Anda di halaman 1dari 5

Metode AXE

Metode perhitungan elektron AXE umumnya digunakan ketika kita menerapkan teori VSEPR. A
mewakili atom pusat. X mewakili jumlah ikatan sigma antara atom pusat dengan atom luar. Ikatan
ganda kovalen dihitung sebagai satu X. E mewakili jumlah pasangan elektron menyendiri yang ada
disekitar atom pusat. Jumlah X dan E, disebut sebagai bilangan sterik juga diasosiasikan dengan
jumlah orbital hibridisasi yang digunakan dalam teori ikatan valensi.

Berdasarkan jumlah bilangan sterik dan distribusi X serta E, teori VSEPR akan memberikan prediksi
sebagai berikut:

Geometri dasar
Bil. 1 pasangan 2 pasangan 3 pasangan
0 pasangan
sterik menyendiri menyendiri menyendiri
menyendiri

2      
Linear

3    

datar trigonal
tekuk

4  

tekuk
tetrahedral piramida trigonal

bipiramida trigonal jungkat jungkit bentuk T linear

6  

Oktahedral piramida persegi datar persegi


7  

bipiramida pentagonal piramida pentagonal datar pentagonal


Jenis molekul Bentuk Susunan elektron Geometri Contoh

AX1En Diatomik HF, O2

AX2E0 Linear BeCl2, HgCl2, CO2

AX2E1 Tekuk NO2−, SO2, O3

AX2E2 Tekuk H2O, OF2

AX2E3 Linear XeF2, I3−

AX3E0 Datar trigonal BF3, CO32−, NO3−, SO3

AX3E1 Piramida trigonal NH3, PCl3

AX3E2 Bentuk T ClF3, BrF3

AX4E0 Tetrahedral CH4, PO43−, SO42−, ClO4−


AX4E1 Jungkat-jungkit SF4

AX4E2 Datar persegi XeF4

AX5E0 Bipiramida trigonal PCl5

AX5E1 Piramida persegi ClF5, BrF5

AX5E2 Datar pentagonal XeF5−

AX6E0 Oktahedral SF6

AX6E1 Piramida pentagonal XeOF5−, IOF52− [5]

AX7E0 Bipiramida pentagonal IF7

† Susunan elektron meliputi pasangan menyendiri yang ditunjukkan oleh bola kuning
‡ Geometri yang terpantau (tidak termasuk pasangan menyendiri)

Ketika atom substituen (X) tidak sama, geometri di atas masih cukup baik untuk digunakan, namun
sudut ikatan akan berbeda sedikit. Sebagai contohnya, ikatan ganda karbon pada alkena seperti etilena
C2H4 adalah AX3E0, namun sudut ikatan tidaklah persis 120°. Hal yang sama juga dapat terlihat pada
SOCl2 yang termasuk AX3E1, namun karena substituen X tidaklah sama, sudut XAX tidak akan sama.
Pengecualian

Terdapat berbagai kelompok senyawa yang geometrinya tidak dapat diprediksi secara tepat oleh teori
VSEPR.

Senyawa logam transisi

Banyak senyawa logam transisi yang geometrinya tidak dapat dijelaskan menggunakan teori VSEPR.
[6]
Struktur beberapa senyawa ini, meliputi logam hidrida dan kompleks alkil seperti
heksametiltungsten dapat diprediksi dengan tepat menggunakan teori VALBOND, yang didasarkan
pada orbital hibrid sd dan model ikatan tiga-pusat empat-elektron.[7][8] Teori medan kristal merupakan
teori sering dapat memprediksi geometri kompleks koordinasi.

Senyawa halida golongan 2

Struktur senyawa halida triatomik dengan logam golongan 2 tidaklah linear pada fase gas seperti yang
diprediksi oleh teori VSEPR, melainkan berbentuk tekuk (sudut X-M-X:CaF2, 145°; SrF2, 120°; BaF2,
108°; SrCl2, 130°; BaCl2, 115°; BaBr2, 115°; BaI2, 105°).[9] Gillespie mengajukan bahwa ini
disebabkan oleh interaksi ligan dengan elektron pada inti atom logam yang menyebabkan polarisasi
atom, sehingga kelopak dalam atom tidaklah simetris berbentuk bola dan memengaruhi geometri
molekul. [6][10]

Beberapa molekul AX2E2

Salah satu contohnya adalah molekul litium oksida Li2O yang berbentuk linear daripada berbentuk
tekuk. Hal ini dikarenakan ikatan yang bersifat sangat ionik, menyebabkan gaya tolakan yang sangat
kuat antara atom litium.[11]

Contoh lainnya adalah O(SiH3)2 dengan sudut Si-O-Si 144,1°. Hal ini berbeda dengan sudut pada
Cl2O yang sebesar 110,9°, (CH3)2O 111.7°, dan N(CH3)3 110,9°. Gillespies mengajukan bahwa
terdapat lokalisasi pasangan menyendiri, sehingga kemampuan pasangan menyendiri tersebut untuk
menolak pasangan elektron lainnya akan menjadi sangat kuat ketika ligannya memiliki
elektronegativitas yang sama ataupun lebih kuat daripada atom pusat. [6] Ketika atom pusat lebih
elektronegatif, seperti pada O(SiH 3)2, pasangan menyendirinya akan kurang terlokalisasi, sehingga
memiliki gaya tolakan yang lebih lemah. Kombinasi efek ini dengan gaya tolak antar ligan akan
menyebabkan sudut ikat Si-O-Si lebih besar daripada yang diprediksi. [6]

Beberapa molekul AX6E1

Beberapa molekul AX6E1, seperti anion Te(IV) dan Bi(III), TeCl 62−, TeBr62−, BiCl63−, BiBr63− dan
BiI63−, berbentuk oktahedron sempurna dan pasangan menyendirinya tidak memengaruhi geometri
molekul.[12] Salah satu rasionalisasi pengamatan ini adalah bahwa sesakan sterik ligan tidak
menyediakan ruang untuk pasangan menyendiri yang tidak berikatan, [6] rasionalisasi lainnya
menjelaskannya menggunakan efek pasangan inert[13]
Tipe struktur molekul

Geometri molekul air

Sudut ikatan adalah sudut geometris antara dua ikatan yang berdekatan. Beberapa bentuk umum
molekul sederhana meliputi:

 Linear: Dalam model linear, atom dihubungkan dalam garis lurus. Sudut ikatan ditetapkan
pada 180 °. Misalnya, karbon dioksida dan nitrat oksida memiliki bentuk molekul linear.
 Trigonal planar: Molekul dengan bentuk planar trigonal agak segitiga dan dalam satu
bidang. Akibatnya, sudut ikatan ditetapkan pada 120°. Misalnya, boron trifluorida.

 Tekuk: Molekul menekuk atau sudutnya memiliki bentuk non linear. Misalnya, air (H 2O),
yang memiliki sudut sekitar 105°. Molekul air memiliki dua pasang elektron berpasangan dan
dua pasangan elektron bebas.

 Tetrahedral: Tetra- menunjukkan empat, dan -hedral berhubungan dengan muka padatan,
sehingga "tetrahedral" berarti "memiliki empat muka". Bentuk ini ditemukan bila terdapat
empat ikatan semua pada satu atom pusat, tanpa pasangan elektron bebas. Sesuai dengan teori
VSEPR, sudut ikatan antara ikatan elektron adalah arccos(−1/3) = 109.47°. Sebagai contoh,
metana (CH4) adalah molekul tetrahedral.

 Oktahedral: Okta- menunjukkan delapan, dan -hedral berhubungan dengan muka padatan,
jadi "oktahedral" berarti "memiliki delapan muka". Sudut ikatannya adalah 90 derajat.
Contohnya, belerang heksafluorida (SF6) adalah suatu molekul oktahedral.

 Trigonal piramidal: Molekul trigonal piramidal memiliki bentuk piramida dengan dasar
segitiga. Tidak seperti bentuk planar linier dan trigonal tapi mirip dengan orientasi
tetrahedral, bentuk piramida memerlukan tiga dimensi untuk memisahkan elektron
sepenuhnya. Di sini, hanya ada tiga pasang elektron berikat, meninggalkan satu pasangan
tunggal yang tidak dapat dibagikan. Pasangan lonjakan pasang-pasangan diam mengubah
sudut ikatan dari sudut tetrahedral ke nilai yang sedikit lebih rendah. [9] Contohnya, amonia
(NH3).

Anda mungkin juga menyukai