Anda di halaman 1dari 15

MODEL PEMBELAJARAN

SINEKTIK
DISUSUN OLEH :

LINA WAHYU S ( K7119146 )


MEIREZA PUTRI A ( K7119159 )
PENGERTIAN
• Sinektik (Gordon, 1961) adalah sebuah pendekatan untuk
berpikir kreatif yang didasarkan pada pemahaman bersama,
bahwa apa yang tampaknya berbeda dapat dikaitkan bersama.
Alat utamanya adalah analogi atau metafora.

• Model pembelajaran sinektik adalah salah satu model


pembelajaran yang termasuk ke dalam rumpun model pribadi
(Suryaman, 1992: 8). Dalam Dahlan (1990), sinektik
merupakan suatu pendekatan baru yang menarik guna
mengembangkan kreativitas, dirancang oleh William J. J.
Gordon dan kawan-kawannya.         
ORIENTASI MODEL
• Elemen utama dalam sinetik adalah penggunaan analogi.
Dalam metode ini, siswa diajarkan untuk “bermain” dengan
analogi sampai mereka santai dan mulai terbiasa, dengan
begitu siswa dapat dengan mudah menyelesaikan masalah
atau gagasan menggunakan analogi.
1. Kreatif dan Proses Sinektik

  Kreativitas merupakan kegiatan sehari-hari. Umumnya kita


beranggapan bahwa proses kreativitas itu merupakan
pekerjaan yang luar biasa. Padahal kreativitas tersebut
merupakan bagian dari kegiatan kerja kita sehari-hari dan
berlangsung seumur hidup.
 Proses kreatif tidak selamanya misterius, tetapi dapat
diuraikan dan mungkin dapat dimanfaatkan untuk melatih
individu guna meningkatkan kreativitas mereka.
 Kreativitas tercipta di segala bidang.
 Peningkatan berpikir kreatif individu dan kelompok sama.
2. Aktivitas Metafora

 Aktivitas metafora membantu para siswa untuk dapat


menghubungkan ide-ide dari hal-hal yang telah dikenalnya
menuju ke hal-hal baru atau dari suatu perspektif baru
menuju ke hal yang dikenal. Strategi sinektik
mempergunakan aktivitas metafora yang terencana, 
memberikan struktur langsung di mana individu bebas
mengembangkan imajinasi dan pemahaman mereka di
dalam aktivitas sehari-hari.     
3. Tipe analogi yang dipergunakan sebagai dasar latihan sinektik
yaitu :

 Analogi Personal
Analogi personal, menuntut siswa empati terhadap ide atau
objek yang dibandingkan. Analogi personal sangat
menekankan  keterlibatan empati. Kerelaan melibatkan diri
terhadap obyek sangat dibutuhkan dalam analogi personal,
semakin rela melibatkan diri maka semakin besarlah konsep
jarak yang diperoleh.
 Analogi langsung
Analogi langsung merupakan perbandingan dua objek atau
konsep. Perbandingan tidak harus identik dalam segala hal.
Fungsinya cukup sederhana, yaitu untuk mentransposisikan
kondisi-kondisi topik atau situasi permasalahan asli yang pada
situasi lain untuk menghadirkan pandangan baru tentang
gagasan atau masalah .
 Konflik Padat (Memberi tekanan pada pertentangan)
Pertentangan-pertentangan tersebut memberikan
pemahaman yang luas terhadap suatu obyek yang baru. Hal
tersebut dapat merefleksi kecakapan siswa untuk
menghubungkan dua kerangka berpikir itu terhadap suatu
obyek. Besarnya jarak antara dua kerangka berpikir itu dapat
meningkatkan fleksibilitas mental.
SINTAKS Tahap pertama
(mendeskripsikan
situasi saat ini)

Tahap keenam
Tahap kedua
(memeriksa
(analogi
kembali tugas
langsung)
awal)
Strategi
Pertama:
Menciptakan
Sesuatu yang
Baru
Tahap kelima
Tahap ketiga
(analogi
(analogi personal)
langsung)

Tahap keempat
(konflik padat)
Tahap Pertama
(Input Tentang
Keadaan yang
Sebenarnya)

Tahap Kedua
Tahap Ketujuh
(Analogi
(Membuat Analogi)
Langsung)

Strategi Kedua:
Membuat Sesuatu
yang Asing
Tahap Keenam
(Eksplorasi Menjadi Familiar Tahap Ketiga
(Analogi Personal)
(Penjelajahan)

Tahap Kelima Tahap Keempat


(Menjelaskan (Membedakan
Perbedaan) Analogi)
PERAN GURU
• Guru berposisi sebagai panutan yang penting dalam metode
ini mereka harus belajar menerima hal-hal yang aneh dan
tidak biasa. Mereka harus bisa menerima seluruh respon siswa
untuk meyakinkan bahwa siswa merasa tidak ada
penghakiman eksternal terhadap ekspresi kreatif mereka.
PRINSIP REAKSI
• Guru harus menerima semua respons siswa agar mereka
merasa diterima untuk lebih mengembangkan ekspresi
kreatifnya. Dalam strategi kedua, sejak awal siswa dibimbing
untuk menganalisis. Guru menjelaskan dan meringkas
kemungkinan aktivitas belajar siswa dan bertingkah
laku problem-solving oleh siswa (dalam Dahlan, 1990).
SISTEM PENDUKUNG
• Dalam Joyce et al (2009), pada hakikatnya siswa tetap
membutuhkan fasilitas dari seorang pemimpin yang kompeten
dalam merancang dan menerapkan prosedur-prosedur
analisis. Mereka juga memerlukan, dalam hal masalah-
masalah ilmiah atau sains, sebuah laboratorium yang dapat
membangun model-model dan perangkat lain untuk membuat
masalah menjadi konkret dan menciptakan inovasi-inovasi
praktis lain.
PENERAPAN
Kelebihan Model Pembelajaran Sinektik
• Kelebihan :
1. Mengembangkan pengertian baru pada diri siswa tentang suatu masalah
sehingga dia sadar bagaimana bertingkah laku dalam situasi tertentu.
2. Dapat mengembangkan kejelasan pengertian dan internalisasi pada diri
siswa tentang materi baru.
3. Dapat mengembangkan berpikir kreatif, baik pada diri siswa maupun
guru.
4. Dilaksanakan dalam suasana kebebasan intelektual dan kesamaan
martabat antara siswa.
5. Membantu siswa menemukan cara berpikir baru dalam memecahkan
suatu masalah.
KELEMAHAN MODEL
PEMBELAJARAN SINEKTIK
• Kelemahan :
1. Sulit dilakukan oleh guru dan siswa yang sudah terbiasa
menggunakan cara lama yang menekankan pada
penyampaian informasi.
2. Siswa kurang menguasai fakta-fakta dan prosedur
pelaksanaan atau keterampilan.
3. Kurang memadahinya sarana dan prasarana pendidikan
di sekolah-sekolah.

Anda mungkin juga menyukai