PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagai jenis bahan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
industri. Penggunaannya pun sangat bergantung pada sifat-sifat dari bahan tersebut. Di
samping bermanfaat, beberapa unsur atau senyawa juga dapat bersifat racun bagi
kesehatan atau lingkungan. Pada awalnya, unsur hanya digolongkan menjadi logam dan
nonlogam. Hal inilah yang dikemukakan oleh Lavoisier. Hingga saat ini diketahui
terdapat kurang lebih 118 unsur di dunia.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat dan cara
pengolahan dari berbagai unsur dan senyawa, sehingga kita dapat menggunakannya
secara optimal dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan unsur logam dan
nonlogam tersebut.
B. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dari penyusunan makalah ini terletak pada sifat-sifat
dari unsur logam dan nonlogam yang terdiri dari sifat fisis dan sifat kimia, kemudian
pada penggunaan unsur logam dan nonlogam tersebut di dalam kehidupan sehari-hari
maupun di bidang industri.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. LOGAM
Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur
kimia yang siap membentuk ion (kation). Logam adalah salah satu dari tiga kelompok
unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan
nonlogam. Pengelompokan dikemukakan oleh Lavoisier, namun masih sangat
sederhana, sebab antara unsur-unsur logam sendiri masih terdapat banyak perbedaan.
Dalam tabel periodik, garis diagonal yang membedakan unsur logam dari
nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam.
Unsur-unsur yang termasuk metaloid adalah Boron (B), Silikon (Si), Germanium (Ge),
Arsen (As), Antimon (Sb), Telurium (Te), Polonium (Po).
Logam sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Alkali : Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs),
Francium (Fr).
2. Logam Alkali Tanah : Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr),
Barium (Ba), Radium (Ra).
3. Logam Transisi : Lantanida dan Aktinida.
4. Logam Lainnya : Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl), Ununtrium
(Uut), Tin (Sn), Lead (Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi), Ununpentium (Uup),
Ununhexium (Uuh).
Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, timah, perak,
titanium, uranium, dan zink.
B. NONLOGAM
Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih
mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya. Unsur-unsur
yang termasuk dalam nonlogam adalah:
1. Halogen : Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I), Astatine (At),
Ununseptium (Uus).
2. Gas mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn),
Ununoctium (Uuo).
3. Nonlogam lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Phosphorus (F), Oxygen
(O), Sulfur (B), Selenium (Se).
Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik, kecuali
hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama logam alkali. Walaupun hanya
2
terdiri dari 20 unsur, dibandingkan dengan lebih dari 80 lebih jenis logam, nonlogam
merupakan penyusun sebagian besar isi bumi, terutama lapisan luarnya.
Pada tabel periodik, unsur-unsur di daerah perbatasan antara logam dan
nonlogam mempunyai sifat ganda. Misalnya unsur Boron (B) dan Silikon (Si) merupakan
unsur nonlogam yang memilki beberapa sifat logam yang disebut unsur metaloid.
3
10. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya besi
(Fe).
4
logam oksida + asam garam + air
MgO (s) + 2HCl (aq) MgCl 2 (aq) + H2O (l)
NiO (s) + H2SO4 (aq) NiSO4 (aq) + H2O (l)
G. PENGGUNAAN LOGAM
Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di
bidang industri, pertanian, dan kedokteran. Contohnya, merkuri yang digunakan dalam
proses klor alkali. Proses klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting
dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia yang dapat
diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg),
aluminium (Al), tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium
dikromat, dan kalium permanganat. Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut
merupakan proses klor alkali. Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium
hidroksida di katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif).
Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat,
tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam
merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada
5
zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk
membuat peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa
dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, perunggu dan platina. Logam-logam
tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang
sedikit di alam, sehingga harganya mahal. Emas dan perak memiliki sifat penghantar
listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada
perangkat elektronik.
Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas.
Kemampuan logam meregang dan menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat
kawat atau kabel, contohnya tembaga. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa
disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatkan
untuk membuat berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-
lain.
Sebagai konduktor panas yang baik, logam juga digunakan untuk membuat
panci. Logam bersifat kuat sehingga dapat digunakan untuk membangun rangka
bangunan dan jembatan. Logam juga dapat menimbulkan suara dering yang nyaring jika
dipukul, maka logam juga dapat digunakan dalam pembuatan bel.
Logam berat adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor
atom 22 sampai dengan 92. Namun logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan
apabila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh manusia. Beberapa logam
tersebut di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula
dengan bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak
konsumsi.
Kasus-kasus pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan
mengandung logam berat berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata,
sebagai akibat akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan konsumsi.
Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga memiliki
kandungan raksa (Hg) yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pun pernah ditolak oleh
importir dari Jepang karena dinilai memiliki kandungan Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb)
yang melebihi ambang batas. Diduga logam-logam ini merupakan dampak buangan
limbah industri di sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang
internasional karena dinilai memiliki kandungan Cd di atas ambang batas yang diizinkan.
Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang diberikan pada tanaman di perkebunan.
6
H. PENGGUNAAN NONLOGAM
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya
belerang karena aktifitas vulkanisme. Belerang (Su) ini banyak digunakan di berbagai
macam industri,misalnya pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak
bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, aki, industri kimia, bahan peledak,
pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-
obatan dan lain-lain.
Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi
Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat
terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk
bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa
Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).
Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam tingkatan kekerasan
batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga
intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan
tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan
lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan
tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan),Longiram (Kalimantan Timur), Sei.Pinang
(Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat).
Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang beracun daripada
kegunaannya. Gas ini dapat berikatan dengan haemoglobin dalam darah sehingga
menghalangi fungsi utama darah sebagai pengangkut oksigen. Gas CO tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara berasal dari pembakaran tak sempurna
dalam mesin kendaraan bermotor dan industri. Beberapa penggunaan CO adalah
sebagai reduktor pada pengolahan logam, sebagai bahan baku untuk membuat
methanol dan merupakan komponen berbagai jenis bahan bakar gas.
Gas CO2 tidak beracun, tetapi jika kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat
membuat pingsan dan merusak sistem pernapasan. CO 2 terbentuk pada pembakaran
bahan bakar yang mengandung karbon seperti batu bara, minyak bumi, gas alam dan
kayu. Gas ini juga dihasilkan pada pernapasan makhluk hidup. Karbon dioksida komersial
diperoleh dari pembakaran residu penyulingan minyak bumi. Dalam jumlah besar juga
diperoleh sebagai hasil samping produksi urea dan pembuatan alkohol dari proses
peragian. Beberapa penggunaan komersial karbon dioksida adalah karbon dioksida
padat yang disebut es kering digunakan sebagai pendingin, untuk memadamkan
kebakaran dan untuk membuat minuman ringan.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Sifat fisis logam adalah mengkilat, konduktor panas dan listrik, merenggang jika
ditarik, mudah ditempa, berupa padatan dalam suhu kamar, dapat ditarik oleh
magnet, memiliki kepadatan yang tinggi dan berbunyi nyaring jika dipukul. Hal ini
juga berlaku sebaliknya untuk unsur nonlogam, namun nonlogam dapat berupa
padat cair dan gas dalam suhu kamar.
2. Sifat kimia logam adalah mudah melepas elektron sehingga membentuk kation,
memiliki 1 sampai 3 elektron valensi, titik leleh dan titik didihnya relatif tinggi,
logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida
dan logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
3. Sifat kimia nonlogam adalah mudah menangkap elektron sehingga membentuk
anion, memiliki 4 sampai 8 elektron di kulit terluarnya, titik leleh dan titik didihnya
rendah, dapat bereaksi dengan logam membentuk garam, nonlogam oksida yang
larut dalam air bereaksi membentuk asam dan juga dapat bereaksi dengan basa
membentuk garam dan air.
B. SARAN
Dengan terselesainya makalah yang berjudul “Hubungan Ilmu Bahan Dengan
Kehidupan Sehari hari“ ini, penulis berharap agar penyusunan laporan penelitian ini
dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya..
Penulis sangat berharap kepada para pembaca setelah membaca makalah ini,
dapat meningkatkan potensi pembaca dalam penggunaan unsur-unsur logam dan
nonlogam baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang industri secara lebih
efektif dan efisien.sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat
begitu banyaknya unsur-unsur yang terkandung di dalam bumi kita ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
o http://chemistry-fun-anime.blogspot.com/2009/06/logam-metalloid-dan-
nonlogam.html
o http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2058663-sumber-daya-
alam-mineral-non/
o http://en.wikipedia.org/wiki/Metal
o http://saneslogam.wordpress.com/
o http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/perkembangan-
pengelompokan-unsur/comment-page-1/
o id.wikipedia.org/wiki/Logam
o Purba, Michael. 2006. Kimia untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
o Purba, Michael. 2006. Kimia untuk Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
o www.ausetute.com.au/nonmetals.html
o www.chemistry.about.com/library/blperiodictable.htm
o www.chemtutor.com/perich.htm
o www.hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/Hbase/pertab/metal.html
o www.id.wikipedia.org/wiki/Non-Logam
o www.suite101.com/content/metals-and-nonmetals-a27357
o www.tutorvista.com/
o www.windows2universe.org/earth/geology/metals.html