Anda di halaman 1dari 20

FISIOLOGI, RESPON DAN ADAPTASI

SISTEM SARAF TERHADAP


OLAHRAGA
ANDI HERDINAWATY HERIL
SHILVANA MARZA
Pengertian Fisiologi
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana organ-organ
bagian tubuh bekrjasama. Fisiologi meliputi molekul,sel,organ,otot
dan semua proses kimia serta fungsinya(kinantoro2021).
Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem pengendalian aktivitas tubuh(sistem
koordinasi),seperti misalnya kontraksi otot.sistem ini bereaksi ketika tubuh manusia
bereaksi terhadap rangsangan dari luar tubuh.Rangsangan tersebut disebut
stimulus,sedangkan reaksi dari stimulus tersebut dinamakan respon.
Sistem saraf berupa hantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat.Proses inilah
yang bereaksi ketika manusia menerima rangsangan.Sistem saraf juga
memungkinkan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.Untuk menanggapi
rangsangan,ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf yaitu:
- Reseptor penerima impuls.
- Penghantar impuls.
- Efektor,bagian yang menanggapi rangsangan.
Sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepat,seperti kontraksi otot atau
peristiwa viseral yang berubah dengan cepat.Menerima ribuan informasi dari
berbagai organ sensoris dan kemudian mengintegrasikannya untuk menentukan
reaksi yang harus dilakuakn tubuh.
Struktur Saraf
1. Neuron
Neuron merupakan bagian terkecil dalam penyusunan sistem saraf.setiap neuron terdiri atas tiga
bagian,yaitu sel saraf,dendrit,dan akson.Neuron bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung
dendrit dana ujung akson akan menghubungkan jaringan antar saraf,yaitu sel saraf sensorik,sel
saraf motorik,dan sel saraf penghubung.

Bagian-Bagian Neuron

Akson atau neurit adalah sel


Cell Dendrit adalah bagian penting dari sel yang panjang, tipis dan
body(perycarion/soma) saraf. Dendrit bertanggung jawab untuk membawa impuls elektrikal
Bagian berinti pada sel menangkap informasi dari neuron menjauh dari sel tubuh neuron
saraf yang memiliki tetangga dan mengirimkan informasi atau soma. Akson ini juga
tonjolan-tonjolan tersebut ke badan sel neuron. Fungsi dilindungi oleh selubung mielin.
protoplasma dendrit adalah menerima sinyal dari Fungsi akson adalah untuk
neuron lain, memproses sinyal ini, dan mengirim informasi ke
mentransfer informasi ke soma neuron. bermacam neuron, otot dan
kelenjar.
Struktur Saraf
2. Sel Saraf
A. Sel saraf sensorik
Adalah sel saraf yang bertugas menerima rangsangan dari luar tubuh,merubah menjadi
impuls,dan meneruskan ke otak.

B. Sel saraf motorik

Adalah sel saraf yang berfungsi memebawa impuls dari otak dan sumsum tulang belakang
menuju otak. Fungsi motorik sekali imformasi sensori di proses,sistem saraf akan memperoleh
respon motorik yang tepat sebagai respon terhadap aktifasi efektor (otot kelenjar) melalui
cranial dan spinal nerves.Stimulasi efektor menyebebkan otot berkontraksi dan kelenjar
mengsekresi.

C. Sel saraf penghubung

Adalah saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan susmsum tulang belakang,berfungsi
menghubungkan impuls dari sel sensorik ke sel saraf motorik.
Sistem Saraf Pusat

OTAK
Sistem Saraf Pusat

Otak besar(serebrum) Diensefalon Otak tengah


LOBUS DALAM OTAK WILAYAH UTAMA (mesenfalon)
- Lobus frontalis Lobus - Talamus
- Lobus parietalis - Epithalamus
- Lobus oksipitalis - Hipotalamus
- Lobus temporalis
Sistem Saraf Pusat

Sistem limbik Otak


kecil(sereblum)
Batang otak
(trunkus serebri) Pons varolii
Sistem Saraf Pusat

SUMSUM TULANG BELAKANG


Sistem Saraf Pusat

Sumsum tulang belakang


Sumsum lanjutan ( mendula spinalis)
( medula oblongata) - Substansi alba (putih)
- Substansi grisea (abu-abu)
Sistem Saraf tepi(saraf perifer)

1. Sistem saraf somatik


- Indra somatik mekanoresseptif
- Indra somatik termoreseptor
- Indra nyeri
Sistem Saraf tepi(saraf perifer)

2. Sistem saraf otonom

- Saraf para simpatis


- saraf simpatis
Sistem Saraf tepi(saraf perifer)
Gerak Sadar dan Refleks

Gerak sadar
Gerak refleks
Gerak sadar adalah gerak yang didasari Gerak refleks terjadi secara spontan
dengan kesadaran penuh untuk
melakukannya atau gerak secara
disengaja
Gangguan Sistem Saraf

Meningitis Epilepsi (ayan)

Esenfalitis Alzheimer

Neuritis Stroke

Kesemutan Neuropati
Cedera Pada Sistem Saraf
1.Cedera Saraf Tulang Belakang
Gejala utama yang biasanya dapat terlihat jelas pada cedera saraf tulang
belakang adalah gangguan motorik yang berupa kelemahan otot dan
gangguan sensorik yang berupa mati rasa. Berdasarkan tingkat
keparahan cedera, gejala bisa dibagi menjadi:
Gejala tidak menyeluruh atau lokal (incomplete)
Gejala tidak menyeluruh terjadi ketika cedera saraf hanya menyebabkan
berkurangnya kemampuan untuk bergerak (gerakan menjadi lemah) atau
merasakan.
Gejala menyeluruh (complete)
Gejala menyeluruh ditandai dengan hilangnya semua kemampuan
sensorik dan motorik sehingga pasien tidak dapat bergerak atau
merasakan sama sekali.
Cedera Pada Sistem Saraf
2. Nyeri pinggang
Nyeri pinggang atau cedera punggung bawah banyak dialami oleh Anda yang
mengangkat beban, bersepeda, atau bermain golf, tenis, dan bisbol. Biasanya rasa
nyeri akan muncul di bagian pinggang atau punggung bawah. Nyeri ini bisa
disebabkan oleh banyak hal seperti saraf terjepit, tendon atau otot sobek, dan
herniated disk. Ini adalah tanda bahwa olahraga yang sedang Anda jalani sudah
terlalu berat bagi tubuh dan Anda membutuhkan istirahat.
3. Gegar otak
Anda pasti pernah mendengar cedera ini. Gegar otak memang sering terjadi dan
menjadi salah satu cedera yang banyak ditangani di instalasi gawat darurat di
seluruh dunia. Gegar otak biasanya terjadi karena benturan (trauma) pada kepala
yang melukai pembuluh darah dan saraf otak. Akibatnya, Anda akan mengalami
berbagai gangguan seperti pusing, penglihatan berkurang, muntah-muntah, dan
hilang kesadaran.
 
Penanganan Cedera Pada Sistem Saraf
1. Cedera Saraf Tulang Belakang
Cedera saraf tulang belakang dapat terjadi secara traumatis dan nontraumatis. Pada
cedera saraf tulang belakang nontraumatis, penanganan akan disesuaikan dengan
penyebab yang mendasarinya.
Sebagai contoh, cedera yang disebabkan oleh tumor dapat ditangani dengan bedah
tumor, radioterapi, atau kemoterapi. Sementara, cedera yang disebabkan oleh radang
sendi dapat diatasi dengan obat antiradang dan fisioterapi.
Pada cedera yang terjadi akibat kecelakaan saat berolahraga, pasien perlu
dipasangkan penyangga leher segera setelah kecelakaan berlangsung. Hal ini untuk
menghindari gerakan pada tulang belakang yang dapat membuat cedera semakin
memburuk.
2. Nyeri Pinggang
Mengobati nyeri pinggang ini dengan cara beristirahat dan memberikan kompres es.
Hindari dulu gerakan-gerakan seperti membungkuk atau mengangkat beban yang berat.
Jika rasa nyeri sudah mulai reda, bisa melakukan peregangan ringan.
Penanganan Cedera Pada Sistem Saraf
3. Gegar Otak
 Perbanyak istirahat dan hindari stres.
 Pastikan terdapat pendamping dalam minimal 48 jam untuk mengawasi terjadinya
perubahan perilaku atau konsentrasi.
 Jika sakit kepala yang dialami tidak tertahankan, anak Anda dapat mengonsumsi
paracetamol, sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
 Konsumsi herbal Diketahui, sejumlah teh herbal dapat mengatasi gegar otak
atau concussion. Ini meliputi ekstrak teh hijau, kunyit, dan minyak ikan.
 Perbanyak cairan tubuh, Ini bisa diperoleh dari air putih, jus buah, ataupun
makanan yang mengandung banyak air.
 
Thank You

Anda mungkin juga menyukai