Anda di halaman 1dari 18

PENELITIAN EVALUATIF

MUHAMMAD FITRAH MUBARAK 21611251022


A.INE APRILIA DAMAI 21611251027
ANDI HERDINAWATY HERIL 21611251032
DIKRI MUHAMMAD 21611251037
Pengertian Penelitian Evaluatif
Menurut Depdiknas (2002:3) evaluasi merupakan suatu proses
sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasikan informasi yang umumnya diperoleh melalui
pengukuran untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu
program pendidikan. Evaluasi dilaksanakan untuk menguji obyek/
02kegiatan dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan
keputusan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2007) menyebutkan bahwa evaluasi


merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut
digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam
mengambil keputusan.

Viviane dan Gilbert de Lansheere (dalam Inggit Kurniawan, 2009)


menyatakan bahwa evaluasi adalah proses penentuan apakah
materi dan metode pembelajaran telah sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
Prinsip Prinsip Evaluasi

Keterpaduan Pedagogis
Perlu adanya tool penilai dari aspek pedagogis
01 Evaluasi harus dilakukan dengan prinsip
keterpaduan antara tujuan intrusional
04 untuk melihat perubahan sikap dan perilaku
sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu
pengajaran, materi pembelajaran dan metode
menjadi motivator bagi diri siswa.
pengajaran.
Keterlibatan peserta didik
02 Prinsip ini merupakan suatu hal yang mutlak,
karena keterlibatan peserta didik dalam
evaluasi bukan alternatif, tapi kebutuhan Akuntabel
mutlak. 05 Hasil evaluasi haruslah menjadi alat akuntabilitas
Koherensi atau bahan pertnggungjawaban bagi pihak yang
03 Evaluasi
. harus berkaitan dengan materi
pengajaran yang telah dipelajari dan sesuai
berkepentingan seprti orang tua siswa, sekolah,
dan lainnya.
dengan ranah kemampuan peserta didik
yang hendak diukur
Perbedaan Penelitian Evaluatif Dan Evaluasi
Persamaan Penelitian Evaluatif dan Evaluasi

Keduanya bisa mengkaji fokus atau permasalahan


yang sama, menggunakan desain dengan metode
dan teknik pengukuran atau pengumpulan data
yang sama.

Keduanya juga dapat menggunakan sampel dengan


lokasi atau lingkup wilayah yang sama, menggunakan
teknik analisis data dan interpretasi hasil yang sama.
Prosedur Penelitian
1. mengadakan pengkajian terhadap buku-buku, lapangan dan menggali informasi dari para pakar untuk
memperoleh gambaran tentang masalah yang akan diteliti.
2. Peneliti merumuskan problematika penelitian dalm bentuk pertanyaan penelitian
setelah terlebih dahulu mengkaji lagi sumber-sumber yang relevan untuk
memperoleh ketajamn problematika
3.    Peneliti menyusun proposal penelitian dengan mencantumkan latar belakang masalah, alasan
mengadakan penelitian, problematika, tujuan, hipotesis ( disertai dengan dukungan teori dan penemuan-
penemuan penelitian), metodologi penelitian yang memuat subjek penelitian (populasi dan sampel
dengan rincian besarnya sampel, teknik sampling dan siapa sampel penelitiannya), instrumen
pengumpulan data dan teknik analisis data.
4.    Peneliti mengatur perencanaan penelitian, menyusun instrumen, menyiapkan kancah penelitian dan
melaksanakn uji coba instrumen.
5.    Pelaksanan penelitian dalam bentuk yang disesuaikan dengan model penelitian yang telah dipilih. Dalam
penelitian evaluasi peneliti mungkin mengambil model eksperimen murni (jika persyaratan-persyaratan
terpenuhi) atau model eksperimen pura-pura. Dalam hal ini penelitian berfikir bahwa dalam mengevaluasi
program dipikirkan mesti ada sesuatu yang dilaksanakan. Peneliti mengukur tingkat keberhasilan
perlakuan yang dilaksanakan dalam progran yang dievaluasi. Dalam hal ini peneliti telah mengkaji
rencana pengelola program melalui sasaran yang dikehendaki sesudah perlakuan diberikan. Dengan
kata lain pelaksana penelitian evaluasi sudah menyiapkan tolok ukur.
Prosedur Penelitian
6.     Peneliti mengumpulkan data dengan instrumen yang telah disusun berdasrkan rincian
komponen-komponen yang akan dievaluasi.
7.     Menganalisis data yang terkumpul dengan mengeterapkan tolok ukur yang telah dirumuskan oleh
peneliti sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pengelola program.
8.     Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan atas gambaran sejauh mana data sesuai dengan tolok ukur.
9.     Informasi mengenai hasil penelitian evaluasi disampaikan kepada pengelola program atau pihak yang
minta bantuan kepada peneliti evaluasi. Evaluasi tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
tindak lanjut program yang dievaluasi. Wujud tindak lanjut ada tiga  alternatif yatu:
a.    Program disebarluaskan karena dipandang baik
b.   Program direvisi karena ada hal-hal yang belum sesuai dengan tolol ukur yang dikehendaki
c.    Program dihentikan karena ada bukti bahwa kurang atau tidak baik.
 
Fungsi Penelitian Evaluatif
Evaluasi mengemban fungsi kontrol dan
Fungsi Pembelajaran. Untuk inspeksi. Artinya dapat digunakan sebagai
mengetahui keberhasilan kegiatan informasi kepada pimpinan puncak atau pihak
atau kegagalan dan mengetahui donor apakah kegiatan program telah
penyebabnya, dimungkinkan dilaksanakan dengan benar dan membawa
penyempurnaan kinerja program hasil sesuai yang diharapkan.
dimasa mendatang dan menghindari
kesalahan yang telah dibuat pada Evaluasi dapat mengemban
masa lalu fungsi akuntabilitas, karena ia
memberikan informasi tentang
penggunaan anggaran/dana.

Evaluasi dapat berfungsi sebagai kemudi dan Evaluasi dapat berfungsi


manajemen. Yaitu sebagai umpan balik dan kepenasihatan. Hasil evaluasi
kendali pencapaian tujuan program. Serta dapat digunakan untuk
membuat penyesuaian mengenai cara mendapatkan dana yang lebih
bagaimana sebaiknya program dilaksanakan. banyak guna mendanai
program sejenis di masa yang
akan datang.
Tujuan Penelitian Evaluatif

Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui


proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses 01 Perbaikan sistem
pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu, input,
transformasi dan output. Input adalah peserta didik yang
Pertanggung jawaban kepada
telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses
02 pemerintah dan masyarakat.
pembelajaran, transformasi adalah segala unsur yang
terkait dengan proses pembelajaran yaitu; guru, media
dan bahan beljar, metode pengajaran, sarana
penunjang dan sistem administrasi. Sedangkan output
adalah capaian yang dihasilkan dari proses 03 Penentuan tindak lanjut
pembelajaran. Maksud dari dilakukannya evaluasi pengembangan
adalah :
Tujuan Penelitian Evaluatif
Membantu perencanaan pelaksanaan program.
Membantu dalam penentuan keputusan
penyempurnaan atau perubahan program.
Membantu dalam penentuan keputusan
keberlanjutan atau penghentian program.
Menemukan fakta-fakta dukungan atau penolakan
terhdap program.
Secara terperinci tujuan penelitian evaluatif adalah Memberikan sumbangan dalam pemahaman proses
sebagai berikut: psikologis, sosial dan politik dalam pelaksanaan
program serta faktor yang mempengaruhi.
Mengukur manfaat dan kelayakan program.
.Untuk menilai, baik untuk melalui pengujian maupun
melalui analisis mengenai hubungan antara
variabel-variabel.
Jadi tujuan utama dari penelitian evaluatif adalah
sebagai penyedia informasi berkaitan dengan
program-program pendidikan yang telah dilaksanakan.
Ciri – Ciri Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif bukan sekedar melakukan evaluasi pada umumnya. Penelitian evaluatif merupakan kegiatan
evaluasi tetapi mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku bagi sebuah penelitian, yaitu persyaratan keilmiahan, meng
ikuti sistematika dan metodologi secara benar sehingga dapat di pertanggungjawabkan. Sejalan dengan makna t
ersebut, penelitian evaluatif harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Arikunto,2006):

Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti


berpikir sistemik yaitu memandang
Proses kegiatan penelitian tidak program yang diteliti sebagai sebuah
menyimpang dari kaidah-kaidah kesatuan yang terdiri dan beberapa
yang berlaku bagi penelitian komponen atau unsur yang saling
ilmiah pada umumnya. berkaitan antara satu sama lain dalam
menunjang keberhasilan kinerja dan
Agar dapat mengetahui secara rinci objek yang dievaluasi.
kondisi dan objek yang dievaluasi, perlu
adanya identifikasi komponen yang
Menggunakan standar, kriteria, dan tolak ukur
berkedudukan sebagai factor penentu
yang jelas untuk setiap indikator yang
bagi keberhasilan program.
dievaluasi agar dapat diketahui dengan
cermat keunggulan dan kelemahan program.
Ciri – Ciri Penelitian Evaluatif
Agar informasi yang diperoleh dapat
menggambarkan kondisi nyata secara
rinci untuk mengetahui bagian mana
dari program yang belum terlaksana,
perlu ada identifikasi komponen yang
Kesimpulan atau hasil penelitian
dilanjutkan dengan identifikasi sub
digunakan sebagai masukan/
komponen, dan sampai pada indikator
rekomendasi bagi kebijakan atau
dan program yang dievaluasi.
rencana program yang telah ditentukan.
Dengan kata lain,dalam melakukan
kegiatan evaluasi program, peneliti
harus berkiblat pada tujuan program
Dari hasil penelitian harus dapat disusun kegiatan
sebuah rekomendasi secara rinci dan sebagai standar, kriteria, atau tolak ukur.
akurat sehingga dapat ditentukan tindak
lanjut secara tepat.
Jenis/ Tipe Penelitian Evaluatif
Ada dua tipe utama dari penelitian evaluatif yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif yang dibuat oleh Scriven
(1967).

Evaluasi formatif lebih diarahkan pada mengevaluasi proses


dan ditujukan untuk menyempurnakan, memperbaiki program.
Contoh dalam praktik pembelajaran adalah pelaksanaan
ulangan harian atau ujian blok.

Evaluasi sumatif lebih diarahkan pada mengevaluasi hasil, untuk


menilai apakah program cukup efektif dan efisien sehingga
diperoleh kesimpulan program tersebut dilanjutkan atau
dihentikan
Pendekatan Dalam Penelitian Evaluatif
Dalam bukunya Research In Education, Mc Millan dan Schumacer menguraikan tiga
t
pendekatan yang sering digunakan dalam penelitian evaluatif
ang dapa
yaitu : uan y
tuj
em ilihan
Infographic Designed P
r.
diuku
Easy to change colors, photos and Text.
Evaluasi berorientasi tujuan: m e n.
instr u
Adalah salah satu pendekatan
iliha n
dimana fokusnya adalah untuk mengukur tingkat ketercapaian
Pem lu a si.
a
in ev
tujuan dari praktik atau kegiatan pendidikan oleh kelompok
sasaran atau mengukur hasil pelaksanaan program/kegiatan. e sa
Tingkat kecocokan antara tujuan dengan hasil menunjukkan ilih and
tingkat keberhasilan program atau kegiatan. Pem a lisis
a n
la n dan
Langkah-langkah dalam evaluasi yang berorientasi pada tujuan:
ng u mpu
Pe
data.
si h asil
ret a
Interp
Pendekatan Dalam Penelitian Evaluatif
bu tu han
ku ra n ke a si
Infographic Designed
ng u v al u
Easy to change colors, photos and Text. Pe d a ne
gram
Evaluasi berorientasi keputusan
Adalah pendekatan evaluasi yang diarahkan pada proses p r o
penentuan jenis keputusan yang akan diambil, pemilihan, c an aan
n
pengumpulan dan analisis data yang dibutuhkan untuk penentuan Pere an
keputusan, dan penyampaian hasil (laporan) pada penentu
masu
k
en t asi
keputusan.
i m plem
as i
Evalu
Stufflebeam (1971) dalam Sukmadinara (2009) mengembangkan
model evaluasi pendidikan yang bersifat komprehensif yang
mencakup konteks (context), masukan (input), proses (proces), dan
i p r o ses
hasil as
(product), yang disingkat menjadiCIPP. Evalu
Dan model tersebut dikembangkan evaluasi berorientasi keputusan
yaitu :
asi hasil
Evalu
Pendekatan Dalam Penelitian Evaluatif

Evaluasi berorientasi partisipan:


Adalah pendekatan bersifat holistik atau menyeluruh, menggunakan
aneka instrumen dan aneka data, agar diperoleh pemahaman yang
utuh dan sudut pandang dan nilai-nilai yang berbeda tentang
pelaksanaan pendidikan menurut perspekti atau sudut pandang
para partisipan.
Penelitian evaluatif dalam pendidikan
mencakup bidang yang cukup luas, adapun
beberapa contoh bidang antara lain: Ruang
1.Kurikulum
Bagiannya antara lain desain kurikulum, implementasi dan evaluasi kurikulum. Material
kurikulum berupa buku teks, modul, paket, perangkat keras, perangkat lunak, film, video,
Lingkup
Sumber belajar berupa laboratorium, workshop dan perpustakaan.
2.Program pendidikan
Anak berbakat, anak yang lambat, pencegahan putus sekolah, remedial. Programmnya
Penelitian
antara lain: sains, social, matematika, ketrampilan PJJ.
3.Pembelajaran Evaluatif
Model-model pembelajaran seperti CTL, Discovery inquiry, pembelajaran terpadu,dll.
4.Pendidik
Guru, konselor dan administrator.
Dalam
5.Siswa
Kepribadian, kecerdasan, sikap, minat, motivasi, kebiasan belajar dan prilaku
menyimpang.
Pendidikan
6.Organisasi
Sekolah dasar, sekolah menengah, pendidikan tinggi, pendidikan kejuruan, pendidikan
khusus, dll.
7.Manajemen
Personil, sarana dan prasarana, biaya, partisipasi masyarakat, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai