Anda di halaman 1dari 13

RUMUS KIMIA

TATANAMA SENYAWA
PERSAMAAN REAKSI
Kajian utama ilmu Kimia adalah memahami perubahan materi atau reaksi kimia. Agar reaksi kimia
mudah dipelajari, perlu dinyatakan dalam bentuk persamaan. Ungkapan reaksi kimia dalam bentuk
persamaan disebut persamaan reaksi kimia atau reaksi kimia. Suatu persamaan reaksi dinyatakan
dengan rumus kimia yang ditulis dengan lambang unsurnya. Oleh karena itu, perlu diketahui lambang
unsur dan tata nama dari suatu senyawa. Bagaimanakah cara memberi nama suatu senyawa kimia?
Bagaimana pula cara menuliskan persamaan reaksi kimia? Simaklah Uraian tentang Rumus Kimia,
Tatanama Senyawa dan Persamaan Reaksi berikut!

RUMUS KIMIA
Sebagian besar atom-atom di alam cenderung bergabung dengan atom sejenis atau dengan atom
yang berbeda melalui suatu ikatan kimia membentuk unsur (molekul) atau senyawa (senyawa molekul
atau senyawa ion) dengan perbandingan tertentu. Sedangkan sebagian kecil atom berada sebagai
atom-atom tunggal membentuk unsur. Oleh karena terdapat begitu banyak unsur dan senyawa di
alam, maka unsutk memudahkan mempelajarinya diperlukan suatu notasi yang memuat jenis dan
perbandingan atom penyusun unsur atau senyawa. Notasi tersebut dinamakan Rumus Kimia.
Secara umum, rumus kimia zat dinyatakan dengan lambang unsur dan angka indeks. Lambang unsur
menunjukkan jenis atom unsur sedangkan angka indeks menunjukkan perbandingan atom-atom
unsur.
Angka indeks selain menyatakn perbandingan atom-
atom unsur, juga merupakan identitas dari zat nya, Lambang Unsur
sehingga angka indeks ini tidak boleh dirubah atau
diganti.
Selain angka indeks, sebenarnya ada angka lain yaitu H2 H2O Ar
angka koefisien. Angka koefisein tidak berhubungan
langsung dengan rumus kimia zat. Angka koefisien
biasanya di tulis di depan rumus kimia. Angka
koefisien menyatakan jumlah molekulnya, oleh Angka indeks
karenanya dapat diubah-ubah atau diganti. Angka indeks 1 pada (atom O dan Ar tidak ditulis)
Samadengan indeks, koefisien 1 juga tidak ditulis.

1. Rumus Molekul
Rumus molekul menyataan jenis dan perbandingan atom-atom unsur dalam satu molekul unsur atau
senyawa
Molekul Nama atom Jenis atom Perbandingan atom unsur Rumus
unsur Molekul

Molekul Unsur Hidrogen H 2 atom H H2


Posfor P 4 atomP P4
Belerang S 8 atom S S8

Molekul Senyawa Ammonia N, H 1 atom N dan 3 atom H NH3


Glukosa C, H, O 6 atom C, 12 atom H dan 6 atom O C6H12O6
Molekul Unsur adalah gabungan dari
atom-atom unsur yang sama. Ada 7
unsur yang membentuk molekul
diatomik (di = 2), yaitu:

Belerang (S8) H2,cO2, N2, F2, Cl2, Br2 dan I2


Phoporus (P4)
Tiga unsur membentuk molekul
poliatomik (poli = banyak/lebih dari 2),
yaitu:

Ozone (O3) O3, P4 dan S8

2. Rumus Empiris
Rumus Empiris menyatakan jenis dan perbandingan paling kecil (paling sederhana) dari atom-atom
unsur dalam suatu zat (unsur atau seyawa).
Rumus empiris dari zat berupa unsur sama dengan lambang unsur nya. Sedangkan, rumus empiris zat
berupa senyawa, bisa sama dengan rumus molekulnya bisa juga berbeda. Namun, kebanyakan
senyawa memiliki rumus empiris yang sama dengan rumus molekulnya. Perhatikan tabel di bawah ini.
Perbandingan Rumus Empiris dan Rumus Molekul Unsur
Unsur Rumus molekul Rumus Empiris
Hidrogen H2 H
Nitrogen N2 N
Oksigen O2 O
Ozon O3 O
Phospor P4 P
Belerang S8 S
Perbandingan Rumus Empiris dan Rumus Molekul Senyawa
Senyawa Rumus Perbandingan Perbandingan terkecil Rumus Empiris
Molekul atom-atom Unsur atom-atom unsur
Gas Butana C4H10 C : H = 4 : 10 C:H=2:5 C2H5
Glukosa C6H12O6 C : H : O = 6 : 12 : 6 C:H:O=1:2:1 CH2O
Air H2O H:O=2:1 H:O=2:1 H2O
Amonia NH3 N:H=1:3 N:H=1:3 NH3
Asam Peroksida H2O2 H:O=2:2 H:O=1:1 HO
Hidrazin N2H4 N:H=2:4 N:H=1:2 NH2

Latihan
A. Tentukan jenis dan jumlah atom unsur yang terdapat dalam rumus kimia berikut:
1. Al2O3 5. (NH4)2 SO4 9. 3 CO(NH2)2
2. CaSO4 6. Ca3(PO4)2 10. 5 H3PO4
3. H2C2O4 7. KAl2(SO4)3 11. MgSO4. 7H2O
4. K2Cr2O7 8. CH3COOH 12. Na2CO3.10 H2O
B. Tulis Rumus Kimia (Rumus Empiris atau Rumus Molekul) dari:
1. Molekul unsur yang mengandung 2 atom Cl
2. Moleku unsur yang mengandung 3 atom O
3. Molekul senyawa yang mengandung 4 atom P dan 10 atom O
4. Molekul senyawa yang mengandung 12 atom C, 22 atom H dan 11 atom O
5. Molekul senyawa yang mengandung 6 atom C, 5 atom H, 1 atom N dan 2 atom O
TATANAMA SENYAWA
Setiap senyawa perlu mempunyai nama spesifik. Seperti halnya penamaan unsur, pada mulanya
penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal, seperti nama tempat, nama orang, atau sifat tertentu
dari senyawa yang bersangkutan. Sebagai contoh: Garam glauber, yaitu natrium sulfat (Na2SO4) yang
ditemukan oleh J. R. Glauber. Salmiak atau amonium klorida (NH4Cl), yaitu suatu garam yang awal
mulanya diperoleh dari kotoran sapi di dekat kuil untuk dewa Jupiter Amon di Mesir. Soda pencuci, yaitu
natrium karbonat (Na2CO3 ) yang digunakan untuk melunakkan air (membersihkan air dari ion Ca2+ dan
ion Mg2+), dll. Seiring dengan perkembangan ilmu kimia yang pesat, semakin banyak pula senyawa
kimia yang ditemukan dan berhasil disintesis. Untuk itu diperlukan tata nama senyawa yang dapat
memudahkan penyebutan nama suatu zat. IUPAC (International Union Pure and Applied Chemistry)
merupakan badan internasional yang membuat tata nama zat kimia yang ada di dunia ini.

1. Tatanama Senyawa Biner


Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur, seperti air (H2O), ammonia
(NH3) dan metana (CH4). Senyawa ini dapat terdiri atas unsur-unsur non logam (senyawa kovalen) atau
antara unsur logam dan non logam (senyawa ionik).
a) Senyawa Biner dari unsur-unsur non logam
Nama senyawa biner dari dua jenis unsur nonlogam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur
dengan akhiran -ida pada nama unsur yang kedua.
Contoh:
HCl = hidrogen klorida; H2S = hidrogen sulfida
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka senyawa-
senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan awalan yang menyatakan angka indeks (jumlah atom)
dalam bahasa Yunani sebagai berikut.
1 = mono 3 = tri 5 = penta 7 = hepta 9 = nona
2 = di 4 = tetra 6 = heksa 8 = okta 10 = deka
Awalan + Nama Nonlogam 1 + awalan + Nama Nonlogam 2 + ida

Awalan mono untuk unsur nonlogam 1 tidak perlu disebutkan


Contoh:
• CO = karbon monoksida (bukan mono karbon monoksida)
• CO2 = karbon dioksida Akhiran -ida jika unsurnya:
• N2O = dinitrogen oksida
• NO = nitrogen oksida O = Oksida N = nitrida
S = Sulfida C = Karbida
• N2O3 = dinitrogen trioksida
P = Posfida H = hidrida
• N2O4 = dinitrogen tetraoksida
F = Fluorida Cl = Klorida
• N2O5 = dinitrogen pentaoksida
Br =Bromida I = Iodida
• CS2 = karbon disulfida
• CCl4 = karbon tetraklorida
Senyawa yang sudah umum dikenal, tidak perlu menggunakan tatanama diatas, seperti:
H2O = air ; NH3 = Ammonia ; N2H4 = Hidrazin ; CH4 = metana

Latihan
1. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut.
a. CO c. Cl2O5 e. SCl6 g. SiCl4 i. P4O10 k. SO3
b. CO2 d. PCl5 f. ClF3 h. Cl2O j. SO2 l. CBr4
2. Tuliskan rumus molekul senyawa yang mempunyai nama berikut
a. Phosporus triklorida d. diklorin trioksida g. sulfur heksafluorida
b. karbon tetraklorida e. karbon disulfida h. tetraphosporus heptaoksida
c. silikon dioksida f. diklorin heptaoksida i. diarsen trioksida
2. Tatanama Senyawa Ion
Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion. Kation umumnya adalah suatu ion logam,
sedangkan anion dapat berupa anion nonlogam atau suatu anion poliatom. Daftar kation dan anion
penting diberikan dalam tabel.

Istilah ion pertama kali digunakan oleh


Michael Faraday (1791 – 1867) dalam
percobaan elektrolisisnya. Kata “ion”
berasal dari bahasa Yunani yang
artinya “pergi/ bergerak”.
Ion adalah atom atau kumpulan atom
yang bermuatan listrik. Ion yang
bermuatan listrik positif disebut
KATION, dan ion yang bermuatan
listrik negatif disebut ANION.

KPAN
Kation Positif, Anion Negatif
Kation umumnya berasal dari atom-
atom logam, sedangkan anion berasal
dari atom-atom non logam. Baik kation
maupun anion dapat berupa kation/
anion monoatom atau kation/ anion
poliatom.
ion monoatom, adalah ion yang
tersusun oleh atom-atom tunggal,
sedangkan ion poliatom adalah ion
yang tersusun oleh lebih dari satu
atom.
Beberapa atom Logam dapat
membentuk kation dengan muatan
yang berbeda. Untuk ion seperti ini
digunakan Sistem Stock yang
dikembangkan oleh Alfred Stock
(1876 – 1946). Dalam sistem ini,
muatan dinyatakan dengan angka
romawi I, II, III, dst yang ditulis dalam
tanda kurung setelah nama logam
tanpa diberi spasi

Senyawa ion adalah senyawa yang terbentuk dari kation dan anion.
Rumus kimia senyawa ion, ditentukan oleh perbandingan muatan listrik Ay+ B–x
dari kation dan anion sedemikian rupa sehingga dalam senyawanya
muatan listriknya menjadi 0 (netral). Oleh karena itu, jika kation Ay+
bergabung dengan anion B–x maka akan terbentuk senyawa ion AxBy AxBy
y+ –x
xA + yB → AxBy
Untuk x dan y sama dengan angka 1 tidak perlu ditulis.
Contoh:
 Na+ + Cl– → NaCl • 3 K+ + AsO4 3– → K3AsO4
 2 Na+ + SO4 2– → Na2SO4 • Fe2+ + SO4 2– → FeSO4
 Fe2+ + 2 Cl– → FeCl2 • 2 Fe3+ + 3 SO4 2– → Fe2(SO4)3
 Al3+ + PO4 3– → AlPO4 • 2 NH4+ + CO32– → (NH4)2CO3
 Mg2+ + CO32– → MgCO3 • Al3+ + 3 NO3– → Al(NO3)3
Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation (di depan) dan nama anion (di belakang), angka
indeks tidak disebut.
Nama Senyawa = Nama Kation + Nama Anion
Contoh:
 Na+ + Cl– → NaCl (Ion Natrium + Ion Klorida  Natrium Klorida),
 2 Na+ + SO4 2– → Na2SO4 (Ion Natrium + Ion Sulfat  Natrium Sulfat),
 Fe2+ + 2 Cl– → FeCl2 (Ion Besi (II) + Ion Klorida  Besi(II) Klorida),
 Al3+ + PO4 3– → AlPO4 (Ion Alumunium + Ion Posfat  Alumunium Posfat),
 Mg2+ + CO32– → MgCO3 (Ion Magnesium + Ion Karbonat  Magnesium Karbonat),
 3 K+ + AsO4 3– → K3AsO4 (Ion Kalium + Ion Arsenat  Kalium Arsenat),
 Fe2+ + SO4 2– → FeSO4 (Ion Besi(II) + Ion Sulfat  Besi(II) Sulfat),
 2 Fe3+ + 3 SO4 2– → Fe2(SO4)3 (Ion Besi(III) + Ion Sulfat  Besi(III) Sulfat),
 2 NH4+ + CO32– → (NH4)2CO3 (Ion Ammonium + Ion Karbonat  Ammonium Karbonat),
 Al3+ + 3 NO3– → Al(NO3)3 (Ion Alumunium + Ion Nitrat  Alumunium Nitrat),

Latihan
1. Tuliskan nama dari senyawa-senyawa berikut ini.
a. Na2O c. ZnS e. MgO g. SnCl2 i. Al2S3
b. Hg2Cl2 d. Ag2O f. K2Cr2O7 h. CuSO4 j. KMnO4
2. Tuliskan rumus kimia senyawa yang mempunyai nama berikut.
a. Kalium nitrat f. Seng sulfida
b. Natrium sulfit g. Tembaga(I) klorat
c. Besi(II) oksida h. Tembaga(II) fosfat
d. Besi(III) oksida i. Aluminium karbonat
e. Perak klorida j. Emas(III) oksida

3. Tatanama Asam dan Basa


Selain senyawa-senyawa di atas, dikenal pula senyawa asam dan basa. Asam didefinisikan
sebagai zat kimia yang dalam air melepaskan ion H+. Contohnya HCl. Dalam keadaan murni HCl
adalah senyawa molekul dan berada sebagai gas. Akan tetapi, jika dilarutkan dalam air, maka HCl akan
melepas atom H sebagai ion H+. Senyawa demikian disebut sebagai senyawa asam. Dilihat dari rumus
kimianya, senyawa asam tersusun oleh kation hidrogen (H+) dan anion (bisa monoatom atau poliatom).
Nama asam ditentukan dari nama anionnya. Penamaan asam diawali dengan kata “asam” diikuti nama
anionnya.

Asam  H+ + anion Nama Asam = Asam + Nama anion

Contoh:
HCl : asam klorida HCN : asam sianida H2CO3 : asam karbonat
H2S : asam sulfida HNO2 : asam nitrit H3PO4 : asam posfat
HBr : asam bromida HNO3 : asam nitrat H2SO4 : asam sulfat

Basa didefinisikan sebagai zat kimia yang dalam air melepaskan ion hidroksida (OH–).
Contohnya NaOH. Dalam keadaan murni NaOH berupa kristal padat berwarna putih (dikenal juga
sebagai soda api). Dalam air, NaOH akan larut dan melepas ion OH– . Rumus kimia basa terdiri dari
kation logam atau poliatom dengan anion OH–. Nama basa adalah gabungan nama kation dan kata
“hidroksida”.

Basa  Kation + OH– Nama Basa = Nama Kation + Hidroksida

Contoh:
NaOH : Natrium hidroksida Cu(OH)2 : tembaga(II) hidroksida
Mg(OH)2 : Magnesium hidroksida CuOH : Tembaga(I) hidroksida
KOH : Kalium hidroksida Fe(OH)3 : Besi(III) hidroksida
Ca(OH)2 : Calsium hidroksida Fe(OH)2 : Besi(II) hidroksida

Latihan
1. Tuliskan nama dari senyawa asam – basa berikut ini.
a. HF c. H2SiO3 e. H2C2O4 g. AgOH i. NH4OH
b. HI d. H2SO3 f. Ba(OH)2 h. Pb(OH)2 j. Al(OH)3
2. Tuliskan rumus kimia senyawa asam – basa berikut.
a. Asam Asetat f. Zink hidroksida
b. Asam Hipoklorit g. Timah(II) hidroksida
c. Asam Klorit h. Timah(IV) hidroksida
d. Asam Klorat i. Timbal(IV) hidroksida
e. Asam Perklorat j. Litium hidroksida

.
PERSAMAAN REAKSI
Persamaan Reaksi menggambarkan perubahan kimia (reaksi kimia) dari zat–zat pereaksi (reaktan)
menjadi zat–zat hasil reaksi (produk). Dalam persamaan reaksi, baik pereaksi maupun produk dituliskan
dalam bentuk rumus molekul dan wujud dari masing-masing zat (pereaksi danproduk) dan keduanya
dipisahkan oleh tanda panah.

Pereaksi (Reaktan)  Hasil Reaksi


(Produk)
Anak panah dibaca (memiliki arti) : “membentuk” atau “bereaksi menjadi”, atau “terurai menjadi”,
“menghasilkan”, dsb.
Wujud atau keadaan zat-zat pereaksi dan hasil reaksi ada empat macam, yaitu:
 gas ditulis dengan symbol (g) = gas
 cairan ditulis dengan symbol (l) = liquid
 zat padat ditulis dengan simbol (s) = solid
 larutan ditulis dengan simbol (aq) = aqueous .
Contoh
1. Pembakaran sempurna arang atau karbon dengan gas oskigen akan menghasilkan gas karbon
dioksida
Karbon (padat) + Oksigen (gas)  karbondioksida (gas)
C (s) + O2 (g)  CO2 (g)
2. Logam Besi bila dibiarkan di tempat terbuka akan bereaksi dengan gas oksigen sehingga terbentuk
karat besi, yaitu senyawa besi(III) oksida
Besi (padat) + Oksigen (gas)  Besi(III) oksida (padat)
Fe (s) + O2 (g)  Fe2O3 (s)
3. Ammonia merupakan bahan baku utama pembuatan pupuk urea. Gas Ammonia dapat terbentuk
dari reaksi gas nitrogen dengan gas hydrogen.
Nitrogen (gas) + Hidrogen (gas)  Ammonia (gas)
N2 (g) + H2 (g)  NH3 (g)

Latihan
1. Gas hidrogen bereaksi dengan gas chlorin membentuk uap asam klorida.
2. Gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen membentuk uap air.
3. Logam aluminium bereaksi dengan gas oksigen membentuk aluminium oksida padat.
4. Kalsium oksida padat bereaksi dengan air membentuk larutan kalsium hidroksida.
5. Larutan natrium hidroksida bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk larutan natrium
sulfat dan air.
6. Larutan asam klorida bereaksi dengan larutan magnesium hidroksida membentuk larutan
magnesium klorida dan air.
7. Butana terbakar sempurna membentuk gas karbon dioksida dan air
8. Larutan magnesium nitrat bereaksi dengan larutan natrium fosfat membentuk larutan
magnesium fosfat dan larutan natrium nitrat.
9. Logam besi bereaksi dengan larutan asam klorida membentuk larutan besi(III) klorida dan gas
hidrogen.
10. Karbon dioksida dan amonia bereaksi membentuk urea dan air

1. Menyetarakan Persamaan Reaksi Sederhana

Menurut teori atom Dalton, pada reaksi kimia tidak ada atom-atom yang hilang tetapi hanya berubah
susunannya. Oleh karena itu, di dalam penulisan persamaan reaksi tidak boleh ada atom yang
jumlahnya berkurang atau berlebih. Atom-atom sebelum dan sesudah reaksi harus sama
jumlahnya, sehingga disebut persamaan reaksi setara.
Perhatikan contoh-contoh berikut:
1. C (s) + O2 (g)  CO2 (g)
Pada persamaan reaksi ini, terdapat atom-atom C dan O,
Atom Ruas Kiri Ruas Kanan baik di ruas kiri maupun ruas kanan tanda panah. Jumlah
C 1 1 atom C dan O di ruas kiri tanda panah masing-masing 1
O 2 2 dan 2, demikian pula di ruas kanan tanda panah jumlah
atom C = 1 dan O = 2. Persamaan reaksi ini sudah setara.

2. H2 (g) + O2 (g)  H2O (g)


Atom Ruas Kiri Ruas Kanan Persamaan reaksi ini belum setara, karena diruas kiri
H 2 2 terdapat 2 atom H dan 2 atom O, sementara diruas
O 2 1 kanan terdapat 2 atom H dan 1 atom O

3. Fe (s) + O2 (g)  Fe2O3 (s)


Atom Ruas Kiri Ruas Kanan Persamaan reaksi ini belum setara, karena diruas kiri
Fe 1 2 terdapat 1 atom Fe dan 2 atom O, sementara diruas
O 2 3 kanan terdapat 2 atom Fe dan 3 atom O

Lalu, bagaimanakah menyetarakan persamaan reaksi yang belum setara?


Untuk menyetarakan persamaan reaksi yang
H2 (g) + O2 (g)  H2O (g)
belum setara, adalah dengan memberikan angka
Jangan diubah menjadi:
koefisien di depan rumus kimia zat yang terlibat dalam
H2 (g) + O (g)  H2O (g)
reaksi, dan jangan sekali-kali mengubah angka
indeksnya, karena mengubah angka indeks berarti atau menjadi:
mengubah zatnya. Dengan kata lain rumus kimia zat H2 (g) + O2 (g)  H2O2 (g)
yang ada pada persamaan reaksi jangan diubah. meskipun jumlah atomnya jadi setara

Cara sederhana menyetarakan reaksi:

1. Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk. Sertakan wujud/ keadaan zat jika diketahui
2. Beri koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan
 Pilih zat dengan rumus kimia paling kompleks, atau zat yang mengandung unsur yang
muncul satu kali di ruas kiri dan satu kali di ruas kanan. Tetapkan nilai koefisien untuk zat ini
sama dengan 1. Beri koefisien sementara untuk zat yang lainnya dengan huruf a, b, c, dst
 Setarakan atom-atom pada zat yang paling kompleks tersebut.
 Jika terdapat ion poliatom di ruas kiri dan kanan serta tidak berubah, maka setarakan sebagai
ion poliatom bukan sebagai atom
 Pastikan setiap koefisien reaksi merupakan bilangan bulat sederhana. (Ingat! Koefisien = 1
tidak dituliskan dalam persamaan reaksi)

Contoh 1

Tulis persamaan reaksi setara dari Logam seng (Zn) yang bereaksi dengan larutan asam klorida (HCl)
menghasilkan larutan seng klorida (ZnCl2) dan gas hidrogen (H2)
1. Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk beserta wujud zat nya
Zn (s) + HCl (aq)  ZnCl2 (aq) + H2 (g)
2. Beri Koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan
Pilih zat dengan rumus kimia paling kompleks (ZnCl2). Tetapkan koefisiennya = 1, sementara zat
lain beri koefisien dengan huruf a, b, c, dst.
a Zn (s) + b HCl (aq)  1 ZnCl2 (aq) + c H2 (g)

Atom Ruas Kiri Ruas Kanan


Zn a 1
Cl b 2
Setarakan atom-atom pada zat yang paling kompleks tadi (berarti atom Zn dan Cl), jika terdapat
ion poliatom di ruas kiri dan kanan serta ion poliatom tersebut tidak berubah, maka setarakan
sebagai ion poliatom buka sebagai atom. (Di ruas kiri dan kanan tidak terdapat ion poliatom).
Dari penyetaraan di atas diperoleh:
Untuk atom Zn : a = 1, untuk atom Cl : b = 2, sehingga sekarang persamaan reaksi menjadi:
1 Zn (s) + 2 HCl (aq)  1 ZnCl2 (aq) + c H2 (g)
Setarakan atom-atom lainnya:
Atom lainnya yang belum setara adalah atom H. Dari persamaan di atas diperoleh:

Atom Ruas Kiri Ruas Kanan Hasil


H 2 2c 2c = 2  c = 1
Jadi diperoleh:
1 Zn (s) + 2 HCl (aq)  1 ZnCl2 (aq) + 1 H2 (g)  Ingat! Koefisien = 1 tidak perlu ditulis
Sehingga persamaan reaksi menjadi:
Zn (s) + 2 HCl (aq)  ZnCl2 (aq) + H2 (g)
Cek kembali jumlah atom-atom di ruas kiri dan kanan, ingat koefisien=1 tidakperlu dituliskan

Atom Ruas Kiri Ruas Kanan


Zn 1 1
Cl 2 2
H 2 2

Contoh 2

Tuliskan persamaan reaksi setara dari pembakaran gas metana (CH4) dengan gas oksigen (O2) yang
menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O)
1. Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk beserta wujud zat nya
CH4 (g) + O2 (g)  CO2 (g) + H2O (g)
2. Beri Koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan
 Pilih zat dengan rumus kimia paling kompleks (CH4). Tetapkan koefisiennya = 1, sementara zat
lain beri koefisien dengan huruf a, b, c, dst.

1 CH4 (g) + a O2 (g)  b CO2 (g) + c H2O (g)


Atom Ruas Kiri Ruas Kanan
C 1 b
H 4 2c
O 2a 2b + c
 Setarakan atom-atom pada zat yang paling kompleks tadi (berarti atom C dan H), jika terdapat
ion poliatom di ruas kiri dan kanan serta ion poliatom tersebut tidak berubah, maka setarakan
sebagai ion poliatom buka sebagai atom. (Di ruas kiri dan kanan tidak terdapat ion poliatom).
Atom C: 1 = b  maka b = 1
Atom H: 4 = 2c  maka c = 2
Sekarang persamaan reaksi menjadi:

1 CH4 (g) + a O2 (g)  1 CO2 (g) + 2 H2O (g)


 Setarakan atom-atom lainnya:
Atom lainnya yang belum setara adalah atom O. Dari persamaan di atas diperoleh:
Atom Ruas Kiri Ruas Kanan Hasil
O 2a 2+2=4 2a = 4  a = 2
Jadi diperoleh persamaan reaksi:
1 CH4 (g) + 2 O2 (g)  1 CO2 (g) + 2 H2O (g), atau
CH4 (g) + 2 O2 (g)  CO2 (g) + 2 H2O (g)
Cek kembali jumlah atom-atom di ruas kiri dan kanan, ingat koefisien=1 tidakperlu dituliskan

Atom Ruas Kiri Ruas Kanan


C 1 1
H 4 4
O 4 4

Contoh 3

Larutan NaOH direaksikan dengan larutan asam posfat (H3PO4). Reaksi ini menghasilkanproduk berupa
larutan natrium posfat (Na3PO4) dan air H2O. Tuliskan persamaan reaksi setaranya!
1. Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk beserta wujud zat nya
NaOH (aq) + H3PO4 (aq)  Na3PO4 (g) + H2O (l)
2. Beri Koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan
 Pilih zat dengan rumus kimia paling kompleks (Na3PO4). Tetapkan koefisiennya = 1, sementara
zat lain beri koefisien dengan huruf a, b, c, dst.

a NaOH (aq) + b H3PO4 (aq)  1 Na3PO4 (g) + c H2O (l)


 Setarakan atom-atom pada zat yang paling kompleks tadi, jika terdapat ion poliatom di ruas kiri
dan kanan serta ion poliatom tersebut tidak berubah, maka setarakan sebagai ion poliatom bukan
sebagai atom. (Di ruas kiri dan kanan terdapat ion poliatom PO43–).

Atom Ruas Kiri Ruas Kanan Hasil


Na a 3 a=3
3–
PO4 b 1 b=1
Sekarang persamaan reaksi menjadi:

3 NaOH (aq) + 1 H3PO4 (aq)  1 Na3PO4 (g) + c H2O (l)


 Setarakan atom-atom lainnya:
Atom lainnya yang belum setara adalah atom O dan H. Dari persamaan di atas diperoleh:
Atom Ruas Kiri Ruas Kanan Hasil
O 3 c c=3
H 3+3=6 2c 2c = 6  c = 3
Jadi diperoleh persamaan reaksi:
3 NaOH (aq) + 1 H3PO4 (aq)  1 Na3PO4 (g) + 3 H2O (l)
Cek kembali jumlah atom-atom di ruas kiri dan kanan, ingat koefisien=1 tidakperlu dituliskan

Atom Ruas Kiri Ruas Kanan


Na 3 3
H 6 6
O 3 3
PO4 1 1
Sekarang persamaan reaksi sudah setara.

Contoh 4

Logam tembaga (Cu) bereaksi dengan larutan asam nitrat (HNO3) sehingga menghasilkan larutan
tembaga(II) nitrat (Cu(NO3)2) gas nitrogen dioksida (NO2) dan air (H2O). Tuliskan persamaan reaksi
setaranya!
1. Tulis rumus kimia dari pereaksi dan produk beserta wujud zat nya
Cu (s) + HNO3 (aq)  Cu(NO3)2 (g) + NO2 (g) + H2O (l)
2. Beri Koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsur di ruas kiri sama dengan di ruas kanan
 Pilih zat dengan rumus kimia paling kompleks (Cu(NO3)2). Tetapkan koefisiennya = 1,
sementara zat lain beri koefisien dengan huruf a, b, c, dst.
 Setarakan atom-atom pada zat yang paling kompleks tadi, jika terdapat ion poliatom di ruas kiri
dan kanan serta ion poliatom tersebut tidak berubah, maka setarakan sebagai ion poliatom bukan
sebagai atom. (Di ruas kiri dan kanan terdapat ion poliatom, NO3 – tapi berubah).

a Cu (s) + b HNO3 (aq)  1 Cu(NO3)2 (g) + c NO2 (g) + d H2O (l)


Atom Ruas Kiri Ruas Kanan Hasil
Cu a 1 a=1
H b 2d b = 2d
N b 2+c b=2+c
O 3b 6 + 2c + d 3b = 6+2c+d
Dari hasil di atas kitamemperoleh beberapa persamaan matematik:
(1) b = 2d (2) b = 2 + c (3) 3b = 6 + 2c + d
Substitusikan persamaan (1) ke (2), diperoleh:
b = 2d ke b = 2 + c ⇒ 2d = 2 + c ⇒ c = 2d – 2
kemudian substitusikan persamaan (1) b = 2d dan persamaan c = 2d – 2 ke persamaan (3)
3b = 6 + 2c + d , diperoleh:
3(2d) = 6 + 2(2d – 2) + d ⇒ 6d = 6 + 4d – 4 + d
6d = 2 + 5d
d=2 masukan angka ini ke persamaan lain:
b = 2d , maka: b = 2(2) ⇒ b = 4
b = 2 + c, maka: 4 = 2 + c ⇒ c = 2
Dengan demikian diperoleh bahwa: a = 1, b = 4, c = 2 dan d = 2
Masukan angka-angka ini ke dalam persamaan reaksi (ganti koefisien a, b, c dan d dengan
angka-angka tersebut!!)
Sekarang persamaan reaksi menjadi:
a Cu (s) + b HNO3 (aq)  1 Cu(NO3)2 (g) + c NO2 (g) + d H2O (l)
Cu (s) + 4 HNO3 (aq)  Cu(NO3)2 (g) + 2 NO2 (g) + 2 H2O (l)
Cek kembali jumlah atom-atom di ruas kiri dan kanan, ingat koefisien=1 tidakperlu dituliskan
Atom Ruas Kiri Ruas Kanan
Cu 1 1
H 4 4
N 4 4
O 12 12

Latihan
Setarakan persamaan reaksi berikut.

1. C5H10 (g) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O(l)


2. CaCO3 (s) + HCl (aq) → CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O(l)
3. NH3 (g) + O2 (g) → NO(g) + H2O(g)
4. Al2O3 (s) + H2SO4 (aq) → Al2 (SO4)3 (aq) + H2O(l)
5. PI3 (s) + H2O (l) → H3PO3 (aq) + HI(g)
6. Na (s) + O2 (g) → Na2O (s)
7. C2H6 (g) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O (g)
8. NaOH (aq) + H3PO4 (aq) → Na3PO4 (aq) + H2O (l)
9. Zn (s) + HCl (aq)  ZnCl2 (aq) + H2 (g)
10. Fe2 (CO3)3 (s) + H2O (l) → Fe(OH)3 (s) + CO2 (g)
SOAL – SOAL ASESMEN MANDIRI

I. Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Rumus kimia suatu senyawa memberikan
9. FeO memiliki nama ....
informasi tentang ....
A. besi(III) oksida D. feri oksida
A. sifat-sifat kimia B. ferum oksida E. besi oksida
B. perbandingan unsur-unsur
C. besi(II) oksida
C. kereaktifan
D. tempat dimana zat itu ditemukan 10. Pasangan rumus kimia dan nama senyawa
E. geometri atau bangun molekul berikut yang benar adalah ....

2. Rumus kimia senyawa yang terbentuk dari


ion K+ , Fe3+, Cu2+, SO4 2–, dan PO4 3– yang
benar adalah … .
A. Fe2(SO4) 3 dan Cu3 (PO4)2
B. KSO4 dan Fe(SO4)3
C. K2SO4 dan Fe2(SO4 )2 11. Nama untuk senyawa dengan rumus CaC2
D. K2SO4 dan Fe3PO4 adalah ....
E. Fe3(PO4 )2 dan CuSO4 A. kalsium karbonat
3. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan B. kalsium karbida
rumus kimianya, kecuali … . C. kalsium dikarbon
A. NO = nitrogen oksida D. kalsium karbohidrat
B. CO2 = karbon dioksida E. kalsium dikarbonat
C. PCl3 = fosforus triklorida 12. Nama yang tepat untuk senyawa KCN
D. Cl2O = diklorida oksida adalah
E. As2O3 = diarsen trioksida A. kalium nitrat D. kalium nitrida
4. Dibromin pentaoksida mempunyai rumus B. kalium karbon E. kalium sianida
kimia yang benar adalah … . C. kalium karbonat
A. BrO2 D. Br2 O7 E. Br2O5 13. Soda bu mempunyai rumus kimia K2CO3 .
B. Br2O3 E. Br3O5 Senyawa itu mempunyai nama … .
5. Rumus kimia dari dinitrogen trioksida adalah A. kalium karbonat
A. N2O C. N3O2 E. N2O3 B. kalsium karbonat
B. NO3 D. NO2 C. dikalium karbonat
D. kalium karbon oksida
6. Rumus kimia kalsium hidroksida adalah … . E. kalium bikarbonat
A. KOH C. Ca(OH)2 E. CaOH
B. Ca3(OH)2 D. K(OH)2 14. Nama senyawa berikut yang benar adalah …
A. K2O = dikalium oksida
7. Rumus molekul dari asam klorida, asam B. Ag2O = perak oksida
sulfat, dan asam fosfat berturut-turut adalah. C. Hg2O = merkuri oksida
A. HClO, H2S, dan H3PO3 D. Fe2O3 = besi(II) oksida
B. HCl, H2SO3, dan H3PO4 E. MnSO3 = mangan sulfida
C. HClO3, H2SO4, dan H2PO4
D. HCl, H2SO4, dan H3PO4 15. Pada reaksi H2(g) + Cl2(g)  2 HCl(aq) yang
E. HCl, HNO3, dan H2PO3 berperan sebagai pereaksi adalah ....
A. HCl B. H2 C. Cl2
8. Senyawa dengan rumus Ca(NO3)2 D. H2 dan Cl2 E. H2 dan HCl
mempunyai nama ....
A. kalsium nitrit D. kalsium(II) nitrit 16. Asam klorida direaksikan dengan kalium
B. kalsium(II) nitrat E. kalsium nitrat hidroksida menghasilkan kalium klorida dan
C. kalsium(I) nitrat air. Persamaan reaksi yang benar adalah ....
A. HCl(aq) + K2OH(aq) ⟶ KCl(aq) + H2O(l)
B. HCl(aq) + KOH(aq) ⟶ KCl(aq) + H2O(l)
C. 2 HCl(aq) + K2OH(aq) ⟶ KCl2(aq) + H2O(l) A. a = 3; b = 2; c = 3 D. a = 5; b = 4; c = 2
D. HCl(aq) + K2OH2(aq) ⟶ KCl(aq) + H2O(l) B. a = 2; b = 2; c = 2 E. a = 4; b = 5; c = 4
E. HCl(aq) + KOH2(aq) ⟶ KCl(aq) + H2O(l) C. a = 5; b = 3; c = 2
17. Pada reaksi: 24. a Cu + b HNO3 ⟶ c Cu(NO3)2 + d H2
a Zn + b HCl ⟶ c ZnCl2 + d H2, Koefisien a, b, c, dan d agar reaksi tersebut
maka koefisien a, b, c, dan d berturut-turut setara adalah ....
adalah .... A. 2, 1, 1, 1 D. 1, 2, 1, 2
A. 1, 2, 2, dan 1 D. 1, 1, 2, dan 1 B. 1, 2, 1, 1 E. 2, 1, 2, 1
B. 1, 2, 1, dan 1 E. 1, 2, 1, dan 2 C. 1, 1, 1, 2
C. 2, 2, 1, dan 2
25. Reaksi amonium fosfat dengan kalium
18. Logam kalsium bereaksi dengan gas oksigen hidroksida membentuk kalium fosfat dan
menghasilkan kalsium oksida padat. amonium hidroksida. Reaksi yang benar
Persamaan reaksi yang benar adalah … . adalah ....
A. Ca(s) + O2 (g) ⟶ CaO(s) A. (NH3)4 (aq) + PO4 (aq) + KOH(aq) ⟶
B. Ca(s) + O2 (g) ⟶ CaO2 (s) K4(PO4)3 (aq) + NH4OH(aq)
C. 2 Ca(s) + O2 (g) ⟶ 2 CaO(s) B. (NH4)3 PO4 (aq) + 3 KOH(aq) ⟶
D. 2 K(s) + O2 (g) ⟶ 2 K2O(s) 3NH4OH(aq) + 3 KPO4 (aq)
E. 4 K(s) + O2 (g) ⟶ 2 K2O(s) C. (NH4)3PO4 (aq) + 3 KOH(aq) ⟶
19. Persamaan reaksi 3NH4OH(aq) + K3PO4 (aq)
D. K3PO4 (aq) + 3 KOH(aq) ⟶
a Zn + b HNO3 ⟶ c Zn(NO3)2 + NH4NO3 + 3 H2O
K3PO4 (aq) + 3 NH4OH(aq)
akan setara, bila koefisien a, b, dan c E. K3PO4 (aq) + KOH(aq) ⟶
berturut-turut adalah … . K4(PO4)3 (aq) + NH4OH(aq)
A. 1, 5, dan 1 D. 2, 8, dan 2
B. 4, 8, dan 2 E. 4, 10, dan 4
C. 2, 5, dan 2
20. Pada reaksi pembakaran gas propana:
p C3H8 + q O2 ⟶ r CO2 + s H2O
reaksi akan menjadi setara bila p, q, r, dan s
berturut-turut adalah … .
A. 1, 5, 3, dan 4 D. 1, 2, 5, dan 2
B. 1, 3, 1, dan 3 E. 2, 5, 2, dan 1
C. 2, 3, 6, dan 4
21. Di antara persamaan molekuler berikut,
reaksi yang sudah setara adalah ....
A. 2CuO(s) + 2C(s) ⟶ Cu(s) + 4CO2(g)
B. SO2(g) + 2O2(g) ⟶ SO3(g)
C. H2S(g) + O2(g) ⟶ H2O(A) + SO2(g)
D. P4O10(g) + 10C(s) ⟶ P4(g) + 10CO(g)
E. 2NO(g) + O2(g) ⟶ 2NO2(g)
22. Persamaan reaksi berikut yang setara adalah
A. Fe(s) + HCl(aq) ⟶ FeCl2 (aq) + H2 (g)
B. SO2 (g) + O2 (g) ⟶ SO3 (g)
C. CuO(s) + 2 H2 (g) ⟶ Cu(s) + H2O(g)
D. Na(s) + H2O(l) ⟶ NaOH(aq) + H2 (g)
E. Zn(s) + H2SO4 (aq) ⟶ ZnSO4 (aq) + H2 (g)
23. Reaksi pembakaran gas asetilen adalah
2 C2H2 + a O2 ⟶ b CO2 + c H2O.
Koefisien untuk a, b, dan c adalah ....

Anda mungkin juga menyukai