B. LAMBANG UNSUR
Penulisan lambang unsur dikenal pada abad pertengahan yaitu oleh John Dalton (1810) membuat
lambang unsur masih sangat sederhana sebagai dasarnya adalah lingkaran.
Seiring dengan perkembangan penemuan unsure JJ Bezelius (1779-1848) membuat lambang
unsur yang digunakan sebagai dasar penulisan lambang unsur sampai sekarang, dengan
ketentuan:
- Lambang unsur yang terdiri atas satu huruf, maka penulisanya harus dengan huruf capital.
- Lambang unsure yang terdiri dari atas dua huruf, maka penulisanya dengan huruf capital pada
huruf pertama, dan huruf kecil untuk yang kedua. Contoh lambang unsur:
C. RUMUS KIMIA
Rumus kimia zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam zat itu.
Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur dalam rumus kimia disebut angka indeks.
Rumus kimia zat dapat berupa rumus molekul atau rumus empiris.
1) Rumus Molekul
Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang
menyusun satu molekul senyawa. Jadi rumus molekul menyatakan susunan sebenarnya dari
molekul zat.
Contoh:
(a). Rumus molekul air yaitu H2O yang berarti dalam satu molekul air terdapat dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen.
(b). Rumus molekul glukosa C6H12O6 yang berarti dalam satu molekul glukosa terdapat 6 atom
karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
2) Rumus Empiris
Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-
unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus empiris.
Contoh:
(a) Natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl– dengan
perbandingan 1 : 1. Rumus kimia natrium klorida NaCl.
(b) Kalsium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Ca2+ dan ion Cl-– dengan
perbandingan 2 : 1. Rumus kimia kalsium klorida CaCl2.
Pada kondisi kamar, sebagian unsur-unsur ada yang membentuk molekul-molekul. Rumus kimia
unsur-unsur semacam ini tidak digambarkan hanya dengan lambang unsurnya, melainkan unsur
beserta jumlah atom yang membentuk molekul unsur tersebut.
Contoh:
(a) Rumus kimia gas oksigen yaitu O2, berarti rumus kimia gas oksigen terdiri atas molekul-
molekul oksigen yang dibangun oleh dua atom oksigen.
(b) Rumus kimia fosfor yaitu P4, berarti rumus kimia unsur fosfor terdiri atas molekul-molekul
fosfor yang tiap molekulnya dibentuk dari empat buah atom fosfor.
Semua senyawa mempunyai rumus empiris. Senyawa molekul mempunyai rumus molekul selain
rumus empiris. Pada banyak senyawa, rumus molekul sama dengan rumus empirisnya. Senyawa
ion hanya mempunyai rumus empiris. Jadi, semua senyawa yang mempunyai rumus molekul,
pasti memiliki rumus empiris. Namun, senyawa yang memiliki rumus empiris, belum tentu
mempunyai rumus molekul.
Pelatihan 2.2
Jawablah pertanyaan berikut di buku catatan kimia kalian !
Lengkapi tabel berikut :
No Nama Rumus Jumlah atom Rumus Empiris
. Senyawa Molekul penyusunnya
1. Vitamin C C6H8O6 C = 6 ; H = 8,O = 6 ……….
2. Asetilena C2H2 ………………… ……….
…
3. Etanol C2H5OH ………………… ……….
(alkohol) …
4. Urea CO(NH2)2 ………………… ………..
…
D. PERSAMAAN REAKSI
Persamaan reaksi didefinisikan sebagai persamaan yang menyatakan kesetaraan jumlah zat-zat
yang terlibat dalam reaksi kimia dengan menggunakan rumus kimia. Dalam reaksi kimia terdapat
zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Dalam menuliskan persamaan reaksi, rumus kimia
pereaksi dituliskan di ruas kiri dan rumus kimia hasil reaksi dituliskan di ruas kanan.
Antara kedua ruas itu dihubungkan dengan anak panah (→ ) yang menyatakan arah reaksi kimia.
Contoh:
Logam magnesium bereaksi dengan gas klorin membentuk magnesium klorida. Tuliskan
persamaan reaksinya. Persamaan reaksinya adalah :
Mg + Cl2 → MgCl2
Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat
dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat maupun muatannya. Untuk menuliskan persamaan
reaksi berlaku Hukum Kekekalan Massa atau Hukum Lavoisier, artinya jumlah atom tiap unsur
sebelum dan sesudah reaksi sama.
Contoh : Na + Cl2 → NaCl
Periksa apakah persamaan sudah setara?
Untuk :
Na ruas kiri = 1, Na ruas kanan = 1 ( sudah sama )
Cl ruas kiri = 2, Cl ruas kanan = 1 ( belum sama )
Jadi, persamaan di atas belum setara.
Untuk menyamakan jumlah atom Cl dengan menambahkan angka koefisien 2 didepan NaCl,
Sehingga persamaan reaksi menjadi : Na + Cl2 → 2NaCl……………………akibatnya adalah :
Na ruas kiri = 1, Na ruas kanan = 2 ( belum sama )
Cl ruas kiri = 2, Cl ruas kanan = 2 ( sudah sama )
Untuk menyamakan jumlah atom Na dengan menambahkan angka koefisien 2 didepan Na,
Sehingga persamaan reaksi menjadi : 2Na + Cl2 → 2NaCl……………………akibatnya adalah :
Na ruas kiri = 2, Na ruas kanan = 2 ( sudah sama )
Cl ruas kiri = 2, Cl ruas kanan = 2 ( sudah sama )…………………….jika jumlah atom – atom
ruas kiri sama dengan jumlah atom – atom ruas kanan maka persamaan reaksi sudah setara.
Kesimpulannya adalah :
Cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan menambahkan bilangan di
depan setiap rumus kimia dengan angka yang sesuai. Bilangan yang ditambahkan ini dinamakan
koefisien reaksi. Jadi, cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah dengan
cara menentukan nilai koefisien reaksi.
Hal – hal penting yang harus diperhatikan dalam menyetarakan persamaan reaksi :
1. Jangan sekali- kali mengganti angka angka indeks ( angka yang menunjukkan jumlah
atom dalam satu molekul ) dari zat kimia yang bereaksi dan hasil reaksi, karena ini
berarti mengganti rumus kimianya.
2. Jangan menambahkan zat lain yang tidak ada dalam persamaan reaksi
3. Setarakanlah jumlah atom dengan mengubah – ubah angka koefisiennya ( angka di
depan rumus kimia )dengan urutan sbb:
a. Atom logam
b. Atom non logam
c. Atom H
d. Atom O
Pelatihan 2.3
Jawablah pertanyaan berikut di buku catatan kimia kalian !
Setarakanlah persamaan reaksi berikut :
1. N2O5 + H2O HNO3
2. H3PO4 + Ca(OH)2 Ca3(PO4)2 + H2O
3. Fe2O3 + HBr FeBr3 + H2O
4. C6H12O2 + O2 CO2 + H2O
E. PENGERTIAN ATOM
Bagian terkecil dari unsur yang masih mempunyai sifat unsurnya disebut Atom.
Materi tersusun dari partikel – partikel yang dapat berbentuk atom,molekul atau ion.
Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom yang sama atau berbeda.Gabungan atom –
atom akan menghasilkan :
1. Molekul Unsur : gabungan atom – atom yang sejenis
Contoh : N2 = gas Nitrogen
O2 = gas Oksigen
H2 = gas Hidrogen
F2 = gas Flour
Cl2 = gas Klor
Br2 = gas Brom
I2 = gas Iod
2. Molekul Senyawa : gabungan atom – atom yang berbeda jenisnya
Contoh : H2O, NH3, H2SO4, CO2, dll
Ion adalah atom atau gabungan atom yang bermuatan listrik.Atom yang bermuatan listrik
positif disebut kation, sedangkan atom yang bermuatan negatif disebut anion.
Pelatihan 2.4
Jawablah pertanyaan berikut di buku catatan kimia kalian !
1. Berilah nama senyawa berikut :
a. P2O5
b. PCl5
c. SO3
d. NO2
2. Tuliskan rumus molekul senyawa berikut :
a. Karbon tetra klorida
b. Difosforus trioksida
c. Diklorin heptaoksida
d. Karbon disulfida
3. Berilah nama senyawa berikut :
a. MgO
b. Na2SO4
c. KOH
d. BaSO4
e. Ca3(PO4)2
Selalu Ingat !
1. Tetap dirumah
2. Jaga kesehatan
3. Jangan lupa beribadah
4. Bijaklah dalam ber- medsos