Anda di halaman 1dari 3

Model Sinektik

Model pembelajaran sinektik merupakan model pembelajaran yang elemen utama


dalam pendekatan ini adalah penggunaan analogi. Dalam latihan sinektik, siswa bermain
dengan analogi-analogi sehingga mereka bisa santai dan mulai menikmati tugasnya
membuat perbandingan-perbandingan metaforis (Widya dan Astuti, 2014: 37).
Tujuan model sinektik adalah menumbuhka kreativitas, sehingga diharapkan siswa
mampu menghadapi setiap permasalahnya. Model ini menekankan segi penumbuhan
kreativitas siswa. Kreativitas ini berhubungan dengan sikap emosional (Suryaman dalam
Widiarti, 2013: 19).
1. Orientasi Model Pengajaran
a. Tujuan-tujuan dan Asumsi-asumsi
Gordon menggagas sinektik berdasarkan empat gagasan yang sekaligus juga
menyaingi pandangan-pandangan konvensional tentang kreativitas, yaitu:
1) Kreativitas penting dalam aktivitas sehari-hari.
2) Proses kreatif tidak selamanya misterius
3) Penemuan atau inovasiyang dianggap kreatif sama rata di semua bidang seni,
sains, teknik dan ditandai oleh proses intelektual yang sama.
4) Bahwa penemuan (pola pikir kreatif) individu maupu kelompok tidak berbeda.
b. Wujud Kreatif dan Proses Sinektik
Beberapa proses sinektik tertentu dikembangkan dari beberapa asumsi tentang
psikologi kreativitas (the psychology of creativity) yaitu:
1) Dengan membawa proses kreatif menuju kesadaran dengan mengembangkan
bantuan-bantuan sksplisit menuju kreativitas, kita dapat langsung
meningkatkan kapasitas kreatif secara individu maupun kelompok.
2) Komponen emosional lebih penting daropada intelektual, irasional lebih
penting daripada rasional.
3) Unsur-unsur emosional, irasional harus dipahami dalam rangka meningkatkan
kemungkinan sukses dalam situasi pemecahan masalah
c. Aktivitas Metaforis
Melalui aktivitas metaforis dalam model sinektik, kreativitas menjadi proses yang
dapat dijalankan secara sadar. Metafora memperkenalkan jarak konseptual antara
orang dengan materi objek atau subjek dan mendorong pemikiran-pemikiran
orisinil. Terdapat tiga jenis analogi yang digunakan sebagai basis latihan sinektik.
1) Analogi personal.
Membuat analogi personal mengharuskan siswa untuk berempati pada
gagasan-gagasan atau subjek-subjek yang dibandingkan. Siswa harus merasa
bahwa mereka menjadi bagian dari unsur fisik dari masalah tersebut. Hakikat
analogi personal adalah pada keterlibatan empatik. Gordon mengidentifikasi
empat tingkat keterlibatan dalam analogi personal, yaitu:
a) Deskripsi orang pertama terhadap fakta-fakta.
b) Identifikasi orang pertama terhadap emosi.
c) Identifikasi empatik terhadap makhluk hidup.
d) Identifikasi empatik terhadap benda mati.
2) Analogi langsung.
Analogi langsung merupakan perbandingan dua objek atau konsep.
Perbandingan tidak harus selalu identic dalam segala hal.
3) Konflik padat
Konflik padat secara umum didefinisikan sebagai frasa yang terdiri dari dua
kata di mana kata-kata tersebut tampak berlawanan dengan kata lain (Joyce,
Weil, Calhoun, 2011: 252-256).
2. Ada 2 struktur strategi dalam model sinektik yaitu:
a. Struktur Strategi Pertama: Membuat Sesuatu Menjadi Baru
1) Tahap pertama: Deskripsi kondisi saat ini
Guru meminta siswa mendeskripsikan situasi atau topic yang mereka
lihata saat ini.
2) Tahap Kedua: Analogi langsung
Siswa mengusulkan analogi-analogi langsung, memilih salah satu dan
mengeksplorasi (mendeskripsikan) nya kemudian.
3) Tahap Ketiga: Analogi personal
Siswa menjadi analogi yang telah mereka pilih pada tahap kedua tadi.
4) Tahap Keempat : Konflik padat
Siswa menggunakan deskripsi mereka dari tahap kedua dan ketiga,
mengusulkan beberapa konflik padat, dan memilih salah satu.
5) Tahap Kelima: Analogi langsung
Siswa membut dan memilih analogi langsung lain, yang didasarkan pada
konflik padat.
6) Tahap Keenam: Pengujian kembali tugas awal
Guru memnita siswa kembali pada tugas atau masalah awal dan
memggunakan analogi terakhir dan atau selurug pengalaman sinektiknya.
b. Struktur Strategi Kedua : Membuat Hal yang Aing (Tak Biasa) menjadi familiar
(biasa)
1) Tahap pertama: Input substantif
Guru menyediakan informasi tentang topic baru.
2) Tahap kedua: Analogi langsung
Guru menguslkan analogi langsung dan meminta siswa mendeskripsikan
analogi tersebut.
3) Taharp ketiga: Anologi personal
Guru meminta siswa menjadi analogi langsung.
4) Tahap keempat: membandingkan analogi-analogi
Siswa mengidentifikasi dan menjelaskan poin-poin kesamaan antara
materi (analogi) baru dengan analogi langsung.
5) Tahap kelima: Menjelaskan perbedaan-perbedaan.
Siswa menjelaskan analogi-analogi yang kurang sesuai.
6) Tahap keenam: Eksplorasi
Siswa mengeksplorasi kembali ke topik awal.
7) Tahap ketujuh: Membuat analogi
Siswa menyediakan analogi langsung mereka dan mengeksplorasu
persamaan-persamaaan dan perbedaan-perbedaan (Joyce, Weil, Calhoun,
2011: 277-278).

3. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran sinektika, sebagai berikut :


a. Kelebihan
1) Strategi ini bermanfaat untuk mengembangkan pengertian baru pada diri
siswa tentang suatu masalah sehingga dia sadar bagaimana bertingkah laku
dalam situasi tertentu.
2) Strategi ini bermanfaat karena dapat mengembangkan kejelasan
pengertian dan internalisasi pada diri siswa tentang materi baru.
3) Strategi ini dapat mengembangkan berpikir kreatif, baik pada diri siswa
maupun guru.
4) Strategi ini dilaksanakan dalam suasana kebebasan intelektual dan
kesamaan martabat antara siswa.
5) Strategi ini membantu siswa menemukan cara berpikir baru dalam
memecahkan suatu masalah.
b. Kelemahan
1) Sulit dilakukan oleh guru dan siswa yang sudah terbiasa menggunakan
cara lama yang menekankan pada penyampaian informasi.
2) Metode ini menitikberatkan pada berpikir reflektif dan imajinatif dalam
situasi tertentu, maka kemungkinan besar siswa kurang menguasai fakta-
fakta dan prosedur pelaksanaan atau keterampilan.
4. Kompetesnsi dasar yang cocok dengan model sinektik:
Pelajaran fisika kelas X (Sepuluh):
4.8 Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tatasurya berdasarkan hukum-
hukum Newton
4.8 Menyajikan karya mengenai gerak satelit buatan yang mengorbit bumi,
pemanfaatan dan dampak yang ditimbulkannya dari berbagai sumber informasi
Pelajaran fisika untuk kelas XII (Dua belas):
3.11 Menganalisis keterbatasan sumber energi dan dampaknya bagi kehidupan.
4.11 Menyajikan ide/gagasan penyelesaian masalah keterbatasan sumber energi,
energi alternatif, dan dampaknya bagi kehidupan.

Daftar Pustaka
Jocye, Bruce, Weil, Marsha dan Calhoun, Emily. 2011. Models of Teaching Edisi
Kedelapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widya, Ayunda Kurniasari dan Astuti, Nugrahani. 2014. Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Langsung dan Sinektik Terhadap Hasil Belajar Mengolah Kue Indonesia
dari Umbi-Umbian pada Siswa Kelas XI Patisserie di SMK Negeri 6 Surabaya. e-journal
Boga.Volume 03 Nomor 02, Halaman 26-33.
Widiarti. 2013. Keefektifan Model Sinektik Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis
Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Purworejo. Surabaya: tidak diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai