17 proton dalam inti mereka. Ada dua isotop. Tiga-perempat dari atom-atom
klorin ditemukan di alam mengandung 18 neutron dan seperempat mengandung 20 neutron.
Nomor massa isotop ini adalah 17 + 18 = 35 dan 17 + 20 = 37. Isotop ditulis sebagai berikut:
35Cl dan 37Cl.
Ketika isotop dicatat dengan cara ini jumlah proton dan neutron tidak harus disebutkan
secara terpisah, karena simbol klorin dalam tabel periodik (Cl) diatur pada tempat ketujuh
belas. Hal ini sudah menunjukkan jumlah proton, sehingga orang selalu dapat menghitung
jumlah neutron dengan mudah dengan menggunakan nomor massa.
Sejumlah besar isotop yang tidak stabil. Mereka akan hancur berantakan selama proses
peluruhan radioaktif. Isotop yang radioaktif disebut radioisotop.
Elektronik shell
Konfigurasi elektronik atom adalah deskripsi dari susunan elektron dalam mengitari inti.
Kalangan ini tidak benar-benar bulat, mereka berisi pola seperti gelombang. Untuk setiap
lingkaran probabilitas sebuah elektron untuk hadir pada lokasi tertentu digambarkan dengan
formula matematis. Setiap salah satu lingkaran memiliki tingkat energi tertentu,
dibandingkan dengan inti. Umumnya tingkat energi elektron lebih tinggi ketika mereka lebih
jauh dari inti, tetapi karena tuduhan mereka, elektron juga dapat mempengaruhi tingkat
energi setiap orang lain. Biasanya kalangan menengah penuh pertama, tapi mungkin ada
pengecualian karena penolakan.
Lingkaran dibagi dalam kerang dan kerang sub, yang dapat nomor dengan cara kuantitas.
Energi ionisasi berarti energi yang diperlukan untuk membuat sebuah atom bebas atau
molekul kehilangan elektron dalam ruang hampa. Dengan kata lain, energi ionisasi adalah
ukuran untuk kekuatan ikatan elektron untuk molekul. Ini hanya menyangkut elektron dalam
lingkaran luar.
Selain energi ionisasi pertama, yang menunjukkan betapa sulitnya untuk melepaskan
elektron dari atom pertama, ada juga ukuran energi untuk ionisasi kedua. Ini energi ionisasi
kedua menunjukkan tingkat kesulitan untuk menghapus atom kedua.
Dengan demikian, ada juga energi dari sebuah ionisasi ketiga, dan kadang-kadang bahkan
energi dari sebuah ionisasi keempat atau kelima.
Standar potensial
Potensial standar berarti potensi reaksi redoks, ketika berada dalam kesetimbangan, dalam
kaitannya dengan nol. Ketika potensial standar melebihi nol, kita berhadapan dengan reaksi
oksidasi. Ketika potensi standar di bawah nol, kita berhadapan dengan reaksi reduksi.
Potensial standar dari elektron dinyatakan dalam volt (V), dengan simbol V 0.
Molekul terdiri dari dua atau lebih atom dari unsur yang sama, atau elemen yang berbeda,
yang secara kimiawi terikat bersama. Perhatikan bahwa dua atom nitrogen yang terdiri dari
nitrogen molekul bergerak sebagai satu unit.
Senyawa
terdiri dari atom dari dua atau lebih elemen yang berbeda terikat bersama-sama,
dapat dipecah menjadi jenis materi sederhana (unsur) dengan cara kimia (tapi bukan
dengan cara fisik),
memiliki sifat yang berbeda dari unsur-unsur komponen, dan
selalu mengandung rasio yang sama dari atom komponennya.
Campuran
terdiri dari dua atau lebih elemen yang berbeda dan / atau senyawa fisik bercampur,
dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan cara fisik, dan
sering mempertahankan banyak dari sifat komponennya.
A. KAJIAN ILMU KIMIA
Di dalam kajian ilmu kimia Anda akan mempelajari struktur, komponen, sifat dan perubahan
materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Sifat dan perubahan materi akan di
bahan dalam Ilmu Kimia mencakup sifat-sifat fisis serta sifat kimia dari materi. 7 Sifat fisis
mencakup wujud dan tampilan materi, sedang sifat kimia yang mencakup kecenderungan
materi utnuk berubah, dan menghasilkan materi baru. Pembahasan tentang energi yang
menyertai perubahan kimia, menyangkut banyaknya energi yang menyertai perubahan
sejumlah materi, serta asal usul energi tersebut.
1. Pengertian Materi
Materi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa, dan menempati ruang.
Makhluk hidup dan yang tidak hidup terdiri atas materi: manusia, tumbuh tumbuhan, hewan,
air, batu, kayu, garam dan benda benda apa saya di sekitar kita termasuk materi.
TUGAS
1. Coba Anda berikan contoh lain dari materi kelompok makhluk hidup dan makhluk tidak
hidup.
2. Apakah udara di sekeliling Anda, termasuk materi juga? Jelaskan pendapat Anda.
3. Gas yang dihasilkan pada saat kita bernafas apakah termasuk materi? Mengapa?
2. Wujud Materi Materi terdiri dari 3 macam wujud yaitu : padat, cair dan gas.
Adapun ciri-cirinya :
- Padat : Bentuk dan volumenya tetap, selama tidak ada pengaruh
dari luar.
- Cair : Bentuknya selalu berubah, sesuai dengan tempatnya volume zat
cair adalah tetap.
- Gas : Baik bentuk dan volumenya tidak tetap dan akan mengisi seluruh
ruang yang ditempatinya.
3. Massa dan Berat Materi Materi mempunyai massa dan berat. Pengertian massa berbeda
dengan pengertian berat. Massa suatu benda, di semua tempat selalu tetap, sedangkan beratnya
tergantung pada gaya gravitasi bumi setempat.
4. Sifat dan perubahan materi
Dalam kehidupan Anda, Anda sering melihat perubahan materi seperti
- Air
Pada suhu kamar berwujud cair (suhu ± 25 oC ) tetapi jika dipanaskan akan
8 berubah menjadi uap air. Di puncak (di udara yang dingin ) uap air, dapat mengembun, dan
jika didinginkan hingga 0 oC (dalam kulkas), dapat berubah menjadi es (disebut peristiwa
membeku)
- Kayu dan kertas
Jika kayu/kertas dibakar akan berubah menjadi abu.
- Besi
Jika didiamkan di udara terbuka lama lama kelamaan akan berkarat. - Kawat
Kawat pijar dalam bola lampu, jika dialiri listrik akan menyala.
- Nasi dan susu
Nasi maupun susu, jika dibiarkan di udara terbuka akan menjadi basi dan
masih banyak peristiwa perubahan materi yang lain.
Secara umum, jenis perubahan wujud materi dan istilahnya dapat Anda
lihat pada gambar berikut.
Gambar 01.2
Perubahan wujud materi ( hal 6) Perubahan materi dapat digolongkan menjadi dua golongan
yaitu :
a. Perubahan Fisika, yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru, yang berubah
hanya bentuk dan wujud materi.
Contoh :
1. Es menjadi air, dan dapat kembali menjadi es.
2. Pelarutan garam, dan jika diuapkan, akan kembali menjadi garam semula.
b. Perubahan Kimia atau reaksi kimia yaitu perubahan yang menghasilkan
materi baru. Suatu perubahan kimia, sulit dikembalikan ke keadaan semula
Contoh :
1. Nasi menjadi basi
2 Kayu terbakar menjadi abu.
Untuk mengetahui, apakah telah terjadi perubahan kimia pada materi, ada tolok
ukur yang dapat diamati seperti perubahan suhu, pembentukan gas atau
pembentukan endapan.
5. Energi yang menyertai materi
Setiap materi memiliki energi. Energi yang dimiliki materi terbagi atas energi kinetik dan
energi potensial. Perubahan kimia juga disertai perubahan energi. Contoh : Pada proses
assimilasi pada tumbuhan terjadi pada siang hari dengan bantuan sinar matahari. Jadi energi
matahari diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam karbohidrat hasil reaksi itu jadi
tiap perubahan zat selalu disertai perubahan energi, tetapi tidak semua energi yang menyertai
perubahan zat dapat diamati oleh indera kita. Nah bagaimana, pahamkah Anda akan uraian di
atas ?