1. Beda keelektronegatifan
Misalnya :
2. Bentuk molekul : jika molekulnya simetris maka senyawa kovalen non polar, dan jika
bentuk molekul tidak simetris maka senyawa kovalen Polar.
Tabel1.2. Bentuk dan Momen dipol beberapa molekul
Molekul Bentuk (D)
CO Linier 0,112
HF Linier 1,78
HCl Linier 1,078
HBr Linier 0,82
HI Linier 0,44
H2O Huruf V 1,85
H2S Huruf V 0,95
SO2 Huruf V 1,62
CO2 Linier 0
COCl2 Trigonal planar 1,17
NH3 Pramida Trigonal 1,47
NF3 Pramida Trigonal 0,23
BF3 Trigonal planar 0
CH3Cl Tetrahedral terdistorsi 1,92
CH2Cl2 Tetrahedral terdistorsi 1,60
CHCl3 Tetrahedral terdistorsi 1,09
CCl4 Tetrahedron 0
CH4 Tetrahedron 0
3. Makin besar harga momen dipol suatu senyawa maka kepolarannya semakin tinggi.
Untuk menentukan tipe molekul dapat ditentukan dengan Rumus berikut
· Tentukan elektron valensi atom pusat (EV)
· Tentukan jumlah domain elektron ikatan (X)
· Tentukan jumlah domain elektron bebas (E)
Maka Tipe molekul = AX2E2 ( planar V ) ket A = atom pusat, X = atom yg terikat, E =
elektron bebas.
GAYA ANTAR MOLEKUL
3. Ikatan hidrogen
Merupakan gaya tarik antar molekul yang paling kuat, gaya tarik ini terdapat dalam
senyawa H dengan unsur yang memiliki keelektronegatifan besar yaitu F, O dan N
Senyawa yang memiliki ikatan hidrogen menyebabkan titik didih nya lebih tinggi.
Misal :
H2O , HF dan NH3 yang memiliki titik didih lebih tinggi adalah H2O > HF> NH3
Jika HF dengan HCl maka HF yang memiliki titik didih lebih tinggi dari pada HCl
karena pada molekul HF terdapat ikatan Hidrogen.